Dasar Penyebab
Peningkatan bilirubin yang tersedia
• Peningkatan produksi bilirubin Peningkatan sel darah merah
Penurunan umur sel darah merah
Peningkatan early bilirubin
• Peningkatan resirkulasi melalui enterohepatik shunt Peningkatan aktifitas β-
glukoronidase
Kurangnya adanya flora bakteri
Pengeluaran mekonium yang terlambat
Penurunan bilirubin clearance
• Penurunan clearance dari plasma Defisiensi protein karier
• Penurunan metabolisme hepatic Penurunan aktifitas UDPGT
Pada bayi yang mendapat ASI terdapat dua bentuk neonatal jaundice yaitu early dan late.
Bentuk early onset diyakini berhubungan dengan proses pemberian minum, sedangkan
bentuk late onset berhubungan dengan kandungan ASI yang mempengaruhi proses konjugasi
dan ekskresi. Pengaruh late onset berhubungan dengan adanya faktor spesifik dari ASI yaitu
2α-20β-pregnandiol yang mempengaruhi aktifitas UDPGT atau pelepasan bilirubin konjugasi
dari hepatosit; peningkatan aktifitas lipoprotein lipase yang kemudian melepaskan asam
lemak bebas ke dalam usus halus; penghambatan konjuhagi akibat peningkatan asam lemak
unsaturated, atau β-glukoronidase atau adanya faktor lain yang meningkatkan jalur
enterohepatik.
Faktor etiologi yag berhubungan dengan hiperbilirubinemia pada bayi yang mendapat ASI;
1. Asupan cairan
• Kelaparan
• Frekuensi menyusui
• Kehilangan berat badan/dehidrasi
2. Hambatan ekskresi bilirubin hepatik
• Pregnandiol
• Lipase-free fatty acid
• Unidentified inhibitor
3. Intestinal reabsorbtion of bilirubin
• Pasase mekonium terlambat
• Pembentukan urobilinoid bakteri
• Beta-glukoronidase
• Hidrolisis alkaline
• Asam empedu
• Gangguan metabolik/endokrine
Perubahan fungsi dan perfusi hati
1) Ikterus Fisiologis
Bayi sehat, tanpa faktor risiko, tidak diterapi. Perlu diingat bahwa pada
bayi sehat, aktif, minum kuat, cukup bulan, pada kadar bilirubin tinggi,
kemungkinan terjadinya kernikterus sangat kecil. Untuk mengatasi ikterus pada
bayi yang sehat, dapat dilakukan beberapa cara berikut:
Bilirubin serum total 24 jam pertama > 4,5 mg/dL dapat digunakan
sebagai faktor prediksi hiperbilirubinemia pada bayi cukup bulan sehat pada
minggu pertama kehidupannya. Hal ini kurang dapat diterapkan di Indonesia
karena tidak praktis dan membutuhkan biaya yang cukup besar.
- Tentukan apakah bayi memiliki faktor risiko berikut: berat lahir <2,5 kg,
lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu, hemolisis atau sepsis
- Ambil contoh darah dan periksa kadar bilirubin serum dan hemoglobin,
tentukan golongan darah bayi dan lakukan tes Coombs:
i) Bila kadar bilirubin serum di bawah nilai dibutuhkannya terapi sinar,
hentikan terapi sinar.
ii) Bila kadar bilirubin serum berada pada atau di atas nilai
dibutuhkannya terapi sinar, lakukan terapi sinar
iii) Bila faktor Rhesus dan golongan darah ABO bukan merupakan
penyebab hemolisis atau bila ada riwayat defisiensi G6PD di keluarga,
lakukan uji saring G6PD bila memungkinkan.
B) Mengatasi hiperbilirubinemia
1. Bilirubin dapat menghilang dengan cepat dengan terapi sinar. Warna kulit tidak
dapat digunakan sebagai petunjuk untuk menentukan kadar bilirubin serum
selama bayi mendapat terapi sinar dan selama 24 jam setelah dihentikan.
2. Pulangkan bayi bila terapi sinar sudah tidak diperlukan, bayi minum dengan
baik, atau bila sudah tidak ditemukan masalah yang membutuhkan perawatan di
RS.