Anda di halaman 1dari 8

RESUME

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


KETOASIDOSIS DIABETIKUM

A. PENGKAJIAN
Nama Pasien : Ny. BA
Umur : 34 tahun
Hari/Tanggal : Kamis, 6 Juni 2019
Diagnosa medis : Ketoasidosis Diabetikum
Anamnesis : Klien datang ke UGD dengan keluhan demam menggigil
dirasakan sejak 1 hari SMRS dan sering kali merasakan
sesak. Klien mengeluh mual dan muntah sudah 4x sejak tadi
pagi.
1. Pengkajian Primer
 Airway : Jalan nafas tidak paten
 Breathing : Klien sulit bernafas, pernapasan tidak teratur dengan
frekuensi napas 28x/menit dan jenis pernapasan
menggunakan perut.
 Circulation: Nadi cepat dan dangkal tidak teratur dengan frekuensi nadi
90x/menit, TD: 130/90mmHg, Suhu: 390C, CRT <2 detik,
turgor kulit kurang, SPO2: 85%.
 Disability : Keadaan umum: cukup, GCS: 15 (E: 4, V: 5, M: 6), pupil
isokor kiri dan kanan,
 Eksposure : Tidak terdapat perdarahan pada tubuh klien dari kepala
sampai ke kaki.
2. Pengkajian Sekunder
 Keluhan : Klien mengeluh demam menggigil dirasakan sejak 1 hari
SMRS dan sering kali merasakan sesak. Klien mengeluh
mual dan muntah sudah 4x sejak tadi pagi.
 Obat : Obat yang diminum klien SMRS adalah paracetamol
 Makanan : Klien hanya makan bubur sebelum ke rumah sakit
 Penyakit : Klien memiliki riwayat penyakit yaitu diabetes melitus.
 Alergi : Klien tidak memiliki alergi obat ataupun makanan
 Kejadian : Klien sudah merasakan demam sejak 1 hari yang lalu dan
sudah mengkonsumsi obat tetapi tidak ada perubahan
apapun, akhirnya klien meminta bantuan keluarga untuk
mengantarkan klien ke RS
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan sesak nafas
2. Defisit volume cairan berhubungan dengan pengeluaran cairan berlebihan :
muntah
C. RENCANA TINDAKAN
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan sesak nafas
Tujuan dan kriteria hasil : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
1x2 jam diharapkan agar jalan nafas klien paten dan kembali efektif dengan
KH : TTV dalam rentang normal, menunjukan jalan nafas yang paten,
bernafas dengan mutah.
Intervensi :
1) Kaji TTV
2) Atur posisi yang nyaman
3) Identifikasi klien perlunya pemasangan alat bantu jalan nafas
4) Periksa gula darah sewaktu
5) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
2. Defisit volume cairan berhubungan dengan pengeluaran cairan berlebihan :
muntah
Tujuan dan kriteria hasil : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
1x2 jam diharapkan agar keseimbangan cairan baik dengan KH : TTV dalam
rentang normal, mempertahankan input dan output, tidak ada tanda-tanda
dehidrasi, turgor kulit baik.
Intervensi :
1) Kaji TTV
2) Anjurkan banyak minum air
3) Anjurkan makan sedikit tapi sering
4) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
D. TINDAKAN MEDIK
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan sesak nafas
1) Mengkaji TTV
Hasil : TD: 130/90 mmHg, N: 90x/m, RR: 28x/m, S: 390C, SPO2: 85%
2) Mengatur posisi yang nyaman
Hasil : klien diposisikan semifowler
3) Mengidentifikasi klien perlunya pemasangan alat bantu jalan nafas
Hasil : klien merasa sesak nafas dan memerlukan oksigen
4) Memeriksa gula darah sewaktu
Hasil : 290 mg/dL
5) Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
Hasil : klien terpasang oksigen nasal kanul 2 liter dan cairan IVFD NaCl
0,9% 500 ml, 20tpm
2. Defisit volume cairan berhubungan dengan pengeluaran cairan berlebihan :
muntah
1) Mengkaji TTV
Hasil : TD: 130/90 mmHg, N: 90x/m, RR: 28x/m, S: 390C, SPO2: 85%
2) Menganjurkan banyak minum air
Hasil : klien tampak minum air sedikit demi sedikit dengan ukuran 640
ml
3) Menganjurkan makan sedikit tapi sering
Hasil : klien tampak makan dengan lahap dengan porsi sedikit tapi sering
4) Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
Hasil : klien terpasang cairan IVFD NaCl 0,9% 500 ml, 20tpm
Evaluasi :
S : Klien mengatakan sesak berkurang, klien mengatakan merasa nyaman
dengan posisi yang diberikan.
O :
 Keadaan umum : cukup
 GCS : 15 (E: 4, V: 5, M: 6)
 Klien tampak sesak berkurang
 Terpasang oksigen nasal kanul 2 liter dan cairan IVFD NaCl 0,9% 500 ml,
20tpm.
 Turgor kulit baik
 Hasil TTV : TD: 120/80 mmHg, N: 88x/menit, RR: 24x/m, S: 380C, SpO2 :
95%
A : Masalah pola nafas tidak efektif belum teratasi

P : Intervensi dihentikan, Klien pulang.

RESUME
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
ASIDOSIS RESPIRATORIK

A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian Primer
 Airway :
 Breathing :
 Circulation :
 Disability :
 Eksposure :
2. Pengkajian Sekunder
 Keluhan :
 Obat :
 Makanan :
 Penyakit :
 Alergi :
 Kejadian :
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
C. RENCANA TINDAKAN
1.
D. TINDAKAN MEDIK
1.

RESUME
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
ASIDOSIS METABOLIK LUKA BAKAR

A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian Primer
 Airway : Klien sulit bernafas, batuk, suara serak dan bunyi
stridor
 Breathing : Penggunaan otot bantu nafas, sulit bernafas, frekuensi
nafas 26x/m, suara nafas wheezing
 Circulation : Nadi teraba dangkal, frekuensi nadi 68x/m, tingkat
kesadaran sedang, TD : 100/70 mmHg, E: 4, V:5,
M:6 GCS:15.
 Disability :
 Eksposure :
2. Pengkajian Sekunder
 Keluhan :
 Obat :
 Makanan :
 Penyakit :
 Alergi :
 Kejadian :
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
C. RENCANA TINDAKAN
1.
D. TINDAKAN MEDIK
1.

RESUME
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
STROKE

A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian Primer
 Airway :
 Breathing :
 Circulation :
 Disability :
 Eksposure :
2. Pengkajian Sekunder
 Keluhan :
 Obat :
 Makanan :
 Penyakit :
 Alergi :
 Kejadian :
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
C. RENCANA TINDAKAN
1.
D. TINDAKAN MEDIK
1.

RESUME
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
TRAUMA KEPALA DAN TRAUMA SPINAL

A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian Primer
 Airway :
 Breathing :
 Circulation :
 Disability :
 Eksposure :
2. Pengkajian Sekunder
 Keluhan :
 Obat :
 Makanan :
 Penyakit :
 Alergi :
 Kejadian :
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
C. RENCANA TINDAKAN
1.
D. TINDAKAN MEDIK
1.

Anda mungkin juga menyukai