Anda di halaman 1dari 11

Borneo Journal of Phamascientech, Vol. 03, No.

01, Tahun 2019

ISSN-Print. 2541-3651
ISSN-Online. 2548 – 3897
Research Article

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS GEL EKSTRAK KULIT


BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) SEBAGAI
SEDIAAN OBAT LUKA BAKAR

FORMULATION AND ACTIVITY TEST OF HEALING OF BURN


WOUND OF GEL PREPARATION FROM EXTRACTED OF RED
DRAGON FRUIT PEELS

Delladari Mayefis
Prodi Sarjana Farmasi, STIKES Mitra Bunda Persada Batam
dellamayefis@gmail.com

ABSTRAK
Luka bakar merupakan suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia,
listrik dan radiasi. Kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) mengandung
senyawa aktif vitamin C, vitamin E, vitamin A, alkaloid, terpenoid, flavonoid,
tiamin. Vitamin C untuk pembentukan kolagen, flavonoid sebagai antibakteri
dan merangsang pertumbuhan sel baru. Buah naga pada umumnya yang
dimanfaatkan hanyalah isi dagingnya, lalu kulitnya dibuang begitu saja. Namun
ternyata, kulit buah naga merah kaya akan sumber polyphenol dan antioksidan
bahkan aktivitas antiseptic dan antioksidan kulit buah naga lebih besar daripada
aktivitas antioksidan pada dagingnya. Penelitian ini menggunakan metoda
rancangan acak lengkap dengan lima kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif
(basis gel), kontrol positif (bioplacenton), konsentrasi 5% b/b, 10% b/b dan 15%
b/b. Data yang diperoleh adalah pengurangan diameter dan persentase
penyembuhan luka bakar. Data persentase penyembuhan luka dianalisis dengan
menggunakan Anova. Hasil penelitian menunjukkan gel ekstrak kulit buah naga
merah pada konsentrasi 10% dan 15% b/b secara signifikan memiliki efek yang
besar dalam penyembuhan luka bakar derajat dua dangkal ditunjukkan oleh
peningkatan persentase penyembuhan luka dengan persentase rata-rata 75% dan
90%. Gel ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terbukti dapat
memberikan efek penyembuhan luka bakar pada mencit putih jantan dengan
konsentrasi 10% b/b dan konsentrasi 15% b/b.
Kata Kunci : Gel, Kulit Buah Naga Merah, Luka Bakar

28
Borneo Journal of Phamascientech, Vol. 03, No. 01, Tahun 2019

ISSN-Print. 2541-3651
ISSN-Online. 2548 – 3897
Research Article

ABSTRACT

Burns are a form of tissue damage or loss caused by contact with heat sources
such as fire, hot water, chemicals, electricity and radiation. Red dragon fruit
peels (Hylocereus polyrhizus) contains active compounds of vitamin C, vitamin
E, vitamin A, alkaloids, terpenoids, flavonoids, thiamine. Vitamin C for the
formation of collagen, flavonoids as antibacterial and stimulates the growth of
new cells. Dragon fruit in general is used only the contents of the meat, then the
peels just thrown away. But it turns out, red dragon fruit peels is rich in sources
of polyphenols and antioxidants and even the antiseptic activity and antioxidants
of dragon fruit peels is greater than the antioxidant activity in the flesh. This
study used a completely randomized design method with five treatment groups
namely negative control (base gel), positive control (bioplacenton),
concentration of 5% b / b, 10% b / b and 15% b / b. Data obtained were
reduction in diameter and percentage of healing of burns. Wound healing
percentage data were analyzed using Anova. The results showed that the red
dragon fruit peel extract gel at concentrations of 10% and 15% b / b had a
significant effect on the healing of shallow second-degree burns indicated by an
increase in the percentage of wound healing with an average percentage of 75%
and 90%. Red dragon fruit peels extract gel (Hylocereus polyrhizus) has been
proven to provide a healing effect on burns in male white mice with a
concentration of 10% b / b and a concentration of 15% b / b.

Keyword : Gel, Red Dragon Fruit Peels, Burn wound Healing


juga beragam, diantaranya faktor
PENDAHULUAN lingkungan, faktor finansial, dan
faktor pelayanan kesehatan.
Masalah kesehatan adalah
masalah yang masih kompleks yang Pada kehidupan sehari-hari
terjadi di dalam masyarakat. Tak sering terjadi kecelakaan kecil yang
hanya terjadi di dalam kalangan berkaitan dengan kulit, diantaranya
masyarakat yang mempunyai luka bakar.
finansial tinggi, namun masalah
Luka bakar merupakan suatu
kesehatan juga sering menyerang
bentuk kerusakan atau kehilangan
masyarakat yang berfinansial
jaringan yang disebabkan kontak
rendah. Faktor-faktor yang
dengan sumber panas seperti api, air
mempengaruhi masalah kesehatan
panas, bahan kimia, listrik dan

29
Borneo Journal of Phamascientech, Vol. 03, No. 01, Tahun 2019

ISSN-Print. 2541-3651
ISSN-Online. 2548 – 3897
Research Article

radiasi (Moenadjat, 2003). piridoksin, kobalamin, fenolik,


Pengobatan luka bakar dilakukan karoten dan fitoalbumin (Jaafar dkk,
dengan cara memperbaiki jaringan 2009).
yang rusak atau cedera, baik
Salah satu varian jenis buah
regenerasi sel ataupun pembentukan
naga yang dapat dimanfaatkan untuk
jaringan parut (Elizabeth, 2000).
kulit adalah jenis buah naga daging
Saat ini perawatan luka bakar masih
merah (Hylocereus polyrhizus).
sukar dan memerlukan ketekunan
Buah naga pada umumnya yang
serta biaya yang mahal, tenaga
dimanfaatkan hanyalah isi
terlatih dan terampil.
dagingnya, lalu kulitnya dibuang
Salah satu tumbuhan yang begitu saja. Namun ternyata, kulit
memiliki khasiat antiseptic dan buah naga merah kaya akan sumber
antioksidan yang tinggi adalah buah polyphenol dan antioksidan bahkan
naga. Buah naga merupakan salah aktivitas antiseptic antioksidan kulit
satu komoditi Kepulauan Riau, buah naga lebih besar daripada
khususnya daerah Batam. Di Batam aktivitas antioksidan pada
terdapat pula kebun buah naga dagingnya.
terluas, sehingga penduduk sekitar
Penelitian mengenai ekstrak
memanfaatkan buah naga sebagai
kulit buah naga merah (Hylocereus
oleh-oleh khas Batam seperti Cake
polyrhizus) untuk mengobati luka
Buah Naga, Ice Cream Buah Naga,
bakar belum pernah dilakukan.
dan produk olahan lainnya. Bahkan
Maka penulis terdorong untuk
buah naga sendiri banyak
melakukan penelitian tentang
dibudidayakan dan hasilnya diimpor
ekstrak kulit buah naga merah
sampai ke luar negeri.
sebagai obat luka bakar pada mencit
Kulit buah naga merah putih jantan.
(Hylocereus polyrhizus) yang
Dengan demikian
mengandung senyawa aktif vitamin
diharapkan nantinya masyarakat
C, vitamin E, vitamin A, alkaloid,
dapat memanfaatkan limbah kulit
terpenoid, flavonoid, tiamin, niasin,

30
Borneo Journal of Phamascientech, Vol. 03, No. 01, Tahun 2019

ISSN-Print. 2541-3651
ISSN-Online. 2548 – 3897
Research Article

buah naga sebagai gel untuk diperoleh disaring dengan kain


mengobati luka terutama luka bakar flannel dan ditampung pada wadah.
dan untuk melawan radikal bebas, Ampas di remaserasi dengan pelarut
karena kulit buah naga sangat kaya etanol sebanyak 625 ml. Kemudian
antioksidan. maserat I dan II dicampur dan
diuapkan dengan cawan porselen
Adapun tujuan penelitian ini
diatas waterbath pada suhu 600C.
salah satunya adalah untuk
memanfaatkan limbah kulit buah Formula basis gel
naga sebagai obat luka, terutama
Tiap 100 gram basis gel
luka bakar. Kulit buah naga lebih
mengandung :
kaya antioksidan dibandingkan
HPMC 3,5
daging buahnya dan oleh
Propilenglikol 50
masyarakat sekitar kulit buah naga
Nipagin 0,1
sudah digunakan sebagai obat luka.
Aquadest ad 100
METODOLOGI Tabel I. Formula gel ekstrak kulit

Bahan Penelitian buah naga merah

Kulit buah naga merah, etanol 70%, Formulasi dan Komposisi


Nama
Na CMC, Gliserin, Propilenglikol, No Bahan
Formula Formula Formula
A B C
Nipagin, Aquadest, Kloroform, Ekstrak
NaCL 0,9%, Mencit putih jantan. Kulit
1 Buah 5% 10 % 15 %
Naga
Merah
2 Basis Ad 10 g Ad 10 g Ad 10 g

Pembuatan Ekstrak
Pembuatan Gel

Dimasukan 250 gram simplisia


Disiapkan semua bahan yang akan
kedalam panci kemudian direndam
digunakan, bahan ditimbang sesuai
dengan etanol 70% sebanyak 1875
dengan formula yang ada, Na CMC
ml selama 5 hari. Maserat yang

31
Borneo Journal of Phamascientech, Vol. 03, No. 01, Tahun 2019

ISSN-Print. 2541-3651
ISSN-Online. 2548 – 3897
Research Article

di masukkan ke dalam lumpang warna yang terjadi dicocokkan


ditambahkan gliserin gerus sampai dengan standar pH universal.
homogen, ditambah propilen glikol pH sediaan yang memenuhi
dan nipagin digerus sampai kriteria pH kulit yaitu dalam
homogen, ditambahkan ekstrak interval 4,5-6,5 (Tranggono dan
kemudian ditambahkan air sedikit Latifa, 2007). Pengukuran
demi sedikit dan diaduk terus dilakukan selama 9 hari.
sampai terbentuk gel.
4. Uji Daya Sebar Gel
Evaluasi Sediaan Gel Sebanyak 0,2 g kemudian
diletakkan ditengah kaca arloji.
1. Uji Organoleptis Gel
Di atas gel di letakkan kaca
Pada pengujian organoleptis
arloji lain dengan pemberat dan
yang diamati berupa bentuk,
ada juga yang tanpa pemberat,
warna dan bau.
didiamkan 1-2 menit, kemudian
2. Uji Homogenitas Gel dicatat diameter
Pengujian homogenitas penyebarannya.
dilakukan dengan mengoleskan
5. Uji Daya Lekat Gel
gel pada plat kaca, diraba dan
Gel diambil sebanyak 0,2 gram
diterawang saat digosokkan
kemudian dioleskan pada
massa gel harus menunjukkan
sebuah plat kaca. Kedua plat
susunan homogen yaitu tidak
ditempelkan sampai plat
terasa adanya bahan padat pada
menyatu, dan ditekan dengan
kaca (Voight, 1995).
beban seberat 1 kg selama 5
Pengamatan dilakukan selama 9
menit, setelah itu beban dilepas.
hari.
Waktu dicatat sampai kedua
3. Uji pH Sediaan Gel plat saling lepas (Voight, 1995).
Pengujian pH dilakukan dengan
Pembuatan Luka Bakar (Mayefis,
menggunakan kertas pH
2016)
universal yang dicelupkan ke
dalam sampel gel. Perubahan

32
Borneo Journal of Phamascientech, Vol. 03, No. 01, Tahun 2019

ISSN-Print. 2541-3651
ISSN-Online. 2548 – 3897
Research Article

Pengujian ini menggunakan Kemudian sediaan uji + 0,1


mencit putih jantan yang terdiri dari gram dioleskan pada kulit mencit
5 kelompok formula gel yang yang melepuh tadi sekali sehari
masing-masing terdiri dari 5 ekor selama 10 hari dan amati perubahan
mencit. Terlebih dahulu mencit yang terjadi. Ukur diameter luka
putih jantan dicukur pada bagian sampai luka sembuh total. Diameter
punggungnya, kemudian kulit luka sama dengan nol bila luka
dilepuhkan dengan larutan fenol sudah tertutup oleh jaringan baru.
50%. Kulit dilepuhkan dengan cara
Perhitungan persentase
mencelupkan kertas saring yang
penyembuhan luka bakar dapat
berdiameter 2 cm kedalam larutan
dilakukan dengan rumus sebagai
fenol 50 % , kemudian kertas saring
berikut (Wannarat dkk., 2009) :
ditempelkan pada kulit mencit yang
sudah dicukur selama 30 detik.
x 100 %
Dengan waktu 30 detik,
Px = Persentase penyembuhan hari
larutan fenol 50% sudah mampu
ke-x
membuat kulit mencit melepuh yang
d1 = diameter luka hari pertama
ditandai dengan memutihnya
dx = diameter luka hari ke-x
permukaan kulit mencit. Dilakukan
pengamatan terhadap bentuk, warna Penyembuhan luka bakar
dan jenis luka bakar sehingga dapat dimonitor mulai dari terjadinya luka
ditentukan derajat luka bakarnya. bakar sampai mencit sembuh total.
Penyembuhan total dapat dilihat
Luka yang terjadi diukur
dengan terbentuknya lapisan kulit
diameter lukanya dan dihitung
baru dengan terkelupasnya luka
diameter rata-ratanya dengan rumus
tersebut.
sebagai berikut :
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembuatan Ekstrak Dan Skrining


dx= diameter luka hari ke-x Kimia

33
Borneo Journal of Phamascientech, Vol. 03, No. 01, Tahun 2019

ISSN-Print. 2541-3651
ISSN-Online. 2548 – 3897
Research Article

Hasil skrining fitokimia yang diperoleh kemudian diuji


menunjukkan ekstrak kulit buah organoleptik dan homogenitas,
naga merah (Hylocereus polyrhizus)
Hasil uji homogenitas
diketahui mengandung senyawa
menunjukan bahwa sediaan gel
kimia flavonoid dan vitamin C.
homogen secara fisik dan tidak
Kandungan senyawa flavonoid
terdapat gumpalan yang
ditunjukan dengan perubahan warna
menandakan bahwa bahan-bahan
dari merah menjadi warna kuning,
dalam gel terlarut dan bercampur
terbentuknya warna kuning karena
sempurna.
penambahan asam sulfat (H2SO4)
pekat (Harborne, 1987), sedangkan Hasil uji pH menunjukkan
adanya kandungan vitamin C bahwa pH semua formula dapat
ditunjukkan dengan perubahan memenuhi kriteria pH sediaan
warna menjadi bening karena topikal yaitu rentang pH 4,5-6,5
penambahan iodium (Albert, 1937). (Tranggono dan Latifa, 2007).

Pembuatan Gel Dan Evaluasi Hasil pengujian daya sebar


Sediaan Gel menunjukkan bahwa semua
formulasi dapat memenuhi
Pembuatan gel dilakukan
persyaratan daya sebar untuk
dengan cara menyiapkan semua
sediaan topikal yaitu sekitar 5-7 cm
bahan yang akan digunakan, bahan
(Garg dkk, 2002). Sedangkan untuk
ditimbang sesuai dengan formula
pengujian daya lekat menunjukkan
yang ada, NaCMC di masukkan ke
bahwa sediaan gel FI dan KN
dalam lumpang ditambahkan
memiliki daya lekat 7 detik, yang
gliserin gerus hingga homogen,
lebih besar bila dibandingkan
ditambah propilen glikol dan
dengan sediaan F2 dan F3 yaitu 5
metilparaben digerus hingga
detik. Hal ini dapat dipengaruhi
homogen, ditambahkan ekstrak
adanya kandungan ekstrak kulit
kemudian ditambahkan air sedikit
buah naga. Semakin tinggi
demi sedikit dan diaduk secara
kandungan ekstrak maka konsistensi
kontinyu hingga terbentuk gel. Gel

34
Borneo Journal of Phamascientech, Vol. 03, No. 01, Tahun 2019

ISSN-Print. 2541-3651
ISSN-Online. 2548 – 3897
Research Article

sediaan semakin cair. Namun semua Hasil penelitian


sediaan telah memenuhi persyaratan menunjukkan bahwa ketiga formula
uji daya lekat yaitu lebih dari satu gel ekstrak kulit buah naga merah
detik (Zats dan Gregory,1996) dapat menyembuhkan luka bakar
yang ditunjukkan dengan
Efek Penyembuhan Gel Ekstrak
berkurangnya diameter luka dan
Kulit Buah Naga
meningkatnya persentase
Dalam pengujian efek penyembuhan luka.
penyembuhan luka bakar gel ekstrak
Peningkatan konsentrasi
kulit buah naga merah digunakan
ekstrak kulit buah naga merah dapat
lima kelompok perlakuan dengan
meningkatkan persentase
masing-masing terdiri dari lima ekor
penyembuhan. Semakin tinggi
mencit yaitu Kontrol Negatif adalah
konsentrasi ekstrak maka semakin
kelompok kontrol yang diberikan
tinggi pula persentase penyembuhan
hanya basis gel, Kontrol Positif
luka bakar. Hal ini karena kulit buah
adalah kelompok kontrol yang
naga mengandung senyawa
diberikan obat bioplacenton, F1
flavonoid, vitamin C, vitamin E,
adalah kelompok perlakuan yang
vitamin A, alkaloid, terpenoid,
diberikan ekstrak 5%, F2 adalah
tiamin, niasin, piridoksin,
kelompok perlakuan yang diberikan
kobalamin, fenolik, karoten dan
ekstrak 10%, dan F3 adalah
fitoalbumin (Jaafar, dkk., 2009).
kelompok perlakuan yang diberi
ekstrak 15%. Adanya kandungan kimia
seperti flavanoid dan vitamin C ini
yang dapat memberikan efek
penyembuhan luka. Flavonoid
memiliki aktivitas sebagai
antibakteri dan merangsang
pertumbuhan sel baru pada luka
(Assani, 1994). Adapun mekanisme
kerja dari flavonoid yaitu

35
Borneo Journal of Phamascientech, Vol. 03, No. 01, Tahun 2019

ISSN-Print. 2541-3651
ISSN-Online. 2548 – 3897
Research Article

melancarkan peredaran darah ke Kandungan tersebut yang


seluruh tubuh dan mencegah menyebabkan kulit buah naga
terjadinya penyumbatan pada memiliki kemampuan untuk
pembuluh darah, sebagai agen mengurangi proses inflamasi dan
antiinflamasi, juga berfungsi sebagai mempercepat penyembuhan luka
antioksidan, dan membantu dibandingkan kelompok kontrol,
mengurangi rasa sakit jika terjadi dimana inflamasi adalah sebuah
pendarahan atau pembengkakan tahap awal dari respon normal untuk
(Wahyuningsih dkk., 2006). luka atau adanya infeksi, akan tetapi
Sedangkan vitamin C merupakan zat ketika inflamasi menjadi lebih luas
yang mampu meningkatkan dan lama hal itu dapat
produksi kolagen dengan cara memperlambat proses penyembuhan
menghidroksi lisin dan prolin atau bisa menyebabkan luka yang
sehingga akan mempercepat proses lebih berbahaya (Setyoadi dan
penyembuhan luka (Setyaningrum, Sartika, 2010).
2002).

KESIMPULAN

a. Gel ekstrak etanol kulit buah


naga merah (Hylocereus
polyrhizus) terbukti dapat
memberikan efek penyembuhan
luka bakar pada mencit putih
jantan.
b. Konsentrasi gel ekstrak etanol
kulit buah naga merah
(Hylocereus polyrhizus) yang
efektif dalam penyembuhan
luka bakar ditunjukkan oleh

36
Borneo Journal of Phamascientech, Vol. 03, No. 01, Tahun 2019

ISSN-Print. 2541-3651
ISSN-Online. 2548 – 3897
Research Article

konsentrasi 10% b/b dan Jaafar, R.A., dkk. 2009, Proximate


Analysis Of Dragon Fruit
konsentrasi 15% b/b.
(Hylocereus costaricencis).
American Journal of Applied
Sciences. 63, 106-114.
UCAPAN TERIMA KASIH
Mayefis, Delladari, Burn Wound
Healing Activity of the
Terima kasih kami ucapkan ke Combination of Centella asiatica
semua pihak yang sudah membantu extract and papaya latex on male
white mice, Int J of Research in
lancarnya penelitian ini, khususnya Pharmacy and Pharmaceutical
laboratorium STIKes Mitra Bunda Sciences, Vol 1, issues 4, Page
07-12.
Persada Batam.
Moenadjat, Y., 2003, Luka Bakar,
Pengetahuan Klinis Praktis, Edisi
Kedua, Cetakan Kedua, Fakultas
Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta.

Setyaningrum A. Skripsi : Pengaruh


Pemberian Vitamin C Dosis
DAFTAR PUSTAKA Tertentu Terhadap Kecepatan
Pertumbuhan Penyembuhan Luka
Assani, S. 1994. Mikrobiologi Pasca Pencabutan Gigi (tinjauan
Kedokteran. Jakarta : Fakultas secara klinis). Yogyakarta :
Kedokteran Universitas Indonesia Bagian Bedah Mulut, FKG
Candrika, 2006, Hypoglycaemic UGM; 2002.
Action Of The Flavanoid Fraction
of Artocarpusheterophyllus Leaf, Setyoadi dan Sartika DD. 2010.
Afr. J. Trad. CAM, 3 (2) : 42-50. Efek Lumatan Daun Dewa
(Gynura segetum) Dalam
Effendi, C. 1999. Perawatan Pasien Memperpendek Waktu
Luka Bakar. Jakarta: Penerbit Penyembuhan Luka Bersih Pada
Buku Kedokteran EGC. Mencit Putih. Jurnal Keperawatan
Soedirman (The Soedirman
Harborne, J.B., 1987, Metode Journal of Nurcing) 5 (3).
Fitokimia Penuntun Cara Modern
Menganalisis Tumbuhan, 69-76, Tranggono, R.I., dan F. Latifah,
Penerbit ITB, Bandung. 2007, Buku Pegangan Ilmu
Pengetahuan Kosmetik, PT.
Gramedia, Jakarta.

Voight R., 1995, Buku Pelajaran


Teknologi Farmasi, oleh

37
Borneo Journal of Phamascientech, Vol. 03, No. 01, Tahun 2019

ISSN-Print. 2541-3651
ISSN-Online. 2548 – 3897
Research Article

Soewandhi S. N Dan Widianto M. B., Edisi Kelima, Penerbit


UGM Press, Yogyakarta.

38

Anda mungkin juga menyukai