Oleh :
Imas Mursilah
10304015
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2
BAB 1 ................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3
1.1 Latar belakang ..................................................................................................... 3
1.2 Tujuan ................................................................................................................. 3
BAB II................................................................................................................................. 4
METODOLOGI .................................................................................................................. 4
2.1 Pelaksanaan praktikum ............................................................................................. 4
2.2 Alat dan bahan .......................................................................................................... 4
2.3 Diagram Alir ............................................................................................................. 4
BAB III ............................................................................................................................... 6
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................... 6
3.1 Hasil Praktikum ........................................................................................................ 6
a. Sifat Fisik ................................................................................................................ 6
b. pH dan TAT ............................................................................................................ 7
3.2 Pembahasan............................................................................................................... 7
3.2.1 Susu Segar .......................................................................................................... 9
3.2.2 Susu Full Cream ............................................................................................... 10
3.2.3 susu low fat ...................................................................................................... 11
3.2.4 susu Kental Manis ............................................................................................ 11
3.2.5 Sari Kacang Hijau ................................................Error! Bookmark not defined.
3.2.6 Sari Kedelai ..........................................................Error! Bookmark not defined.
BAB IV ............................................................................................................................. 13
KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................... 13
4.1 KESIMPULAN ....................................................................................................... 13
4.2 SARAN .......................................................................Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN...................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 15
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Salah satu zat penting dalam bahan pangan adalah protein. Protein adalah
senyawa organic yang kompleks berbobot moilekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptide. Protei tersusun dari suatu atom N,O,H dan C yang pada
beberapa jenis asam amino memiliki atom S. protein dapat didapatkan dari
sumber daging-dagingan,serelia,ikan,kacang-kacangan,dan susu.
Susu merupakan bahan makanan yang baik untuk manusia dan untuk
bakteri. Bakteri yang baik untuk manusia dan juga untuk bakteri. Bakteri yang
mengkontaminasi susu dalam waktu singkat akan berkembang biak mencapai
jumlah yang banyak sehingga jumlah kasus infeksi dengan perantara susu ini
cukup tinggi,selain manusia juga memiliki daya resistensi rendah (Feriyalin
Navyanti, 2011).
Koagulasi merupakan salah satu kerusakan pada susu. Susu yang
mengalami koagulasi akan manggumpal (berwujud gel).koagulasi pada susu
dapat disebabkan oleh penambahan asam,garam,dan pemanasan. Koagulasi
tidak diharapkan pada beberapa produk susu ,namun pada produk tertentu
koagulasi pada susu memiliki peranan yang sangat penting. Contoh produk
susu yang menerapkan koagulasi adalah keju dan yogurt. Oleh karena
itu,laporan ini disusun dan membahas tentang koagulasi pada susu.
1.2 Tujuan
Mengetahui perubahan biokimia karbohidrat (laktosa )pada pengolahan pangan
(yogurt)
BAB II
METODOLOGI
2.1 Pelaksanaan praktikum
Hari/tanggal : jumat 27 Oktober 2019
Waktu : 13 s.d selesai
Tempat : Lab Pangan Dan Gizi Politeknik Negeri Subang
2.2 Alat dan bahan
Alat Bahan
buret Phenolphthalein 1%
b. Pengukuran pH
penyiapan masing Pencelupan
masing sampel indikator pH pada sampel bisa di
dan simpan di masing masing baca.
beker glass sampel
BAB III
Susu Segar 6 4 - -
Susu Full 6 4 - -
Cfream
Susu Kental 6 4 - -
Manis
Sari Kacang 6 4 - -
Ijo
sari kedelai 6 4 - -
3.2 Pembahasan
Susu merupakan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar susu (mamae),
baik dari buah dada seorang ibu maupun binatang. Air susu ibu biasa dikenal
dengan ASI sedangkan susu hewan atau susu tiruan sebagai pengganti susu ibu
disebut Pengganti Air Susu Ibu atau PASI. Pada umumnya berasal dari binatang
ternak, misalnya sapi, kerbau, kambing, unta atau kuda.
Yogurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yogurt dapat dibuat
dari susu apa saja,termasuk dari saring kacang kedelai.Produksi modern saat
inididominasi susu sapi.Fermentasi gula susu (laktosa) menghasilkan asam laktat
yang berperandalam protein susu untuk menghasilkan tekstur seperti gel dan aroma
unik pada yogurt. Yogurt tersedia dalam beraneka macam,seperti rasa alami,rasa
buah.rasa vanilla,ataupun rasa coklat (AM janah, 2012).
Yoghurt merupakan minuman kesehatan terbuat dari fermentasi susu didalam
Yoghurt terdapat bakteri yang sangat menguntungkan yaitu Lactobacillus
acidophilus, L bulgaricus dan S thermophilus. Yoghurt memang sangat baik untuk
kesehatan. Bakteri ini mampu menguraikan gula susu menjadi asam laktat, asam
laktat inilah yang menyebabkan yohurt rasanya asam. Proses fermentasi
menyebabkan kadar laktosa dalam yoghurt berkurang, sehingga aman dikonsumsi.
Bakteri ini mampu menguraikan gula susu menjadi asam laktat, asam laktat inilah
yang menyebabkan yughurt rasanya asam. Proses fermentasi menyebabkan kadar
laktosa dalam yoghurt berkurang, sehingga yoghurt aman dikonsumsi oleh orang
yang alergi susu dan lansia. (Sri Kumalaningsih, 2016).
Rata-rata kadar asam laktat yoghurt dari jenis susu dan inkubasi yang berbeda
dapat dilihat pada tabel IV.1.
Jenis
Tempat Susu
P1 P2 P3
T1 (Kamar) 1.53 2.1 1.62
T2 (Inkubator) 0.57 1.02 0.78
Melihat manfaat yang dihasilkan oleh produk susu menjadi yoghurt dan aman
dikonsumsi oleh semua umur, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dari berbagai jenis susu dan tempat inkubasi yang berbeda, supaya produk yoghurt
tersebut bisa digunakan semua orang dengan diit tertentu.
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan,kita membuat yogurt
dengan beberapa sampel.Yaitu susu full cream,susu segar,susu low fat,susu kental
manis,sari kacang kedelai,dan juga sari kacang hijau.Seperti tabel diatas,ada
beberapa sampel yang berhasil dan juga ada beberapa sampel yang tidak
berhasil.Hal tersebut mungkin karena ada beberapa factor yang mungkin
mempengaruhi proses pembuatan yogurt tersebut sehingga terjadi kegagalan pada
ssampel tersebut.
Gambar 1. Grafik kadar protein, lemak dan laktosa pada variasi starter yoghurt.
selama proses fermentasi semua laktosa berubah menjadi asam piruvat, yang
selanjutnya berubah menjadi asam laktat. Asam laktat menyebabkan terjadinya
penurunan pH susu, yang berarti meningkatkan keasaman, sehingga kasein
menjadi tidak stabil, dan terkoagulasi (menggumpal) membentuk gel yoghurt.
1. Sanitasi/kebersihan
2. Bibit yogurt
3. Suhu
4. Lingkungan
5. Suhu pemasakan
6. Waktu pemasakan
7. Penyimpanan
Factor factor yang mempengaryuhi tidak terjadinya koagulasi pada sampel yaitu:
Asam
Proses koagulasi protein dapat terjadi karena penambahan asam pada proses
pembuatan yogurt ,susunya yang terkandung bahan protein dalam bentuk laktosa
dan kasein di fermentasi dengan penambahan Bakteri dari spesies Lactobacillus.
Garam
Presscot dan Dunn mengatakan bahwa jumlah penambahan garam berpengaruh
pada tektur dan juga koagulasi pada pembuatan yogurt,dan juga dapat menghambat
pertumbuhan bakteri pembusuk.
Panas
Kenaikan suhu sitem koloid menyebabkan tumbukan antar-antar partikel dengan
molekul-molekul air bertambah banyak.
Enzim
Adalah protein yang bertindak secara katalisator reaksi biologi
(biokatalisator).proses koagulasi dengan penambahan enzim rennet mikrobia pada
saat pembuatan yogurt maka tidak akan terjadi koagulasi.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan,dapat disimpulkan bahwa
sampel yang berhasil menjadi yogurt yang sesuai diinginkan yaitu ada 4
sampel,yaitu susu segar,susu full cream,susu low fat,dan susu kental
manis.Semuanya mengalami penurunan pH yang disebabkan karena meningkatnya
keasaman, sehingga kasein menjadi tidak stabil, dan terkoagulasi (menggumpal)
membentuk gel yoghurt.Sedangkan 2 sampel yang tidak behasil yaitu sari
kedelai,dan sari kacang hijau,hal tersebut disebabkan oleh beberapa factor
yaitu,suhu,lingkunan,kebersihan,penyimpanan,dan lain sebagainya.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Ermina Syainah, S. N. (2012). Kajian Pembuatan Yogurt Dari Berbagai Jenis Susu
Dan Inkubasi Ynag Berbeda Terhadap Mutu Dan Daya Terima. Jurnal
Skala Kesehatan, 1-8.
Hasfah, A. (2016). Pengaruh Variasi Starter Terhadap Kualitas Susu Segar. Jurnal
Teknologi Pangan, 1-17.
Sri Kumalaningsih, M. H. (2016). Substitusi Sari Kacang Merah Dengan Susu Sapi
Dalam Pembuatan Yogurt. Jurnal Teknologi Dan Managemen
Agroindustri, 54-60.