5.bab 1 Sampai Bab 5..
5.bab 1 Sampai Bab 5..
PENDAHULUAN
1
2. Sebagai bukti dan pertanggung jawaban selama penulis mengikuti kegiatan
Praktik Kerja Lapangan di PT GMF AeroAsia Tbk. di unit TJN
3. Untuk mengetahui perkembangan siswa selama mengikuti kegiatan Praktik
Kerja Lapangan
4. Agar siswa mampu mengembangkan dasar-dasar teori yang didapatkan dari
sekolah yang berhubungan dengan Praktik Kerja Lapangan
2
BAB II
PROFIL UMUM PERUSAHAAN
3
dalam pengembangan kapasitas perawatan pesawat sesuai dengan tuntunan
pertumbuhan bisnis pertumbuhan.
Puncaknya, menjelang akhir tahun 2017, tepatnya pada tanggal 10 oktober
2017, GMF menjadi emiten pertama di industri MRO yang melakukan penawaran
saham perdana (initial public offering – iPO) kepada publik. Momentum tersebut
menjadi tonggak sejarah penting bagi perseroan untuk semakin mengukukan posisi
GMF untuk semakin mengukuhkan posisi GMF untuk menjadi top 10 MRO di
dunia.
Sepanjang tahun 2018, GMF berhasil menjajaki kerja sama strategis dengan
beberapa entitas bisnis seperti AFI-KLM, Lion Air, dan sebagainya. Kerja sama
strategis ini bertujuan untuk meningkatkan volume bisnis dan brand image
perseroan. Dengan begitu, nama GMF akan semakin terekspos di dunia perawatan
pesawat terbang.
4
secara konsisten meskipun dalam keadaan yang sulit untuk
melakukannya, sehingga dapat dipercaya.
3) “Professional”
Insan PT GMF AeroAsia Tbk. harus piawai dan sungguh -
sungguh dalam menuntaskan tugas sesuai standar teknis, bisnis, dan etika
yang berlaku.
4) “Team Work”
Insan PT GMF AeroAsia Tbk. harus senantiasa bekerjasama
secara kompak yang dilandasi oleh rasa saling menghormati, saling
memahami fungsi dan peran masing - masing agar dapat menyelesaikan
pekerjaan sampai tuntas dengan memberdayakan seluruh sumber daya
yang dimiliki untuk mencapai tujuan perusahaan.
5) “Customer Focus”
Insan PT GMF AeroAsia Tbk. senantiasa melakukan segala
upaya dan tindakan untuk memenuhi kebutuhan bahkan lebih dari yang
diharapkan pelanggan, secara tulus dan penuh semangat.
5
2.3 Produk dan Jasa (Bisnis Unit)
6
pesawat narrow-body secara bersamaan. Kapasitas ini akan terus tumbuh
seiring perkembangan hangar PT GMF AeroAsia Tbk. di masa
mendatang.
. 2.3.4 Component Services
7
2.3.6 Cabin Maintenance
8
PT GMF AeroAsia Tbk.Telahmenunjukkan kemampuannya
dalam menangani modern jet power plantsyang dilengkapi dengan
fasilitas workshop yang memadai.
9
2.4 Struktur Organisasi Perusahaan
10
2.4.2 Struktur Organisasi Narrow Body Base Maintenance
Base Maintenance
TJP
Narrow Body Cabin
Base Structure Hangar Hangar Painting Hangar 4-A Hangar 4-B
Hangar 4
Maintenance
Planning Support
11
2.5 Fasilitas Perusahaan
1) Hangar 1
12
2) Hangar 3
13
BAB III
JURNAL KEGIATAN
14
Packing headrest
15
(Boeing 737-800 OmanAir A40-BU)
16
50 Jumat, 15 Maret 2019 Removal all ceiling paneh
17
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 BOEING 737-800
4.1.1Sejarah
Boeing 737-800 NG adalah sebuah pesawat penumpang sipil (airliner)
komersial untuk penerbangan jarak dekat dan jauh. Boeing memulai perancangan
'737 - X Next Generation (NG)'.
Dalam pembuatan NG ini, perubahan dilakukan dengan merancang wings
baru, peralatan elektronik yang baru dan merancang ulang engine pada pesawat.
737 NG dilengkapi dengan teknologi-teknologi dari Boeing 777,
tingkat cockpit berteknologi tinggi, sistem dalaman pesawat yang baru (diambil
dari 777), dengan penambahan berupa wingtip yang mengurangi biaya bahan
bakar dan memperbaiki proses take-off pesawat. Pesawat 737 NG boleh dikatakan
sebagai sebuah model baru kerana ciri-cirinya yang banyak berbeda dengan seri-
seri yang lama.
Boeing membuat 737-800 yang mampu terbang lebih jauh dam menampung
penumpang lebih banyak daripada vesi sebelumnya. Pada varian ini, yaitu Boeing
737-800 , cockpit telah dilengkapi dengan HUD (Head Up Display). Peralatan ini
biasanya dipakai pada pesawat militer / pesawat tempur. Fungsinya adalah untuk
mempermudah pilot dalam menentukan kemiringan pesawat baik secara vertikal
maupun horizontal. Pesawat ini menggunakan layar LCD yang terpadu dalam
bentuk glass cockpit. Pesawat ini menggunakan Glass Cockpit secara menyeluruh.
Sistem Glass cockpit ini dipercaya akan menjadi trend bagi pesawat-pesawat
baru. Lion Air merupakan launch customer pesawat ini\.
18
4.2 Pengertian Door Secara Umum
Door adalah suatu unit bergerak yang berfungsi untuk memberikan akses
keluar atau masuk pada area cabin atau cargo pesawat. Dan dapat di gunakan oleh
: pilot, pramugari, mechanic, passanger, dll
4.3 Tipe – Tipe Door
19
4.3.1 Entry Doors
20
Gambar 4.3.3 Emergency Exit Doors
21
4.3.3 Service Doors
22
4.3.4 Cargo Doors
23
Emergency Exit Doors dapat di buka oleh siapa saja ketika dalam
keadaan darurat, tetapi lebih di utamakan kepada passanger yang berada di
samping Emergency Exit Doors. Maka dari itu passanger yang berada dekat
dengan Emergency Exit Doors di utamakan laki – laki yang berada dalam
keadaan stabil dan bersedia untuk membuka apabila dalam keadaan darurat.
Emergency Exit Doors berada di atas wings (Upper Wings), baik wings
kanan atau wings kiri. Emergency Exit Doors memiliki fitur konstruksi yang
sama, tetapi disesuaikan secara terpisah agar sesuai dengan kerangka dari
fuselage.
Exit Light menempel pada bagian atas setiap pintu. Exit Light tersebut
berfungsi sebagai penerang atau penumjuk arah keluar, atau jalur evakuasi.
Emergency Exit Doors dapat di buka dari bagian interior dan exterior.
Emergency Exit Doors terhubung dengan sistem peringatan pintu, dan
akan terlihat di cockpit. Apabila Emergency Exit Doors dalam keadaan tertutup
(Close) maka dalam indikator akan berwarna hijau (Green). Dan apabila
Emergency Exit Doors dalam keadaan terbuka (Open) maka dalam indikator
akan berwarna kuning (Amber).
24
Gambar 4.4.1 Emergency Exit Doors
25
4.5 Cara Kerja Emergency Exit Doors
4.5.1 Door Open Operation
26
Untuk membuka emergency exit dari luar, dorong vent panel kedalam
untuk memulai langkah membuka emergency exit.dan emergency exit doors
akan membuka secara otomatis apabila vent panel/handle bergerak.
Ketika membuka emergency exit doors dari luar pesawat, posisi lutut di
angkat untuk menahan emergency exit doors agar terhindar dari cedera.
27
4.7 Komponen – komponen Emergency Exit Doors
28
4.7.1 Handle Mechanism
Pressure vent panel dan handle digabungkan. Lalu berputar pada waktu
yang sama di sekitar torque tube yang sama untuk membuka emergency exit
doors.
Saat cabin pressure, pressure vent panel awalnya menolak
pengoperasian handle. Cabin pressure harus mengeluarkan vent melalui
pressure vent panel sebelum Anda dapat membuka emergency exit doors.
Pressure vent panel memiliki pegas dalam posisi tertutup.
handle memungkinkan operator membuka emergency exit doors. Saat
anda menarik handle, torque tube menarik roller keluar. Ini menyebabkan
emergency exit doors bergerak ke dalam lalu ke bawah. Gerakan inboard dan
downward ini memungkinkan untuk membuka emergency exit doors.
29
4.7.2 Hinge Arm Lock Pawl Mechanism
30
4.7.3 Hinge Arm To Body Mechanism
31
4.7.4 Counterbalance Mechanism
32
4.7.5 Flight Lock Mechanism
Flight Lock Mechanism otomatis akan aktif saat pesawat dalam keadaan
lepas landas (Takeoff). Hal ini mencegah pengoperasian emergency exit doors
pada saat dalam keadaan low different pressure dan dalam keadaan penerbangan
yang kurang baik.
Selama dalam keadaan lepas landas (Takeoff), 28v dc menggerakan flight
Lock untuk menarik kembali plunger. Flight lock solenoid plunger terhubung
kedalam poros Flight Lock Pawl.
33
Ketika poros Flight Lock Pawl berubah, ia melibatkan pawl dengan lock
torque tube. lock torque tube tidak bisa bergerak ke posisi tidak terkunci.
Selama pendaratan (Landing), flight lock solenoid tidak diberi energi. Ini
memungkinkan pegas bertegangan membuka flight lock mechanism.
Pegas bertegangan memberikan fungsi aman. Ini memastikan bahwa
flight lock pawl menuju ke posisi kunci terbuka ketika tenaga listrik tidak
tersedia.
34
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dengan melatih dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan serta
keterampilan yang di dapat dari sekolah pada dunia industri, sehingga siswa
dapat memiliki suatu keahlian yang di tidak akan didapat hanya dengan belajar
di sekolah.
Selama kurang lebih 3 bulan praktik kerja lapangan (PKL) di PT GMF
AeroAsia Tbk. Penulis dapat menyimpulkan bahwa:
1. Penulis dapat memahami perawatan dan perbaikan (maintenance)
pesawat yang ada di PT GMF AeroAsia Tbk.
2. Penulis mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru dalam
melaksanakan perawatan dan perbaikan (maintenance) pesawat yang ada di PT
GMF AeroAsia Tbk.
3. Penulis dapat mengetahui dan memahami bagaimana cara bekerja
yang baik, dan benar.
35
5.2 SARAN
Berikut ini saran yang diberikan penulis kepada PT GMF AeroAsia Tbk.
khususnya di unit TJN 3-4 divisi Narrow Body Base Maintenane Hangar IV
guna kemajuan dan pengembangan perusahaan:
1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan
baik dalam hal memulai pekerjan,istirahat maupun menyelesaikan pekerjaan.
2. Dalam bekerja agar menggunakan tools yang diperbolehkan atau
sesuai standard yang telah ditentukan demi keamanan pesawat.
3. Menjunjung tinggi semangat bahwa pelanggan adalah bagian
terpenting dari bisnis ini. Agar penumpang merasakan kenyamanan dan
keselamatan dari jasa penerbangan Agar selalu menjaga kebersihan di
lingkungan tempat kita bekerja dan selalu membersihkan tool setelah selesai
pemakaian.
36