Anda di halaman 1dari 4

Tugas Akuntansi Sektor Publik

Contoh Kasus Penyelewengan Keuangan Negara

KELOMPOK 4 :

I Wayan Darmawan (1807531033)


Lidia Ayu KaruniaSari (1807531038)
Ida Bagus Indrayana (1807531057)
Made Rai Mariana (1807531071)
I Gusti Agung Bagus Dhimas Kustri Widyana (1807531091)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI REGULER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
BALI
TAHUN AJARAN 2019/2020
Terima suap, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan divonis 6
tahun penjara

Pada tanggal 15 Juli 2019 lalu, Wakil ketua DPR nonaktif Taufik Kurniawan ditetapkan
sebagai tersangka dan dijatuhi hukuman 6 tahun penjara dikarenakan telah melakukan tindak
pidana korupsi berupa suap sejumlah uang dari pengurusan Dana Alokasi Khusus (DAK)
kabupaten Kebumen dan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Hal tersebut telah disampaikan
oleh Hakim Ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang, Antonius Widijantono
dikarenakan terdakwa Taufik Kurniawan telah melanggar Pasal 12 huruf a Undang-undang
Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2001
tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.

Kasus ini bermula ketika Bupati Kebumen, Muhammad Yahya Fuad dilantik pada tanggal 17
Februari 2016. Ia mendapati keadaan jalan dan jembatan yang rusak sehingga ia melakukan
pendekatan kepada Taufik Kurniawan untuk memohon bantuan dana perbaikan fasilitas
tersebut. Pada saat itu Taufik sendiri terpilih sebagai Anggota DPR periode 2014-2019 dari
Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah VII, yang meliputi Kebumen, Banjarnegara, dan
Purbalingga. Lalu, terdakwa menyanggupi anggaran tersebut dalam DAK TA 2016 sebesar
Rp100 miliar.

Sekitar awal juni 2016, Yahya memerintahkan Kepala Dinas PU dan Penataan Ruangan
Kabupaten Kebumen, Slamet Mustolkhah membuat usulan alokasi dana dan salah satunya
diserahkan kepada Taufik. Pada bulan juni juga, Yahya menemui Taufik untuk menyerahkan
proposal usulan. Terdakwa Taufik kembali menyampaikan untuk memperjuangkan DAK
tersebut, namun harus diberikan uang komitmen sebesar 5% dari anggaran yang disetujui.
Kemudian dibeberapa hari setelahnya, Yahya memberikan persetujuan atas komitmen sebesar
5% dari anggaran.

Selanjutnya pada 27 juni 2016, dilaksanakan rapat antara Banggar DPR dengan pemerintah
untuk membahas finalisasi RUU APBN-P TA 2016. Kemudian anggota DPR Eka Sastra
menemui Rukijo selaku Direktur Dana Perimbangan Kemenkeu untuk menyerahkan usulan
daftar tambahan DAK dari DPR senilai Rp10,3 miliar yang termasuk DAK tambahan Kebumen
sebesar Rp93,37 miliar.
Pada awal Juli 2016, Yahya bertemu dengan Taufik untuk membahas komitmen yang telah
disepakati, yaitu mengenai tahapan pemberian fee. Tahap pertama sejumlah sepertiga dari 5%
dana yang disetujui. Tahap kedua minimal Rp1,5 miliar dan sisanya paling lambat di bulan
oktober 2016. Terdakwa juga meminta untuk untuk memberikan uang kepada politikus PAN,
Rahmat Sugiyanto di Hotel Gumaya Semarang. Kemudian Yahya bertemu dengan Sekjen
Kebumen, Adi Pandoyo dan seorang pengusaha Khayub M. Lutfi di Hotel Ambarukmo,
Yogyakarta. Disitu Yahya menyampaikan bahwa daerahnya akan mendapatkan dana sebesar
Rp100 miliar. Untuk itu disepakati pembagian alokasi anggaran proyek yaitu khayub
mendapatkan proyek senilai Rp36 miliar, Hojin Ansori Rp15 miliar, Muji Hartono alias
EbungRp15 miliar dan Yahya Fuad sendiri dengan menggunakan perusahaannya sebesar Rp23
miliar.

Pada tanggal 26 juli 2016, Yahya menyerahkan fee tahap pertama di Hotel Gamaya Semarang.
Sehari sebelumnya, ia telah meminta Hojin Ansori untuk menyiapkan uang sebesar Rp1,65
miliar yang berasal dari Muji Hartono dan PT. Sarana Multi Usaha. Uang itu diserahkan kepada
Rahmad Sugiyanto, lalu diberikan kepada Taufik Kurniawan. Terdakwa pun langsung
mengabari Yahya bahwa uangnya telah diterima. Ia juga menyampakian bahwa Kebumen
mendapatkan DAK sekitar Rp94 miliar.

Pada tanggal 15 Agustus 2016, Yahya menyerahkan fee tahap kedua melalui Adi Pandoyo di
Hotel yang sama sebesar Rp2 miliar. Uang tersebut diserahkan kepada Rahmad Sugiyanto dan
diserahkan langsung kepada terdakwa.

Penyerahan fee tahap ketiga sebenarnya akan dilakukan pada bulan oktober 2016. Namun, hal
tersebut tidak jadi dilakukan karena KPK telah melakukan Operasi Tangkap Tangan terlebih
dahulu dan Bupati Kebumen Yahya ditangkap karena kasus suap pengadaan barang dan jasa
di kebumen.

Sementara itu, kasus suap Taufik Kurniawan di Kabupaten Purbalingga bermula ketika
terdakwa bertemu Tasdi selaku Bupati Purbalingga pada tanggal 18 maret 2017 di pendopo
Purbalingga dan menawarkan kepengurusan DAK Purbalingga. Kemudian, pada bulan April
2017 Taufik dan Wahyu kembali menemui Tasdi dan menawakran tambahan DAK sebesar
Rp50 miliar sampai Rp100 miliar dengan syarat memberikan komitmen fee senilai 5% kepada
Taufik. Melalui Wahyu. Tasdi pun menyetujui dan Kemudian TAufik meminta Banggar DPR
dan Komisi XI memperjuangkan DAK Rp40 miliar. Untuk merealisasikan fee tersebut, Tasdi
meminta Sekda Purbalingga Wahyu Kontardi dan Kepala Dinas PU Purbalingga, Setiadi
bertemu dengan Wahyu.

Sekitar bulan Juli 2017,dilakukan pemberian fee oleh Samsurijal Hadi Gajut melalui Wahyu.
Hadi pun mengumpulkan uang bagi Taufik dan terkumpul Rp1,2 miliar. Kemudian uang
tersebut diserahkan kepada Wahyu di rumah Ketua DPW PAN Jawa Tengah. Pada akhirnya,
Purbalingga mendapatkan DAK sebesar Rp40,9 miliar.

Oleh karena itu, total fee yang diterima oleh Taufik Kurniawan adalah Rp4,85 miliar, yaitu
Rp3,65 miliar dari pengurusan DAK untuk Kabupaten Kebumen yang bersumber dari
perubahan APBN 2016 dan dari pengurusan DAK untuk Purbalingga yang bersumber dari
perubahan APBN 2017 sebesar Rp1,2 miliar. Adapun kasus korupsi yang dilakukan Taufik ini
menyebabkan kerugian bagi Negara sebesar Rp4,2 miliar yang harus dibayarkan oleh
terdakwa. Sisa uang pengganti kerugian Negara yang telah dibayarkan oleh saksi Wahyu
Kristianto sebesar Rp600 juta. Terdakwa telah divonis penjara selama 6 tahun dan harus
membayar denda sebesar Rp200 juta. Jika tidak dibayarkan maka akan diganti dengan
kurungan selama 4 (empat) bulan. Selain itu, Hakim juga mencabut hak politik Taufik selama
tiga tahun.

Sumber

 https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/@kumparannews/taufik-
kurniawan-didakwa-terima-suap-urus-dak-kebumen-dan-purbalingga-
1553055046657069444
 https://www.google.com/amp/s/m.antaranews.com/amp/berita/764595/kronologi-
kasus-yang-menjerat-taufik-kurniawan
 https://www.google.com/amp/s/nasional.tempo.co/amp/1189708/2-bupati-ungkap-
awal-mula-kasus-suap-taufik-kurniawan

Anda mungkin juga menyukai