PENDAHULUAN
pionir utama kemajuan suatu bangsa terletak pada generasi mudanya yang
unggul dan berkualitas. Generasi yang unggul dan berkualitas inilah yang
pendidikan serta jiwa keagamaan yang baik. Mereka harus belajar dan
menyiapkan diri sendiri untuk menghadapi era baru itu dengan sikap dan
berkualitas. Namun, di sisi lain persoalan biaya pendidikan yang begitu besar
anak-anak penerus bangsa ini memiliki sifat yang buruk pula. Tentu hal ini
1
2
yang utama pada dasarnya adalah penanaman nilai-nilai akhlak yang terpuji ke
dalam jiwa anak sejak kecil hingga menjadi dewasa, sehingga dalam
Kata pendidikan sendiri berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan
tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
dengan baik, perlu kerjasama dari semua komponen pendidikan, baik dari
atau universal.
kamil, yaitu manusia yang kembali pada fitrahnya dan pada tujuan
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
4
2012: 48)
Pasal 31 menyebutkan secara jelas bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap
(Rohmat, 2012: 1) Namun, pada realitanya banyak sekali kita jumpai anak
sekolah yang terlampau mahal. Bahkan di beberapa pelosok negeri ini yang
jauh dari pusat pemerintahan, fasilitas yang dimiliki oleh lembaga sekolah
masih kurang memadai. Namun tentunya keadaan seperti ini tidak serta merta
utama dari kemerosotan moral atau degradasi moral pada kalangan remaja.
5
Akibatnya, pendidikan melahirkan output yang tidak memiliki etika dan tidak
narkoba, mencuri, melawan orang tua dan sex bebas hampir selalu kita temui
kepada semua umat Islam tanpa terkecuali. Untuk itu, Islam sangat
ilmu pengetahuan manusia bisa berkarya dan berprestasi serta dengan ilmu,
tidak mengenal batas waktu, artinya tidak ada istilah terlambat atau terlalu dini
untuk belajar. Ini berarti pula tidak ada konsep bahwa terlalu tua untuk belajar.
ْ ُأ
ْ َّطلُب ْالع ْل َم منَ ْال َم ْهد إلَى ال
لحد
Artinya: “Carilah ilmu sejak bayi hingga ke liang kubur”
penanaman akhlak dan etika yang intensif kepada peserta didik. Akibatnya
banyak kita jumpai murid yang berlaku tidak sopan terhadap gurunya baik di
akhlak pada pendidikan kita. Padahal remaja adalah calon generasi penerus
bangsa yang seharusnya memiliki akhlak yang baik dan bermoral. Akibat dari
degradasi moral yang terjadi pada kebanyakan remaja saat ini, ilmu yang
didapatkan menjadi tidak berkah karena tidak mendapat rida dari gurunya.
akhlak yang mulia peserta didik akan mampu mengetahui mana perbuatan
yang baik dan mana perbuatan yang buruk, meskipun secara naluriah fitrah
manusia sudah ada sifat kecenderungan kebaikan. Selain itu krisis moral
yang mengalami krisis moral. Akhir-akhir ini kita juga sering menjumpai
pendidik/guru yang mengalami krisis etika dan moral. Kasus demi kasus
banyak kita jumpai baik di media massa maupun media elektronik ada oknum
guru yang berbuat tidak senonoh terhadap anak didiknya. Sangatlah miris dan
7
generasi penerus bangsa, justru malah merusak generasi dan masa depan
peserta didik. Guru seperti inilah yang dikatakan sebagai guru yang
menghayati tugas dan tanggung jawab sebagai seorang pendidik yang mulia.
perbuatan dan cerminan bagi peserta didik. Mereka senantiasa meniru apa
yang dilakukan oleh pendidik. Seperti ungkapan “Guru kencing berdiri, murid
kencing berlari.” Oleh sebab itu, agar peserta didik memiliki sifat yang mulia
sudah seharusnya guru juga berakhlak mulia. Sebagai seorang guru atau
pendidik tentunya harus membekali diri dengan niat yang tulus dan sifat
ikhlas supaya misi untuk menjadikan anak didik sebagai generasi penerus
meningkat. Gelombang yang berasal dari Barat tersebut sama sekali tidak
jika kami menyebutkan hal ini sesuai dengan pendapat semua orang yang
perzinaan, meskipun zina adalah perbuatan yang sangat keji dan termasuk
dalam dosa besar dilarang dalam ajaran agama apa pun. Apalagi dalam Islam
perjudian dan riba yang berlipat ganda. Mereka beranggapan bahwa hal-hal di
degradesi nilai, serta kemrosotan hati dan pikiran. Akhlak menuntun manusia
kepada nilai-nilai murni dan kedamaian serta saling menghargai satu sama
permasalahan yang terjadi pada pendidikan kita saat ini. Salah satu sumber
belajar yang dapat digunakan adalah kitab akhlak. Kitab ini masih banyak
‘ilma Illa Bisittatin karya Muhammad Abu Basyr Ar Romawi dan kitab
dengan konteks yang akan diteliti yaitu tentang etika belajar peserta didik.
