Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

BAHASA RAGAM ILMIAH

OLEH :

NAMA :
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bahasa adalah sarana komunikasi yang digunakan
manusia untuk saling memahami. Dengan adanya bahasa,
terjadilah interaksi yang akan menimbulkan sosialisasi
sebagai akibat dari rasa paham pada maksud dan tujuan
setiap individu. Pada saat ini terjadi globalisasi yang
sangat pesat yang berpengaruh pada penggunaan bahasa,
perubahan gaya hidup, tingkah laku, dan lain sebagainya.
Dewasa ini, perkembangan bahasa Indonesia baik di
kalangan dewasa, anak-anak, dan remaja banyak
mengalami perubahan yang signifikan seiring dengan
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan
tingginya tingkat pergaulan. Hal ini menyebabkan
lahirnya bahasa pergaulan yang merupakan
penyimpangan penggunaan bahasa yang tidak sesuai
dengan aturan baku. Bahasa-bahasa yang lahir dari
perkembangan IPTEK dan kebudayaan tersebut
merupakan bahasa yang tidak baku. Bahasa ini digunakan
pada situasi santai dengan teman, keluarga, dan tulisan-
tulisan pribadi. Sedangkan bahasa-bahasa ilmiah
merupakan bahasa formal yang digunakan dalam
penulisan karya ilmiah, berdiskusi, pembicaraan di
lingkungan formal, dan lain sebagainya. Oleh karena itu,
sebagai mahasiswa kita harus memehami dan mengetahui
bahasa ragam ilmiah agar dapat memudahkan kita dalam
menulis karya ilmiah, berdiskusi, dan menunjang kegiatan
kemahasiswaan lainnya.

B. RUMUSAN MASALAH
• Apa yang dimaksud bahasa ragam ilmiah?
• Bagaimana ciri-ciri bahasa ragam ilmiah?
• Bagaimana karakteristik bahasa ragam ilmiah?
• Apa fungsi dan manfaat bahasa ragam ilmiah?
• Bagaimana penggunaan dalam dunia nyata tentang
penggunaan bahasa ragam
ilmiah?

C. TUJUAN
• Memahami bahasa ragam ilmiah
• Mengetahui ciri-ciri bahasa ragam ilmiah
• Mengetahui karakteristik bahasa ragam ilmiah
• Mengetahui fungsi dan manfaat bahasa ragam ilmiah
• Mengetahui penerapan penggunaan bahasa ragam ilmiah
di dunia nyata
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN BAHASA RAGAM ILMIAH

Bahasa ragam ilmiah adalah salah satu ragam bahasa


Indonesia yang digunakan dalam pertemuan dan
penulisan karya ilmiah. Dimana bahasa ragam ilmiah ini
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari
oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam
bidang tertentu, disusun menurut metode (pendekatan
rasional pendekatan empiris) dengan sistematika
penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya atau
keilmiahannya.
Bahasa ragam ilmiah merupakan ragam bahasa
berdasarkan pengelompokkan menurut jenis
pemakaiannya dalam bidang kegiatan sesuai dengan sifat
keilmuannya. Bahasa Indonesia harus memenuhi syarat
diantaranya benar (sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
baku), logis, cermat, dan sistematis.

2. CIRI-CIRI BAHASA RAGAM ILMIAH

Dalam bahasa Indonesia kebakuan bahasa diukur


dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang
disempurnakan, pedoman umum tata bentukan istilah,
Kamus Besar Bahasa Ilmiah, Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia, Pedoman PengIndonesiaan Istilah Asing, dan
lain sebagainya. Bahasa ragam ilmiah juga mempunyai
beberapa ciri-ciri, antara lain :

1. Baku.
Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia baku, baik mengenai struktur kalimat
maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata istilah dan
penulisan yang sesuai dengan kaidah ejaan.

2. Logis.
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa
Indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal. Contoh:
“Masalah pengembangan dakwah kita tingkatkan.” Ide
kalimat di atas tidak logis. Pilihan kata “masalah” kurang
tepat. Pengembangan dakwah mempunyai masalah
kendala. Tidak logis apabila masalahnya kita tingkatkan.
Kalimat di atas seharusnya “Pengembangan dakwah kita
tingkatkan.”

3. Kuantitatif.
Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur
secara pasti. Perhatikan
contoh di bawah ini :
Da’i di Gunung Kidul “kebanyakan” lulusan perguruan
tinggi.
Arti kata kebanyakan relatif, mungkin bisa 5, 6 atau, 10
orang. Jadi, dalam tulisan
ilmiah tidak benar memilih kata “kebanyakan” kalimat di
atas dapat kita benahi
menjadi Da’i di Gunung Kidul 5 orang lulusan perguruan
tinggi, dan yang 3 orang
lagi dari lulusan pesantren.

4. Tepat.
Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang
dimaksudkan oleh pemutus atau penulis dan tidak
mengandung makna ganda. Contoh : “Jamban pesantren
yang sudah rusak itu sedang diperbaiki.” Kalimat
tersebut, mempunyai makna ganda, yang rusaknya itu
mungkin jamban, atau mungkin juga pesantren.

5. Denotatif yang berlawanan dengan konotatif.


Kata yang digunakan atau dipilih sesuai dengan arti
sesungguhnya dan tidak diperhatikan perasaan karena
sifat ilmu yang objektif.

6. Runtun.
Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan
tingkatannya, baik dalam kalimat maupun dalam alinea
atau paragraf adalah seperangkat kalimat yang
mengemban satu ide atau satu pokok bahasan.

Dapat disimpulkan bahwa secara umum ciri-ciri bahasa


ragam ilmiah antara lain:
1. Penggunaan diksi yang tepat
Diksi merupakan pilihan kata yang tepat. Penggunaan
diksi yang tepat sangat berpengaruh pada kualitas atau
kebakuan suatu kalimat. Untuk mendayagunakan diksi
yang tepat harus diperhatikan ketepatan dan kesesuaian
diksi.

2. Penggunaan Ejaan yang Benar


Ejaan yang benar dalam bahasa Indonesia adalah ejaan
yang sesuai dengan EBI. Hal-hal yang berkaitan dengan
EBI antara lain penggunaan huruf (kapital, miring, tebal),
penggunaan tanda baca (titik, koma, titik koma),
penggunaan angka dan bilangan, dan penggunaan unsur
serapan.

3. Penggunaan kalimat yang efektif


Sebuah kalimat yang efektif mempersoalkan bagaimana ia
dapat mewakili secara tepat isi pikiran atau perasaan
penulis atau pembicara, bagaimana ia dapat
mengungkapkan pikiran atau perasaan penulis dan
pembaca secara segar dan sanggup menarik perhatian
pembaca atau pendengar terhadap apa yang dibicarakan.

4. Penggunaan paragraf yang padu dan koherensi


Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan
suatu gagasan atau topik. Paragraf yang baik hendaknya
memiliki tiga syarat utama, yaitu : memiliki kesatuan,
memiliki kepaduan, memiliki isi yang memadai.
1. KARAKTERISTIK BAHASA RAGAM ILMIAH
karakteristik dari bahasa Indonesia ragam ilmiah ini
adalah :
1. Bahasa Indonesia bersifat cendekia
Artinya bahasa Indonesia yang digunakan dalam
penulisan karya ilmiah mampu mengungkapkan hasil
berpikir logis secara tepat. Hal itu diwujudkan dalam
penyusunan bahasa secara sistematis, artinya teratur dan
runtut sehingga menunjukkan kelogisan berpikir seorang
atau penulis.
Contoh : a. Pergeseran nilai-nilai budaya bangsa terjadi
karena masuknya pengaruh
budaya barat ke Indonesia.
b. Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) akan
mempengaruhi
serapan hara fosfor oleh tanaman inang melalui akar
terutama tanaman
yang tumbuh pada tanah yang kekurangan fosfor
yang dimungkinkan
oleh adanya hifa eksternal.

2. Lugas dan logis


Ciri lugas yang dimaksud ialah tidak bermakna ganda,
sedangkan ciri logis adalah bahasa Indonesia yang
digunakan dalam penulisan karya dapat diterima dengan
akal sehat.
Contoh :
a. Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang tidak
dapat dikatakan ringan sehingga kemampuan berfikirnya
menjadi berada di awang-awang.
b. Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang berat
sehingga kemampuan berfikirnya menjadi menurun.
3. Jelas
Artinya bahasa yang Indonesia yang digunakan dalam
penulisan karya ilmiah jelas struktur kalimat dan
maknanya. Gagasan akan mudah dipahami apabila:
a. Dituangkan dalam bahasa yang jelas.
b. Hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain
juga jelas. Kalimat yang
tidak jelas, umumnya akan muncul pada kalimat yang
sangat panjang.
Contoh :
1. Baik buruknya pribadi seseorang dapat dilihat dari
tingkah dan lakunya sehari-
hari.
2. Perkara yang diajukan ke meja hijau berjumlah 51
buah, sedangkan perkara yang telah disidangkan
berjumlah 21 buah.
3. Struktur cendawan pembentuk mikoriza (CPM) pada
apikal akar berbentuk bebas dan berpengaruh tidak
langsung terhadap kapasitas serapan hara oleh akar,
misalnya dalam kompetisidalam memanfaatkan
karbohidrat, karena cendawan pembentuk mikorisa sangat
tergantung kepada kandungan karbon tanaman inang
sebagai sumber energinya serta kapasitas dan mekanisme
CPM dalam menyerap hara hanya akan dievaluasi dari
asosiasinya dengan tanaman inang.

