Anda di halaman 1dari 34

MASA KEJAYAAN ISLAM YANG DINANTIKAN

KEMBALI

Di susun oleh :

Edwin mulia (17)

SMAN 58 JAKARTA

Jl. Raya Ciracas No.2, RT.4/RW.3, Ciracas, Kec. Ciracas, Kota Jakarta Timur, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 13740
KATA PENGANTAR

Dengan Mengucapakan Puji Syukur kepada Allah SWT, atas


kehendak-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Meskipun banyak
sekali kekurangan dan kesalahan didalamnya, namun kami berharap bisa
memberikan sedikit penegtahuan tentang hal yang kami tulis ini.
Makalah ini memuat tentang Perkembangan Islam, dimana didalamnya di
terangkan tentang proses Perkembangan Islam. Maka dengan hal ini,
semoga kita semua akan menjadi lebih mengetahui Proses Perkembangan
Islam.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca dan pendengar. kami menyadari bahwa dalam penuliasan
makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga makalah
ini dapat bernmanfaat bagi kita semua. Sekian dan terimakasih.

JAKARTA, 16 MEI 2019


PERKEMBANGAN ISLAM PRIODE KLASIK (ZAMAN KEEMASAN) TAHUN
650 M - 1250 M

A. Perkembangan Islam Periode Klasik


Kemajuan peradaban Islam yang terjadi antara tahun 650-1250 M, dalam sejarah
Islamdikenal dengan priode Islam klasik. Perkembangan pada Islam periode klasik
dibagi menjadi dua masa yaitu:
a. Masa kemajuan Islam I (650 -1000 M)
Merupakan masa perluasan, integrasi dan keemasan Islam, merentang dari sejak
kelahiran Nabi Muhammad SAW sampai dihanguskannya Baghdad oleh Hulagu Khan.
Masa ini mencakup Masa Nabi Muhammad SAW, masa Khulafaur Rasyidin, masa
Dinasti Umayah Timur atau Umayah Damaskus, masa Dinasti Abasiyah.
b. Masa disintegrasi (1000-1250 M)
Masa terjadinya pemisahan beberapa wilayah Abbasiyah dan tidak kuasanya para
sultan di bawah tekanan para tentara.
Peristiwa-peristiwa penting sejak mulai masa nabi Muhammad SAW sampai masa
Dinasti Abasiyah sebagai berikut:
1. Masa Nabi dan Khulafaur Rasyidin
Pada waktu Islam diturunkan, bangsa Arab dikenal dengan sebutan kaum jahiliah.
Kaum Quraisy Mekkah sebagai bangsawan di kalangan bangsa arab hanya memiliki 17
orang yang pandai baca tulis. Suku Aus dan Khazraj (penduduk yatsrib madinah)
hanya memiliki 11 orang yang pandai membaca. Hal ini menyebabkan bangsa Arab
sedikit sekali mengenal ilmu pengetahuan dan kepandaian lain.
Dalam masalah ilmu pengetahuan, perhatian Rasulullah Muhammad SAW sangat
besar. Beliau memberi contoh revolusioner bagaimana seharusnya mengembangkan
ilmu. Hal-hal yang menjadi landasan Rasulullah SAW mengembangkan ilmu:
a) Wahyu pertama yang diterima rasul adalah Iqra’

b) Bangsa arab adalah bangsa yang kuat hafalannya

c) Nabi membuat tradisi baru yaitu mencatat dan menuli

d) Al-Qur’an merupakan sumber inti ilmu pengetahuan.


Berdasarkan landasan tersebut itu, Rasulullah SAW mulai membangun jiwa
ummat Islam. Rasul membimbing sahabat-sahabat untuk beriman dan berilmu. Mula-
mula rumah Rasulullah SAW sendiri yang digunakan sebagai tempat pertemuan
kemudian rasul membuat satu tempat pertemuan di rumah sahabat arqam bin Abil
Arqam, di luar kota Mekah. Tempat itu terkenal dengan nama Dar al arqam, di situlah
lembaga pendidikan pertama yang didirikan Rasulullah SAW. di tempat itu pulalah,
konon Rasul menyuruh sahabat untuk membuat huruf. Dalam satu riwayat, sahabat Ali
bin thalib disuruh membuat huruf dengan mengambil contoh dari huruf bangsa Himyar.
Mulai usaha itu umat Islam sudah mengarah kepada kepandaian tulis baca.
Dengan bimbingan nabi dan pengaruh Al-Qur’an telah lahir orang-orang pandai.
Sahabat dekat Nabi banyak menjadi terkenal karena kemampuannya Umar bin
Khaththab, Ali bin Thalib, Zaid bin Tsabit, Ibnu Mas’ud, Ibnu Umar, Ibnu Abbas. Umar
bin Khaththab mempunyai keahlian menentukan hukum, sangat jenius dalam menata
lembaga pemerintahan, cerdik dalam mengatur negara. sedangkan Ali bin Abi Thalib
mempunyai keahlian dalam bidang hukum. sepeninggal Rasulullah kepemimpinan
islam dilanjutkan oleh khulafaur rasyidin. di antara khulafaur rasyidin yang membangun
peradaban Islam adalah Umar bin Khaththab, beliau melakukan ijtihad dalam
menghadapi masalah-masalah baru yang belum pernah ada pada masa Rasulullah
antara lain:
1) Menetapkan hukum tentang masalah-masalah yang baru, seperti dalam menetapkan
ghanimah, masalah potong tangan pencuri, mengawini ahli kitab, cerai tiga kali yang
diucapkan sekaligus, muallaf qulubuhum, dll.
2) Memperbarui organisasi negara, seperti disusunnya organisasi politik (al-khilafat, al-
wizarat, al-kitabat), administrasi negara (departemen-departemen).

2. Daulah Umayah
Dinasti umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin Umayah.
Muawiyah dapat mendirikan kekuasaannya bukan atas dasar demokrasi yang
berdasarkan atas hasil pilihan umat Islam. Berdirinya dinasti umayyah bukan juga hasil
dari musyawarah, jabatan raja menjadi pusaka yang diwariskan secara turun menurun
yaitu sistem monarkhi.
Dinasti umayyah berdiri selama 90 tahun (40-132H/661-750M) dengan Damaskus
sebagai pusat pemerintahannya. Pada dinasti ini banyak kemajuan, perkembangan dan
perluasan daerah yang dicapai terlebih pada masa pemerintahan khalifah Walid bin
Abdul Malik (86-96H/ 705-715M). Pada masa awal pemerintahan muawiyah bin Abi
Sufyan ada usaha perluasan wilayah kekuasaan ke berbagai wilayah seperti ke india
dengan mengutus Muhalllab bin Abu Sufrah dan usaha perluasan ke barat ke darah
Bizantium di bawah pimpinan Yazid bin Muawiyah selain itu juga diadakan peluasan
wilayah Afrika Utara.
Dalam upaya perluasan daerah kekuasaan Islam pada masa Muawiyah beliau
selalu mengerahkan segala kekuatan yang dimilkinya untuk merebut pusat-pusat
kekuasaan diluar jazirah Arabia di antaranya upaya untuk menguasai kota
Konstantinovel. Paling tidak ada 3 hal yang menyebabkan Muawiyah bin Abi Sufyan
terus berusaha merebut Bizantium:
a. Bizantium merupakan basis kekuatan agama Kristen ortodoks yang pengaruhnya
dapat membahayakan Islam
b. Orang-orang Bizantium sering mengadakan pemberontakan ke daerah Islam
c. Bizantium termasuk wilayah yang mempunyai kekayaan melimpah
Meskipun keadaan dalam negeri dapat diatasi pada beberapa periode akan tetapi
pada masa-masa tertentu sering kali dapat membahayakan keadaan pemerintahan itu
sendiri. Ketika pemerintahan berada di tangan Khalifah Abdul Malik bin Marwan
keadaan dalam negeri boleh di bilang teratasi dengan keadaan seperti itu, kemajuan
peradaban dapat dicapai terutama dalam politik kekuasaan.
Khalifah Walid bin abdul malik berusaha memperluas daerahnya menuju Afrika
utara yaitu Magrib Al-aqsha dan Andalusia. Dengan keinginan yang kuat dan
keberanian, Musa bin Nusair dapat menguasai wilayah tersebut sehingga ia diangkat
sebagai gubernur untuk wilayah Afrika utara.
Ketika ia menjabat sebagai gubernur afrika utara ia dapat menaklukan beberapa
suku yang terus mengadakan pemberontakan di daerahnya itu. Sehingga dengan
demikian ia leluasa memperluas wilayah kekuasaan islam ke daerah lainnya di
seberang lautan. Untuk tugas itu Musa bin nusair mengutus Tharif bin Malik mengintai
keadaan Andalusia di bantu oleh Julian. Keberhasilan ekspedisi awal ini, membuka
peluang bagi musa bin nusair melakukan langkah berikutnya dengan mengirim Thariq
bin Ziyad menyeberangi lautan guna merebut daerah Andalusia. Tepat pada tahun 711
M ,Thariq mendarat di sebuat selat yang kini selat tersebut diberi nama yakni Selat
Jabal Thariq atau Selat Gibraltar. Keberhasilan Thariq memasuki wilayah Andalusia
membuat perjalan baru bagi kekuasan Islam.
Dimasa itu ilmu dan kebudayaan Islam berkembang dengan baik di antaranya
kebudayaan (seni sastra, seni rupa, seni suara, seni bangunan, seni ukir dan
sebagainya), dan bidang ilmu (ilmu kedokteran, ilmu filsafat, astronomi, ilmu bumi dan
lainnya).
Dalam sejarahnya, perjalan dinasti Umayyah mengalami kemunduran pada masa
pemerintahan Walid bin Yazid (125-126 H/ 743-744 M) bahkan akhirnya kekuasaan
Bani umayyah mengalami kehancuran ketika diserang oleh gerakan Bani abbasiyah
pada tahun 132H/ 750 M.

3. Daulah Abbasiyah
Daulah bani Abbas adalah sebuah negara yang melanjutkan kekuasaan daulat
Bani Umayyah. Dinamakan daulat Bani Abbas karena para pendiri dan penguasa
dinasti ini adalah keturunan al Abbas paman Nabi Muhammad SAW. Pendiri dinasti ini
adalah Abdullah al Saffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin al Abbas. Kekuasaan
berlangsung dalam waktu rantang yang panjang, dari tahun 132- 656 H/ 750-1258 M.
Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan politik, para sejarawan biasanya
membagi masa pemerintahan Bani Abbas menjadi lima periode:
a. Periode pertama (750 M - 847 M), disebut periode pengaruh Persia pertama.
b. Periode kedua (847 M - 945 M), disebut masa pengaruh Turki pertama.

c. Periode ketiga (945 M - 1055 M), masa kekuasaa dinasti Buwaih dalam pemerintahan
khalifah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh Persia kedua.

d. Periode keempat (1055 M - 1194 M), masa kekuasaan dinasti Bani Seljuk dalam
pemerintahan khalifah abbasiyah, biasanya disebut juga dengan masa pengaruh Turki
kedua.

e. Periode kelima (1194 M - 1258 M), masa khalifah bebas dari pengaruh dinasti lain,
tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota Baghdad.
Pada periode pertama, pemerintahan bani abbas mencapai masa keemasannya.
Secara politis, para khalifah betul-betul tokoh yang kuat dan merupakan pusat
kekuasaan politik dan agama sekaligus. Di sisi lain, kemakmuran, masyarakat
mencapai tingkat tertinggi. Periode ini juga berhasil menyiapkan landasan bagi
perkembangan filsafat dan imu pengetahuan dalam Islam. Namun, setelah periode ini
berakhir, pemerintahan bani Abbas mulai menurun dalan bidang politik, meskipn filsafat
dan ilmu pengetahuan terus berkembang.
Masa pemerintahan Abu Al Abbas, pendiri dinasti ini sangat singkat, yaitu dari
tahun 750-754 M. Karena itu pembina sebenarnya dari daulat Abbasiyah adalah Abu
Ja’far Al Mansur (754-775 M). Puncak keemasan dari dinasti ini berada pada tujuh
khalifah sesudahnya, yaitu Al Mahdi (775-785 M), Al Hadi (775-786 M), Harun Al rasyid
(786-809 M), Al Ma’mun (813-833 M), Al Mu’tashim (833-842 M), Al Wasiq (842-847 M),
dan Al Mutawakkil (847-861 M).

Perbedaan antara daulat Umayyah dan daulah Abbasiyah:


1) Umayyah masih mempertahankan dan mengagungkan keAraban murni, baik khalifah
atau pegawai dan rakyatnya. Abbasiyah tidak seketat itu lagi, hanya khalifah yang dari
arab sehingga istilah mawali lenyap, bahkan para menteri, gubernur, panglima dan
pegawai diangkat dari mawali, terutama keturunan Persia.
2) Ibu kota Umayyah, Damaskus bercorak adat jahiliyah yang ditaburi oleh kemegahan
Byzantium dan Persia. Sedangkan ibu kota Abbasiyah, Bagdad sudah bercelup Persia
secara keseluruhan dan dijadikan kota internasional.
3) Umayyah bukan keluarga nabi, sedangkan Abbasiyah mendasarkan kekhalifahan pada
keluarga nabi (Abbas adalah paman Nabi).
4) Kebudayaan Umayyah masih bercorak Arab jahiliyah dengan kemegahan bersyair dan
berkisah. Sedangkan kebudayaan Abbasiyah membuka pintu terhadap semua
kebudayaan Abbasiyah membuka pintu terhadap semua kebudayaan yang maju
sehingga berasimilasilah kebudayaan Arab, persia, Yunani dan Hindu.
5) Khalifah Umayyah gemar kepada syair dan kasidah sedangkan khalifah Abbasiyah
gemar ilmu pengetahuan.

Perkembangan Islam Abad Pertengahan (1250-


1800)
PerkembanganIslam, mengalami dua fase yaitu fase kemajuan dan fase kemunduran. Fase
kemajuanterjadi pada tahun 650 -1250 Myang ditandai dengan sangat luasnya kekuasaan
Islam, ilmu dan sain mengalami kemajuan dan penyatuan antar wilayah Islamdan fase
kemunduran terjadi pada tahun 1250 – 1500 M. yang ditandai dengan kekuasaan Islam
terpecah-pecah dan menjadi kerajaan-kerajaan yang terpisah pisah.
Kemunduran Islam pada abad pertengahan, pada umumnya yang menjadi penyebab
diantaranya adalah sebagai berikut:

 Tidakmenjagadengan baikWilayah kekuasaan yangluas

 Penduduknya sangat hetereginsehingga mengalami kendala dalam penyatuan

 Para penguasanya lemah dalam kepemimpinannya

 Krisis ekonomi

 Dekadensi moral yang tidak terkendali

 Apatis dan stagnasi dalam dunia iptek

 Konflik antar kerajaan Islam

Terlebih lagi setelah, pasukan Mughal yang dipimpin oleh Hulagu Khan berhasil
membumihanguskanBaghdadyang merupakan pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang
kaya dengan ilmu pengetahuan, hal ini terjadi pada tahun 1258 M.Saat itu kekhalifahannya
dipimpin oleh khalifah Al Mu’tashim, penguasa terakhirBani Abbas di Baghdad.

Setelah Baghdad ditaklukkan Hulagu, umat islam dikuasai oleh Hulagu Khan yang beragama
Syamanism tersebut, kekuatan politikIslam mengalami kemunduran yang sangat luar biasa.
Wilayah kekuasaannya terpecah-pecah dalam beberapa kerajaan kecil yang tidak bisa bersatu,
satu dan lainnya saling memerangi. Peninggalan-peninggalan budaya dan peradaban Islam
hancur ditambah lagi kehancurannya setelahdiserang oleh pasukan yang dipimpin oleh Timur
Lenk.

Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800)

Keadaan perkembangan Islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali


walaupun tidak sebanding dengan masa sebelumnya ( klasik) setelah berkembangnya tiga
kerajaan besar yaitu kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Mughal di India dan kerajaan Safawi di
Persia. Diantara ketiga kerajaan tersebut yang terbesar dan paling lama bertahan adalah
kerajaan Usmani.

Kerajaan Usmani

Kerajaan Utsmani didirikan olehbangsa Turki dari kabilah Oghuz yang mendiami daerah Mongol
dan daerah utara negeri Cina yang bernama Usmani atau Usmani Idan memproklamirkan diri
sebagai Padisyah al Usman atau raja besar keluarga Usman tahun 1300 M (699 H). Kerajaan
yang didirikan oleh Usmani ini selanjutnya memperluas wilayahnya ke bagian Benua Eropa. Ia
menyerang daerah perbatasan Bizantium dan menaklukkan kota Broessa tahun 1317
Msehingga tahun 1326Mdijadikan sebagai Ibukota Negara.
Pada masa pemerintahan Orkhan, kerajaan Usmani menaklukkan Azmir tahun 1327 M,
Thawasyannly tahun 1330 M, uskandar tahun 1338 M, Ankara 1354 M dan Gallipoli tahun 1356
M. Daerah-daerah tersebut adalah bagian benua Eropa yang pertama kali diduduki kerajaan
Usmani.

Kerajaan Usmaniuntuk masa beberapa abad masih dipandang sebagai Negara yang
kuatterutama dalam bidang militer. Kemajuan-kemajuankerajaan Usmani yaitu dalam bidang
pemerintahan dan kemiliteran, bidang ilmu pengetahuan dan budaya misalnya kebudayaan
Persia,

Bizantium dan arab, pembangunan Masjid-Masjid Agung, sekolah-sekolah, rumah sakit,


gedung, jembatan, saluran air villa dan pemandian umum dan di bidang keagamaan.misalnya
sepertifatwa ulama yang menjadi hukum yang berlaku.

Kerajaan Usmanisepeninggal Sultan Al Qanuni, mengalami kemunduran yang disebabkan oleh


berbagai problema sebagai berikut:

1.

2. Penduduknyasangat heterogen

3. Tidak dapat menguasai wilayah yang luas

4. Kepemimpinannya lemah

5. Terjadinya dekadensi moral

6. Krisis ekonomi dan

7. Ilmu dan tekhnologi stagnan.

Kerajaan SafawiDiPersia

Kerajaan Syafawi, mulanyaadalah sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil (Azerbaijan).
Tarekatnya bernama tarekat Safawiyah, nama ini diambildarinama pendirinya yang
bernamaSafi-Al Din dan nama Syafawidilestarikan setelah gerakannya berhasil mendirikan
kerajaan.

Jalan hidup yang ditempuh Al Dinadalah jalan sufi dan mengembangkan tasawuf Safawiyah
menjadi gerakan keagamaan yang sangat berpengaruh di Persia, Syiria dan Anatolia. Yang
semula bertujuan memerangi orang-orang yang ingkar dan memerangi orang-orang yang ahli
bid’ah. Lama kelamaan pengikut tarekat Syafawiyahberubah menjadi tentara dan fanatik
dalamkepercayaan dan menentang keras terhadap orang selain Syiah

Dalam perkembangannya, kerajaan Syafawi selanjutnya dipimpin oleh Ismailyang baru berusia
tujuh tahun. Ismail beserta pasukannya yang bermarkas di Gilanselama limabelas tahun
mempersiapkan kekuatannyadan mengadakan hubungan dengan para pengikutnya di
Azerbeijan, Syiria dan Anatolia dan pasukan tersebut dinamai Qizilbash atau baret merah.

Saat kepemimpinan Ismail, pada tahun 1501 M, pasukannya dapat mengalahkan AK Koyunlu di
Sharur danTabriz sehingga Ismail memproklairkan dirinya menjadi raja pertama dinasti Syafawi
dan berkuasa selama 23 tahun.

Masa keemasan kerajaan Syafawiterjadi pada masa kepemimpinan Abbas Iyaitu di bidang
pilitik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang pembangunan fisik dan seni. Kemajuan yang
dicapainya membuat kerajaan Syafawimenjadi salah satudari tiga kerajaan besar Islam yang
diperhitungkan oleh lawan-lawannya terutama dibidang politik dan militer.

Setelah mengalami kejayaan, kerajaanSafawi tidak lama kemudian mengalami kemunduran


penyebabnya adalahantara lain:

a. Kemerosotan moral para pemimpin kerajaan

b. Konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani dan

c. Pasukan yang dibentuk Raja Abbas I yaitu pasukan Ghulam tidak memilikijiwapratirotik

Kerajaan Mughal di India

Kerajaan Mughal adalah kerajaan yang termuda diantara tiga kerajaanbesar Islam. Kerajaan ini
didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530). Babur dengan bantuan Raja Safawidapat
menaklukkanSamarkhad tahun 1494 M. Tahun 1504 M dapat menduduki Kabul ibukota
Afganistan. Setelah itu, Raja Baburmengadakan ekspansi terus-menerus.

Kerajaan Mughal mencapai jaman keemasan semasa Raja Akbar, persoalan-persoalan dalam
negeri dapat diatasidengan baik dan mengadakan ekspansisehingga dapat menguasai Chudar,
Ghond, Chitor, Ranthabar, kalinjar, Gujarat, surat, Bihar, Bengal Orissa, Kashmir, Gawilgarth,
Ahmadnagar, Narhala dan Ashirgah. Semua yang dikuasai kerajaan tersebut diperintah dalam
suatu pemerintah militeristik.

Kemajuan – kemajuan kerajaan mughal diantaranya:

1.

2. Di bidang Ekonomi, mengembangkan program pertanian, pertambangan, dan


perdagangan. Masalah sumber keuangan Negara lebih banyak bertumpu pada sektor
pertanian

3. Di bidang seni dan budaya misalnya karya sastra gubahan penyair istana, penyair yang
terkenal yaitu Malik Muhammad Jayazi dengan karyanya padmavat (karya yang
mengandung pesan kebajikan jiwa manusia), karya-karya arsitektur seperti istana fatpur
Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid
Pada tahun 1858 Mkerajaan Mughal juga mengalami kemerosotan, penyebabnya antara lain:

1.

2.

1.

2. Kemerosotan moral dan para pejabatnya bermewah-mewahan

3. Pewaris kerajaan dalam kepemimpinannya sangat lemah dan

4. Kekuatan mililernya juga lemah

PerkembanganIlmu Pengetahuan Dan Kebudayaan Pada abad Pertengahan

Dibeberapa wilayah kekuasaan Islam pada abad pertengahan dalam ilmu pengetahuan dan
kebudayaan mengalami perkembanganmisalnya pada masa pemerintahan kerajaan
Mongoldibangun

sekolah-sekolah yang mengajarkan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, filsafat, logika,


geometri sejarah, geografi, matematika dan politik.

Di Mesirmenjadi perkembangan ilmu pengetahuan seperti sejarah, astronomi, kedokteran,


matematik dan ilmu-ilmu agama. Dalam ilmu sejarah tercatat nama-nama besar seperti Ibn
Khalikan, Ibn Khaldun dan Ibn Taghribardi. Di bidang astronomi dikenal nama nasir Al din Al
Tusi. Di bidang Matematika Abu Faraj Al ‘Ibry. Bidang kedokteran : Abu Al Hasan, Ali Al Nafis
yaitu penemu susunan dan peredaran darah dalam paru-paru manusia. Abd. Al Mun’im Al
dimyatthi dokter hewan dan Al Razi psikoterapi. Dalam bidang opthamologi dikenal namaSalah
Al Din ibn Yusuf dan yang terkenal sebagai pemikir dalam bidang keagamaan yaitu Ibn
Taimiyah.

Pada masa Pemerintahan Mamud Ghazan yaitu raja ke tujuh Dinasti Ilkhania
membangunperguruan tinggi untuk madzhab syafi;i dan hanafi,sebuah perpustakaan ,
observatorium dan gedung-gedung umum lainnya.

Pada masa kerajaan syafawi ilmu pengetahuan juga berkembang, ada beberapa ilmuan yang
muncul diantaranya:

1.

2. Baha Al din Al Syaerazi yaitu generalis ilmu pengetahuan

3. Sadar Al Din Al Syaerazi seorang filosof


4. Muhammad Baqir Ibn Muhammad Damad ahli filosof, sejarah, teolog dan observer
kehidupan lebah-lebah.

Pada abad pertengahan juga terdapat cendekiawan muslim seperti An Nuwairy, Ibnu Fadlullah,
dan Jallaudiin As-Suyuti yang berhasil membuat buku yang berjudul Mausu’at yang berisi
tentang kumpulan berbagai ilmu pengetahuan.

Selain itudalam hal keagamaan, di abad pertengahan terdapat karyayang dibuat oleh
sekelompok ulama India berupa buku atau kitab yang berjudul Al Fatawa Al Hindiyyah yang
memuat tentang kumpulan fatwa Madzhab Hanafi. Buku atau kitab ini dibuat atas permintaan
dari Sultan Abu Al MuzaffarMuhyiddin Aurangzeb sehingga kitabnya dikenal dengan sebutan Al
Fatawa Al Alamgariyah.

Beberapa ulama besar di Mesir pada masa pemerintahan Mamluk terdapat ulama yang
bernama Ibnu Hajar Al Asqalani dan Ibnu Khaldun.Ibnu Hajarmemiliki hasil karya berupa buku
yang berjudul Fath Al Bari fi Syarh Al bukhari yaitu ulasan tentang hadits-hadits Riwayat Al
bukhari dan buku yang berjudul Bulughul Maram Min AdillahAl Ahkam yaitu kumpulan hadits
hukum. SedangkanIbnu Khalduntersohor dengan sejarawan dan sosiolog Islam, hasil karyanya
yang terbesar adalah Al Ibar yaitu sejarah umum.

Ulama besar lainnya di abad pertengahan seperti Ibnu Katsir dengan tafsirnya Tafsir Al Qur’anul
Adzim, Imam Nawawi dengan kitab haditsnya “ Riyadus Shalihin dan Jalaluddin Al Mahalli
beserta Jalaluddin As-Suyuti dengan tafsir Jalalainnya.

Perkembangan Kebudayaan Islam Pada Abad Pertengahan

Perkembangan kebudayaan Islam timbul setelah diawali sederetan kebudayaan manusia dan
seiring dengan sederetan kebudayaan setelahnya. Kebudayaan-kebudayaan Islam pada abad
pertengahan yang menonjol diantaranya:

Dalam perkembangan arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan Masjid yang indah seperti
Masjid Al Muhammadi, Masjid Agung Sulaiman dan Masjid Abi Ayyub Al Anshari dengan hiasan-
hiasan kaligrafi yang indah. Selain itu terdapat 235 bangunan dibangun dan dikoordinasi oleh
Sinan, arsitek yang berasal dari Anatolia. Perkembangan kebudayaan Islam tersebut terjadi
pada masa kerajaan Usmani.

Pada masa kerajaan Safawi telah berhasil membuat Isfahan menjadi ibukota dan kota yang
indah yang terdiri dari bangunan-bangunan seperti masjid, rumah-rumah sakit, sekolah-sekolah,
jembatan raksasa di atas Zende Rud, dan Istana Chihil Sutun, taman-taman wisata yang ditata
dengan indah. Di Isfahan terdapat 162 masjid, 48 akademi, 1802 penginapan dan 273
pemandian umum. Dalam bidang seni, gaya arsitek bangunan-bangunannya sangat kentara,
misalnya masjid Shah (1611 M dan masjid Syaikh Lutf Allah (1603 M. Unsur seni lainnya seperti
kerajinan tangan, karpet, permadani, pakaian, keramik,tenunan, mode, tembikar, dan seni lukis.

Selain yang tersebut, perkembangan budaya Islam juga berkembang di kerajaan Mongol
misalnya karya seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair istana, baik yang
berbahasaPersia maupun India. Malik Muhammad Jayazi adalah penyair India yang
terkenaldan menghasilkan karya besar “Padmavat”, Abu Fadl dengan karyanya Akhbar nama
dan Aini Akhbari yang memaparkan sejarah kerajaan Mongol dengan figure kepemimpinannya.
Dalam hal seni terdapat karya-karya arsitektur yang indah seperti Istana Fatpur Sikri di Sikri,
vila dan masjid-masjid yang megah nan indah seperti masjid yang berlapiskan mutiara dan Taj
Mahal di Agra, Masjid Raya Delhi dan istana indah di Lahore.

Pada abad pertengahan muncul nama-nama yang terkenal yaitu para sastrawan yang hidup
padaabad pertengahan yaitu diantaranya:

a.Fuzuli dengan karyanya yang berjudul Shikeyetname atau pengasuan. Ia tinggal di Irakdan

wafat tahun 1556

b.Jalaluddin Ar Rumiyang mendapat gelar Maulanaatau tuan kami dengan karyanya


DiwanSyams-I Tabriz yaitu kumpulan puisi yang terdiri dari 33.000 bait dan Masnawi yangterdiri
dari 26.660 dan dibuat dalam waktu 10 tahun. Ia lahir di Afganistan tahun 1207 Mdan wafat di
Turki tahun 1273 M

c.Sa’adi Syiraj yaitu sastrawan dari Persia dengan karyanya yang berjudul Bustan atau kebun

buah dan Gulistanyang berisi tentang kata-kata mutiara, kisah-kisah, nasehat-nasehat,

renungan dan humor.

d.Fariduddin Al Attar dengan karyanya Mantiq At Tair atau musyawarah bunga,

Tadzkiratul Auliya dan Pend Namah atau kitab nasihat.

e.Hamzah Fansuri,Nuruddin Ar Raniri dan Syamsudin Pasai, sunan kalijaga, sunan Bonang

dan Kiageng Selo. Karya-karya mereka berisi tentang nasehat-nasehat agama


Perkembangan Islam Masa Modern
(1800 – Sekarang)
Selayang PandangPerkembangan Islam Masa Modern

Benturan-benturan antara Islam dengan kekuatan Eropa menyadarkan umat Islam


bahwajauh tertinggal dengan Eropadan yang merasakan pertama persoalan ini adalah
kerajaan Turki Usmaniyang langsung menghadapi kekuatan Eropa yang pertama kali.
Kesadaran tersebut membuat penguasa dan pejuang-pejuang Turki tergugah untuk
belajar dari Eropa.

Guna pemulihan kembali kekuatan Islam, maka mengadakan suatu gerakan


pembaharuandengan mengevaluasi yang menjadi penyebab mundurnya Islam dan
mencari ide-ide pembaharuan dan ilmu pengetahuan dari barat. Gerakan
pembaharuantersebut antara lain

1.

2. Gerakan Wahhabiyah yang diprakarsai oleh Muhammad ibn Abdul Wahhab


(1703-1787 M) di Arabia, SyahWaliyullah (1703-1762) M di India dan Gerakan
Sanusiyyah di Afrika Utara yang dikomandoi oleh Said Muhammad Sanusi dari Al
Jazair

3. Gerakan penerjemahan karya-karya Barat kedalam bahasa Islam dan


pengiriman para pelajar muslim untuk belajar ke Eropa dan Inggris

Dalam gerakan pembaharuan sangat lekat dengan politik. Ide politikyang pertama
muncul yaitu Pan Islamisme atau persatuan Islam sedunia yang digencarkan oleh
gerakan Wahhabiyah dan Sanusiyah, setelah ituditeruskan dengan lebih gencar oleh
tokoh pemikir Islam yang bernama Jamaluddin Al Afghani (1839-1897).

Menurut Jamaluddin, untuk pertahanan Islam,harus meninggalkanperselisihan-


perselisihan dan berjuang dibawah panji bersamadan juga berusaha membangkitkan
semangat lokal dan nasional negeri-negeri islam. Dengan ide yang demikian, ia dikenal
atau mendapat julukan bapak nasionalisme dalam Islam.

Gagasan atau ide Pan Islamisme yang digelorakan oleh jamaluddin disambut oleh Raja
Turki Usmani yang bernama Abd. Hamid II (1876-1909)dan juga mendapat sambutan
yang baik di negeri-negeri Islam. Akan tetapi setelah Turki Usmani kalah dalam perang
dunia pertamadan kekhalifahan dihapuskan oleh Musthofa Kemal seorang tokoh yang
mendukung gagasan nasionalisme, rasa kesetiaan kepada Negara kebangsaan.
Di Wilayah Mesir, Syiria, Libanon, Palestina, Hijaz, irak, Afrika Utara, Bahrein dan
Kuwait, nasionalismenya bangkit dan nasionalismetersebut terbentuk atas dasar
kesamaan bahasa. Dalam penyatuan Negara arab dibentuk suatu liga yang bernama
Liga Arab yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1945.

Di India dibentuk gerakan nasionallisme yang diwakili oleh Partai Kongres Nasional
India dan juga dibentuk komunalisme yang digagas oleh Komunalisme Islam yang
disuarakan oleh Liga Muslimin yang merupakan saingan bagi Partai Kongres nasional.
Di Indiaterdapat pembaharu yang bernama Sayyid Ahmad Khan (1817-1898), Iqbal
(1876-1938) dan Muhammad Ali Jinnah (1876-1948).

Di Indonesia, terdapat pembaharuatau partai politik besar yang menentang penjajahan


diantaranya

a.Sarekat Islam (S I ) dipimpin oleh HOS Tjokroaminotoberdiri pada tahun


1912dan merupakan kelanjutan dari Sarikat Dagang Islamyang didirikan oleh
H. Samanhudi tahun 1911.

b.Partai Nasional Indonesia (PNI) didirikan olehSukarno (1927)

c.Pendidikan nasional Indonesia (PNI-baru) didirikan oelh Mohammad


Hatta

(1931)

d.Persatuan Muslimin Indonesia (Permi) menjadi partai politik tahun


1932 yang

dipelopori oleh Mukhtar Luthfi

Munculnya gagasan nasionalismeyang diiringi oleh berdirinya partai-partai politik


tersebut merupakanasset utama umat Islam dalam perjuangan untuk mewujudkan
Negara merdeka yang bebas dari pengaruh politik barat. Sebagai gambarandengan
nasionalisme dan perjuangan dari partai-partai politik yang penduduknya mayoritas
muslim adalah Indonesia. Indonesia merupakan Negara yang mayoritas muslim yang
pertama kali berhasil memproklamirkan kemerdekaannya yaitu tanggal 17 Agustus
1945. Negara kedua yang terbebas dari penjajahan yaitu Pakistan. Merdeka pada
tanggal 15 agustus 1947 dengan presiden pertamanya Ali Jinnah.

Di wilayah timur tengah, Mesir resmimerdeka pada tahun 1992dan benar-benar


merdeka pada tanggal 23 Juli 1952 dengan pimpinan pemerintahan yang bernama
Jamal Abd Naser. Irak merdeka tahun 1932, tetapi rakyatnya merasa merdeka baru
tahun 1958 dan Negara lain seperti Jordania, Syiria dan Libanon merdeka pada tahun
1946
Di Afrika, Lybia merdeka pada tahun 1962, Sudan, Maroko merdeka tahun 1956 M,
Aljazair tahun 1962. Negara lain yang merdekanya hamper bersamaan seperti Negara
Yaman Utara, Yaman selatan, dan Emirat Arab.

Di Asia Tenggara, Malaysia, Singapura merdeka tahun 1957 dan Brunai Darussalam
merdeka pada tahun 1984. Selain itu, Negara Islam yang dahulunya bersatu dalamUni
Soviet seperti Turkmenia, Uzbekistan, Kirghistan, Khazakhtan Tajikistan dan Azerbaijan
dan Bosnia baru merdeka pada tahun 1992

Perkembangan Islam, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Pada Abad Modern

Masa kebangkitan Islam atau disebut dengan masa pembaharuan mulai menggeliat
pada tahun 1800 M. Pada masa tersebut kalangan kaum muslimin banyak yang
mengerahkan pemikirannya untuk kemajuan agama Islam. para Ulama,Cendekiawan
muslim di berbagai wilayah Islam banyak yang intens terhadap study Islam sehingga
keortodokannya mulai ditinggalkannya. Sehingga pada masa pembaharuan tersebut
ilmu pengetahuan, kebudayaan dan ajaran islam berkembang di berbagai Negara
seperti NegaraIndia, Turki, Mesir.

Tokoh pembaharu yag ternama adalah Muhammad ibn Abdul Wahab di Arabia dengan
Wahabiyahnya pada tahun 1703-1787 M. Gerakan ini memiliki pengaruh yang besar
pada abad ke – 19. Upaya dari gerakan ini adalahmemperbaiki umat Islamsesuai
dengan ajaran Islam yang telah mereka campur adukkan dengan ajaran-ajaran tarikat
yang sejak abad ke 13telah tersebar luas di dunia Islam.

Dalam bidang ilmu pengetahuan, di Turki Usmanimengalami kemajuan dengan usaha-


usaha dari Sultan Muhammad II yang melakukan terhadap umat Islam di negaranya
untuk dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan upaya melakukan
pembaharuan dibidang pendidikan dan pengajaran, lembaga-lembaga Islam
diberikanmuatan pelajaran umum dan upaya mendirikan “ Mektebi Ma’arif” guna
menghasilkan tenaga ahli dalam bidang administrasi dan “Mektebi Ulumil Edebiyet”
gunamenghasilkan tenaga penterjemah yang handal serta upaya mendirikan perguruan
tinggi dengan berbagai jurusan seperti kedokteran, teknologi dan militer.

Pada tanggal 1 November 1923kesultanan Turki dihapuskan dan diganti dengan


Negara Republik dengan presiden pertamanya yaitu Musttafa Kemal At Turk, IPTEK
semakin maju. dan pada waktu itu juga di Indiabermunculan cendekiawan muslim
modern yang melakukan usaha-usaha agar umat Islam mampu menguasai IPTEK
seperti Sayid Ahmad Khan, Syah Waliyullah , Sayyid Amir, Muhammad Iqbal,
Muhammad Ali jinnah dan abdul Kalam Azad. salah satu dari cendekiawan tersebut
yang sangat menonjol dan besar jasanya terhadap umat Islam adalah Sayid Ahmad
Khan.

Penguasa Mesir yaitu Muhammad Ali (1805-1849) dalam hal IPTEK agar maju
berupaya dengan mengirimkan para mahasiswa untuk belajar IPTEK ke perancis
setelah lulus dijadikan pengajar di berbagai perguruan tinggiseperti di universitas Al
Azhar sehingga dengan cepat IPTEK menyebar ke seluruh dunia Islam. Selain itu
terdapat Universitas Iskandariyah di kota Iskandariah yang memiliki fakultas
kedokteran, Teknik, Farmasi, Pertanian, Hukum, Perdagangan dan Sastra. Universitas
Aiunusyam di kairo, Universitas Assiut, Universitas Hilwan, universitas Suez, dan
Universitas “The American University in Cairo.

Pada perkembangan Islam abad modern, umat islam timbul kesadarannya tentang
pentingnya ajaran islam yang sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW
sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman hidup. karena umat Islamsudah jauh dari
ajaran Rasulullah SAW yaitu banyak penyimpangan-penyimpangan dari sumber
asalnya, penyakit bid’ah, tahayul, klenik, perdukunan, kemusrikan dll sangat merebak
dan hamper seperti kehidupan Jahiliyah. Dengan kondisi umat Islam tersebut maka
muncullah para pembaharu yaitu suatu gerakan pemurnian terhadap ajaran agama
Islam yang sesuai dengan ajaran yang bersumber pada Qur’an dan Hadits. Para
pembaharu tersebut antara lain:

a.Muhammad bin Abdul Wahab yaitu ulama besar yang produktif yang lahir di
Nejed Arab Saudi Salah satu kitabnya yaitu Kitab Tauhid, sebuahkitab yang
berisi tentang mengesakan Allah SWT dengan membasmi praktek-praktek
tahayul, bid’ah khurafat yang ada pada umat islam dan mengajak untuk
kembali ke ajaran tauhid yang sebenarnya. Gerakan pembaharuan Abdul
Wahab tersebut dikenal dengan Gerakan Wahabiyah.

b.Rif’ah Badawi Rafi’ At Tahtawi yang lahir di Tahtamerupakan pembaharu


Islamyang pemikirannya yaitu menyerukan kepada umat Islam agar
menyeimbangkan antara dunia dan akhirat

c.Jamaluddin Al afgani yang lahir di Asadabaddengan pemikiran


pembaharuannya adalah supaya umat Islam kembali pada ajaran agama
Islam yang murni , kepemimpinan otokrasi supaya diubah menjadi demokrasi,
untuk mewujudkan kemajuan masyarakat Islam yang dinamis agar kaum
wanita bekerja sama dengan kaum pria dan Gerakan Pan Islamismeyaitu
penyatuan seluruh umat Islam.

d.Muhammad Abduh yaitu pembaharu Islam di Mesir penerus dari gerakan


Wahabi dan Pan IslamismeBeliau bersama muridnya yang bernama
Muhammad Rasyid Ridamenerbitkan jurnal “Al Urwatu Wustsqa” Selain itu
Muhammad Abdul juga menyusun kitab yang berjudul “ Ar Risalah at Tauhid”

e.Sayid Qutub yaitu ulama dan tokoh gerakan pembaharuan yang


menyelaraskan antara urusan akhirat dengan urusan duniawi dan bersama
Yusuf Qardhawi menekankan perbedaan antara modernisasi dengan
pembaratan.

f.Sir Sayid Akhmad Khan lahir di Delhi Indiaadalah pembaharu yang produktif
dengan berbagai karyadiantaranayaTarikhi Sarkhasi Bignaur berisi catatan
kronologi pemeberontakan di Bignaur, Asbab Baghawat Hind, The Causes of
the Indian Revolt (sebab-sebab revolusi India, Risalat Khair Khawahan
Musulman risalah tentang orang-orang yang setia, dan Akhkam Ta’aam Ahl al
Kitab hukum memakan makanan ahli kitab. Selain itu Beliau juga mendirikan
Sekolah Inggris di Mudarabad, sekolah Muslim University of Aligarth,
membentuk Muhammedan Educational Conference dan mendirikan The
Scientific Society lembaga penerjemah IPTEK ke bahasa Urdu serta
menerbitkan majalah bulanan Tahzib al Akhlaq dan lain-lainnya.

g.Muhammad Iqbal yaitu seorang muslim Indiadengan karyanya The


Reconstruction of Religius Though in Islam (pembangunan kembali pemikiran
keagamaan dalam islam).

Selain yang tersebut di atas, dalam hal perkembangan kebudayaan pada masa
modern juga mengalami kemajuan di berbagai Negara Islam artinya Negara yang
mayoritas berpenduduk Islam seperti Mesir, Arab Saudi, Irak, Iran, Malaysia, Brunai
Darussalam, Kuwait dan indonesia.

Dibidang arsitek, di Arab Saudi mengalami perkembangan yang pesat.


Pembangunan-pembagunanfisik sangat dahsyat dari pembangunan jalan raya, jalan
kereta, pelabuhan sampai Maskapai penerbangan Internasional, perhotelan,
peribadatan sepertiMasjidil Haram yang ditengah masjidterdapat Kakbah dan baitul
Atiq, Hajar Aswad, Hijr Ismail, Makam Ibrahim dan sumur Zam-Zam yang letahnya
berdekatan dengan Kakbah. Bangunan Masjidil Haram sangat luas, sangat indah
dan megah. Masjid Nabawi yaitu Masjid yang indah dan megah pula serta ber A C.
Di Iranterdapat bangunan yang indah yaitu berupa bangunan arsitektur peninggalan
Dinasti Qatar yaituIstana Niavarand, pekuburan Behesyti Zahra.

Dalam bidang Sastrapada masa pembaharuanterdapat nama-nama sastrawan yang


Islami di berbagai Negara seperti sastrawan dan pemikir ulung yang lahir di Pakistan
tahun 1877 dan wafat tahun 1938bernama Muhammad Iqbal, Mustafa Lutfi Al
Manfaluti tahun 1876-1926yaitu sastrawandan ulama al Azhar Mesir, Muhammad
Husain Haekal tahun 1888-1956 ia adalah seorang pengarang Mesiryang menulis
Hayatu Muhammad, Jamil Sidi Az Zahawitahun 1863-1936 di Irak daln lain-lain.

Dalam bidang kaligrafi di abad modern juga berkembangyaitu biasanya digunakan


sebagai hiasan di masjid, hiasan di rumah, perabotan rumah tangga dll dengan
media seperti kertas, kayu, kain, kulit, keramik dll.

Gerakan Modern islam

Pembaharuan dalam Islam atau gerakan modern Islamyang lahir di Timur Tengah
sangat berpengaruh terhadap gerakan kebangkitan Islam di Indonesia. Pengaruh
tersebut seperti munculnya berbagai organisasi dan kelembagaan modern di
Indonesia pada awal abad ke- 20. Organisasi atau kelembagaan dimaksud yaitu
Jamiatul Khair (1905) yang bertujuan izzul Islam wal Musliminkejayaan Islam dan
umatnya dengan gerakannya yaitu mendirikan sekolah tingkat dasar dan
mengirimkan anak muda berprestasi ke Turki. Al Irsyad, yaitu bergerak dalam bidang
pendidikan pendirinya adalah Syekh Ahmad Sorkatidan para pedagang.
Muhammadiyah, yaitu didirikan oleh KH Ahmad Dahlan tanggal 18 november 1912
di Jogjakarta dengan tujuan Menggapai Surga dengan ridha Allah SWT dan
mencapai masyarakat yang aman, damai, makmur, sejahtera dan bahagia disertai
dengan nikmat Allah yang melimpah ruah dengan baldatun tayyibatun wa rabbun
gafur.

Persatuan Islam didirikan oleh Ahmad Hasan dan M. Natsir di Bandung tahun 1920,
kegiatan utamanya tabligh, khotbah dan penerbitan guna memurnikan syari’at Islam.
SDI (Syarikat Dagang Islam) didirikan oleh Haji Saman Hudi di Solo tahun 1911. SDI
diubah menjadi PSI (Partai Serikat Islam ) dan tahun 1929 diubah lagi menjadi PSII
(Partai Serikat Islam Indonesia), semula bergerak dalam ekonomi dan keagamaan
kemudian berubah menjadi kegiatan politik. N U (Nahdhatul Ulama) yaitu didirikan
oleh KH Hasyim Asy’ ari tanggal 13 januari 1926 di Surabaya dengan tujuan
membangkitkan semangat juang para ulama di Indonesia. Matla’ul Anwar,
pendirinya adalah KH Yasin pada tahun 1905 di Bantendengan kegiatanyya berupa
sosial keagamaan dan pendidikan. Perti (Pergerakan Tarbiyah) didirikan oleh Syekh
Sulaiman Ar Rasuli pada tahun 1928 di Sumatera Barat. Kegiatannya bergerak
dalam bidang pendidikan, memberantas bid’ah, khurafat dan takhayul serta taklid
umat Islam.
Perkembangan Ajaran Islam pada Masa Modern.
Menjelang awal masa modern yaitu sebelum dan sesudah tahun 1800 M, umat
Islam di berbagai negara telah menyimpang dari ajaran islam yang bersumber kepada
Al-Qur’an dan Hadis. Penyimpangan itu terdapat dalam hal:
– Ajaran islam tentang ketauhidan telah bercampur dengan kemusyrikan. Hal ini di tandai
dengan banyaknya umat islam yang selain menyembah Allah SWT juga memuja
makam yang di anggap keramat serta meminta tolong dalam urusan gaib kepada
dukun-dukun dan orang-orang yang di anggap sakti. Selain itu, ada umat islam yang
menganggap sultan adalah orang yang suci yang segala perintahnya harus di turuti.
– Adanya kelompok umat islam, yang selama hidup di dunia ini hanya mementingkan
urusan akhirat dan meningalkan dunia. Mereka beranggapan bahwa memiliki harta
banyak, kedudukan yang tinggi dan ilmu pengetahuan tentang dunia adalah hal yang
tidak perlu. Karena hidup di dunia ini hanya sebentar dan sementara. Sedangkan, hidup
di akhirat bersifat kekal dan abadi.
– Umat islam yang menganut paham fatalime, yaitu paham yang mengharuskan berserah
diri kepada nasib dan tidak perlu berikhtiar, karena hidup manusia dikuasai dan di
tentukan oleh nasib.
Penyimpangan-penyimpangan umat islam terhadap ajaran agamanya seperti
tersebut, mendorong lahirnya tokoh pembaharu yang berusaha menyadarkan umat
islam agar kembali kepada ajaran islam yang benar, yang bersumber kepada Al-Qur’an
dan As-Sunnah (Hadis). Tokoh-tokoh pembaharuan itu antara lain:
– Muhammad bin Abdul Wahhab
– Rifa’ah Badawi Rafi’ At-Tahtawi atau At-Tahtawi
– Jamaluddin Al-Afgani
C. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Modern
Pada masa modern, perkembangan ilmu pengetahuan mengalami kemajuan.
Hal ini dapat dilihat di berbagai negara seperti Turki, India, dan Mesir.
Sultan Muhammad II ( 1785-1839 M) dari kesultanan Turki Usmani, melakukan
berbagai usaha agar umat islam di negaranya dapat menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi. Usaha-usaha tersebut seperti:
1. Melakukan modernisasi di bidang pendidikan dan pengajaran, dengan memasukkan
kurikulum pengetahuan umum kepada lembaga-lembaga pendidikan Islam (Madrasah).
2. Mendirikan lembaga pendidikan “Maktebi Ma’arif”, untuk mencetak tenaga-tenaga
ahli di bidang administrasi, juga membangun lembaga “Maktebi Ulumi Edebiyet”, untuk
menyediakan tenaga-tenaga ahli di bidang penterjemahan.
3. Mendirikan perguruan-perguruan tinggi di bidang kedokteran, militer, dan teknologi.
Setelah kesultanan turki dihapuskan pada tanggal 1 November 1923 M, dan turki
diproklamirkan sebagai negara berbentuk republik dengan presiden pertamanya
Mustafa Kemal At-Turk, pendiri turki modern (1881-1938 M), maka kemajuan turki di
bidang ilmu pengetahuan terus meningkat.
Di India ketika masih dijajah inggris, telah bermunculan para cendekiawan
muslim berpikiran modern yang melakukan usaha-usaha agar umat islam mampu
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga dapat melepaskan diri dari
belenggu penjajah. Para cendekiawan muslim dimaksud, seperti syah waliyullah (1703-
1762 M), Syahid Ahmad Khan (1817-1898 M), Syahid Amir Ali (1849-1928 M),
Muhammad Iqbal (1873- 1938 M), Muhammad Ali Jinnah (1876-1948 M), dan Abdul
Azad (1888-1956 M).
Setelah india dan Pakistan merdeka dari Inggris pada tahun 1947 M, umat Islam
terbagi dua, ada yang masuk ke republic islam Pakistan dan ada yang tetap di india ±
40 jta jiwa. Umat islam di kedua negara tersebut trus berusaha meningkatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, agar kualitas hidupnya meningkat.
Pada masa modern, terutama ekspansi napoleon ke mesir (1798 M), umat islam
mesir, khususnya para pengusaha dan kaum cendekiawan menyadari keterbelakangan
mereka dalam urusan dunia jika di bandingkan dengan bangsa-bangsa eropa. Oleh
karena itu, mereka melakukan berbagai usaha agar menguasai berbagai ilmu
pengetahuan dan teknologi yang telah di miliki oleh bangsa-bangsa eropa.
Muhammad Ali penguasa Mesir (1805-1849 M) mengirim mahasiswa untuk
mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi ke prancis. Setelah kembali kemesir,
mereka mengajar di berbagai perguruan tinggi, terutama di Universitas Al-Azhar.
Karena yang belajar di universitas Al-Azhar ini bukan hanya para mahasiswa dari mesir,
tetapi para mahasiswa dari berbagai negara dan wilayah Islam, ilmu pengetahuan dan
teknologi di ajarkan di universitas ini dengan cepat menyebar ke seluruh dunia islam.
Selain universitas Al-Azhar, di mesir telah didirikan universitas-universitas, yang
didalamnya terdapat berbagai fakultas seperti: kedokteran, farmasi, teknik pertanian,
perdagangan, hukum dan sastra. Universitas-universitas yag di maksud antara lain:
universitas Iskandariyah, universitas Ainusyams, universitas Hilwan, universitas Assiut,
universitas Suez dan universitas American University in Cairo (AUC).

D. Perkembangan Kebudayaan Islam pada Masa modern


Kebudayaan umat islam pada masa modern berkembang ke arah yang lebih
maju. Hal ini dapat di pelajari di berbagai negara islam atau negara yang berpenduduk
mayoritas islam seperti Saudi Arabia, Mesir, Irak, Iran, Kuait, Pakistan, Malaysia, Brunei
dan Indonesia.
1. Arsitektur
Arsitektur ada yang bersifat melayani keagamaan, seperti masjid, makam,
madrasah dan ada pula yang berfungsi melayani kepentingan sekuler seperti istana,
benteng, pasar, Karavan serai, jalan raya, rel-rel kereta api dan lain-lain.
Setelah di temukannya ladang Minyak pada tahun 1933, Saudi Arabia tidak lagi
menjadi negara miskin tetapi termasuk salah satu negara kaya. Dengan kekayaan
melimpah, Saudi Arabia banyak membagun jalan raya antar kota dan jalan kerata api
antara kota. Juga membangun maskapai penerbangan internasional yang bernama
Saudi Arabia air lines di Jeddah, zahran dan riyad. Di bidang perhotelan telah di bangun
hotel-hotel mewah bertaraf internasional, antara lain tempat di sekitar Masjidil Haram
Mekah dan Masjid Nabawi Madinah.
a. Masjidil Haram
Masjidil haram artinya masjid yang dihormati atau dimuliakan. Masjid ini berbentuk
empat persegi terletak di tengah-tengah kota Mekah, serta merupakan masjid tertua di
dunia. Di tengah-tengah masjid itu terdapat Ka’bah yang telah ditetapkan oleh Allah
SWT sebagai kiblat umat islam di seluruh dunia dalam mengerjakan salat. Selain itu,
terdapat pula Hajar Aswad (batu hitam yang terletak di dinding Ka’bah), makam
Ibrahim, hijr ismail dan sumur zamzam yang letaknya tidak jauh dari ka’bah.
Keadaan masjidil haram pada masa Nabi Muhammad SAW masih hidup, dengan
keadaan masjidil haram sekarang ini jauh berbeda. Pada masa Nabi SAW masih hidup
keadaan masjidil haram tidak begitu luas dan bersifat sederhana. Sekarang ini,
keadaan masjidil haram sangat luas dan merupakan bangunan yang begitu megah dan
indah. Masjidil haram sekarang ini berlantai empat yang untuk naik dari lantai dasar
kelantai di atasnya sudah di sediakan escalator.
b. Masjid Nabawi
Masjid Nabawi adalah sebuah masjid yang megah dan indah juga sangat luas. Kalau
pada masa Nabi Muhammad luas masjid nabawi ± 2.500 m 2, kini luasnya menjadi ±
165.000 m2(luas seluruh kota madinah pada masa Rasulullah SAW). Hal ini
mengakibatkan makam Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar dan Umar bin Khathab yang
dulu berada di luar masjid, sekarang berada di dalam masjid. Demikian juga dengan
tempat pemakaman umum yang dulu berada di pinggir kota madinah, sekarang ini
berada di samping atau di pinggir halaman masjid.
Masjid Nabawi bertambah indah dan megah dengan adanya sepuluh buah menara
yang menjulang tinggi, 95 buah pintu masjid yang lebar dan indah, juga kubah masjid
yang dapat terbuka dan tertutup.
Selain itu, pada atap masjid nabawi bagian belakang yaitu pintu Al-Majidi dari
sebelah barat memanjang ke sebelah timur, telah di bangun tingkat dua yang di
manfaatkan untuk perkantoran, perpustakaan, gudang, peralatan dan sebagainya
digunakan sebagai tempat salat apabila jamaah di lantai bawah terlalu padat.
Arsitektur yang berfungsi untuk melayani kepentingan agama dan kepentingan
sekuler, selain terdapat di Saudi Arabia, juga terdapat di negara lain, terutama di negara
berpenduduk mayoritas islam. Misalnya di turki sekarang memiliki tidak kurang dari
62.000 masjid dan pembangunan masjid mencapai 1.500 buah pertahun. Serta, telah di
bangun 2.000 unit sekolah Al-Qur’an.
Pada tahun 1794-1925 di iran, telah di bangun kota taheran sebagai ibukota iran.
Perkembangan kota ini sangat pesat, terutama pada masa kekuasaan dinasti Pahlevi
(1925-1979). Sekarang ini taheran merupakan salah satu kota terbesar di asia.
Bangunan arsitektur peninggalan Dinasti Qatar antara lain:
– Istana Niavarand
Adalah tempat kediaman Syah Muhammad Reza Pahlevi dan keluarganya.
– Perkuburan Behesyti Zahra’ ( bahasa Persia artinya: Taman Zahra)
Adalah perkuburan tempat di makamkannya puluhan ribu syuhada (pahlawan) revolusi
islam. Di perkuburan ini juga dimakamkan pemimpin revolusi islam Ayatullah Khomaeni.
Pada masa modern di irak, selain terdapat arsitektur yang berfungsi melayani
keagamaan ada juga arsitektur yang bersifat sekuler misalnya bangunan-bangunan
industry, jalan kereta api yang menghubungkan Basrah dengan Bagdad, jalan-jalan
beraspal ibukota, dua bandara internasional di Basrah dan di Bagdad, serta dua
pelabuhan internasional di basrah dan Um Al-Qasar.

TOKOH-TOKOH ISLAM

1. Ibnu Rusyd (520-595 H)


Ibnu Rusyd merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu -al-
Walid Muhammad Ibu Rusyd, lahir di Cordova (Spanyol) pada tahun 520 H, dan wafat di
Marakesy (Maroko) pada tahun 595 H. Beliau menguasai ilmu fikih, ilmu kalam, sastra Arab,
matematika, fisika, astronomi, kedokteran, dan filsafat.
Karya-karya beliau antara lain kitab Bidayat al-Mujtahid (kitab yang membahas tentang
fikih), Kulliyat Fi at-Tibb (buku tentang kedokteran di Eropa), Fal al-Maqal Fi Ma Bain al-
Hikmah wa asy-Syariat. Ibnu Rusyd berpendapat antara filsafat dan agama Islam tidak
bertentangan, bahkan Islam menganjurkan para penduduknya untuk mempelajari ilmu filsafat.

2. Al-Ghazali (450-505 H)
Al-Ghazali merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu
Hamid al-Ghazali, lahir di desa Gazalah, dekat Tus, Iran Utara pada tahun 450 H dan wafat pada
tahun 505 H di Tus juga. Beliau dididik dalam keluarga dan guru yang zuhud (hidup sederhana
dan tidak tamak terhadap duniawi). Beliau belajar di Madrasah Imam al-Juwaeni. Setelah beliau
menderita sakit, beliau berkhalwat (mengasingkan diri dari khalayak ramai dengan niat
beribadah mendekatkan diri kepada Allah Swt.) dan kemudian menjalani kehidupan tasawuf
selama 10 tahun di Damaskus, Jerusalem, Mekah, Madinah, dan Tus. Adapun jasa-jasa beliau
terhadap umat Islam antara lain sebagai berikut.

 Memimpin Madrasah Nizamiyah di Bagdad dan sekaligus sebagai guru besarnya.

 Mendirikan madrasah untuk para calon ahli fikih di Tus.

 Menulis berbagai macam buku yang jumlahnya mencapai 288 buah, mengenai tasawuf, teologi,
filsafat, logika, dan fikih.
Diantara bukunya yang terkenal, yaitu Ihya Ulumuddin, yakni membahas masalah-masalah ilmu akidah,
ibadah, akhlak, dan tasawuf berdasarkan Alquran dan Hadis. Dalam bidang filsafat, beliau
menulisTahafut al-Falasifah (Tidak konsistennya para filsuf). Al-Ghazali merupakan ulama yang sangat
berpengaruh didunia Islam sehingga mendapat gelar Hujjatul Islam (bukti kebenaran Islam).

3. Al-Kindi (805-873 M)
Al-Kindi merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Yakub bin
Ishak al-Kindi, lahir di Kuffah pada tahun 805 M dan wafat di Bagdad pada tahun 873 M. Al-
Kindi termasuk cendekiawan muslim yang produktif. Hasil karyanya di bidang filsafat, logika,
astronomi, kedokteran, ilmu jiwa, politik, musik, dan matematika. Beliau berpendapat, bahwa
filsafat tidak bertentangan dengan agama karena sama-sama membicarakan tentang kebenaran.
Beliau juga merupakan salah satunya filsuf Islam Arab. ia disebut Failasuf al-Arab (Filsuf orang
Arab).
Karya-karya Al-Kindi mencakup berbagai bidang, seperti geometri, astronomi, astrologi,
aritmetika, musik, fisika, medis, psikologi, meteorologi, dan politik. Dalam berfilsafat Al-Kindi
mengumpulkan karya-karyanya dengan dibukukan, dan seabad kemudian diselesaikan oleh Ibnu
Sina. Kaum bangsawan ortodoks yang konservatif melancarkan aksi kekerasan terhadap Al-
Kindi karena dianggap bidah. Sebagai seorang filsuf Islam yang produktif, diperkirakan karya
yang pernah ditulis Al-Kindi dalam berbagai bidang tidak kurang dari 270 buah.

4. Al- Farabi (872-950 M)


Al- Farabi merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu
Nashr Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Uzlag al-Farabi, lahir di Farabi Transoxania pada tahun
872 M dan wafat di Damsik pada tahun 950 M. Beliau keturunan Turki. Al- Farabi menekuni
berbagai bidang ilmu pengetahuan antara lain logika, musik, kemiliteran, metafisika, ilmu alam,
teologi, dan astronomi.
Di antara karya-karya Al- Farabi , karya yang paling terkenal adalah Al-Madinah al-
Fadhilah (kota atau negara utama) yang di dalamnya membahas tentang pencapaian kebahagiaan
melalui kehidupan politik dan hubungan antara rezim yang paling baik menurut pemahaman
Plato dan hukum Illahiah Islam.

5. Ibnu Sina (980-1037 M)


Ibnu Sina merupakan salah satu tokoh masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu Ali al-
Husein Ibnu Abdullah Ibnu Sina, lahir di desa Afsyana dekat Bukhara, wafat dan dimakamkan di
Hamzan. Beliau belajar bahasa Arab, geometri, fisika, logika, ilmu hukum Islam, teologi Islam,
dan ilmu kedokteran. Pada usia 17 tahun, ia telah terkenal dan dipanggil untuk mengobati
Pangeran Samani, Nuh bin Mansyur. Beliau menulis lebih dari 200 buku dan di antara karyanya
yang terkenal berjudul Al-Qanun Fi at-Tibb, yaitu ensiklopedia tentang ilmu kedokteran dan Al-
Syifa, ensiklopedia tentang filsafat dan ilmu pengetahuan.

Kepiawaian Ibnu Sina dalam mengobati orang sudah teruji, bahkan orang yang diobatinya
bukanlah orang sembarangan, melainkan para raja. Banyak raja yang meminta Ibnu Sina untuk
mengobatinya di antaranya Ratu Sayyidah serta Sultan Majdud dari Rayy, Syamsu Dawla dari
Hamazan, dan Alaud Dawla dari Isfahan, Karena kehebatannya, di dalam dunai Islam ia
dianggap sebagai Bapak Ilmu Kedokteran.
Tidak hanya dalam filsafat dan kedokteran saja Ibnu Sina memberikan andil dan pemikirannya,
tetapi ia juga turut serta ambil bagian dan memberikan andil pada berbagai ilmu pengetahuan
pada zamannya, di antaranya yang menonjol adalah ilmu astronomi. Ibnu Sina menambahkan
dalam bukunya Al-Magest(Buku tentang astronomi) berbagai problem yang belum dibahas,
mengajukan beberapa keberatan Euclides, meragukan pandangan Aristoteles tantang kesamaan
bintang-bintang tak bergerak, kesamaan satuan jaraknya, dan sebagainya. Untuk itu di dalam
buku Asy-Syifa, ia menguraikan bahwa bintang-bintang yang tak bergerak tak berada pada satu
Globe.

Ibnu Sina juga banyak membuat rumusan-rumusan tentang pembentukan gunung-gunung,


barang-barang tambang, di samping menghimpun berbagai analisis tentang fenomena atmosfer,
seperti angin, awan dan pelangi. Sementara orang yang sezaman dengannya tidak mampu
menambahkan sesuatu ke dalam bidang penelitian mereka.

6. Jabir bin Hayyan


Jabir bin Hayyan adalah salah satu ilmuan muslim di bidang ilmu kimia, setelah berguru dari
Barmaki Vizier di Bagdad. Jabir bin Hayyan lahir pada tahun 750 M dan wafat di usia 53 tahun.
Di kalangan Barat,Jabir bin Hayyan dikenal dengan nama Geber, ia menuntut Ilmu dan
mengembangkan ilmu kimianya pada masa pemerintahan Harun ar-Rasyid. Dalam eksperimen
kimianya, beliau menerapkan eksperimen sistematis sehingga setiap eksperimen dapat
direproduksi kembali. Jabir menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia
yang terjadi sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis ditemukannya hukum perbandingan
tetap. Kontribusi lainnya antara lain dalam penyempurnaan proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi,
sublimasi dan penguapan serta pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses
tersebut.
Karya Jabir bin Hayyan antara lain kitab Al-Kimya (diterjemahkan ke Inggris menjadi The Book
of the Composition of Alchemy), kitab Al-Sab`een, kitab Al-Rahmah, Al-Tajmi, Al-Zilaq al-
Sharqi, Book of the Kingdom, Book of Eastern Mercury, dan Book of Balance.

7. Muhammad bin Musa al-Khawarizmi


Muhammad bin Musa al-Khawarizmi lahir di Khawarizm, Uzbekistan tahun 780 Masehi, dan
wafat pada tahun 850 di Bagdad, Irak. Beliau adalah ahli matematika, astronomi, astrologi. Dia
berprofesi sebagai seorang dosen semasa hidupnya. Buku pertamanya adalah Al-Jabar yang
merupakan buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat.
Dengan buku yang ia tulis tersebut, ia disebut sebagai Bapak Aljabar. Translasi bahasa latin dari
aritmetika, beliau yang memperkenalkan angka India, kemudian diperkenalkan sebagai sistem
penomoran posisi desimal di dunia Barat pada abad ke-12. Ia merevisi dan menyesuaikan
geografi Plotemeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan tantan astronomi dan astrologi.

Kontribusi beliau tidak hana berdampak besar pada matematika, tetapi juga dalam kebahasaan.
Kata Aljabar berasal dari kata Al-Jabr, satu dari dua operasi dalam matematika untuk
menyelesaikan notasi kuadrat, yang tercantum dalam buku beliau. Kata logarisme dan logaritma
diambil dari kata Algorisme, Latinisasi dari nama beliau. Nama beliau juga diserap dalam bahasa
Spanyol, Guarismo dan dalam bahasa Portugis, Algarismo yang berarti digit. Beberapa karyanya
yang terkenal adalah Al-Kitab al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wa--I-Muqabala, Dixit Algorizmi,
kitab Surah al Ardh, Buku Zij al-Sindhind, dan Risala fi Istikhraj Ta`rikh al-Yahud (Petunjuk
penanggalan Yahudi).

8. Ibnu Haitham
Salah satu ilmuan muslim yang namanya mendunia adalah Ibu Haitham. Nama lengkapnya
adalah Abu Ali Muhammad al-Hasan Ibnu al-Haitham. Beliau lahir pada tahun 965 di Basra,
Irak. Pada usia 64 tahun beliau meninggal dunia di Kairo. Beliau dikenal di Barat dengan nama
Alhazen sebagai seorang ilmuan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika,
geometri, pengobatan, dan filsafat. Ibu Haitham melakukan banyak penelitian, salah satunya
adalah tentang cahaya yang kemudian menjadi cikal bakal diciptakannya mikroskop dan
teleskop.

Beberapa buah buku mengenai cahaya yang ditulisnya telah diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris antara lain Light and on Twilight Phenomena Kajiannya banyak membahas mengenai
senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang-bayang dan gerhana.
Dilihat dari karyannya, Ibu Haitham telah cukup banyak menulis buku-buku. Di antara buku
hasil karyanya adalah sebagai berikut.

 Al`Jami` fi Usul al-Hisab yang mengandung terori-teori ilmu metematika dan matematika
penganalisisan.

 Kitab Al-Tahli wa al-Tarkib mengenai ilmu geometri.

 Kitab Tahlil ai`Masa`il al-Adadiyah tentang Algebra.

 Maqalah fi Istikhraj Simat al-Qiblah yang mengupas tentang arah kiblat bagi segenap rantau.

 Maqalah Fima Tad`u Ilaih mengenai penggunaan geometri dan urusan hukum syarak.
 Risalah fi Sina`at al-Syi`r mengenai teknik penulisan puisi.

9. Ibnu Khaldun

Ibnu Khaldun disebut sebagai Bapak Sosiologi Islam, lahir di Tunisia pada 732 H/1332 M dan
meninggal pada 808 H/1406 M. Nama lengkapnya adalah Waliuddin Abdurrahman bin
Muhammad bin Abi Bakar bin Muhammad bin al-Hasan. Karyanya yang terkenal
adalah Muqaddimah. Kitab ini berisi pembahasan tentang masalah sosial manusia. Kitab ini
membuka jalan menuju pembahasan ilmu-ilmu sosial. Dia dipandang sebagai peletak dasar ilmu
sosial dan politik Islam.

10. Al Zahrawi (936 – 1013)


Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi atau Al-Zahrawi (Madinatuz Zahra', 936 -
1013), (Bahasa Arab: ‫ )أبو القاسم‬dikenal di Barat sebagai Abulcasis, adalah salah satu pakar di
bidang kedokteran pada masa Islam abad Pertengahan. Karya terkenalnya adalah Al-Tasrif,
kumpulan praktik kedokteran yang terdiri atas 30 jilid.

Abul Qasim lahir di Zahra, yang terletak di sekitar Kordoba, Spanyol. Di kalangan bangsa Moor
Andalusia, dia dikenal dengan nama "El Zahrawi". Al-Qasim adalah dokter kerajaan pada masa
Khalifah Al-Hakam II dari kekhalifahan Umayyah.

Al-Tasrif

Al-Tasrif berisi berbagai topik mengenai kedokteran, termasuk di antaranya tentang gigi dan
kelahiran anak. Buku ini diterjemahkan ke bahasa Latin oleh Gerardo dari Cremona pada abad
ke-12, dan selama lima abad Eropa Pertengahan, buku ini menjadi sumber utama dalam
pengetahuan bidang kedokteran di Eropa.
DAFTAR PUSTAKA

http://akuniania11.blogspot.com/2016/04/perkembangan-islam-priode-klasik-zaman.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Abu_al-Qasim_al-Zahrawi

http://aksi.id/artikel/22933/9-Ilmuwan-Muslim-di-Masa-Keemasan-Islam/

https://www.kompasiana.com/jokowinarto/55002ee88133112819fa7348/perkembangan-islam-
abad-pertengahan

https://www.kompasiana.com/jokowinarto/55002f9da333114a73510009/perkembangan-islam-
masa-modern#

https://makalahsekolahan.blogspot.com/2016/03/perkembangan-islam-pada-masa-modern.html

Anda mungkin juga menyukai