Revisi 1
Revisi 1
PENDAHULUAN
indonesia yang mampu menghasilkan 800 ribu ton tiap tahun, sehingga
mampu menjadi penopang ketersediaan bawang merah nasional. Hal ini lah
Banyaknya manfaat yang dapat diambil dari bawang merah dan tingginya
nilai ekonomi yang dimiliki sayuran ini, membuat petani diberbagai daerah
bahan makanan. Salah satunya adalah teknologi alat pengupas bawang merah,
alat ini sangat memudahkan dalam hal pengupasan bawang merah yang akan
1
yang lebih besar. Seperti dalam hal pembudidayaan ataupun dalam mengelola
prodkusi bawang merah hal inilah yang membuat bawang merah menjadi
ladang bisnis yang menjanjikan. Dalam hal mengelola bawang merah sangat
diperlukan perencangan alat atau mesin yang guna memudahkan dalam hal
sebagai berikut :
bawang?
pengiris bawang merah yang lebih efisien, higienis, dan berdaya listrik
2
2. Melakukan pengujian hasil perancangan mesin pengiris bawang
perancangan ini
1. Bagi peneliti
2. Bagi masyarakat
konstruksi mesin
masyarakat
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Perancangan
adalah sebuah proses untuk menetapkan tindakan yang tepat di masa depan
analisis sistem”.
Pratama, 2014)
4
1. Mengidentifikasi. Menentukan komponen-komponen yang menunjang
1977).
1. Elemen-elemen sambugan
b. Sambungan baut
5
c. Sambungan pengelasan
e. Sambungan adhesif
a. Bantalan duduk
b. Poros pendukung
c. Sabuk
3. Pemelihan bahan
Mata pisau ialah alat yang digunakan untuk memotong atau mengiris
6
sama, tetapi pengirisan yang dilakukan baik diatas landasan ataupun tidak
biasanya mengunakan pisau atau alat lain yang sesuai dengan keperluan.
relatif lebih besar bila dibandingkan dengan tebalnya. Pada pengirisan produk
yang diperoleh diharapkan mempunyai struktur dan bentuk yang baik serta
untuk seragam.
1. Rangka
2. Motor Listrik
3. Corong Masukan
4. Corong Keluaran
Adapun prinsip kerja dari mesin pengiris bawang yaitu tenaga yang di
puli penggerak ke puli yang digerakkan, dimana puli ini akan berputar
piringan beserta pisau, sehingga dengan berputarnya poros maka piringan dan
pisau ini akan ikut berputar. Proses pengirisan terjadi akibat adanya gesekan
antara media yang diiris (bawang) dengan pisau yang melekat pada piringan.
7
Dengan sendirinya bawang yang telah teriris akan keluar melalui cela antara
piringan.
mekanik Energi yang dirubah dari suatu sistem ke sistem lain sementara
yang berbentuk energi putar yang alat konversinya disebut sebagai motor
listrik.
8
Motor phase belah mempunyai kumparan utama dan kumparan bantu
Keterangan :
c. Diagram vector
Keterangan gambar :
Selain itu, diusahakan agar arus pada kedua kumparan bergeser sebesar
phase. Dua arus dalam kumparan inilah yang akan menimbulkan medan
9
magnet berputar dan menyebabkan motort berputar sendiri (self
starting).
B. Motor kapasitor
kumparan bantunya.
10
Gambar.2.3 Bagan rangkaian motor kapasitor dan diagram vektor Iu
diletakkan pada motor sebagai bagian yang dapat dipisahkan. Kondensator start
direncanakan khusus untuk waktu singkat ± dan tiap jam hanya 20 kali
pemakaian (star capasitor motor). Pada start capasitor motor, bila putaran motor
antara Iu dan Ib sekitar 800. Pada motor phase belah pergeseran phase antara V
dan I 300. Motor kapasitor banyak digunakan pada motor kipas angin, kompresor
11
Gambar 2.4 Kapasitor Motor Permanen (NugrohoAdi. 1999)
Pada dasarnya motor ini sama dengan capasitor start motor, hanya di
c. Mempertinggi rendamen (ŋ )
Motor induksi starting dan running kapasitor terdiri dari dua jenis
kapasitasnya rendah.
Putaran rotor selalu mempunyai arus yang sama dengan arah putaran
12
prinsip kerja dan terjadinya slip motor dapat kita tuliskan dengan
1999)
13
yang gerak (berputar) disebut rotor. Konstruksi motor induksi 3 fasa
secara berlapis-lapis.
4. Rotor adalah bagian yang berputar motor induksi yang berdaya kecil, rata-
motor induksi. Bentuk fisiknya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
14
Gambar 2.8. Konstruksi Rotor Sangkar (NugrohoAdi. 1999)
Daya yang dibutuhkan oleh motor listrik adalah 200 watt sesuai dengan
spsefikasi yang tertera. Tenaga gerak yang dihasilkan dari sebuah motor
berikut:
5252 x P
𝜏= ........................................................................................ (2.1)
𝑛
Dimana;
𝜏 = Torsi (Nm)
dalam satuan HP
15
2.5.2 Poros
Poros adalah suatu elemen mesin yang berputar yang digunakan untuk
b. Spindel (spindell)
harus teliti.
c. Gardan (axle)
Poros ini dipasang diantara roda – roda kereta api, dimana tidak
16
d. Poros (shaft)
e. Poros Luwes
poros adalah :
1. Kekuatan Poros
atau gabungan antara punter dan lentur. Juga ada poros yang
mendapat beban tarik atau tekan seperti poros baling – baling kapal
diatas.
2. Kekakuan Poros
17
mengakibatkan ketidaktelitian, atau menimbulkan getaran atau
tersebut.
1. Putaran Krisir
putaran ini disebut dengan putaran krisis. Hal ini dapat terjadi
pada turbin, motor torak, motor listrik, dan lain – lain. Jika
2. Korosi
berhenti lama.
C. Bahan Poros
bahan yang dibuat dibuat dengan pengeraan dingin, baja karbon. Dan
dan tegangan yang besar maka dipakai baja paduan, yang dapat dilihat
pada table bahan (misal ASME 1347; 3140 4150; 4340;; 514; 8650)
18
yang biasa dikenal sebagai bahan komersial. Bila diperlukan
1117; 2315; 4320; 4820; atau G 4102; G4103; G 4104; G 4105 dalam
table dan sebagainya). Karena sangat tahan terhadap korosi dan poros
dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat.
seperti poros engkol, besi, cor roduler atau cor lainnya banyak
dipakai.
2.5.3 Bantalan
atau gerakan bolak balik dapat berlangsung secara halus, aman dan
panjang umur.
19
A. Klasifikasi Bantalan
gelinding seperti bola (peluru ), rol atau rol jarum, dan rol bulat.
20
Tabel 2.4. Nomor Bantalan Gelinding Jenis Bola (Sularso, 2004:143)
Ukuran Kapasita
Nomor bantalan luar Kapasitas s
Dua Nominal Nominal
Jenis Dua sekat
Tanpa D D B r Dinamis Statis
Terbuka Sekat spesifik C Spesifik
Kontak (kg) Co (kg
6000 10 26 8 0,5 360 196
60001 6001ZZ 6001VV 12 28 8 0,5 400 229
6002 02ZZ 02VV 15 32 9 0,5 440 263
6003 6003ZZ 6003VV 17 35 10 0,5 470 296
6004 04ZZ 04VV 20 42 12 1 735 465
6005 05ZZ 05VV 25 47 12 1 790 530
6006 6006ZZ 6006VV 30 55 13 1,5 1030 740
6007 07ZZ 07VV 35 62 14 1,5 1250 915
6008 08ZZ 08VV 40 68 15 1,5 1310 1010
6009 6009ZZ 6009VV 45 75 16 1,5 1640 1320
6010 10ZZ 10VV 50 80 16 1,5 1710 1430
6200 6200ZZ 6200VV 10 30 9 1 400 236
6201 01ZZ 01VV 12 32 10 1 535 305
6202 02ZZ 02VV 15 35 11 1 600 360
6203 6203ZZ 6203VV 17 40 12 1 750 460
6204 04ZZ 04VV 20 47 14 1,5 1000 635
6205 05ZZ 05VV 25 52 15 1,5 1100 730
6206 6206ZZ 6206VV 30 62 16 1,5 1530 1050
6207 07ZZ 07VV 35 72 17 2 2010 1430
6208 08ZZ 08VV 40 80 18 2 2380 1650
6209 6209ZZ 6209VV 45 85 19 2 2570 1880
6210 10ZZ 10vv 50 90 20 2 2750 2100
6300 6300ZZ 6300VV 10 35 11 1 635 365
6301 01ZZ 01VV 12 37 12 1,5 760 450
6302 02ZZ 02VV 15 42 13 1,5 895 545
6303 6303Z 6303VV 17 47 14 1,5 1070 660
6304 04ZZ 04VV 20 52 15 2 1250 785
6305 05ZZ 05VV 25 62 17 2 1610 1080
6306 6306ZZ 6306VV 30 72 19 2 2090 1440
6307 07ZZ 07VV 35 80 20 2,5 2620 1840
6308 08ZZ 08VV 40 90 23 2,5 3200 2300
6309 6309ZZ 6309VV 45 100 25 2,5 4150 3100
9310 10ZZ 10VV 50 110 27 3 4850 3650
21
2.5.4 Sabuk & Pully
satu lainnya, baik putaran tersebut pada kecepatan putar yang sama
a. Perbandingan Transmisi
𝑛1 𝑑1
= ................................................................................................ (2.3)
𝑛2 𝑑2
Dimana:
22
𝑑2 = 𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟 (𝑚𝑚)
b. Kecepatan sabuk
𝜋 .𝑑2 .n1
𝑉= (m/s) ......................................................................................(2.4)
60 . 1000
c. Panjang sabuk
r1− r2 2
L = 𝜋 (r1 + r2) + 2 C + ( ) .......................................................... (2.5)
𝐶
23
Untuk tugas berat dan jumlah sabuk sedikit
dipakai
Batas temperatur sampai 60°C (untuk temperatur lebih dari 60°C lebih
E. Sabuk-V sempit
Untuk transmisi kecepatan tinggi dan daya besar dengan puli kecil dan
sempit
24
Batas temperatur sampai 90°𝐶
J. Sabuk bergigi
25
2.5.5 Baut dan mur
Baut merupakan salah satu elemen mesin yang berfungsi sebagai pengikat
bentuk kepalanya, yaitu segi enam, soket segi enam, dan kepala persegi.
Baut dan mur dibagi sebagai berikut : baut penjepit baut untuk pemakaian
khusus, sekrup mesin, sekrup penetap, sekrup pengetap dan mur seperti
A. Baut Penjepit
1. Baut Tembus
2. Baut Tap
2. Baut penahan, untuk menahan dua bagian dalam jarak yang tetap
26
3. Baut melar, untuk mengikat benda kerja atau alay pada meja yang
bermacam – macam seperti mur bulat, mur flenis, mur tutup, mur
Baut dan mur merupakan alat pengikat yang sangat penting. Untuk
27
Gambar 2.15. Macam-Macam Kerusakan Baut (Achmad Zainuri,
2000)
diperhatikan seperti sifat gaya yang berkerja pada baut, syarat kerja,
kekuatan bahan, kelas ketelitian dan lain – lain. Adapun gaya – gaya
c. Beban geser
2.5.6 Rangka
batang yang disambung satu dengan yang lain pada ujungnya, sehingga
yang bekerja pada sebuah sistem tersebut. Beban tersebut harus ditumpu
28
dan diletakkan pada peletakan-peletakan tertentu agar dapat memenuhi
tugasnya.
las sangat bergantung pada pengerjaan, bahan elektroda las dan bentuk
tidak hanya untuk baja, baja tuang, dan besi tuang, tetapi juga untuk
dilas adalah untuk perbaikan kak atau aus, sebagai penguat, untuk menutup
bagian yang bocor. Komponen yang dilas, tidak menjadi lebih murah,
tetapi desain tertentu dengan kekakuan dan kekuatan yang sama, menjadi
lebih ringan dari pada dituang atau disambung dengan paku keling. Salah
khusus.
paku keling. Untuk konstruksi ketel dan tangki, digunakan sambungan las
pada pelat dengan kampuh temu (butt weld), untuk menghindari adanya
29
overlap, sehingga lebih mudah. Kekuatan sambungan bisa mencapai 70%
hingga 100% dari kekuatan pelatnya, sedang sambungan paku keling bisa
tujuan:
produksi masal;
30
Gambar 2.15. Penggambaran simbol dihasilkan dengan garis
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian ini dilakukakan terhitung mulai bulan Mei 2019 - Juli 2019,
adapun Alat dan Bahan yang akan digunakan untuk membuat mesin
1. Alat
Pemotong
menyambung benda
kerja (besi)
32
3. Mesin bor Digunakan untuk
melubangi atau
memperbesar pada
besi
mengukur panajng
bahan
menghaluskan benda
kerja
dengan diameter
kecil
memutar suatu
benda
diameter kecil
33
9. Tang rivet Digunakan untuk
membantu
memudahkan
pekerjaan dalam
memasang paku
keeling
untuk memegang
benda kerja
dan baut
suatu benda
instalasi baut L
34
14. Timbangan Digunakan untuk
mengukur berat
suatu benda
untuk mengukur
perbedaan
berikutnya
akan di warnai
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain :
35
2. Batu gurinda Menghaluskan benda
kerja
pekerjaan struktur
maupun arsitektur
atas alat
perletakan poros
motor
36
10. Engsel Sebagai alat pembantu
pulli
poros
rata
37
3.3 Metode penelitian
1.) Pengamatan/pengukuran
2.) Pembuatan/perancangan
a. Poros Piringan
telah ditentukan.
b. Corong Masukan
38
- Ratakan hasil pengelasan menggunakan gerinda tangan.
c. Corong Keluar
d. Rangka
las listrik.
e. Motor
Jenis motor ini dapat diperoleh di toko yang menyediakan alat permesinan
mesin ¼ Hp
f. Bearing
39
Jenis bearing ini dapat diperoleh ditoko penjualan suku cadang
permesinan
g. Pulli
Jenis puli yang digunakan adalah puli V Komponen ini dapat diperoleh
h. Belt
Jenis Belt yang digunakan adalah jenis A 42, bisa didapatkan pada
40
a. Tahap perakitan corong masukan dan saluran keluar menggunakan
baut
las listrik.
sabuk).
rumusan masalah. Manajemen dan proses inilah yang disebut analisa data.
2𝜋𝑛.𝑇
𝑃 ..............................................................................?
60
𝑛2 𝑑1
= ..............................................................................?
𝑛1 𝑑2
3. Perhitungan Sabuk
41
a. Kecepatan sabuk
𝜋𝑑2 𝑛
V = 60.0001 (𝑚/𝑠)..............................................................................?
b. Panjang sabuk
𝑟1− 𝑟2
L = 𝜋(𝑟1 + 𝑟2 ) + 2𝑥 + ( )2.......................................................?
𝑥
5. Perhitungan rangka
42
3.6 Flow Chart
Mulai
Tinjauan pustaka
Perumusan dan
Penyempurnaan Konsep
Konsep Terpilih
Alat
Tidak
Pengujian
Alat
Pengambialan dan
Pengelohan Data
Kesimpulan
Selesai
43
3.7 Time scedule
pengambilan
6
data hasil
44
BAB IV
Keterangan :
4. Frekuensi Listrik : 50 Hz / 60 Hz
45
4.1.3 Data Pully dan Sabuk
5. Tipe sabuk :V
bagian yang penting untuk menopang semua komponen. Oleh karena itu
Gambar 4.32
46
Nilai P berasal dari berat 1 unit motor listrik sebesar 3,5 kg. Maka
perhitungan nilai P pada bidang adalah sebagai berikut :
Beban P = 3,5 kg
47
Dimana :
L : Panjang balok
Maka :
AV . L – P ( L-a ) = 0
AV = 1,75 kg
- BV . L + P (L – P) = 0
3,5 𝑘𝑔 (65𝑚𝑚)
BV =
65 𝑚𝑚
BV = 1,75 kg
Momen :
Av x a
= 1,75 kg x 65 mm
= 113,75 kg.mm
48
2. Diagram Rangka Motor Listrik
Adapun diagram NFD, SFD, dan BMD rangka bagian atas sebagai
berikut :
49
4.1.6 Perhitungan Torsi Motor Dan Daya Motor
5252.100 525200
𝑇= =
2800 2800
𝑇 = 187,57 𝑁𝑚
2𝑥3,14𝑥2800.187,57
P= 60
3.298.230,88
P= 60
P = 54.970,57
54.970,51
= 2𝑥3,14.2800
= 3,123 𝑁𝑚
1. Perbandingan Pulley
Untuk menentukan perbandingan Pulley dapat digunakan persamaan 2.3
𝑛2 𝑑
= 𝑑1
𝑛1 2
𝑛2 0,03
= 0,175
2800
50
𝑛2. . 0,175 = 2800𝑥0,03
84
𝑛2 = 0,175 = 480 𝑟𝑝𝑚
𝜋𝑑2 .𝑛1
V= (𝑚/𝑠)
60.000
3,14𝑥0,175𝑚.2800
= 60.000
= 0,0256 m/s
𝑟1 −𝑟2 2
L = 𝜋(𝑟1 + 𝑟2 ) + 2. x + ( )
𝑥
0,015−0,875 2
= 3,14 (0,015 + 0,0875) + 2x0,16 + ( )
0,16
= 0,641 + 0,025
= 0,666 m
= 66,6 m
manual. Bawang yang telah dikupas dimasukkan dalam hopper. Bawang akan
masuk kedalam wadah pengiris yang berputar dengan kecepatan 73,26 putaran
51
mengiris bawang seberat 1 kg. Percobaan dilakukan tiga kali pengulangan untuk
Setiap pengulangan menggunakan bawang seberat 1 kg. Bawang yang telah teriris
akan keluar melalui saluran keluaran. Bawang yang dihasilkan memiliki tebal
Bawang yang tidak sepenuhnya keluar dari saluran pengeluaran. Ada bawang
yang tertinggal di alat. Berat bawang yang tertinggal dialat dapat dilihat pada
telah diiris (kg) tiap satuan waktu yang dibutuhkan selama proses pengirisan
(jam). Kapasitas efektif alat dapat dilihat dari Tabel 2 di bawah ini :
52
Tabel 2. Kapasitas alat
1 1 46,17 77,9
2 1 48,55 74,2
3 1 47,35 76,1
mengiris bawang pada percobaan 1 selama 46,17 detik. Lama waktu yang
dibutuuhkan waktu selama 47,35 detik. Dari hasil ini di peroleh rataan waktu
untuk mengiris bawang 1 kg adalah 47,2 detik. Maka di peroleh kapasitas efektif
pisau 4°. Hal ini sesuai dengan literatur Widiantara (2010) yang menyebutkan
sudut kemiringan pisau 4° adalah sudut yang paling baik yang menghasilkan
53
BAB V
5.1 Kesimpulan
pembahasan yang telah penulis uraikan pada bab – bab sebelumnya maka
3. Nilai SFD Dan BMD Pada Alat Yaitu, SFD = 3,50 Dan BMD = 1,75
5.2 Saran
Kekurangan alat kami yaitu hasil pengirisan bawang masih kurang terukur
pengiris bawang ini dapat di sempurnakan lagi agar hasil dari pengirisan
54
55