JF
JF
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
dari 585 ribu ibu meninggal tiap tahun saat hamil atau bersalin. Artinya, setiap
memperbaiki kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak telah menjadi prioritas utama
Angka kematian ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah
satu indikator utama derajat kesehatan suatu negara. AKI dan AKB juga
kenaikan yang signifikan yaitu sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Hasil
Survey Demografi dan Kesehatan 2012 menunjukkan AKB mencapai 32 per 1.000
terutama perdarahan post partum. Selain itu adalah keracunan kehamilan / Pre-
Eklampsia (24%), infeksi (11%), dan partus lama/macet (7%). Komplikasi
obstetrik umumnya terjadi pada waktu persalinan, yang waktunya pendek yaitu
sekitar 8 jam. Menurut WHO (2012), 81% AKI akibat komplikasi selama hamil
mellitus, mola hidatidosa, kehamilan ganda, hidrops fetalis, umur lebih dari 35
Prawirohardjo, 2012).
diseluruh dunia dan sekitar 5–8 % di Amerika Serikat dengan 75 % kasus dengan
tahun 2012 sebsesar indonesia 228 / 100.000 kelahiran hidup ( Alimoesa, 2012).
Eklamsi 24% dan infeksi 11%, abortus 5%, Persalinan lama 5%, Emboli obst
3%,kompi masa puerpureum 8 % dan lain – lain 11 %. (profil kemenkes RI, 2012).
Dari hasil survei yang dilakukan SDKI, presentase angka kematian ibu
telah menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun. Hanya saja, dari beberapa kota
yang ada di Indonesia, Jawa Barat masih menjadi salah satu daerah dengan angka
kematian ibu yang paling tinggi. Tahun 2011, angka kematian ibu di Jawa Barat
sebesar 837 dari 100.00 kelahiran hidup. Pada kasus kematian bayi sebesar 23 per
1.000 kh.
dan etnis. Disamping itu juga dipengaruhi oleh predisposisi genetic dan juga factor
lingkungan. Pada paritas frekuensi lebih tinggi terjadinya preeklamsi yaitu pada
primipara dibandingkan dengan multipara, dan usia jga merupakan factor resiko
muda atau yang terlalu tua dapat menyebabkan preeklamsi. Preeklamsi juga
2013).
B. Tujuan
C. Rumusan masalah