Pres JURNAL KMB
Pres JURNAL KMB
DI SUSUN OLEH :
VINNA FITRIANA
NIM.1911102412095
I. Deskripsi Umum
A. Judul Jurnal : Open-label clinical trial comparing the clinical and
economic effectiveness of using a polyurethane film surgical dressing with gauze
surgical dressings in the care of post-operative surgical wounds
B. Penulis Jurnal : Ana Abejo´ n Arroyo, Pablo´ Lo´ pez Casanova,
Jose´ Verdu´ Soriano & Joan-Enric Torra i Bou
C. Nama Jurnal : Int Wound J 2015; 12:285–292
D. Penelaah : Vinna Fitriana
E. Sistematika Penulisan :
Jurnal ini disusun secara sistematis berdasar IMRAD. Terdiri dari abstrak,
pendahuluan, metode, hasil, analisis, diskusi, dan kesimpulan yang disusun secara
urut. Tata bahasa yang digunakan dalam penulisan terstruktur dan mudah
dipahami.
B. Pendahuluan :
1. Masalah Penelitian
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi terkait layanan
kesehatan (health associated infection/HAI) atau infeksi nosokomi adalah infeksi
yang didapat di rumah sakit yang merupakan penyebab utama morbiditas dan
mortalitas. Tipe HAI yang paling sering terjadi adalah infeksi saluran kemih,
infeksi pernafasan serta infeksi luka operasi. ILO dapat dicegah melalui
peningkatan manajemen luka pasca operasi. Penggunaan pembalut steril pada
luka bedah yang dijahit dianggap sebagai proses aseptik, tujuan utamanya
adalah untuk mencegah bakteri memasuki luka, sehingga mencegah
kontaminasi dan peningkatan risiko infeksi. Beberapa penulis menyoroti
kurangnya konsensus ilmiah mengenai hal ini sehingga perlunya perbandingan
studi dengan pendekatan alternatif untuk mengelola risiko infeksi.
5. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode balutan konvensional
dengan metode balutan dengan penggunaan polyurethane film yang disertai
dengan bantalan penyerap (OPSITE Post Op visible/ OPOV) dilihat dari segi
klinis dan segi ekonomi.
C. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode clinical trial.
2. Sampel
Total sampel yang digunakan sebanyak 416 pasien dari 15 rumah sakit di
Spanyol. Sebanyak 199 pasien termasuk ke dalam kelompok kontrol yakni
pasien menggunakan balutan konvensional dengan kassa dan plester dan
217 kedalam kelompok intervensi pasien yang menggunakan polyurethran
film dengan pad (OPOV). Kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut :
a. Kriteria inklusi
1) Pasien berusia 18 tahun ke atas
2) Menyetujui untuk ikut serta dalam penelitian
3) Telah menjalani operasi yang dijadwalkan, menghasilkan luka pasca
operasi yang diharapkan sembuh sebagai tujuan utama
4) Telah menjalani operasi yang mengarah luka dengan tidak adanya
eksudat atau tingkat eksudat rendah hingga tingkat sedang
5) Telah menjalani operasi bersih ( contoh prosedur operasi yang
dieksklusikan operasi dengan infeksi yang tidak diketahui, resiko
infeksi tinggi seperti operasi colorectal)
3. Pengukuran
Untuk pengukuran data, penegakan diagnose infeksi luka operasi
superficial menggunakan protocol monitor infeksi nosocomial pada setiap
daerah dan kriteria CDC sebagai variabel utama penelitian. Untuk variable
sekunder meliputi komplikasi yang berhubungan dengan penggunaan balutan
( khususnya eritema dan kondisi melepuh) dan frekuensi penggantian balutan
selama pasien dirawat. Sebagai variabel tambahan, beberapa hasil yang
berkaitan dengan balutan dilihat selama evaluasi dilakukan dan dinilai
dengan skala likert (1 : skor buruk dan 4: skor paling baik ) yang meliputi :
1. Kemudahan aplikasi
2. Kapasitas dalam mengontrol eksudat
3. Kelekatan
4. Kemudahan balutan untuk dilihat
5. Kemudahan untuk dilepas
6. Ketahanan ketika dibawa mandi
7. Evaluasi keseluruhan oleh professional
8. Evaluasai keseluruhan oleh pasien
4. Analisa Data
Data dianalisis secara statistic dengan software SPSS versi 15. Peneliti tidak
menyebutkan dalam jurnal uji statistic yang digunakan.
5. Hasil Penelitian
a. Kejadian infeksi luka pasca operasi (ILO) superficial yang diidentifikasi
selama pasien dirawat, didapatkan hasil yang signifikan diantara 2
kelompok (p= 0.006). pada luka yang ditutup dengan kassa dan perekat
terdentifikasi sebesar 6.6% sedangkan pada luka yang ditutup dengan
OPOV didapat 1,4% yang mengalami infeksi
b. Dilihat dari komplikasi non-infeksius seperti kemerahan dan timbulnya
lepuhan, pasien dengan OPOV secara signifikan lebih sedikit yang terjadi
dibandingkan dengan pengunaan kassa dan plester. (p= 0.04 & p < 0.01)
c. Dilihat segi performa balutan yang ditetapkan peneliti (Kemudahan
aplikasi, Kapasitas dalam mengontrol eksudat, Kelekatan, Kemudahan
balutan untuk dilihat, Kemudahan untuk dilepas, Ketahanan ketika
dibawa mandi, Evaluasi keseluruhan oleh professional dan Evaluasai
keseluruhan oleh pasien) menunjukkan hasil yang signifikan dimana
penggunaan OPOV didapatkan hasil lebih baik pada semua domain
dibandingkan dengan penggunaan kassa dan Erekat biasa.
d. Dari segi ekonomi, secara unit cost penggunaan OPOV memang lebih
mahal dari penggunaan balutan biasa namun penggunaan balutan
OPOV secara keseluruhan menurunkan total dari biaya perawatan
secara keseluruhan dari penggunaan kassa dan perekat biasa setelah
perawatan operasi.
6. Diskusi
a. Interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian
Peneliti menginterpretasikan secara rasional dengan dicantumkan bukti
bukti teori ataupun penelitian yang mendukung perbandingan
penggunaan balutan konvensional dengan balutan OPSITE. Salah satu
penelitian dari Roberts et all dalam penelitian yang berjudul a survey of
postoperative wound dressing practice before and after implementing
national guideline yang menunujkkan hasil bahwa sebesar 6.4%
penggunaan balutan konvensional mengalami infeksi superficial dan 4.8
% mengalami infeksi pada pasien dengan balutan OPSITE.
B. Kekurangan
1. Peneliti tidak mmenggunakan peneliti/ assesoe penelitian secara blinded
sehingga memungkinkan terjadinya bias karena persepsi dari masing
masing peneliti
2. Kriteria eksklusi tidak dijabarkan