Disusun Oleh :
NIM : 18.51.1119
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ”Exterior Routing Protocol” dengan baik
dan tepat pada waktunya.
Maksud dan tujuan penulis menyusun makalah ini, selain untuk memenuhi
salah satu tugas UTS “Ujian Tengah Semester” mata kuliah Network Design and
Management adalah untuk menyampaikan informasi tentang pengertian eksterior
routing, routing BGP, kekurangan dan kelebihan routing BGP, serta contoh
implementasi dari routing BGP.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB 1 ..................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
1. Routing Protocol....................................................................................... 3
KESIMPULAN ..................................................................................................... 13
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
Eksterior Gateway Protocol (EGP). Menurut Athira, dkk (2017), Interior Gateway
Protocol digunakan untuk routing dalam autonomous system dan Exterior Gateway
Protocol digunakan untuk routing antara autonomous system (AS) yang berbeda.
Untuk itu dibutuhkan pemilihan protokol routing yang tepat sehingga interkoneksi
antar AS tidak mengalami noise. Border gateway protocol (BGP) dapat dipilih oleh
administrator jaringan untuk melakukan interkoneksi antar AS.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Pembahasan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Routing Protocol
Routing merupakan proses dimana sesuatu dibawa dari satu lokasi ke lokasi
lainnya. Contoh riil sesuatu yang membutuhkan perutean adalah surat, panggilan
telepon, perjalanan kereta api, dan lain sebagainya. Pada suatu jaringan router
adalah perangkat yang digunakan untuk merutekan trafik jaringan. Untuk dapat
melakukan perutean, suatu router, atau entitas apapun yang membangun routing,
melakukan beberapa langkah berikut ini:
3
sendiri – sendiri. Dijabarkan oleh Verma, B, dkk (2015), AS adalah seperagkat
router yang terdiri dari satu atau lebih IP Prefix yang terhubung oleh satu atau lebih
operator jaringan di bawah kebijakan routing yang telah ditetapkan sebelumnya.
Secara teori, router dapat saling berkomunikasi dalam satu AS dan memberikan
informasi ketika routing protocol yang digunakan untuk berkomunikasi sama
dengan semua router di dalamnya.
Suatu autonomous system adalah bagian logical dari jaringan IP yang besar,
biasanya dimiliki oleh sebuah organisasi jaringan dan diadministrasikan oleh
sebuah management resmi. Setiap router dapat berkomunikasi dengan router yang
lain dalam satu autonomous system.
1. Interior Routing yaitu protocol routing yang di desain atau dibuat untuk
digunakan pada autonomous system tunggal.
2. Exterior Routing yaitu protocol routing yang didesain atau dibuat untuk
digunakan pada router-router antara autonomous system yang berbeda.
4
OSPF (lebih baik) BGP (lebih baru)
3. Exterior Routing
Exterior Routing Protocol Pada dasarnya internet terdiri dari beberapa
Autonomous System yang saling berhubungan satu sama lain dan untuk
menghubungkan Autonomous System dengan Autonomous System yang lainnya
maka Autonomous System menggunakan exterior routing protocol sebagai
pertukaran informasi routingnya.
4. Static Routing
Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya
berdasarkan rute (catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan oleh
administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara
manual oleh administrator.
5
lookup atau lookup yg berulang. lookup yg pertama yang akan dilakukan
adalah mencari network tujuan,setelah itu akan kembali melakukan proses
lookup untuk mencari interface mana yang digunakan untuk menjangkau
next hopnya.
5. Dynamic Routing
Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan
ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya.
Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket
tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari
paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing
berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama
maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun
berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini
didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti
perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang
kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk
6
mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain
untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh
admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat
tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada
jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan.
1. RIPv1
2. RIPv2
3. RIPng
Kelebihan
7
2. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali
memberikan informasi routing.
3. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router
tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan
tersebut (triggered update).
Kekurangan
8
ISP, dan ISP menggunakan BGP untuk bertukar pelanggan dan rute ISP . Ketika
BGP digunakan antar Autonom System (AS), protokol ini disebut sebagai External
BGP (EBGP). Jika penyedia layanan menggunakan BGP untuk bertukar rute dalam
suatu AS, maka protokol disebut sebagai Interior BGP (IBGP).
9
karena untuk membuka sebuah sesi BGP diperlukan reachability ke
tetangga tujuannya.
Pihak ISP tentu tidak akan memasukkan router BGP Kita dalam
autonomous systemnya karena memang bukan hak dan kewajiban mereka
untuk mengurus router Kita. Dengan perbedaan autonomous system ini,
maka seperangkat peraturan saat melakukan routing update tentu berbeda
dengan apa yang ada dalam IBGP. Untuk itulah sesi BGP jenis ini
dikategorikan berbeda, yaitu sebagai External BGP.
10
Point-to-Point, wireless Point-to-Point, dan banyak lagi. Sesi EBGP
biasanya terjadi pada router yang letaknya berada di perbatasan antara
jaringan Kita dengan jaringan lain, atau sering disebut juga dengan istilah
border router. Tujuan utama dibuatnya EBGP adalah untuk memudahkan
pendistribusian informasi routing dari pihak luar ke jaringan Kita.
11
6.2.4 Update Message
12
BAB III
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
Athira, M., Abrahami, L., & Sangeetha, R. G. (2017, March). Study on network
performance of interior gateway protocols—RIP, EIGRP and OSPF. In
Nextgen Electronic Technologies: Silicon to Software (ICNETS2), 2017
International Conference on (pp. 344-348).
Circiumarescu, L. D., Predusca, G., Angelescu, N., & Puchianu, D. (2015, May).
Comparative Analysis of Protocol RIP, OSPF, RIGRP and IGRP for Service
Video Conferencing, E-mail, FTP, HTTP. In Control Systems and Computer
Science (CSCS), 2015 20th International Conference on (pp. 584-589).
Munandar, A., & Badrul, M. (2015). Penerapan Open Vpn Ipcop Sebagai Solusi
Permasalahan Jaringan Pada Pt.Kimia Farma Trading & Distribution . ISSN.
2442-2436 Jurnal Teknik Komputer AMIK BSI Vol. 1 No. 1 Februari 2015.
Musril, H. A. (2017). Simulasi Interkoneksi Antara Autonomous System (AS)
Menggunakan Border Gateway Protocol (BGP). InfoTekJar (Jurnal Nasional
Informatika dan Teknologi Jaringan), 2(1), 1-9.
R. Kuhn, K. Sriram, and D. Montgomery, “Border gateway protocol security,”
NIST Spec. Publ., vol. 800, p. 54, 2007.
Verma, B., Singh, S., Singh, S., Dubey, S., & Dumka, A. (2015, March).
Implementation and comparison of performance of various EGPs and IGPs
with traffic management. In Computing for Sustainable Global Development
(INDIACom), 2015 2nd International Conference on (pp. 1044- 1047).
Wood, T., Ramakrishnan, K. K., Hwang, J., Liu, G., & Zhang, W. (2015). Toward
a software-based network: integrating software defined networking and
network function virtualization. IEEE Network, 29(3), 36-41.
14