Dosen Pembimbing :
Sayang Ajeng Mardhiah, S.Psi., M.Si.
Disusun Oleh :
Vikhaulie Ramadhani (04031281924038)
Cahya Tri Hudanti (04031281924042)
Ananda Hanny Savitri (04031281924051)
Dhea Azhara Febrianti (04031381924075)
M. Naufal Al Thariq (04031381924076)
B. Tujuan
1. Menjalin komunikasi efektif antara tenaga kesehatan dan masyarakat
mengenai permasalahan diskolorasi pada gigi.
2. Mengedukasi masyarakat dalam hal pencegahan diskolorasi gigi.
C. Sasaran
Sasaran yaitu masyarakat umum terutama masyarakat dengan tingkat
pengetahuan rendah.
D. Media Komunikasi
Media komunikasi yang digunkan ialah powerpoint dan juga video. Dalam
powerpoint ini diberikan juga gambar mengenai diskolorasi gigi.
Mempunyai gigi putih bersih adalah idaman setiap orang. Bukan hanya
untuk membuat penampilan menjadi lebih menarik dan untuk meningkatkan
kepercayaan diri melainkan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut oleh
karena itu kami akan menampilkan penjelasan mengenai diskolorasi gigi.
Apa itu diskolorasi gigi?
Diskolorasi secara umum diartikan sebagai perubahan warna pada gigi.
Diskolorasi pada enamel gigi dapat disebabkan oleh proses penodaan
(staining), penuaan (aging), dan bahan-bahan kimia.
Apa saja jenis-jenis diskolorasi gigi ?
Ada tujuh warna dari dikolorasi gigi, dimulai dari :
1. KUNING
umumnya warna kuning ini disebabkan oleh plak.
2. COKLAT
merupakan partikel tipis, translusent, biasanya bebas kuman
yang mengalami pigmentasi
3. TEMBAKAU
karena pembakaran dan adanya penetrasi air tembakau kedalam
pit dan fisure enamel dan dentin.
4. HITAM
terjadi berupa suatu garis hitam yang tipis pada permukaan
oral dan vestibular gigi dekat gingival margin dan berupa
bercakan yang difus pada permukaan proksimal
5. HIJAU
biasa dijumpai pada anak-anak, akibat kebersihan mulut yang
terabaikan, bakteri kromogenik dan pendarahan gingival
6. ORANYE
disebabkan oleh bakteri kromogenik Serratia marcescens,
Flavobactraiumlutes, terjadi pada pekerja pabrik terpapar uap
yang mengandung asam kromat
7. METALIK
disebabkan oleh metal dan garam metal
Perubahan warna pada gigi terjadi seiring bertambahnya umur pada
hidup seseorang. Warna normal pada gigi susu adalah putih kebiruan dan pada
gigi permanen adalah kuning keabu-abuan, putih keabu-abuan atau putih
kekuning-kuningan, warna gigi pada orang tua biasanya lebih kuning atau
keabu-abuan dibanding dengan gigi permanen muda, hal tersebut ditentukan
oleh ketebalan dan derajat tembus cahaya atau translusensi email, warna dan
ketebalan pada dentin serta pulpa.