OLEH :
ELFANDA MEI YUSFIKASARI
NIM : 837260336
Mengetahui,
Longkali,
Tutor,
Mahasiswa,
KATA PENGANTAR
Semua bantuan yang telah diberikan, sangat bermanfaat bagi penulis dalam
melaksanakan program penyusunan laporan ini, semoga mendapat balasan yang setimpal
dari Allah SWT.
Penulis ini jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh sebab itu
penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun penggunaan
bahan yang tidak benar.
Harapan penulis, semoga laporan hasil perbaikan pembelajaran ini dapat
bermanfaat bagi setiap pembaca khususnya bagi rekan-rekan guru dan Kepala Sekolah
dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi upaya peningkatan mutu pembelajaran
IPA di Sekolah Dasar.
Akhirnya penulis mengharapkan dari para pembaca, agar berkenan memberikan
masukan dan saran dalam rangka penyempurnaan laporan perbaikan pembelajaran ini.
Atas perhatian dan sumbangan pikirannya diucapkan terima kasih.
Longkali,
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
17
20
27
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melihat dari luasnya Indonesia, dan masih jauh jarak dari rumah ke
sekolah dan dari rumah ke rumah yang ada di daerah perdesaan, maka kita
mencari alternatif yang tepat agar masyarakat yang satu dengan yang lainya dapat
saling bersilahturahmi dan dapat belajar bersama.
Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan
dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi
kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh
harapan besar terhadap pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini,
karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk
menjadi lebih baik.
Pendidikan seyogyanya adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Pendidikan juga diharapkan dapat
meningkatkan kompetensi, mutu kehidupan dan martabat bangsa Indonesia.
Selain itu, Pendidikan Nasional diharapkan juga dapat menghasilkan manusia
terdidik yang berpengetahuan, berkerampilan, berkepribadian dan bertanggung
jawab (Depdiknas, 2004).
Meskipun diakui bahwa pendidikan adalah investasi belajar jangka
panjang yang harus ditata, disiapkan, dan diberikan sarana maupun prasarananya
dalam arti modal material yang cukup besar, tetapi sampai saat ini Indonesia
masih berada pada problematika (permasalahan) klasik dalam hal ini yaitu
kualitas pendidikan. Problematika ini setelah dicoba untuk dicari akar
permasalahannya adalah bagaikan sebuah mata rantai yang melingkar dan tidak
tahu dari mana mesti harus diawali.
Kesadaran terhadap hal ini telah mendorong berbagai kalangan pendidikan untuk
melakukan berbagai upaya, baik peningkatan sarana dan prasarana, perubahan kurikulum,
pelatihan guru-guru, peningkatan kualitas dan kuantitas guru. IPA meliputi empat unsur,
yaitu produk, proses, aplikasi dan sikap.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini
adalah untuk mengetahui peningkatan daya serap materi pembelajaran IPA tentang cahaya
dan sifatnya melalui metode eksperimen/ percobaan dikelas V SDN 021 Longkali tahun
ajaran 2019/2020
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat memberi manfaat yang berarti bagi :
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Masa usia sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari
usia tujuh tahun hingga dua belas tahun. Karakteristik utama siswa sekolah dasar adalah
mereka menampilkan perbedaan-perbedaan individual dalam banyak segi dan bidang, di
antaranya, perbedaan dalam intelegensi, kemampuan dalam kognitif dan bahasa,
perkembangan kepribadian dan perkembangan fisik anak.
Anak sekolah dasar merupakan individu yang sedang berkembang, barang kali
tidak perlu lagi diragukan keberaniannya. Setiap anak sekolah dasar sedang berada dalam
perubahan fisik maupun mental mengarah yang lebih baik. Tingkah laku mereka dalam
menghadapi lingkungan sosial maupun non sosial meningkat. Anak kelas empat, memilki
kemampuan tenggang rasa dan kerja sama yang lebih tinggi, bahkan ada di antara mereka
yang menampakan tingkah laku mendekati tingkah laku anak remaja permulaan
Thomburg (1994).
Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa siswa sekolah dasar berada pada
tahap operasional kongkrit, pada tahap ini anak mengembangkan pemikiran logis, sangat
terikat pada fakta-fakta, artinya anak mampu berfikir logis, tetapi masih terbatas pada
objek-objek kongkrit, dan mampu melakukan konservasi.
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2006) mengemukakan hasil belajar adalah kemempuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya yang
mengalami perubahan kemampuan yang dicapai oleh siswa.
Hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
seseorang yang dapat di amati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Perubahan tersebut dapat di artikan sebagai terjadinya peningkatan
dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu
(Hamalik, 2002).
Sudjana (1991) mengemukakan, “proses belajar mengajar yang dialami oleh
siswa selalu menghasilkan perubahan-perubahan, baik pengetahuan, pemahaman, nilai,
kebiasaan, kecakapan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut akan tampak pada
hasil belajar yang diraih oleh siswa terhadap persoalan atau tes yang diberikan oleh
gurunya”.
Faktor dari dalam diri siswa terutama menyangkut kemampuan yang dimiliki
siswa. Berkaitan dengan faktor dari dalam diri siswa, selain faktor kemampuan, ada juga
faktor lain yaitu motivasi belajar, minat, perhatian, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan,
kondisi ekonomi, kondisi fisik dan psikis. Sedangkan faktor dari luar atau lingkungan
yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar adalah kualitas pembelajaran
( Angkowo dan Kosasih, 2007).
C. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajaryang meliputi
segala aspek sebelum, sedang, dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta
segala fasilitasnya yang terkait yang digunakan secara langsung dalam peroses belajar
mengajar.
Belajar mandiri memiliki dampak positif bagi siswa, karena mereka akan
merasakan tingkat kepuasan yang tinggi, mempunyai minat dan perhatian yang tidak
terputus-putus, dan memiliki kepercayaan diri yang lebih kuat dibandingkan dengan
siswa yang hanya belajar secara pasif dan menerima saja (Kozma, Belle, William, dalam
Pannen dan Sekarwinahya, 1994:5:9).
Belajar aktif adalah suatu pendekatan dalam proses pembelajaran melalui cara-
cara belajar aktif menuju belajar mandiri, sehingga mampu menumbuhkan kemampuan
belajar secara aktif menuju pada pembelajaran untuk lebih berpotensi.