Di dalam kitab ini termuat bagaimana syarat dalam mencari ilmu, tata
cara menghormati guru, manfaat mencari ilmu dan berbagai etika lain yang
Adapun keistimewaan kitab ini jika dibandingkan dengan kitab lain adalah
sebagai berikut:
1. Kitab Alaalaa Tanalul ‘ilma Illa Bisittatin dan Tanbihul Muta’allim adalah
kitab akhlak yang ditulis dalam bentuk syair sehingga memudahkan untuk
2. Pada kedua kitab ini tercantum arti pada setiap syairnya dan tidak
pada umumnya.
kitab akhlak akan lebih mudah untuk menentukan materi kitab mana yang
kitab Alaalaa Tanalul ‘ilma Illa Bisittatin karya Muhammad Abu Basyr Ar
Tursidi tentang etika belajar peserta didik yang akan disusun sebagai skripsi
dengan judul “Studi Komparasi Etika Belajar Peserta Didik Menurut Kitab
B. Penegasan Istilah
yang terkandung di dalam judul “Studi Komparasi Etika Belajar Peserta Didik
Menurut Kitab Alaalaa Tanalul ‘ilma Illa Bisittatin dan Kitab Tanbihul
Muta’allim”.
1. Studi
berasal dari bahasa Inggris “to study” yang berarti penggunaan waktu dan
penyelidikan.
11
2. Komparasi
sebagai perbandingan.
tersebut.
3. Etika
tata-adat, melainkan tata adab, yaitu berdasar pada inti sari atau sifat dasar
manusia: baik dan buruk. Dengan demikian, etika ialah teori tentang
bahwa etika adalah “Ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk,
habit. Jadi, dalam pengertian aslinya, apa yang disebutkan baik itu adalah
yang sesuai dengan kebiasaan masyarakat (pada saat itu). Lambat laun
perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dinilai baik dan mana
yang jahat. Istilah lain dari etika yaitu moral, susila, budi pekerti, akhlak.
Etika merupakan ilmu bukan sebuah ajaran. Etika dalam bahasa Arab
disebut akhlak, merupakan jamak dari kata khuluq yang berarti adat
kebiasaan, perangai, tabiat, watak, adab dan agama. (Alfan, 2011: 17)
bahwa etika adalah ilmu tentang perbuatan atau tingkah laku manusia yang
menjelaskan arti baik dan buruk serta menunjukkan jalan untuk melakukan
apa yang seharusnya dilakukan. Etika sendiri dapat timbul dari sebuah
ditemuinya, atau etika ketika santri sedang membawa kitab dengan cara
saja.
4. Belajar
mengokohkan kepribadian.
progresif.
5. Peserta Didik
Menurut Sutari Imam Barnadib dalam Dwi, dkk (2008: 87), peserta
berarti menuntut ilmu. Jadi Alaalaa Tanalul ‘ilma merupakan kitab yang
bagi pencari ilmu dalam bentuk syair yang terbagi ke dalam beberapa bab.
Pada kitab ini selain tertulis dalam bahasa Arab, terdapat beberapa
Dari beberapa istilah yang digunakan dalam judul skripsi ini, secara
‘ilma Illa Bisittatin dan Maysur Sindi At Tursidi dalam kitab Tanbihul
Muta’allim.
C. Identifikasi Masalah
4. Kitab Alaalaa Tanalul ‘ilma Illa Bisittatin dan Kitab Tanbihul Muta’allim
memiliki ciri khas dan karakter yang berbeda dalam memandang etika
pembelajarannya.
16
D. Pembatasan Masalah
penelitian lebih fokus sesuai dengan keinginan dan tidak keluar dari konteks
mengkaji komparasi etika belajar peserta didik menurut kitab Alaalaa Tanalul
‘ilma Illa Bisittatin karya Muhammad Abu Basyr Ar Romawi dan kitab
E. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis
perbedaan dan persamaan etika belajar peserta didik menurut kitab Alaalaa
F. Tujuan Penelitian
menurut kitab Alaalaa Tanalul ‘ilma Illa Bisittatin dan kitab Tanbihul
Muta’allim.
G. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
17
masyarakat luas.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk kegiatan
penelitian selanjutnya.
2. Manfaat praktis
a. Sebagai sumber informasi bagi orang tua, pendidik dan peserta didik