Anda di halaman 1dari 14

HALAMAN JUDU L

Kelompok 6

EKOSISTEM TERUMBU KARANG


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah : Ekologi Laut
Dosen : Abu Yazid Nukti, M.Pd.

Disusun Oleh:
1. Helsi Fujianti NIM : 1701140484
2. Dedy Idamansyah NIM : 1701140472
3. Meilisa Nur Azmi NIM : 1701140501

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
TAHUN 1441 H / 2019 M
KATA PENGANTAR

   

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam yang kepada-Nya kita
menyembah dan kepada-Nya pula kita memohon pertolongan. Shalawat serta salam
kepada Nabi Junjungan kita yakni Nabi Muhammad (‫)صلى ا هلل عليه وسلم‬. Khatamun
Nabiyyin, beserta para keluarga dan sahabat serta seluruh pengikutnya hingga akhir
zaman.
Dengan rahmat dan hidayah dari Allah (‫)سبحانه وتعالى‬, kami diberikan
kemampuan untuk menyelesaikan tugas dari bapak Abu Yazid Nukti, M.Pd.untuk
membuat makalah yang memuat materi tentang “Ekosistem Terumbu Karang”.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah
ini kurang sempurna, maka apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini mohon
dimaafkan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, aamiin.

Palangka Raya, Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1

C. Tujuan ............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3

A. Pengertian Terumbu Karang........................................................................... 3

B. Karakteristik Ekosistem Karang ..................................................................... 3

C. Struktur Karang .............................................................................................. 5

D. Tipe-tipe Terumbu Karang ............................................................................. 6

E. Penyebaran Terumbu Karang ......................................................................... 7

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 9

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 9

B. Saran ............................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 11

ii
BAB I PENDAHU LUAN

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekosistem terumbu karang merupakan tempat hidup bagi berbagai jenis
organisme laut pada tingkatan avertebrata seperti mollusca, krustacea, dan jenis
hewan bertulang belakang seperti ikan karang, penyu, dan mammalia. Terumbu
karang bisa disamakan sebagai hutan tropis di daratan yang dihuni berbagai jenis
fauna.
Terumbu karang secara umum dapat dinisbatkan kepada struktur fisik
beserta ekosistem yang menyertainya yang secara aktif membentuk sedimen
kalsium karbonat akibat aktivitas biologi (biogenic) yang berlangsung di bawah
permukaan laut. Bagi ahli geologi, terumbu karang merupakan struktur batuan
sedimen dari kapur (kalsium karbonat) di dalam laut atau disebut singkat
terumbu. Bagi ahli biologi terumbu karang merupakan suatu ekosistem yang
dibentuk dan didominasi oleh komunitas koral, sekelompok hewan dari ordo
Scleractinia yang menghasilkan kapur sebagai pembentuk utama terumbu.
Indonesia merupakan salah satu Negara yang dikenal dengan
keanekaragaman terumbu karangnya. Sudah sepatutnya masyarakat Indonesia
menghargai dan melestarikan keanekaragaman hayati ini.1

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian terumbu karang?
2. Bagaimana karakteristik dari ekosistem karang?
3. Bagaimana struktur dari karang?
4. Apa saja tipe-tipe terumbu karang?

1
Citra Satya Utama, Dewi Sukandar, dan Chuldyah, Karang dan Ikan Terumbu, (Malang :
UB Press, 2018), hal. 9.

1
2

5. Bagaimana penyebaran terumbu karang?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian terumbu karang.
2. Untuk mengetahui karakteristik dari ekosistem karang.
3. Untuk mengetahui struktur dari karang.
4. Untuk mengetahui tipe-tipe terumbu karang.
5. Untuk mengetahui penyebaran terumbu karang.
BAB II PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

A. Pengertian Terumbu Karang


Terumbu adalah struktur kerangka kapur, khas perairan dangkal laut
tropis yang dibentuk terutama oleh hewan karang, alga atau organisme laut lain
yang berfotosintesis. Fondasi struktur terumbu ini dibentuk oleh beberapa lapis
batu karang. Hewan-hewan karang hidup di permukaan terumbu yang mendapat
curahan sinar matahari. Selama hewan karang mendapatkan sinar matahari,
mereka akan tumbuh dan menghasilkan batu-batu yang akan membentuk
terumbu.
Karang adalah hewan laut yang umumnya hidup berkoloni dan
mempunyai kerangka kapur di bagian luar tubuhnya. Hewan karang berkerabat
dengan ubur-ubur yang terbalik dengan sungut-sungut (tentakel) menghadap ke
atas dan tumbuh menempel di dasar laut. Hewan karang yang menghasilkan
batu-batu kapur disebut karang keras (hard coral), sedangkan yang tidak
menghasilkan batu disebut karang lunak (soft coral).2

Gambar. 1.1 Terumbu karang

B. Karakteristik Ekosistem Karang


Terumbu karang adalah sekumpulan organisme dengan dominansi karang
yang bersimbiosis membentuk ekosistem di kedalaman laut terkena sinar

2
Estradivari, dkk., Terumbu Karang, (Jakarta : Terangi, 2007), hal. 8.

3
4

matahari. Ekosistem terumbu karang adalah contoh ekosistem alami yang sangat
sensitif hingga hanya dapat bertahan di laut-laut yang memenuhi syarat. Terumbu
karang juga mencerminkan bagaiamana pelestarian ekosistem keadaan air laut,
semakin cerah terumbu maka semakin baik air laut tersebut. Apabila semakin
tidak memancarkan warna, semakin buruk keadaan laut tersebut. Berikut adalah
karakteristik ekosistem dari terumbu karang, yaitu:
1. Laut Temperatur Tinggi
Laut yang yang memiliki terumbu karang biasanya memiliki
temperatur lebih dari 20 derajar celcius. Terumbu karang menyukai laut
dengan suhu stabil hal tersebut menjadi alasan bahwa satu per delapan
terumbu karang dunia ada di indonesia.
2. Laut Kadar Garam Tinggi
Terumbu karang menyukai laut laut dengan kadar garam yang tinggi
hal tersebut berhubungan dengan pembentukan kapur oleh koral dan alga.
3. Intensitas Cahaya Tinggi
Terumbu karang pada umunya berada di laut dengan kedalaman yang
masih terjangkau sinar cahaya matahari Kedalaman ditemukannya terumbu
laut kurang lebih hingga 50 meter di bawah permukaan laut.
4. Iklim dan Cuaca Stabil
Indonesia adalah salah satu negara dengan iklim tropis dimana
mendapat sianar matahri sepanjang tahun terumbu karang sangat menyukai
iklim yang tidak ekstrim.
5. Arus Terus Bergerak
Terumbu karang hanya akan ditemukan di laut dengan ombak yang
terusa bergerak pergerakan ombar tersebut dipengaruhi oleh perbedaan iklim,
temperatur, dan rotasi bumi.Terumbu karang memiliki fungsi untuk memecah
gelombang. Keberadaan terumbu karang akan membantu pantai terhindar dari
abrasi.
6. Tebentuk Karena Ribuan Hewan Polip
5

Terumbu karang terbentuk karena adanya ribuan polip yang


melancarkan warna menarik polip-polip tersebut awalnya tunggal namun
kemudian berkembang menjadi koloni-koloni yang indah.
7. Terdapat Banyak Organisme Laut
Jika kita mengunjungi terumbu karang kita akan menemukan berbagai
hewan laut yang saling bersimbiosis. Terumbu karang berguna sebagai habitat
para makhluk hidup di laut.
8. Menghasilkan CACO3
Terumbu karang bisa menghasilkan CACO3 Atau zat kapur jika koral
mengalami kematian akan mengeras membentuk kapur.Proses tersebut terjadi
di laut karena kadar garam tinggi.
9. Berwarna Menarik
Terumbu karang memiliki warna yang mencerminkan kondisi laut
tersebut. Semakin cerah maka semakin bersih laut tersebut. Karang memiliki
kemampuan penetrasi warna berdasarkan kebersihan kondisi laut.

C. Struktur Karang
Terumbu karang adalah ekosistem bawah laut yang terdiri dari
sekelompok binatang karang yang membentuk struktur kalsium karbonat
semacam batu kapur. Ekosistem ini menjadi habibat hidup berbagai satwa laut.
Terumbu karang ialah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan
sejenis tumbuhan alga yang disebut dengan zooxanthellae. Terumbu karang
termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel.
Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua subkelas yakni Hexacorallia atau
Zoantharia dan Octocorallia yang keduanya dibedakan secara asal usul,
morfologi dan fisiologi.
Koloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang disebut dengan
polip. Dalam bentuk sederhananya, karang ini terdiri dari satu polip saja yang
memiliki bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut yang terletak di bagian atas
6

dan dikelilingi oleh tantakel. Namun, dalam kebanyakan spesies, satu individu
polip karang akan berkembang menjadi banyak individu yang disebut dengan
koloni. Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka rupa serta dapat
menghasilkan CaCo3. Terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai spesies
tumbuhan laut, hewan laut dan mikroorganisme laut lainnya yang belum
diketahui.3

Gambar. 1. 2 Hewan karang atau polip

D. Tipe-tipe Terumbu Karang


Veron (2000) membagi terumbu karang menjadi tiga tipe, di antaranya
adalah:
1. Terumbu karang tepi atau pantai (fringging reef)
Terumbu karang ini dapat ditemukan di sepanjang pantai hingga pada
kedalaman 40 meter. Terumbu pantai ini tumbuh subur di daerah yang cukup
ombak, pertumbuhan mengarah kea rah permukaan (vertical) dan juga kea rah
laut lepas (horizontal). Tipe terumbu karang tepi hamper ditemukan di seluruh
perairan Indonesia.
2. Terumbu karang penghalang (barrier reef)
Terumbu karang ini merupakan karang yang tumbuh dan berkembang
terpisah jauh dari daratan. Karang ini dipisahkan oleh laguna dengan
kedalaman mencapai 40 meter sampai puluhan kilometer.tipe karang ini dapat

3
Edy Setyawan, Estradivari, dan Safran Yusri, Terumbu Karang, (Jakarta : Terangi, 2007),
hal. 23-25.
7

meredam energi yang dibawa oleh gelombang yang datang dari laut lepas. Di
Indonesia terumbu karang penghalang dapat dijumpai pada Selat Makasar,
yaitu Sunda Besar. Terumbu karang penghalang terbesar dan terkenal adalah
“The Barrier Reef” di Timur Australia, membentang sepanjang 1.350 mil.
3. Terumbu karang yang berbentuk cincin (atoll)
Tipe karang atol merupakan karang yang mempunyai bentuk
melingkar seperti cincin yang bisa ditemukan dari perairan dalam dan terletak
jauh dari daratan. Terumbu karang ini tidak dapat berkembang lagi karena
jauh dari daratan dan sangat dalam. Di perairan Indonesia, terumbu karang
atol terdapat di sekitar pulau-pulau Taka Bonerate, di laut Flores yang dulu
dikenal dengan sebutan “Tiger Island” dan merupakan atol terbesar di dunia
dengan luas 2.220 km persegi.4

Gambar. 1.3 Tipe-tipe terumbu karang

E. Penyebaran Terumbu Karang


Terumbu karang merupakan tiga dari ekosistem penting di daerah pesisir
perairan tropika. Ekosistem terumbu karang yang sangat kaya akan plasma
nutfah ini, kendati tampak sangat kokoh dan kuat, namun ternyata sangat rentan
terhadap perubahan lingkungan. Penyebaran terumbu karang sangat dipengaruhi
oleh faktor-faktor lingkungan laut seperti tingkat kejernihan air, arus, salinitas
dan suhu. Tingkat kejernihan air dipengaruhi oleh partikel tersuspensi antara lain

4
Guntur,Sambah, dan Jaziri, Rehabilitas Terumbu Karang, (Malang : UB Press, 2018), hal.
2-3.
8

akibat dari pelumpuran dan ini akan berpengaruhi terhadap jumlah cahaya yang
masuk ke dalam laut, sementara cahaya sangat diperlukan oleh zooxanthella yang
fotosintemik dan hidup di dalam jaringan tubuh binatang pembentuk terumbu
karang. Arus membawa oksigen yang dibutuhkan hewan-hewan terumbu karang.
Kekuatan arus mempengaruhi makanan yang terbawah dengan demikian
mempengaruhi juga kecepatan pertumbuhan binatang karang. Suhu laut optimum
bagi kehidupan terumbu karang adalah antara 26-28 derajat celcius.
Terumbu karang adalah ekosistem khas daerah tropis dengan pusat
penyebarannya di wilayah Indo-pasifik. Terbatasnya penyebaran terumbu karang
di perairan tropis dan secara melintang terbentang dari wilayah selatan Jepang
sampai utara Australia dikontrol oleh faktor suhu dan sirkulasi permukaan.
Penyebaran terumbu karang secara membujur sangat dipengaruhi oleh
konektifitas antar daratan yang menjadi stepping stones melintasi samudera.
Kombinasi antara faktor lingkungan fisik (suhu dan sirkulasi permukaan) dengan
banyaknya jumlah stepping stones yang terdapat di wilayah Indo-pasifik
diperkirakan menjadi faktor pendukung luasnya penyebaran terumbu karang dan
tingginya keanekaragaman hayati biota terumbu karang di wilayah tersebut.
Secara global terumbu karang dapat ditemukan di daerah tropis dan sub
tropis. Sebagian besar berada di sekitar 30o arah utara dan selatan khatulistiwa.
Binatang karang atau beberapa biota lainnya yang hidup di dalam ekosistem
terumbu karang mampu membentuk zat yang keras dari zat kapur yang disebut
sebagai karang. Terumbu karang tersebar di seluruh dunia dan mencakup lebih
dari 100 negara, termasuk Indonesia, dengan luas diperkirakan mencapai 600.000
KM2. Namun sayang dalam beberapa decade ini jumlah terumbu karang yang
ada di dunia mengalami penurunan karena kegiatan ekspoitasi besar-besaran oleh
manusia diperkirankan 10% jumlahnya sudah rusak bahkan mati.5

5
Irmawati, Genetika Populasi Ikan dan Penyebaran Terumbu Karang, (Jakarta : ANDE,
2004), hal. 45-46.
BAB III PENUTUP

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Terumbu merupakan struktur kerangka kapur, khas perairan dangkal laut
tropis yang dibentuk terutama oleh hewan karang, alga atau organisme laut
lain yang beerfotosintesis. Sedangkan karang yaitu hewan laut yang umumnya
hidup berkoloni dan mempunyai kerangka kapur di bagian luar tubuhnya.
2. Karakteristik ekosistem karang diantaranya:
a) Laut Temperatur Tinggi
b) Laut Kadar Garam Tinggi
c) Intensitas Cahaya Tinggi
d) Iklim dan Cuaca Stabil
e) Arus Terus Bergerak
f) Tebentuk Karena Ribuan Hewan Polip
g) Terdapat Banyak Organisme Laut
h) Menghasilkan CACO3
i) Berwarna Menarik
3. Terumbu karang adalah ekosistem bawah laut yang terdiri dari sekelompok
binatang karang yang membentuk struktur kalsium karbonat semacam batu
kapur. Koloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang disebut dengan
polip.
4. Menurut Veron (2000) tipe terumbu karang terbagi menjadi tiga, yaitu
terumbu karang tepi atau pantai (fringging reef), terumbu karang penghalang
(barrier reef), dan terumbu karang yang berbentuk cincin (atoll).
5. Penyebaran terumbu karang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan
laut seperti tingkat kejernihan air, arus, salinitas dan suhu. Tingkat kejernihan

9
10

air dipengaruhi oleh partikel tersuspensi antara lain akibat dari pelumpuran
dan ini akan berpengaruhi terhadap jumlah cahaya yang masuk ke dalam laut.

B. Saran
Pada penulisan makalah kali ini diharapkan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan apabila ada kesalahan dalam penulisan diharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA

Estradivari, dkk. 2007. Terumbu Karang. Jakarta : Terangi.


Guntur,Sambah, dan Jaziri. 2018. Rehabilitas Terumbu Karang. Malang : UB Press.
Irmawati. 2004. Genetika Populasi Ikan dan Penyebaran Terumbu Karang. Jakarta :
ANDE.
Setyawan, Edy, Estradivari, dan Safran Yusri. 2007. Terumbu Karang. Jakarta :
Terangi.
Utama, Citra Satya, Dewi Sukandar, dan Chuldyah. 2018. Karang dan Ikan Terumbu.
Malang : UB Press.

11

Anda mungkin juga menyukai