Anda di halaman 1dari 6

Mekanisme pendengaran

1) Gelombang bunyi diterima daun telinga.

2) Gelombang bunyi disalurkan masuk oleh liang telinga.

3) Gelombang bunyi menggetarkan gendang telinga.

4) Getaran tersebut diteruskan oleh tulang-tulang pendengaran (osikel).

5) Getaran diteruskan ke tingkat jorong dan menggetarkan cairan limfe di dalam koklea.

6) Getaran cairan limfe di dalam kokhlea menggerakkan sel reseptor organ korti, yang
menghasilkan impuls untuk dihantarkan oleh saraf pendengar ke otak untuk diartikan.

7) Getaran cairan limfe juga menggerakkan tingkap bulat bergerak keluar masuk untuk
mengatur tekanan udara di dalam agar seimbang dengan tekanan di luar.
Mekanisme penglihatan
Cahaya yang masuk ke mata akan diteruskan menuju kornea dan melewati aqueous humor.
Oleh iris, cahaya yang melewati pupil diatur jumlah intensitasnya. Kemudian, cahaya
diteruskan menuju lensa dan diubah bentuknya sehingga fokus pada retina. Sebelum menuju
retina, terlebih dahulu cahaya melewati vitreous humor. Bayangan yang terbentuk pada retina
adalah nyata, terbalik, dan lebih kecil dari ukuran sebenarnya. Sementara, rangsangan yang
dibawa cahaya akan diterima oleh sel fotoreseptor. Melalui saraf optik, impuls ini dibawa
menuju bagian oksipital otak. Oleh otak, bayangan diterjemahkan sesuai bentuk benda yang
asli, baik dari ukuran, warna, ataupun jaraknya.

Jarak suatu benda dapat dilihat mata karena dipengaruhi kontraksi dan relaksasi otot siliaris.
Untuk melihat benda yang dekat, otot siliaris mata akan berkontraksi. Kontraksi otot ini
menjadikan lensa menebal sehingga cahaya pantulan objek menjadi fokus pada retina.
Sebaliknya, benda jauh dapat dilihat mata, bila otot siliaris berelaksasi. Sehingga, lensa
memipih dan objek fokus pada retina.

Mekanisme penciuman
Udara masuk ke hidung -> diterima oleh kemoreseptor -> impuls diteruskan oleh saraf
olfaktori -> otak membaca dan menerjemahkan bau

Perbedaan system saraf dan hormon


1. Aksi

sistem saraf beraksi cepat sedangkan sistem hormonal lambat

2. Pengaturan

sistem saraf melalui serabut saraf sedangkan sistem hormon melalui pembuluh darah

3. Sekresi

sistem saraf bersekresi dalam jangka pendek sedangkan sistem hormonal bersekresi dalam
jangka panjang

4. Komunikasi

sistem saraf berkomunikasi melalui system sirkulasi sedangkan sistem hormonal melalui
sinapsi
Persamaan antara sistem saraf dan sistem hormon:
1. mengatur keserasian kerja organ tubuh

2. mengontrol aktifitas kerja organ tubuh

3. menghasilkan senyawa kimia


1. Serebrum (otak besar)

Serebrum berfungsi untuk mengontrol perilaku yang telah sebelumnya telah dipelajari
manusia, seperti pusat kesadaran, kecerdasan, ingatan, dan interaksi kesan. Namun,
secara khusus, fungsi serebrum tersebut ditunjang oleh fungsi 4 bagian yang terdapat
padanya. Keempat bagian serebrum tersebut yaitu lobus frontalis, lobus parietalis,
lobus oksipital, dan lobus temporal.
1. Fungsi lobus frontalis adalah terkait dengan penalaran, perencanaan, bagian dari
ucapan, gerakan, emosi, dan pemecahan masalah.
2. Fungsi lobus parietalis adalah berhubungan dengan gerakan, orientasi,
pengenalan, persepsi rangsangan.
3. Fungsi lobus oksipitalis adalah berhubungan dengan pengolahan visual.
4. Fungsi lobus temporalis adalah berhubungan dengan persepsi dan pengakuan
rangsangan, memori, ucapan, dan pendengaran.

2. Talamus

Bagian otak ini memiliki fungsi sensorik dan motorik. Artinya, hampir semua
informasi sensorik dari panca indra (kecuali penciuman) akan memasuki bagian otak
ini untuk diproses sebelum akhirnya dikirim ke area sensori yang terdapat di
serebrum. Dengan kata lain, talamus berfungsi sebagai pusat penerus impuls dari
panca indra ke serebrum.

3. Hipotalamus

Bagian ini memiliki fungsi penting sebagai pusat koordinasi sistem syaraf autonom
(sistem hormon dan kelenjar pada manusia) yang mengendalikan kestabilan suhu
tubuh, selera makan, lapar dan haus, tekanan darah, metabolisme karbohidrat dan
lemak, mengatur keseimbangan jumlah cairan, tingkah laku, hingga pola tidur. Selain
itu, hipotalamus juga dapat mengontrol fungsi tertentu pada kelenjar pituitari yang
terletak di bawah otak.

4. Kelenjar Pituitari

Kelenjar ini menghasilkan berbagai macam hormon yang berfungsi untuk


mengendalikan kelenjar-kelenjar lain yang terdapat di seluruh tubuh manusia.

5. Tectum dan Tegmentum

Tectum dan Tegmentum adalah dua bagian yang menyatu pada otak tengah
(midbrain). Keduanya terdiri atas 3 bagian, yaitu :

(1) kolikuli superior (lobus optik) yang berfungsi sebagai pusat pengatur gerak bola
mata, refleks pupil, dan refleks akomodasi;

(2) kolikuli inferior yang berfungsi sebagai pusat auditori (syaraf pendengaran); dan

(3) sekelompok syaraf yang bekerja mengatur tonus otot dan postur tubuh seseorang.

6. Serebelum (Otak Kecil)

Berfungsi sebagai pusat pengendali keseimbangan tubuh, mengatur sebagian gerak


motorik, dan koordinasi gerakan antar otot.

7. Pons

Berfungsi sebagai jembatan penghubung yang membawa impuls dari otak besar ke
otak kecil.
8. Medula Oblongata

Fungsi bagian otak ini adalah untuk mengatur denyut jantung, tekanan darah, sekresi
ludah, pernapasan, menelan (gerak peristaltik), batuk, dan bersin. Penggunaan obat
batuk yang mengandung dextrometorphan digunakan untuk memberikan impuls pada
bagian ini agar dapat mengendalikan batuk.

9. Batang Otak

Fungsi batang otak adalah untuk meneruskan rangsangan (impuls) ke otak besar dan
menyilangkan serat kortokospinal. Untuk diketahui, penyilangan serat kortokospinal
yang terdapat di batang otak membuat tubuh kiri dikendalikan oleh otak kanan, dan
sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai