Anda di halaman 1dari 27

PENUGASAN MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK

ASMA

OLEH : KELOMPOK II

LUH PUTU JUNIARI (C2118060)


DEWA AYU DEWI CAHYANI (C2118061)
NI WAYAN DHARMAYANTHI (C2118062)
I WAYAN SUWANA (C2118063)
KADEK SONIA WIDAYANTI (C2118064)
DESAK PUTU ARY CITRAWATI (C2118065)
I DEWA GEDE ADI SAPUTRA (C2118066)
I MADE OKTA SURIAWAN (C2118067)
NI KETUT NOMERTINI (C2118068)
MADE SANTIKA DEWI (C2118069)
NI GUSTI KETUT SETIAWATI (C2118070)
ANAK AGUNG SRI WINDARI (C2118071)
JOANA D URLIALY (C2118072)
I MADE SUARTAMA (C2118073)

KELAS : DIII-B

PROGRAM ALIH JENJANG SEKOLAH TINGGI


ILMU KESEHATAN BINA USADA BALI
TAHUN AJAR 2019/2020

LAPORAN PENDAHULUAN
ASMA

A. Defenisi
Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang
ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak
atau sulit bernapas. Selain sulit bernapas, penderita asma juga bisa mengalami gejala lain
seperti nyeri dada, batuk-batuk, dan mengi. Asma bisa diderita oleh semua golongan usia,
baik muda atau tua.
Meskipun penyebab pasti asma belum diketahui secara jelas, namun ada beberapa hal
yang kerap memicunya, seperti asap rokok, debu, bulu binatang, aktivitas fisik, udara
dingin, infeksi virus, atau bahkan terpapar zat kimia.
Bagi seseorang yang memiliki penyakit asma, saluran pernapasannya lebih sensitif
dibandingkan orang lain yang tidak hidup dengan kondisi ini. Ketika paru-paru teriritasi
pemicu di atas, maka otot-otot saluran pernapasan penderita asma akan menjadi kaku dan
membuat saluran tersebut menyempit. Selain itu, akan terjadi peningkatan produksi
dahak yang menjadikan bernapas makin sulit dilakukan.
B. Etiologi
Asma dapat disebabkan oleh debu, asap rokok, bulu binatang , udara dingin, aktivitas
fisik, infeksi virus atau bahkan terpapar zat kimia. Namun, hingga kini penyebab dari
asma belum diketahui secara pasti.

Pengidap asma memiliki saluran pernapasan yang lebih sensitif. Karenanya, saat paru-
paru terkena iritasi dari pemicu asma, maka otot saluran pernapasan jadi kaku dan
menyempit. Pada pengidap asma, saluran pernapasan akan lebih sensitif, sehingga paru-
paru yang terkena iritasi dari pemicu asma dapat menyebabkan otot saluran pernapasan.
Produksi dahak meningkat, sehingga membuat kesulitan bernapas.

Pada masa kanak-kanak, gejala asma akan menghilang dengan sendirinya saat masuk usia
remaja. Gejala asma yang tergolong menengah atau berat pada masa kanak-kanak dapat
muncul kembali di masa mendatang. Perlu diketahui juga bahwa gejala asma bisa muncul
di usia berapa pun, dan tidak selalu bermula pada waktu kanak-kanak.
C. Pathway
D. Data Fokus
Data subjektif :
- Nafas terasa sesak
- Banyak mengeluarkan dahak
Data objektif:

- Klien tampak mual-mual


- Klien tampak lemah
- Mata tampak sayu
- Irama pernafasan tidak terartur
- Mucosa bibir kering
- Adanya nyeri tekan pad epigastrium
- Jalan nafas tidak bersih, terdapat sputum
- Klien tampak sesak
E. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan pertukarsan gas berhubungan dengan ketidaksamaan perfusi-ventilasi
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan bronkokontriksi, peningkatan
produksi lender, batuk tidak efektif
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan keletihan, hipoksemia, dan pola pernafasan
tidak efektif
F. Rencana Keperawatan
1. Gangguan pertukarsan gas berhubungan dengan ketidaksamaan perfusi-ventilasi
Batasan karakteristik :
- Gangguan penglihatan
- Penurunan CO2
- Takikardi
- Keletihan
- Warna kulit abnormal
Faktor-faktor yang berhubungan
- Ketidakseimbangan perfusi ventilasi
- Perubahan membrane kapiler
NOC
- Respiratory status : gas exchsnge
- Respiratory status : ventilation
- Vital sign status
Kriteria hasil :
a. Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat
b. Memelihara kebersihan paru-paru dan bebas dari tanda-tand distress pernafasan
c. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis
dan dyspnea ( mampu mengeluarkan sputum. Mampu bernafas dengan muda,
tidak ada pursed lips)
d. Tanda-tanda vital dalam rentang normal
NIC
Airway management
a. Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thurst bila perlu
b. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
c. Identifikasi pasien perlu pemasangan alat jalan nafas buatan
d. Pasang mayo bila perlu
e. Lakukan fisioterapi dada bila perlu
f. Keluarkan secret dengan batuk atau suction
g. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
h. Lakukan suction pada mayo
i. Berikan bronkolidator bila perlu
j. Berikan pelembab udara
k. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan
l. Monitor respirasi dan status O2 respiratory

Monitoring
a. Catat pergerakan dada
b. Monitor suara nafas, seperti dengkur
c. Monitor pola nafas
d. Catat lokasi trakea
e. Auskultasi suara nafas
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan bronkokontriksi, peningkatan
produksi lender, batuk tidak efektif
Batasan karakteristik :
- Dispneu, penurunan suara nafas
- Orthopneu
- Cyanosis
- Kelainan suara nafas (rales, wheezing)
- Kesulitan berbicara
- Batuk, tidak efektif, atau tidak ada
- Produksi sputum
- Gelisah
- Perubahan frekuensi dan irama nafas
NOC
- Respiratory staus : ventilation
- Respiratory status : airway patency
- Aspiration Control
Kriteria hasil :
- Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan
dyspnea ( mampu mengeluarkan sputum. Mampu bernafas dengan muda, tidak ada
pursed lips)
- Menunjukan jalan nafas yang paten ( klien tidak merasa tercekik, irama nafas,
frekuensi nafas, dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)
- Mampu mengidentifikasi dan mencegah faktor yang dapat menghambat jalan nafas

NIC
Airway management
a. Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thurst bila perlu
b. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
c. Identifikasi pasien perlu pemasangan alat jalan nafas buatan
d. Pasang mayo bila perlu
e. Lakukan fisioterapi dada bila perlu
f. Keluarkan secret dengan batuk atau suction
g. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
h. Lakukan suction pada mayo
i. Berikan bronkolidator bila perlu
j. Berikan pelembab udara
k. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan
l. Monitor respirasi dan status O2 respiratory
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan keletihan, hipoksemia, dan pola pernafasan
tidak efektif
Batasan karakteristik :
- Melaporkan secara verbal adanya kelelahan atau kelemahan
- Respon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap aktifitas
- Perubahan EKG yang menunjukan aritmia atau iskemia
- Adanya dyspnea atau ketidaknyamanan saat beraktivitas
NOC
Energy conservation self care :ADLs
Kriteria hasil :
- Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi,
dan RR
- Mampu melakukuan aktifitas secara mandiri
NIC
Energy management
- Obsrevasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas
- Dorong anak untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan
- Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
- Monitor nutrisi dan sumber energy yang adekuat
- Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan
- Monitor respon kardiovaskler terhadap aktivitas
Activity therapy
- Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medic dalam merencanakan program terapi
yang tepat
- Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

DENGAN PASIEN

( ASMA BRONCHIAL)

A. PENGKAJIAN

Tgl / jam Pengkajian : 20– 04 – 2019 / 06:00 wit

Tgl / jam masuk RS : 20 – 04 – 2019 /08:30 wit

Ruangan / kamar no : Ruangan Candra/kamar III

Dx Medis : ASMA BRONCHIAL

1. Data Biografi

a. Identitas Klien

A
- Nama : /G.A
- Nama panggilan : G.A
- Tanggal lahir / umur : 08 – 03 – 2010
- Umur : 9 tahun
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Agama : Kristen protestan
- Suku / Bangsa : Ambon / Indonesia
- Pendidikan : ----
b. Identitas Orang Tua

Ibu Ayah

- Nama : Ny. M Tn. H


- Usia : 24 Thn 27 Thn
- Pendidikan : SI SI
- Pekerjaan : Guru SD Guru SD
- Agama : Kristen protestan Kristen protestan
- Suku / Bangsa : Ambon / Indonesia Ambon / Indonesia
- Alamat rumah : Kuda Mati Kuda Mati
- Sumber biaya : didapat dari penghasilan Ayah Dan Ibu
2. Riwayat Kesehatan Sekarang

a. Keluhan Utama pengkajian : Sesak napas


b. Keluhan Yang Menyertai : Batuk,Serangan terutama pada malam
hari,gelisah,cemas akan kondisi anaknya
c. Riwayat Kesehatan Utama
 Faktor pencetus : Genetika/keturunan dan Reaksi Alergi Debu
 Hal-hal yang memberatkan : Keluhan bertambah jika beraktivitas
 Hal-hal yang meringankan : Meringankan jika beristirahat
3. Riwayat Keehatan Masa Lalu

a. Riwayat Kehamilan

 Antenatal
1. Kesehatan ibu pada waktu hamil

- Hiperemis gravidarum : Tidak ada


- Pendarahan pervagina : Tidak ada
- Anemia : Tidak ada
- Penyakit infeksi : Tidak ada
- Preeklamsia / eklamsia : Tidak ada
- Gangguan kesehatan : Tidak ada

2. Pemerikasaan Kehamilan

- Teratur : Teratur
- Diperikasa oleh : Dokter dan bidan
- Tempat pemeriksaan : Puskesmas Benteng
- Hasil pemerikasaan : Baik
- Imunisasi TT : Ada
3. Riwayat pengobatan selama kehamilan : Tidak ada

 Masa natal
1. Usia kehamilan saat kelahiran : 9 bulan
2. Cara persalinan : Normal
3. Ditolong oleh : Dokter dan Bidan
4. Keadaan bayi saat lahir
- BB : 3,2 Kg
- PB : 50Cm
- LD : -
- LK : -
- LLA : -
5. Pengobatan yang didapat : Antibiotik dan Vitamin

 Neonatal
1. Catatan congenital : Tidak ada
2. Ikterus : Tidak ada
3. Kejang : Tidak ada
4. Paralysis : Tidak ada
5. Pendarahan : Tidak ada
6. Trauma Persalinan : Tidak ada
7. Penurunan BB : Tidak ada
8. Pemberian minum ASI : Ya selama 6 bulan
b. Riwayat Perkembangan Dan Pertumbuhan

1. - BB lahir : 3,2Kg

- BB usia 6 bulan : 8Kg

- BB pada usia 1 tahun : 10Kg

2. Pertumbuhan gigi

- Jumlah : 20 buah

- Masalah gigi : Tidak ada

3. Perkembangan bahasa

- Perkembangan bahasa anak sempurna/baik

4. Perkembangan motorik kasar dan halus

- Perkembangan motorik kasar dan halus anak berkembang dengan baik

5. Tingkat sekolah saat ini dan penilaian di sekolah : ---

6. Interaksi dengan teman sebaya dan orang dewasa

- interaksi anak dengan ibu baik

7. Partisipasi dalam aktivitas pengorganisasian : ---

c. Penyakit-penyakit yang pernah diderita : Asma Bronchial

d. Pernah Dirawat di RS : Pernah (2x)

e. Riwayat Penggunaan Obat : Obat-obat antiasma

f. Tindakan (misalnya ; operasi) : Tidak ada

g. Alergi : Ada Terhadap debu


h. Kecelakaan : Tidak ada

i. Riwayat imunisasi

No Jenis Usia Pemberian Keterangan


pemberian keberapa

1 BCG 0bulan KeI

2 DPT 2Bulan KeI

3Bulan KeII

4Bulan KeIII

3 Polio 2Bulan KeI

3Bulan KeII Pemberian


Imunisasi
4Bulan KeIII
lengkap

4 Campak 9 Bulan KeI

5 Hepatitis B 3Bulan KeI

4Bulan KeII

9bulan KeIII
4. Riwayat kesehatan keluarga

a. Susunan Keluarga (Genogram 3 Generasi)

X 4 50 4
5 6

27
2
4

Keterangan

Laki-laki :

Perempuan :

Menikah :

Pasien :

Tinggal serumah :

Meninggal : X

Hidup dan sehat : H&S

b. Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat Penyakit Orang Tua Saudara Kandung Anggoata
Keluarga Lain

 Penyakit yang Ibu:Malaria,Asma Tidak ada Tidak ada


pernah diderita
Bapak:DM

 Penyakit yang
sedang diderita Asma dan DM Tidak ada Tidak ada

c. Koping Keluarga : Koping keluarga baik

d. Sistem Nilai Kepercayaan:Keluarga percaya karena dengan bantuan Tuhan Yang


Maha Esa dan tim medis anaknya dapat sembuh.

5. Riwayat Kesehatan Lingkungan

a. Resiko Bahaya Kecelakaan

 Rumah : Tidak ada


 Lingkungan Rumah : Ada (karena rumah dekat jalan raya)
b. Polusi : Ada (Debu terutama pada siang hari)

c. Tempat bermain : Dirumah dan dihalaman

6. Pengkajian Fisik

a. Penampilan Umum
1. Keadaan umum : Lemah
2. Tingkat kesadaran : Apatis
3. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 90/60 mmhg
Nadi : 120X/menit
Respirasi : 28X/menit
4. BB/TB, LK, LD, LLA : BB : 19 kg
TB : 115 cm

LK : ----

LD : ----

LLA : ----

4. Status gizi : Baik

b. Kepala

1. Bentuk : Simetris
2. Besar / kecil : Kecil
3. Rambut
 Warna : Hitam
 Tekstur : Halus
c. Muka

1. Bentuk : Simetris
2. Paralysis : Tidak ada
3. Oedema : Tidak ada
4. Ekspresi : Gelisah

d. Mata

1. Bola mata : Simetris kanan/kiri

2. Gerakan bola mata : Teratur


3. Kelopak mata

 Oedema kelopak mata bawah : Tidak ada


 Tanda radang : Tidak ada
 Pendarahan : Tidak ada
4. Konjungtiva

 Warna : Pucat/Anemis
 Secret : Tidak ada
 Keluar air mata : Ya (saat menangis)
5. Kornea

Keruh : Tidak ada

6. Lensa

Keruh : Tidak ada

7. Pupil : Ishokor

8. Sclera : Icterus tidak ada

9. Visus : Tidak Dikaji

e. Mulut

1. Bibir

Warna : pucat(Sianosis)

Kelembaban : lembab

Lessi : Tidak ada

Ulkus : Tidak ada

Masa : Tidak ada

Kelainan : Tidak ada


2. Membran mukosa

 Warna : Pucat(Sianosis)
 Kelembaban : Kering
 Luka : Tidak ada
 Lessi : Tidak ada
 Masa : Tidak ada
3. Gigi

 Warna : Putih
 Jumlah : 20 buah
 Jarak : Berdekatan
 Karang gigi : Tidak ada
 Bengkak : Tidak ada
 Pendarahan : Tidak ada
f. Hidung

 Bentuk : Simetris, normal


 Gerakan cuping hidung :Ada
 Septum : Berada di garis tengah
 Dinding dalam : Normal, tidak ada odema
 Pendarahan : Tidak ada
g. Telinga

1. Daun telinga

 Kelainan congenital : Tidak ada


 Oedema : Tidak ada

2. Liang telinga

 Serumen : Tidak ada


 Corpus alieneum : Tidak ada
 Furunkel : Tidak ada
3. Membran timpani

 Warna : Putih
 Perforasi : Tidak ada
 Ruptur : Tidak ada
4. Tes pendengaran : Baik

h. Leher

 Bentuk : Normal (tidak ada kelainan)


 Kaku kuduk : Tidak ada
 Pembengkakan : Tidak ada
 Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
 Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran
 Arteri carotis : Teraba
 Vena jugularis : Tekanan normal, tidak ada pembesaran.
i. Dada/Pernapasan
 Bentuk : Datar
 Frekwensi Pernapasan: Cepat
 Pola napas : Cepat dan dangkal
 Bunyi napas tambahan: Mengi (+)
 Pembengkakan : Tidak ada
 Retraksi dinding dada : Ada
j. Abdomen
 Bentuk : Asimetris
 Bising usus : Hiperpristaltik
 Gambaran
- Strie : Tidak ada
- Pembuluh darah : Tidak ada
 Kembung : Tidak ada
 Tegang / kaku : Tidak ada
 Hernia : Tidak ada
 Asites : Tidak ada
 Nyeri tekan dan nyeri lepas :Tidak ada
 Pembesaran hepar : Tidak ada
 Pembesaran limfe : Tidak ada
 Pembesaran ginjal : Tidak ada
 Distensi kandung kemih : Tidak ada
k. Ekstremitas atas
 Terpasang IVFD Rl 16 tetes/menit
n. Genetalia

 Labia : Tidak dikaji


 Orifisium uretra eksterna : Tidak dikaji
 Secret : Tidak ada
 Lessi : Tidak ada
 Kelainan congenital : Tidak ada
p. Anus
 Paten : Ya
 Hemoroid / prolaps : Tidak ada
 Lessi : Tidak ada
 Kelainan : Tidak ada

q. Kulit
 Warna : Pucat/Sianosis
 Tekstur : Halus
 Turgor : Kurang
 Suhu : 37’2 0 C
 Luka : Tidak ada
 Lessi : Tidak ada
r. Kuku
 Warna : Pucat/sianosis
 Bentuk : Lancip (sesuai jari)
7. Pola kebiasaan sehari - hari

No Pola hidup Sebelum Sakit Saat Sakit

Pola Nutrisi

 ASI Diberikan selama Tidak diberikan lagi


6bulan

Usia 6bulan
 Makanan Padat
diberikan Sun
peroral

 Vitamin Ada program PIN

 Pola makanan
3X/hari 3x/hari
- Frekuensi makan
Nasi,lauk,sayur,buah Bubur,lauk,sayur,buah

- Jenis makanan Tidak ada Tidak ada

Pagi siang malam Pagi siang malam


- Alergi makanan
1 porsi dihabiskan 1porsi tidak

- Waktu makan dihabiskan

2-3jam
- Porsi makan 2-3jam
4-6jam
7-8jam
Pola tidur

- Waktu tidur siang 1x/hari


2x/hari

- Waktu tidur malam 2x/hari


2x/hari
Tidak ada
1x/minggu
Pola kebersihan diri 2x/hari 1x/hari

 Mandi

 Oral hygine

 Cuci rambut
2x/hari 2x/hari

 Berpakaian Kuning Kuning

Khas(Busuk) Busuk

Lembek Lembek

Pola eliminasi 4-6x/hari 3x/hari

 BAB Kuning jernih Kuning


- Frekuensi
Pesing Pesing
- Warna
- Bau
- Konsistensi
 BAK

- Frekuensi

- Warna

- Bau
8. Keadaan psikologis

a. Keadaan emosional : Baik


b. Pola adaptasi : Baik
c. Sifat dasar (karakter) : Agresif
d. Keadaan emosional keluarga :Keluarga gelisah dan banyak bertanya tentang kondisi
anaknya
9. Keadaan sosial

a. Interaksi dalam keluarga : Baik


b. Hubungan dengan orang yang paling dekat : Baik
c. Rekreasi : Kadang – kadang
10. Aspek spiritual

a. Agama : Kristen protestan


b. Kegiatan agama : Tidak ada
11. Pemeriksaan penunjang : Belum ada pemeriksaan

12. Penatalaksanaan Medis


a. IVFD RL 16 tts / menit
b. Pemasangan O2 3liter/jam
c. Injeksi Hexilon drip /12jam
d. Injeksi Aminophilin drip/8jam
KLASIFIKASI DATA

1. Data Subjektif

Keluarga pasien mengatakan

a. Sesak napas
b. Batuk
c. Cemas akan kondisi anaknya
d. Serangan asma terutama pada malam hari
e. Faktor pencetus:Genetik/keturunan,Alergi terhadap debu
f. Ibu Mengalami Sakit yang sama dengan pasien.
2. Data Objektif

a. Kondisi umum lemah


b. Gelisah
c. Keluarga gelisah
d. Keluarga sering bertanya tentang kondisi anaknya
e. Pola napas cepat dan dangkal
f. Takikardi
g. Whezing (+)
h. Frekwensi pernapasan cepat
i. Nadi :120X/Menit
j. Pernapasdan :26X/menit
k. Anemis/pucat pada kunjungtiva,bibir,membran mukosa,kulit,kuku
l. Penurunan kesadaran :Apatis
C. ANALISIS DATA

No DATA ETIOLOGI MASALAH

1 DS : Keluarga pasien mengatakan : Bronchospasme Bersihan jalan


napas tidak efektik
- Sesak napas
- Batuk
DO :

- Pola napas cepat dan


dangkal
- Wheezing (+)
- Pernapasan:28X/menit
2 - Frekweensi pernapasan
Cepat Gangguan
Gangguan Suplai
DS : Keluarga pasien mengatakan pertukaran gas
oksigen
- Sesak napas
DO :

- K/u lemah
- Turgor kulit kurang
- Gelisah
- Nadi:120/menit
- Takikardi
- TD:90/60MmHg
- Penurunan kesadaran Apatis
- Pucat/sianosis:
Bibir,kuku,kulit
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN / PRIORITAS MASALAH

1. Bersihan jalan tidak efektif Berhubungan bronchospasme


2. Gangguan pertukaran gas Berhubungan dengan Gangguan suplai oksigen
Rencana Asuhan Keperawatan

N Dx. PERENCANAAN
o Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional

1 Bersihan jalan Jalan napas 1. Auskultasi bumyi napas 1. Suara mengi


napas dan catat ada bunyi napas mengindikasikan
efektif dengan
berhubungan tambahan Ex:Mengi terdapatnya penyempitan
kriteria : 2. Kaji frekwensi jalan napas
dengan
pernapasan,catat 2. Takipnea,pernapasan
Bronchospame rasioinpirasi/ekspirasi dangkal dan gerakan dada
- Sesak hilang
3. Catat adanya derajat tak semitris terjadi karena
- Batuk hilang dipsnea,ansientas, peningkatan tekanan dalam
- Pernapasan Normal ditres paru dan penyempitan
pernapasan,penggunaan bronchos.
obat 3. Menentukan tingkat
4. Tempatkan klien pada keparahan serangan
posisi yang nyaman 4. Memudahkan ekspansi
5. Pertahankan polusi maksimal paru-paru
lingkungan 5. Meminimalisir terjadinya
minimum:debu,asap dll faktor pencetus serangan
6. Tingkatkan masukan asma
cairan sampai derngan 6. Meningkatkan hidrasi
3000ml /hari sesuai sputum
toleransi jantung 7. Mengurangi spasme
7. Kolaborasi dengan dokter bronkus.
untuk pemberian obat
sesuai indikasi
2 Gangguan Gangguuan 1 Kaji secararutin keadaan 1. Sianosis kuku menunjukan
pertukaran gas pertukaran gas kulit dan membran vasokontriksi
Berhubungan teratasi dengan mukosa 2. Takikarrdi biasanya ada
2 Awasi tanda-tanda vital sebagai akibat respon
dengan kriteria :
dan irama jantung hipoksemia
gangguan 3 Kolaborasi pemberian 3. Mempertahankan oksigen
suplai oksigen - Sesak hilang Oksigen diberikan dengan metode
- Sianosis sentral
dan perifer hilang yang memberikan
- TD normal pengiriman yang tepat
- Nadi normal dalam toleransi pasien
DAFTAR PUSTAKA

Panitia Media Farmasi dan Terapi. (1994). Pedoman Diagnosis dan Terapi LAB/UPF Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Surabaya

Soetjiningsih. (1998). Tumbuh kembang anak . Cetakan kedua. EGC. Jakarta

Staff Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. (1985). Ilmu Kesehatan Anak. Percetakan
Infomedika Jakarta.

Suriadi dan Yuliana R.(2001) Asuhan Keperawatan pada Anak. Edisi 1 Penerbit CV Sagung
Seto Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai