2. Mengapa sesak timbul setelah bermain futsal dan tidak berkurang dengan istirahat?
Aktivitas gerak badan dapat memprovokasi saluran pernapasan yang heperreaktif sehingga timbul bronkonstriksi. Hal
yang berperan sebagai provokator adalah proses pendinginan dan pengeringan saluran pernapasan. Pada orang
melakukan kegiatan olahraga, ventilasi-menitnya akan meningkat. Sebelum masuk ke paru, udara yang dingin dan
kering harus dipanasi dan dijenuhkan dengan uap air oleh epitel trakeobronkial. Epitel trakeobronkial menjadi dingin
dan kering sehingga menyebabkan bronkokonstriksi saluran pernapasan. Pada percobaan, fenomena bronkokonstriksi
sperti exercise induced asthma dapat timbul jika seseorang menghirup udara dingin dan kering sebanyak ventilasi-
menit yang diperlukan untuk terjadinya exercise induced asthma tanpa harus melakukan exercise
salbutamol adalah obat golongan agonis yang dapat merangsang akitivitas reseptor B2, obat ini dapat menimbulkan
relaksasi oto polos bronkus.
Farmakologi dan terapi. 2010. Edisi 5. FKUI
4. Mengapa sesak tiba-tiba timbul pada saat udara dingin, marah-marah dan sakit batuk pilek?
Kondisi cuaca yang berlawanan seperti temperatur dingin, tingginya kelembaban dapat menyebabkan asma lebih
parah, epidemik yang dapat membuat asma menjadi lebih parah berhubungan dengan badai dan meningkatnya
konsentrasi partikel alergenik. Dimana partikel tersebut dapat menyapu pollen sehingga terbawa oleh air dan udara.
Perubahan tekanan atmosfer dan suhu memperburuk asma sesak nafas dan pengeluaran lendir yang berlebihan. Ini
umum terjadi ketika kelembaban tinggi, hujan, badai selama musim dingin. Udara yang kering dan dingin
menyebabkan sesak di saluran pernafasan.
Anonim, Asma :www kalbe.co.id. November 28, 2006 19 ; 46;08.
Kattan M. Epidemiologic evidence of increased airway reactivity in children with a history of bronchiolitis. J Pediatr 1999;
135: S8-13.
Mengi/wheezing adalah napas yang berbunyi seperti suling yang menunjukkan adanya penyempitan
saluran napas, baik secara fisiologik (karena dahak) maupun secara anatomic (karena konstriksi). Wheezing
dapat terjadi secara difus di seluruh dada seperti pada asma atau secara local seperti pada penyumbatan
oleh lendir atau benda asing. Wheezing juga dapat timbul saat melakukan kegiatan agak berat (exercise
induced). Jika wheezing didahului oleh batuk di malam hari saat tidur, mungkin disebabkan oleh aspirasi
refluks esophagus. Wheezing juga dapat disebabkan oleh central venous pooling akibat adanya gagal
jantung.
Guyton & hall. 2007. Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta : EGC.
Air adalah media yang sangat ideal bagi program rehabilitasi, ketika berdiri pada kedalaman sebahu maka
terjadi pengurangan berat badan sebesar 90%, selain itu air juga mengurangi tekanan musculoskeletal dan
persendian. Contoh lainnya ialah terapi kolam renang dengan air hangat yang memberi dampak
kebebasan bergerak bagi pasien dan mengurusi rasa sakit. Terapi di dalam kolam renang memungkinkan
untuk berdiri bebas tanpa pegangan sehingga memiliki manfaat tidak terjadi benturan dan tekanan
sebagaimana bila dilakukan di daratan. Artinya, terapi dengan media kolam renang sangat banyak
manfaatnya pada penderita dengan gangguan muskuloskalatal. Olahraga renang adalah olahraga yang
paling baik untuk penyembuhan asma, apalagi penderita asma tersebut masih berusia muda.
Menurut Haller, David (2015, Hlm 16) Renang Gaya Dada adalah gaya yang pertama-tama dipelajari oleh
orang-orang pada waktu mereka mulai belajar berenang. Renang Gaya Dada atau Gaya Katak adalah
berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang
tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah
tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar
badan maju lebih cepat ke depan. Hydro Therapy atau terapy air adalah metode perawatan dan
penyembuhan air untuk mendapatkan efek-efek trafis (Chaiton, 2002, Hlm 67). Hydro Therapy merupakan
salah satu metode yang efektif dalam mengurangi rasa nyeri dan dapat dilakukan dengan mudah.
Pengaruh Olahraga Renang Gaya Dada Sebagai Hydro Therapy Terhadap Penurunan Intensitas Kambuh
Pada Penyakit Asma - Ganjar Rulianto, Indra Safari M.Pd , Respaty Mulyanto M.Pd
Diagnosis : Asma
DD :
Dewasa Rinosinusitis
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1023/MENKES/SK/XI/2008 tentang Pedoman Pengendalian
Penyakit Asma.
Faktor pencetus asma dibagi dalam dua kelompok, yaitu genetik, di antaranya atopi/alergi bronkus, eksim; faktor
pencetus di lingkungan, seperti asap kendaraan bermotor, asap rokok, asap dapur, pembakaran sampah, kelembaban
dalam rumah, serta alergen seperti debu rumah, tungau, dan bulu binatang.
Dharmayanti, I., Hapsari, D., & Azhar, K. (2015). Asma pada anak Indonesia: Penyebab dan Pencetus. Kesmas: National
Public Health Journal, 9(4), 320-326.
predisposisi memproduksi IgE berlebihan disebut mempunyai sifat atopic, sedangkan keadaannya disebut atopi.)
Respirologi (Respiratory Medicine) Dr. R. Darmanto Djojodibroto, Sp.P, FCCP – hal. 100
Pada asma, sumbatan saluran napas disebabkan oleh
(1) menebalnya dinding saluran napas, yang ditimbulkan oleh peradangan dan edema yang dipicu oleh
histamin
(2) tersumbatnya saluran napas oleh sekresi berlebihan mukus kental
(3) hiperresponsivitas saluran napas, yang ditandai oleh konstriksi hebat saluran napas kecil akibat spasme
otot polos yang diinduksi oleh pemicu di dinding saluran napas. Pemicu yang menyebabkan peradangan,
respons bronkokonstriksi yang berlebihan, atau keduanya ini mencakup pajanan berulang ke alergen
(misalnya, kutu debu rumah atau serbuk sari tanaman), iritan (misalnya, asap rokok), infeksi pernapasan,
dan olahraga berlbihan. Semakin banyak penelitian yang menunjukan bahwa infeksi jangka-panjang
oleh Chlamydia pneumoniae, suatu kausa infeksi paru yang umum dijumpai, mungkin mendasari hampir
separuh dari kasus asma dewasa. Pada serangan asma yang berat, penyumbatan dan penyempitan hebat
saluran napas dapat menghentikan ali- ran udara dan menyebabkan kematian.
Sherwood’s introduction to human physiology 8 th ed hal. 493
Valaentina L. Brashers. 2003. Aplikasi Klinis Patofisiologi pemeriksaan dan manajemen. Edisi 2. Jakarta EGC.
Dr. R. Darmanto Djojodibroto, Sp.P, FCCP. 2001. Repirologi (respiratory medicine). Jakarta : EGC
Nelson Vol 1 Ilmu Penyakit Anak Edisi 15. EGC
Pemeriksaan arus puncak ekspirasi dengan alat peak flow rate meter
Uji alergi (tes tusuk kulit/skin prick test) untuk menilai ada tidaknya alergi