4. Formal
Artinya Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah
bersifat resmi. Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan
ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa kata, bentukan kata,
dan kalimat.
Contoh:
Kata Formal : Kata Nonformal
Wanita : Cewek
Dari : Ketimbang
Hanya : Cuma
Membuat : Bikin
Dipikirkan : Dipikirin
Bagaimana : Gimana
Matahari : Mentari

5. Bahasa Indonesia ragam ilmiah bersifat bertolak dari


gagasan
Artinya penonjolan diadakan pada gagasan atau hal yang
diungkapkan dan tidak pada penulis. Implikasinya,
kalimat-kalimat yang digunakan didominasi oleh kalimat
pasif.
Contoh :
1. Perlu diketahui bahwa pendidikan di lingkungan
keluarga sangat penting dalam pendidikan moral
Pancasila.
2. Penulis menyimpulkan bahwa hifa cendawan
pembentuk mikoriza yang berasosiasi dengan akar
tanaman mampu membantu tanaman untuk menyerap
unsur hara fosfor dan nitrogen.

6. Bahasa Indonesia ragam ilmiah bersifat ringkas dan


padat direalisasikan dengan tidak adanya unsur-unsur
bahasa yang hemat.
Contoh : Tri dharma perguruan tinggi menjadi ukuran
kinerja setiap sivitas akademika.

5. PENGGUNAAN BAHASA RAGAM ILMIAH


Penggunaan dalam bahasa ragam ilmiah yang
disampaikan dalam bentuk karya tulis ilmiah, misalnya,
laporan penelitian (studi), makalah, skripsi, tesis, dan
disertasi adalah bersifat formal. Oleh karena itu, ragam
bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah adalah
ragam bahasa baku (standar). Bahasa dalam percakapan
sehari-hari (colloquial) serta percakapan lisan tidak tepat
apabila digunakan untuk menyampaikan informasi dan
konsep-konsep yang berkadar ilmiah. Demikian pula
bahasa ragam sastra (puisi, prosa, dan drama) disusun
sedemikian rupa, sehingga dapat menimbulkan berbagai
efek emosional, imajinatif, estetik, dan artistik, yang
dapat membangkitkan rasa haru baik bagi penulis maupun
pembaca. Bahasa yang bersifat ilmiah tidak
mempertimbangkan efek-efek perasaan yang timbul,
seperti yang dipertimbangkan dalam bahasa ragam sastra
(Oka, 1971: 14). Sifat bahasa ragam ilmiah yang khusus
atau spesifik tampak pada pemilihan dan pemakaian kata
serta bentuk-bentuk gramatika terutama dalam tataran
sintaksis. Kata-kata yang digunakan dalam bahasa ragam
ilmiah bersifat denotatif. Artinya, setiap kata hanya
mempunyai satu makna yang paling sesuai dengan konsep
keilmuan tersebut atau fakta yang disampaikan. Demikian
pula kalimat-kalimat yang digunakan dalam bahasa ragam
ilmiah bersifat logis. Hubungan antara bagian-bagian
kalimat dalam kalimat tunggal atau hubungan antara
klausa-klausa dalam kalimat majemuk (kompleks)
mengikuti pola-pola bentuk hubungan logis.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan Bahasa Indonesia ragam ilmiah
merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia yang
digunakan dalam pertemuan dan penulisan karya ilmiah.
Dalam bahasa ragam ilmiah memiliki kriteria khas yakni
cendekia, lugas dan jelas, bertolak dari gagasan, formal,
ringkas dan padat. Menggunakan bahasa ragam ilmiah
dalam menulis dan presentasi ilmiah berarti
memanfaatkan potensi bahasa Indonesia untuk
memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan
dari keempat hal tersebut, serta hasil penelitian.

B. SARAN
Bahasa ragam ilmiah merupakan ragam bahasa yang
menggunakan bahasa baku. Setiap orang seharusnya
memahami dan mengetahui ragam bahasa ilmiah,
sehingga suatu waktu dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Kami sarankan sebagai mahasiswa, bahasa
ragam ilmiah ini sangat diperlukan guna membuat karya
ilmiah, diskusi, percakapan keformalan, skripsi, dan lain
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai