KEMBALI
Di susun oleh :
SMAN 58 JAKARTA
Jl. Raya Ciracas No.2, RT.4/RW.3, Ciracas, Kec. Ciracas, Kota Jakarta Timur, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 13740
KATA PENGANTAR
2. Daulah Umayah
Dinasti umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin Umayah.
Muawiyah dapat mendirikan kekuasaannya bukan atas dasar demokrasi yang
berdasarkan atas hasil pilihan umat Islam. Berdirinya dinasti umayyah bukan juga hasil
dari musyawarah, jabatan raja menjadi pusaka yang diwariskan secara turun menurun
yaitu sistem monarkhi.
Dinasti umayyah berdiri selama 90 tahun (40-132H/661-750M) dengan Damaskus
sebagai pusat pemerintahannya. Pada dinasti ini banyak kemajuan, perkembangan dan
perluasan daerah yang dicapai terlebih pada masa pemerintahan khalifah Walid bin
Abdul Malik (86-96H/ 705-715M). Pada masa awal pemerintahan muawiyah bin Abi
Sufyan ada usaha perluasan wilayah kekuasaan ke berbagai wilayah seperti ke india
dengan mengutus Muhalllab bin Abu Sufrah dan usaha perluasan ke barat ke darah
Bizantium di bawah pimpinan Yazid bin Muawiyah selain itu juga diadakan peluasan
wilayah Afrika Utara.
Dalam upaya perluasan daerah kekuasaan Islam pada masa Muawiyah beliau
selalu mengerahkan segala kekuatan yang dimilkinya untuk merebut pusat-pusat
kekuasaan diluar jazirah Arabia di antaranya upaya untuk menguasai kota
Konstantinovel. Paling tidak ada 3 hal yang menyebabkan Muawiyah bin Abi Sufyan
terus berusaha merebut Bizantium:
a. Bizantium merupakan basis kekuatan agama Kristen ortodoks yang pengaruhnya
dapat membahayakan Islam
b. Orang-orang Bizantium sering mengadakan pemberontakan ke daerah Islam
c. Bizantium termasuk wilayah yang mempunyai kekayaan melimpah
Meskipun keadaan dalam negeri dapat diatasi pada beberapa periode akan tetapi
pada masa-masa tertentu sering kali dapat membahayakan keadaan pemerintahan itu
sendiri. Ketika pemerintahan berada di tangan Khalifah Abdul Malik bin Marwan
keadaan dalam negeri boleh di bilang teratasi dengan keadaan seperti itu, kemajuan
peradaban dapat dicapai terutama dalam politik kekuasaan.
Khalifah Walid bin abdul malik berusaha memperluas daerahnya menuju Afrika
utara yaitu Magrib Al-aqsha dan Andalusia. Dengan keinginan yang kuat dan
keberanian, Musa bin Nusair dapat menguasai wilayah tersebut sehingga ia diangkat
sebagai gubernur untuk wilayah Afrika utara.
Ketika ia menjabat sebagai gubernur afrika utara ia dapat menaklukan beberapa
suku yang terus mengadakan pemberontakan di daerahnya itu. Sehingga dengan
demikian ia leluasa memperluas wilayah kekuasaan islam ke daerah lainnya di
seberang lautan. Untuk tugas itu Musa bin nusair mengutus Tharif bin Malik mengintai
keadaan Andalusia di bantu oleh Julian. Keberhasilan ekspedisi awal ini, membuka
peluang bagi musa bin nusair melakukan langkah berikutnya dengan mengirim Thariq
bin Ziyad menyeberangi lautan guna merebut daerah Andalusia. Tepat pada tahun 711
M ,Thariq mendarat di sebuat selat yang kini selat tersebut diberi nama yakni Selat
Jabal Thariq atau Selat Gibraltar. Keberhasilan Thariq memasuki wilayah Andalusia
membuat perjalan baru bagi kekuasan Islam.
Dimasa itu ilmu dan kebudayaan Islam berkembang dengan baik di antaranya
kebudayaan (seni sastra, seni rupa, seni suara, seni bangunan, seni ukir dan
sebagainya), dan bidang ilmu (ilmu kedokteran, ilmu filsafat, astronomi, ilmu bumi dan
lainnya).
Dalam sejarahnya, perjalan dinasti Umayyah mengalami kemunduran pada masa
pemerintahan Walid bin Yazid (125-126 H/ 743-744 M) bahkan akhirnya kekuasaan
Bani umayyah mengalami kehancuran ketika diserang oleh gerakan Bani abbasiyah
pada tahun 132H/ 750 M.
3. Daulah Abbasiyah
Daulah bani Abbas adalah sebuah negara yang melanjutkan kekuasaan daulat
Bani Umayyah. Dinamakan daulat Bani Abbas karena para pendiri dan penguasa
dinasti ini adalah keturunan al Abbas paman Nabi Muhammad SAW. Pendiri dinasti ini
adalah Abdullah al Saffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin al Abbas. Kekuasaan
berlangsung dalam waktu rantang yang panjang, dari tahun 132- 656 H/ 750-1258 M.
Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan politik, para sejarawan biasanya
membagi masa pemerintahan Bani Abbas menjadi lima periode:
a. Periode pertama (750 M - 847 M), disebut periode pengaruh Persia pertama.
b. Periode kedua (847 M - 945 M), disebut masa pengaruh Turki pertama.
c. Periode ketiga (945 M - 1055 M), masa kekuasaa dinasti Buwaih dalam pemerintahan
khalifah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh Persia kedua.
d. Periode keempat (1055 M - 1194 M), masa kekuasaan dinasti Bani Seljuk dalam
pemerintahan khalifah abbasiyah, biasanya disebut juga dengan masa pengaruh Turki
kedua.
e. Periode kelima (1194 M - 1258 M), masa khalifah bebas dari pengaruh dinasti lain,
tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota Baghdad.
Pada periode pertama, pemerintahan bani abbas mencapai masa keemasannya.
Secara politis, para khalifah betul-betul tokoh yang kuat dan merupakan pusat
kekuasaan politik dan agama sekaligus. Di sisi lain, kemakmuran, masyarakat
mencapai tingkat tertinggi. Periode ini juga berhasil menyiapkan landasan bagi
perkembangan filsafat dan imu pengetahuan dalam Islam. Namun, setelah periode ini
berakhir, pemerintahan bani Abbas mulai menurun dalan bidang politik, meskipn filsafat
dan ilmu pengetahuan terus berkembang.
Masa pemerintahan Abu Al Abbas, pendiri dinasti ini sangat singkat, yaitu dari
tahun 750-754 M. Karena itu pembina sebenarnya dari daulat Abbasiyah adalah Abu
Ja’far Al Mansur (754-775 M). Puncak keemasan dari dinasti ini berada pada tujuh
khalifah sesudahnya, yaitu Al Mahdi (775-785 M), Al Hadi (775-786 M), Harun Al rasyid
(786-809 M), Al Ma’mun (813-833 M), Al Mu’tashim (833-842 M), Al Wasiq (842-847 M),
dan Al Mutawakkil (847-861 M).
Krisis ekonomi
Terlebih lagi setelah, pasukan Mughal yang dipimpin oleh Hulagu Khan berhasil
membumihanguskanBaghdadyang merupakan pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang
kaya dengan ilmu pengetahuan, hal ini terjadi pada tahun 1258 M.Saat itu kekhalifahannya
dipimpin oleh khalifah Al Mu’tashim, penguasa terakhirBani Abbas di Baghdad.
Setelah Baghdad ditaklukkan Hulagu, umat islam dikuasai oleh Hulagu Khan yang beragama
Syamanism tersebut, kekuatan politikIslam mengalami kemunduran yang sangat luar biasa.
Wilayah kekuasaannya terpecah-pecah dalam beberapa kerajaan kecil yang tidak bisa bersatu,
satu dan lainnya saling memerangi. Peninggalan-peninggalan budaya dan peradaban Islam
hancur ditambah lagi kehancurannya setelahdiserang oleh pasukan yang dipimpin oleh Timur
Lenk.
Kerajaan Usmani
Kerajaan Utsmani didirikan olehbangsa Turki dari kabilah Oghuz yang mendiami daerah Mongol
dan daerah utara negeri Cina yang bernama Usmani atau Usmani Idan memproklamirkan diri
sebagai Padisyah al Usman atau raja besar keluarga Usman tahun 1300 M (699 H). Kerajaan
yang didirikan oleh Usmani ini selanjutnya memperluas wilayahnya ke bagian Benua Eropa. Ia
menyerang daerah perbatasan Bizantium dan menaklukkan kota Broessa tahun 1317
Msehingga tahun 1326Mdijadikan sebagai Ibukota Negara.
Pada masa pemerintahan Orkhan, kerajaan Usmani menaklukkan Azmir tahun 1327 M,
Thawasyannly tahun 1330 M, uskandar tahun 1338 M, Ankara 1354 M dan Gallipoli tahun 1356
M. Daerah-daerah tersebut adalah bagian benua Eropa yang pertama kali diduduki kerajaan
Usmani.
Kerajaan Usmaniuntuk masa beberapa abad masih dipandang sebagai Negara yang
kuatterutama dalam bidang militer. Kemajuan-kemajuankerajaan Usmani yaitu dalam bidang
pemerintahan dan kemiliteran, bidang ilmu pengetahuan dan budaya misalnya kebudayaan
Persia,
1.
2. Penduduknyasangat heterogen
4. Kepemimpinannya lemah
Kerajaan SafawiDiPersia
Kerajaan Syafawi, mulanyaadalah sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil (Azerbaijan).
Tarekatnya bernama tarekat Safawiyah, nama ini diambildarinama pendirinya yang
bernamaSafi-Al Din dan nama Syafawidilestarikan setelah gerakannya berhasil mendirikan
kerajaan.
Jalan hidup yang ditempuh Al Dinadalah jalan sufi dan mengembangkan tasawuf Safawiyah
menjadi gerakan keagamaan yang sangat berpengaruh di Persia, Syiria dan Anatolia. Yang
semula bertujuan memerangi orang-orang yang ingkar dan memerangi orang-orang yang ahli
bid’ah. Lama kelamaan pengikut tarekat Syafawiyahberubah menjadi tentara dan fanatik
dalamkepercayaan dan menentang keras terhadap orang selain Syiah
Dalam perkembangannya, kerajaan Syafawi selanjutnya dipimpin oleh Ismailyang baru berusia
tujuh tahun. Ismail beserta pasukannya yang bermarkas di Gilanselama limabelas tahun
mempersiapkan kekuatannyadan mengadakan hubungan dengan para pengikutnya di
Azerbeijan, Syiria dan Anatolia dan pasukan tersebut dinamai Qizilbash atau baret merah.
Saat kepemimpinan Ismail, pada tahun 1501 M, pasukannya dapat mengalahkan AK Koyunlu di
Sharur danTabriz sehingga Ismail memproklairkan dirinya menjadi raja pertama dinasti Syafawi
dan berkuasa selama 23 tahun.
Masa keemasan kerajaan Syafawiterjadi pada masa kepemimpinan Abbas Iyaitu di bidang
pilitik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang pembangunan fisik dan seni. Kemajuan yang
dicapainya membuat kerajaan Syafawimenjadi salah satudari tiga kerajaan besar Islam yang
diperhitungkan oleh lawan-lawannya terutama dibidang politik dan militer.
c. Pasukan yang dibentuk Raja Abbas I yaitu pasukan Ghulam tidak memilikijiwapratirotik
Kerajaan Mughal adalah kerajaan yang termuda diantara tiga kerajaanbesar Islam. Kerajaan ini
didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530). Babur dengan bantuan Raja Safawidapat
menaklukkanSamarkhad tahun 1494 M. Tahun 1504 M dapat menduduki Kabul ibukota
Afganistan. Setelah itu, Raja Baburmengadakan ekspansi terus-menerus.
Kerajaan Mughal mencapai jaman keemasan semasa Raja Akbar, persoalan-persoalan dalam
negeri dapat diatasidengan baik dan mengadakan ekspansisehingga dapat menguasai Chudar,
Ghond, Chitor, Ranthabar, kalinjar, Gujarat, surat, Bihar, Bengal Orissa, Kashmir, Gawilgarth,
Ahmadnagar, Narhala dan Ashirgah. Semua yang dikuasai kerajaan tersebut diperintah dalam
suatu pemerintah militeristik.
1.
3. Di bidang seni dan budaya misalnya karya sastra gubahan penyair istana, penyair yang
terkenal yaitu Malik Muhammad Jayazi dengan karyanya padmavat (karya yang
mengandung pesan kebajikan jiwa manusia), karya-karya arsitektur seperti istana fatpur
Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid
Pada tahun 1858 Mkerajaan Mughal juga mengalami kemerosotan, penyebabnya antara lain:
1.
2.
1.
Dibeberapa wilayah kekuasaan Islam pada abad pertengahan dalam ilmu pengetahuan dan
kebudayaan mengalami perkembanganmisalnya pada masa pemerintahan kerajaan
Mongoldibangun
Pada masa Pemerintahan Mamud Ghazan yaitu raja ke tujuh Dinasti Ilkhania
membangunperguruan tinggi untuk madzhab syafi;i dan hanafi,sebuah perpustakaan ,
observatorium dan gedung-gedung umum lainnya.
Pada masa kerajaan syafawi ilmu pengetahuan juga berkembang, ada beberapa ilmuan yang
muncul diantaranya:
1.
Pada abad pertengahan juga terdapat cendekiawan muslim seperti An Nuwairy, Ibnu Fadlullah,
dan Jallaudiin As-Suyuti yang berhasil membuat buku yang berjudul Mausu’at yang berisi
tentang kumpulan berbagai ilmu pengetahuan.
Selain itudalam hal keagamaan, di abad pertengahan terdapat karyayang dibuat oleh
sekelompok ulama India berupa buku atau kitab yang berjudul Al Fatawa Al Hindiyyah yang
memuat tentang kumpulan fatwa Madzhab Hanafi. Buku atau kitab ini dibuat atas permintaan
dari Sultan Abu Al MuzaffarMuhyiddin Aurangzeb sehingga kitabnya dikenal dengan sebutan Al
Fatawa Al Alamgariyah.
Beberapa ulama besar di Mesir pada masa pemerintahan Mamluk terdapat ulama yang
bernama Ibnu Hajar Al Asqalani dan Ibnu Khaldun.Ibnu Hajarmemiliki hasil karya berupa buku
yang berjudul Fath Al Bari fi Syarh Al bukhari yaitu ulasan tentang hadits-hadits Riwayat Al
bukhari dan buku yang berjudul Bulughul Maram Min AdillahAl Ahkam yaitu kumpulan hadits
hukum. SedangkanIbnu Khalduntersohor dengan sejarawan dan sosiolog Islam, hasil karyanya
yang terbesar adalah Al Ibar yaitu sejarah umum.
Ulama besar lainnya di abad pertengahan seperti Ibnu Katsir dengan tafsirnya Tafsir Al Qur’anul
Adzim, Imam Nawawi dengan kitab haditsnya “ Riyadus Shalihin dan Jalaluddin Al Mahalli
beserta Jalaluddin As-Suyuti dengan tafsir Jalalainnya.
Perkembangan kebudayaan Islam timbul setelah diawali sederetan kebudayaan manusia dan
seiring dengan sederetan kebudayaan setelahnya. Kebudayaan-kebudayaan Islam pada abad
pertengahan yang menonjol diantaranya:
Dalam perkembangan arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan Masjid yang indah seperti
Masjid Al Muhammadi, Masjid Agung Sulaiman dan Masjid Abi Ayyub Al Anshari dengan hiasan-
hiasan kaligrafi yang indah. Selain itu terdapat 235 bangunan dibangun dan dikoordinasi oleh
Sinan, arsitek yang berasal dari Anatolia. Perkembangan kebudayaan Islam tersebut terjadi
pada masa kerajaan Usmani.
Pada masa kerajaan Safawi telah berhasil membuat Isfahan menjadi ibukota dan kota yang
indah yang terdiri dari bangunan-bangunan seperti masjid, rumah-rumah sakit, sekolah-sekolah,
jembatan raksasa di atas Zende Rud, dan Istana Chihil Sutun, taman-taman wisata yang ditata
dengan indah. Di Isfahan terdapat 162 masjid, 48 akademi, 1802 penginapan dan 273
pemandian umum. Dalam bidang seni, gaya arsitek bangunan-bangunannya sangat kentara,
misalnya masjid Shah (1611 M dan masjid Syaikh Lutf Allah (1603 M. Unsur seni lainnya seperti
kerajinan tangan, karpet, permadani, pakaian, keramik,tenunan, mode, tembikar, dan seni lukis.
Selain yang tersebut, perkembangan budaya Islam juga berkembang di kerajaan Mongol
misalnya karya seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair istana, baik yang
berbahasaPersia maupun India. Malik Muhammad Jayazi adalah penyair India yang
terkenaldan menghasilkan karya besar “Padmavat”, Abu Fadl dengan karyanya Akhbar nama
dan Aini Akhbari yang memaparkan sejarah kerajaan Mongol dengan figure kepemimpinannya.
Dalam hal seni terdapat karya-karya arsitektur yang indah seperti Istana Fatpur Sikri di Sikri,
vila dan masjid-masjid yang megah nan indah seperti masjid yang berlapiskan mutiara dan Taj
Mahal di Agra, Masjid Raya Delhi dan istana indah di Lahore.
Pada abad pertengahan muncul nama-nama yang terkenal yaitu para sastrawan yang hidup
padaabad pertengahan yaitu diantaranya:
a.Fuzuli dengan karyanya yang berjudul Shikeyetname atau pengasuan. Ia tinggal di Irakdan
c.Sa’adi Syiraj yaitu sastrawan dari Persia dengan karyanya yang berjudul Bustan atau kebun
e.Hamzah Fansuri,Nuruddin Ar Raniri dan Syamsudin Pasai, sunan kalijaga, sunan Bonang
1.
Dalam gerakan pembaharuan sangat lekat dengan politik. Ide politikyang pertama
muncul yaitu Pan Islamisme atau persatuan Islam sedunia yang digencarkan oleh
gerakan Wahhabiyah dan Sanusiyah, setelah ituditeruskan dengan lebih gencar oleh
tokoh pemikir Islam yang bernama Jamaluddin Al Afghani (1839-1897).
Gagasan atau ide Pan Islamisme yang digelorakan oleh jamaluddin disambut oleh Raja
Turki Usmani yang bernama Abd. Hamid II (1876-1909)dan juga mendapat sambutan
yang baik di negeri-negeri Islam. Akan tetapi setelah Turki Usmani kalah dalam perang
dunia pertamadan kekhalifahan dihapuskan oleh Musthofa Kemal seorang tokoh yang
mendukung gagasan nasionalisme, rasa kesetiaan kepada Negara kebangsaan.
Di Wilayah Mesir, Syiria, Libanon, Palestina, Hijaz, irak, Afrika Utara, Bahrein dan
Kuwait, nasionalismenya bangkit dan nasionalismetersebut terbentuk atas dasar
kesamaan bahasa. Dalam penyatuan Negara arab dibentuk suatu liga yang bernama
Liga Arab yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1945.
Di India dibentuk gerakan nasionallisme yang diwakili oleh Partai Kongres Nasional
India dan juga dibentuk komunalisme yang digagas oleh Komunalisme Islam yang
disuarakan oleh Liga Muslimin yang merupakan saingan bagi Partai Kongres nasional.
Di Indiaterdapat pembaharu yang bernama Sayyid Ahmad Khan (1817-1898), Iqbal
(1876-1938) dan Muhammad Ali Jinnah (1876-1948).
(1931)
Di Asia Tenggara, Malaysia, Singapura merdeka tahun 1957 dan Brunai Darussalam
merdeka pada tahun 1984. Selain itu, Negara Islam yang dahulunya bersatu dalamUni
Soviet seperti Turkmenia, Uzbekistan, Kirghistan, Khazakhtan Tajikistan dan Azerbaijan
dan Bosnia baru merdeka pada tahun 1992
Masa kebangkitan Islam atau disebut dengan masa pembaharuan mulai menggeliat
pada tahun 1800 M. Pada masa tersebut kalangan kaum muslimin banyak yang
mengerahkan pemikirannya untuk kemajuan agama Islam. para Ulama,Cendekiawan
muslim di berbagai wilayah Islam banyak yang intens terhadap study Islam sehingga
keortodokannya mulai ditinggalkannya. Sehingga pada masa pembaharuan tersebut
ilmu pengetahuan, kebudayaan dan ajaran islam berkembang di berbagai Negara
seperti NegaraIndia, Turki, Mesir.
Tokoh pembaharu yag ternama adalah Muhammad ibn Abdul Wahab di Arabia dengan
Wahabiyahnya pada tahun 1703-1787 M. Gerakan ini memiliki pengaruh yang besar
pada abad ke – 19. Upaya dari gerakan ini adalahmemperbaiki umat Islamsesuai
dengan ajaran Islam yang telah mereka campur adukkan dengan ajaran-ajaran tarikat
yang sejak abad ke 13telah tersebar luas di dunia Islam.
Penguasa Mesir yaitu Muhammad Ali (1805-1849) dalam hal IPTEK agar maju
berupaya dengan mengirimkan para mahasiswa untuk belajar IPTEK ke perancis
setelah lulus dijadikan pengajar di berbagai perguruan tinggiseperti di universitas Al
Azhar sehingga dengan cepat IPTEK menyebar ke seluruh dunia Islam. Selain itu
terdapat Universitas Iskandariyah di kota Iskandariah yang memiliki fakultas
kedokteran, Teknik, Farmasi, Pertanian, Hukum, Perdagangan dan Sastra. Universitas
Aiunusyam di kairo, Universitas Assiut, Universitas Hilwan, universitas Suez, dan
Universitas “The American University in Cairo.
Pada perkembangan Islam abad modern, umat islam timbul kesadarannya tentang
pentingnya ajaran islam yang sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW
sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman hidup. karena umat Islamsudah jauh dari
ajaran Rasulullah SAW yaitu banyak penyimpangan-penyimpangan dari sumber
asalnya, penyakit bid’ah, tahayul, klenik, perdukunan, kemusrikan dll sangat merebak
dan hamper seperti kehidupan Jahiliyah. Dengan kondisi umat Islam tersebut maka
muncullah para pembaharu yaitu suatu gerakan pemurnian terhadap ajaran agama
Islam yang sesuai dengan ajaran yang bersumber pada Qur’an dan Hadits. Para
pembaharu tersebut antara lain:
a.Muhammad bin Abdul Wahab yaitu ulama besar yang produktif yang lahir di
Nejed Arab Saudi Salah satu kitabnya yaitu Kitab Tauhid, sebuahkitab yang
berisi tentang mengesakan Allah SWT dengan membasmi praktek-praktek
tahayul, bid’ah khurafat yang ada pada umat islam dan mengajak untuk
kembali ke ajaran tauhid yang sebenarnya. Gerakan pembaharuan Abdul
Wahab tersebut dikenal dengan Gerakan Wahabiyah.
f.Sir Sayid Akhmad Khan lahir di Delhi Indiaadalah pembaharu yang produktif
dengan berbagai karyadiantaranayaTarikhi Sarkhasi Bignaur berisi catatan
kronologi pemeberontakan di Bignaur, Asbab Baghawat Hind, The Causes of
the Indian Revolt (sebab-sebab revolusi India, Risalat Khair Khawahan
Musulman risalah tentang orang-orang yang setia, dan Akhkam Ta’aam Ahl al
Kitab hukum memakan makanan ahli kitab. Selain itu Beliau juga mendirikan
Sekolah Inggris di Mudarabad, sekolah Muslim University of Aligarth,
membentuk Muhammedan Educational Conference dan mendirikan The
Scientific Society lembaga penerjemah IPTEK ke bahasa Urdu serta
menerbitkan majalah bulanan Tahzib al Akhlaq dan lain-lainnya.
Selain yang tersebut di atas, dalam hal perkembangan kebudayaan pada masa
modern juga mengalami kemajuan di berbagai Negara Islam artinya Negara yang
mayoritas berpenduduk Islam seperti Mesir, Arab Saudi, Irak, Iran, Malaysia, Brunai
Darussalam, Kuwait dan indonesia.
Pembaharuan dalam Islam atau gerakan modern Islamyang lahir di Timur Tengah
sangat berpengaruh terhadap gerakan kebangkitan Islam di Indonesia. Pengaruh
tersebut seperti munculnya berbagai organisasi dan kelembagaan modern di
Indonesia pada awal abad ke- 20. Organisasi atau kelembagaan dimaksud yaitu
Jamiatul Khair (1905) yang bertujuan izzul Islam wal Musliminkejayaan Islam dan
umatnya dengan gerakannya yaitu mendirikan sekolah tingkat dasar dan
mengirimkan anak muda berprestasi ke Turki. Al Irsyad, yaitu bergerak dalam bidang
pendidikan pendirinya adalah Syekh Ahmad Sorkatidan para pedagang.
Muhammadiyah, yaitu didirikan oleh KH Ahmad Dahlan tanggal 18 november 1912
di Jogjakarta dengan tujuan Menggapai Surga dengan ridha Allah SWT dan
mencapai masyarakat yang aman, damai, makmur, sejahtera dan bahagia disertai
dengan nikmat Allah yang melimpah ruah dengan baldatun tayyibatun wa rabbun
gafur.
Persatuan Islam didirikan oleh Ahmad Hasan dan M. Natsir di Bandung tahun 1920,
kegiatan utamanya tabligh, khotbah dan penerbitan guna memurnikan syari’at Islam.
SDI (Syarikat Dagang Islam) didirikan oleh Haji Saman Hudi di Solo tahun 1911. SDI
diubah menjadi PSI (Partai Serikat Islam ) dan tahun 1929 diubah lagi menjadi PSII
(Partai Serikat Islam Indonesia), semula bergerak dalam ekonomi dan keagamaan
kemudian berubah menjadi kegiatan politik. N U (Nahdhatul Ulama) yaitu didirikan
oleh KH Hasyim Asy’ ari tanggal 13 januari 1926 di Surabaya dengan tujuan
membangkitkan semangat juang para ulama di Indonesia. Matla’ul Anwar,
pendirinya adalah KH Yasin pada tahun 1905 di Bantendengan kegiatanyya berupa
sosial keagamaan dan pendidikan. Perti (Pergerakan Tarbiyah) didirikan oleh Syekh
Sulaiman Ar Rasuli pada tahun 1928 di Sumatera Barat. Kegiatannya bergerak
dalam bidang pendidikan, memberantas bid’ah, khurafat dan takhayul serta taklid
umat Islam.
Perkembangan Ajaran Islam pada Masa Modern.
Menjelang awal masa modern yaitu sebelum dan sesudah tahun 1800 M, umat
Islam di berbagai negara telah menyimpang dari ajaran islam yang bersumber kepada
Al-Qur’an dan Hadis. Penyimpangan itu terdapat dalam hal:
– Ajaran islam tentang ketauhidan telah bercampur dengan kemusyrikan. Hal ini di tandai
dengan banyaknya umat islam yang selain menyembah Allah SWT juga memuja
makam yang di anggap keramat serta meminta tolong dalam urusan gaib kepada
dukun-dukun dan orang-orang yang di anggap sakti. Selain itu, ada umat islam yang
menganggap sultan adalah orang yang suci yang segala perintahnya harus di turuti.
– Adanya kelompok umat islam, yang selama hidup di dunia ini hanya mementingkan
urusan akhirat dan meningalkan dunia. Mereka beranggapan bahwa memiliki harta
banyak, kedudukan yang tinggi dan ilmu pengetahuan tentang dunia adalah hal yang
tidak perlu. Karena hidup di dunia ini hanya sebentar dan sementara. Sedangkan, hidup
di akhirat bersifat kekal dan abadi.
– Umat islam yang menganut paham fatalime, yaitu paham yang mengharuskan berserah
diri kepada nasib dan tidak perlu berikhtiar, karena hidup manusia dikuasai dan di
tentukan oleh nasib.
Penyimpangan-penyimpangan umat islam terhadap ajaran agamanya seperti
tersebut, mendorong lahirnya tokoh pembaharu yang berusaha menyadarkan umat
islam agar kembali kepada ajaran islam yang benar, yang bersumber kepada Al-Qur’an
dan As-Sunnah (Hadis). Tokoh-tokoh pembaharuan itu antara lain:
– Muhammad bin Abdul Wahhab
– Rifa’ah Badawi Rafi’ At-Tahtawi atau At-Tahtawi
– Jamaluddin Al-Afgani
C. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Modern
Pada masa modern, perkembangan ilmu pengetahuan mengalami kemajuan.
Hal ini dapat dilihat di berbagai negara seperti Turki, India, dan Mesir.
Sultan Muhammad II ( 1785-1839 M) dari kesultanan Turki Usmani, melakukan
berbagai usaha agar umat islam di negaranya dapat menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi. Usaha-usaha tersebut seperti:
1. Melakukan modernisasi di bidang pendidikan dan pengajaran, dengan memasukkan
kurikulum pengetahuan umum kepada lembaga-lembaga pendidikan Islam (Madrasah).
2. Mendirikan lembaga pendidikan “Maktebi Ma’arif”, untuk mencetak tenaga-tenaga
ahli di bidang administrasi, juga membangun lembaga “Maktebi Ulumi Edebiyet”, untuk
menyediakan tenaga-tenaga ahli di bidang penterjemahan.
3. Mendirikan perguruan-perguruan tinggi di bidang kedokteran, militer, dan teknologi.
Setelah kesultanan turki dihapuskan pada tanggal 1 November 1923 M, dan turki
diproklamirkan sebagai negara berbentuk republik dengan presiden pertamanya
Mustafa Kemal At-Turk, pendiri turki modern (1881-1938 M), maka kemajuan turki di
bidang ilmu pengetahuan terus meningkat.
Di India ketika masih dijajah inggris, telah bermunculan para cendekiawan
muslim berpikiran modern yang melakukan usaha-usaha agar umat islam mampu
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga dapat melepaskan diri dari
belenggu penjajah. Para cendekiawan muslim dimaksud, seperti syah waliyullah (1703-
1762 M), Syahid Ahmad Khan (1817-1898 M), Syahid Amir Ali (1849-1928 M),
Muhammad Iqbal (1873- 1938 M), Muhammad Ali Jinnah (1876-1948 M), dan Abdul
Azad (1888-1956 M).
Setelah india dan Pakistan merdeka dari Inggris pada tahun 1947 M, umat Islam
terbagi dua, ada yang masuk ke republic islam Pakistan dan ada yang tetap di india ±
40 jta jiwa. Umat islam di kedua negara tersebut trus berusaha meningkatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, agar kualitas hidupnya meningkat.
Pada masa modern, terutama ekspansi napoleon ke mesir (1798 M), umat islam
mesir, khususnya para pengusaha dan kaum cendekiawan menyadari keterbelakangan
mereka dalam urusan dunia jika di bandingkan dengan bangsa-bangsa eropa. Oleh
karena itu, mereka melakukan berbagai usaha agar menguasai berbagai ilmu
pengetahuan dan teknologi yang telah di miliki oleh bangsa-bangsa eropa.
Muhammad Ali penguasa Mesir (1805-1849 M) mengirim mahasiswa untuk
mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi ke prancis. Setelah kembali kemesir,
mereka mengajar di berbagai perguruan tinggi, terutama di Universitas Al-Azhar.
Karena yang belajar di universitas Al-Azhar ini bukan hanya para mahasiswa dari mesir,
tetapi para mahasiswa dari berbagai negara dan wilayah Islam, ilmu pengetahuan dan
teknologi di ajarkan di universitas ini dengan cepat menyebar ke seluruh dunia islam.
Selain universitas Al-Azhar, di mesir telah didirikan universitas-universitas, yang
didalamnya terdapat berbagai fakultas seperti: kedokteran, farmasi, teknik pertanian,
perdagangan, hukum dan sastra. Universitas-universitas yag di maksud antara lain:
universitas Iskandariyah, universitas Ainusyams, universitas Hilwan, universitas Assiut,
universitas Suez dan universitas American University in Cairo (AUC).
TOKOH-TOKOH ISLAM
2. Al-Ghazali (450-505 H)
Al-Ghazali merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu
Hamid al-Ghazali, lahir di desa Gazalah, dekat Tus, Iran Utara pada tahun 450 H dan wafat pada
tahun 505 H di Tus juga. Beliau dididik dalam keluarga dan guru yang zuhud (hidup sederhana
dan tidak tamak terhadap duniawi). Beliau belajar di Madrasah Imam al-Juwaeni. Setelah beliau
menderita sakit, beliau berkhalwat (mengasingkan diri dari khalayak ramai dengan niat
beribadah mendekatkan diri kepada Allah Swt.) dan kemudian menjalani kehidupan tasawuf
selama 10 tahun di Damaskus, Jerusalem, Mekah, Madinah, dan Tus. Adapun jasa-jasa beliau
terhadap umat Islam antara lain sebagai berikut.
Menulis berbagai macam buku yang jumlahnya mencapai 288 buah, mengenai tasawuf, teologi,
filsafat, logika, dan fikih.
Diantara bukunya yang terkenal, yaitu Ihya Ulumuddin, yakni membahas masalah-masalah ilmu akidah,
ibadah, akhlak, dan tasawuf berdasarkan Alquran dan Hadis. Dalam bidang filsafat, beliau
menulisTahafut al-Falasifah (Tidak konsistennya para filsuf). Al-Ghazali merupakan ulama yang sangat
berpengaruh didunia Islam sehingga mendapat gelar Hujjatul Islam (bukti kebenaran Islam).
3. Al-Kindi (805-873 M)
Al-Kindi merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Yakub bin
Ishak al-Kindi, lahir di Kuffah pada tahun 805 M dan wafat di Bagdad pada tahun 873 M. Al-
Kindi termasuk cendekiawan muslim yang produktif. Hasil karyanya di bidang filsafat, logika,
astronomi, kedokteran, ilmu jiwa, politik, musik, dan matematika. Beliau berpendapat, bahwa
filsafat tidak bertentangan dengan agama karena sama-sama membicarakan tentang kebenaran.
Beliau juga merupakan salah satunya filsuf Islam Arab. ia disebut Failasuf al-Arab (Filsuf orang
Arab).
Karya-karya Al-Kindi mencakup berbagai bidang, seperti geometri, astronomi, astrologi,
aritmetika, musik, fisika, medis, psikologi, meteorologi, dan politik. Dalam berfilsafat Al-Kindi
mengumpulkan karya-karyanya dengan dibukukan, dan seabad kemudian diselesaikan oleh Ibnu
Sina. Kaum bangsawan ortodoks yang konservatif melancarkan aksi kekerasan terhadap Al-
Kindi karena dianggap bidah. Sebagai seorang filsuf Islam yang produktif, diperkirakan karya
yang pernah ditulis Al-Kindi dalam berbagai bidang tidak kurang dari 270 buah.
Kepiawaian Ibnu Sina dalam mengobati orang sudah teruji, bahkan orang yang diobatinya
bukanlah orang sembarangan, melainkan para raja. Banyak raja yang meminta Ibnu Sina untuk
mengobatinya di antaranya Ratu Sayyidah serta Sultan Majdud dari Rayy, Syamsu Dawla dari
Hamazan, dan Alaud Dawla dari Isfahan, Karena kehebatannya, di dalam dunai Islam ia
dianggap sebagai Bapak Ilmu Kedokteran.
Tidak hanya dalam filsafat dan kedokteran saja Ibnu Sina memberikan andil dan pemikirannya,
tetapi ia juga turut serta ambil bagian dan memberikan andil pada berbagai ilmu pengetahuan
pada zamannya, di antaranya yang menonjol adalah ilmu astronomi. Ibnu Sina menambahkan
dalam bukunya Al-Magest(Buku tentang astronomi) berbagai problem yang belum dibahas,
mengajukan beberapa keberatan Euclides, meragukan pandangan Aristoteles tantang kesamaan
bintang-bintang tak bergerak, kesamaan satuan jaraknya, dan sebagainya. Untuk itu di dalam
buku Asy-Syifa, ia menguraikan bahwa bintang-bintang yang tak bergerak tak berada pada satu
Globe.
Kontribusi beliau tidak hana berdampak besar pada matematika, tetapi juga dalam kebahasaan.
Kata Aljabar berasal dari kata Al-Jabr, satu dari dua operasi dalam matematika untuk
menyelesaikan notasi kuadrat, yang tercantum dalam buku beliau. Kata logarisme dan logaritma
diambil dari kata Algorisme, Latinisasi dari nama beliau. Nama beliau juga diserap dalam bahasa
Spanyol, Guarismo dan dalam bahasa Portugis, Algarismo yang berarti digit. Beberapa karyanya
yang terkenal adalah Al-Kitab al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wa--I-Muqabala, Dixit Algorizmi,
kitab Surah al Ardh, Buku Zij al-Sindhind, dan Risala fi Istikhraj Ta`rikh al-Yahud (Petunjuk
penanggalan Yahudi).
8. Ibnu Haitham
Salah satu ilmuan muslim yang namanya mendunia adalah Ibu Haitham. Nama lengkapnya
adalah Abu Ali Muhammad al-Hasan Ibnu al-Haitham. Beliau lahir pada tahun 965 di Basra,
Irak. Pada usia 64 tahun beliau meninggal dunia di Kairo. Beliau dikenal di Barat dengan nama
Alhazen sebagai seorang ilmuan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika,
geometri, pengobatan, dan filsafat. Ibu Haitham melakukan banyak penelitian, salah satunya
adalah tentang cahaya yang kemudian menjadi cikal bakal diciptakannya mikroskop dan
teleskop.
Beberapa buah buku mengenai cahaya yang ditulisnya telah diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris antara lain Light and on Twilight Phenomena Kajiannya banyak membahas mengenai
senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang-bayang dan gerhana.
Dilihat dari karyannya, Ibu Haitham telah cukup banyak menulis buku-buku. Di antara buku
hasil karyanya adalah sebagai berikut.
Al`Jami` fi Usul al-Hisab yang mengandung terori-teori ilmu metematika dan matematika
penganalisisan.
Maqalah fi Istikhraj Simat al-Qiblah yang mengupas tentang arah kiblat bagi segenap rantau.
Maqalah Fima Tad`u Ilaih mengenai penggunaan geometri dan urusan hukum syarak.
Risalah fi Sina`at al-Syi`r mengenai teknik penulisan puisi.
9. Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun disebut sebagai Bapak Sosiologi Islam, lahir di Tunisia pada 732 H/1332 M dan
meninggal pada 808 H/1406 M. Nama lengkapnya adalah Waliuddin Abdurrahman bin
Muhammad bin Abi Bakar bin Muhammad bin al-Hasan. Karyanya yang terkenal
adalah Muqaddimah. Kitab ini berisi pembahasan tentang masalah sosial manusia. Kitab ini
membuka jalan menuju pembahasan ilmu-ilmu sosial. Dia dipandang sebagai peletak dasar ilmu
sosial dan politik Islam.
Abul Qasim lahir di Zahra, yang terletak di sekitar Kordoba, Spanyol. Di kalangan bangsa Moor
Andalusia, dia dikenal dengan nama "El Zahrawi". Al-Qasim adalah dokter kerajaan pada masa
Khalifah Al-Hakam II dari kekhalifahan Umayyah.
Al-Tasrif
Al-Tasrif berisi berbagai topik mengenai kedokteran, termasuk di antaranya tentang gigi dan
kelahiran anak. Buku ini diterjemahkan ke bahasa Latin oleh Gerardo dari Cremona pada abad
ke-12, dan selama lima abad Eropa Pertengahan, buku ini menjadi sumber utama dalam
pengetahuan bidang kedokteran di Eropa.
DAFTAR PUSTAKA
http://akuniania11.blogspot.com/2016/04/perkembangan-islam-priode-klasik-zaman.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Abu_al-Qasim_al-Zahrawi
http://aksi.id/artikel/22933/9-Ilmuwan-Muslim-di-Masa-Keemasan-Islam/
https://www.kompasiana.com/jokowinarto/55002ee88133112819fa7348/perkembangan-islam-
abad-pertengahan
https://www.kompasiana.com/jokowinarto/55002f9da333114a73510009/perkembangan-islam-
masa-modern#
https://makalahsekolahan.blogspot.com/2016/03/perkembangan-islam-pada-masa-modern.html