Anda di halaman 1dari 2

WOC

CA KOLOREKTAL Deteksi Dini:


1. Colok dubur
2. FOBT atau FIT setiao 1 tahun
Definisi: Kanker kolorektal adalaah keganasan yang berasal dari jaringan
3. Sigmoidkopi fleksibel setiap 5 tahun
usus besar, teridir dari kolon dan atau rektum
4. Kolonoskopi setiap 10 tahun
5. Barium enema dengan kontras
ganda tiap 5 tahun
6. CT kolonografi setiap 5 tahun

Riwayat penyakit Konsumsi tinggi daging Konsumsi


Riwayat KKR
kronis inflamasi pada Inaktivitas Obesitas Merokok
Individu & Keluarga merah, rendah serat tinggi Alkohol
usus lemak dan rendah protein

Metilasi abnormal
Zat nikotin, tar,
dari DNA Heme pada daging sumber karsinogenik
Menurunkan merah, daging yang
sensitivitas insulin dimasak terlalu lama
Displasia mengandung
substansi
Masuk ke dalam sal
Heterocyclic amines
pernafasan dan
(percobaan
Metaplasia terjadi difusi
Penimbunan laboratorium terbukti
adiposias pada menyebabkan
abdomen kanker) Masuk ke dalam
tubuh menuju kolon
Hyperplasi
a Bahan makanan, perubahan metaplasia
pada dinding kolon
Preoplasia Obstruksi usus mineral, cairan, elektrolit
Penurunan
menumpuk di usus peristaltik usus

Kegagalan Penurunnan abs. Vit, lemak, Sel-sel ganas dalam


Poliferasi Normal air, natrium & klorida usus besar terinfasif

Kolonosit Ekskresi mukus


dan feses menurun

Adenomatosa

CA KOLOREKTAL

Kompresi saraf Anoreksia


Perdarahan
Intervensi Obstruksi
lokal
bedah pada kolon
Asupan nutrisi kolostomi sigmoid
Nyeri dan
Kelemahan, tidak adekuat
terasa penuh
Tanda pusing dan
pada
anemia penurunan Supresi Perubahan
abdomen Luka pasca
berat badan Pola
POLA NAPAS Penurunan jaringan kulit bedah Defekasi
TIDAK EFEKTIF BB
(D.0005)
NYERI
AKUT GANGGUAN
(D.0077) MOBILITAS GANGGUAN
FISIK (D.0054) DEFISIT NUTRISI RISIKO INFEKSI
INTEGRITAS KULIT
(D.0019) (D.0142 )
DAN JARINGAN
(D.0129)
Intervensi Keperawatan Intervensi Keperawatan Intervensi Keperawatan Intervensi Keperawatan Intervensi Keperawatan Intervensi Keperawatan

MANAJEMEN NYERI DUKUNGAN MOBILISASI MANAJEMEN NUTRISI PERAWATAN LUKA PENCEGAHAN


MANAJEMEN JALAN
NAPAS INFEKSI
1. Identifikasi adanya 1. Identifikasi status 1. Monitor karakteristik
1. Identifikasi lokasi,
nutrisi 1. Monitor tanda dan
1. Monitor pola napas karakteristik, durasi, nyeri atau keluhan fisik luka
2. Identifikasi alergi
(frekuensi, kedalaman, frekuensi, kualitas, lainnya 2. Monitor tanda-tanda gejala infeksi lokal
dan intoleransi
intensitas nyeri, skala 2. Identifikasi toleransi infeksi dan sistemik
usaha napas) makanan
nyeri 2. Batasi jumlah
2. Monitor bunyi napas fisik melakukan 3. Identifikasi 3. Lepas balutan secara
2. Identifikasi skala nyeri
tambahan (mis. pergerakan makanan yang perlahan pengunjung
3. Identifikasi respons
Gurgling, whezzing, 3. Fasilitasi melakukan disukai 4. Bersihkan dengan 3. Berikan perawatan
nyeri non verbal
4. Identifikasi perlunya kulit
ronkhi kering) 4. Identifikasi faktor yang pergerakan jika perlu cairan NaCl atau
penggunaan selang
3. Posisikan semi-Fowler memperberat dan 4. Libatkan keluarga nontoksik, sesuai 4. Cuci tangan
nasogastrik
atau Fowler memperingan nyeri u/membantu pasien kebutuhan sebelum dan setelah
5. Monitor berat badan
5. Identifikasi pengaruh kontak dengan
4. Berikan minum hangat untuk meningkatkan 6. Monitor hasil 5. Bersihkan jaringan
nyeri pada kualitas
5. Berikan oksigen, jika pergerakan pemeriksaan nekrotik pasien dan
hidup
perlu 5. Jelaskan tujuan dan laboratorium 6. Berikan salep yang lingkungan pasien
6. Kontrol lingkungan
prosedur mobilisasi 7. Lakukan oral sesuai ke kulit/lesi, 5. Pertahankan teknik
yang memperberat rasa
hygiene sebelum aseptik pada pasien
MANAJEMEN ENERGI nyeri (mis. suhu 6. Ajarkan mobilisasi jika perlu
makan, jika perlu
ruangan, pencahayaan, sederhana yang harus 7. Pertahankan teknik berisiko tinggi
8. Anjurkan diet yang
1. Identifikasi gangguan kebisingan) dilakukan (mis. Duduk steril saat melakukan 6. Jelaskan tanda dan
diprogramkan
fungsi tubuh yang 7. Fasilitasi istirahat dan gejala infeksi
di tempat tidur, duduk perawatan luka
mengakitbatkan tidur
di sisi tempat tidur, 8. Ganti balutan sesuai 7. Ajarkan cara cuci
8. Jelaskan penyebab,
kelelahan pindah dari tempat tidur jumlah exudate tangan yang benar
periode, dan pemicu
2. Identifikasi lokasi dan nyeri ke kursi) 9. Jadwalkan perubahan 8. Anjurkan untuk
ketidaknyaman selama 9. Ajarkan teknik posisi setiap 2 jam meningkatkan
melakukan aktivitas nonfarmakologis untuk atau sesuai kondisi asupan nutrisi
3. Anjurkan tirah baring mengurangi rasa nyeri pasien
10. Kolaborasi pemberian
10. Jelaskan tanda dan
analgetik, jika perlu
gejala infeksi
11. Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai