PEMBAHASAN
EKUITAS
Ekuitas pemilik entitas induk xxxx
Modal disetor xxxx
Tambahan modal disetor xxxx
Penghasilan komprehensif lain xxxx
Saldo laba xxxx
Kepentingan nonpengendali xxxx
Jumlah xxxx
Jumlah Liabilitas,
Jumlah Aset xxxx Dana Syirkah Temporer, dan Ekuitas xxxx
Ilustrasi 2
BEBAN USAHA
Beban kepegawaian (xxxx)
Beban Administrasi (xxxx)
Beban penyusutan dan administrasi (xxxx)
Beban usaha lain (xxxx)
Jumlah (xxxx)
LABA USAHA
PENGHASILAN NETO
Penghasilan neto yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk xxxx
Kepentingan nonpengendali xxxx
PENAMBAH
Pendapatan periode sebelumnya yang kasnya diterima pada periode berjalan:
Penrimaan pelunasan piutang:
Margin Murabahah xxxx
Isthisna’ xxxx
Surplus revaluasi xxxx
Penrimaan piutang bagi hasil:
Pembiayaan mudharabah xxxx
Pembiayaan musyarakah xxxx
Jumlah xxxx
Ilustrasi 4
KENAIKAN xxxx
KENAIKAN xxxx
14. Laporan Keuangan Asuransi Syariah (ED PSAK 101 (Revisi 2014))
Laporan keuangan asuransi syariah yang lengkap terdiri atas:
(a) laporan posisi keuangan;
(b) laporan surplus deficit underwriting dana tabarru’;
(c) laporan perubahan dana tabarru’;
(d) laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain;
(e) laporan perubahan ekuitas;
(f) laporan arus kas;
(g) laporan sumber dan penyaluran dana zakat;
(h) laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan; dan
(i) catatan atas laporan keuangan.
Ilustrasi Laporan Keuangan Asuransi Syariah (ED PSAK 101 (Revisi 2014))
Ilustrasi 1
ASET LIABILITAS
Kas dan setara kas xxxx Penyisihan kontribusi yang belum menjadi hak xxxx
Piutang kontribusi xxxx Utang klaim xxxx
Piutang reasuransi xxxx Klaim dalam proses xxxx
Piutang: Klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan xxxx
Murabahah xxxx Bagian raesuransi dari pihak lain atas klaim
Istishna’ xxxx yang masih harus dibayar xxxx
Aset ijarah xxxx Bagian peserta atau surplus underwriting
Investasi pada surat berharga xxxx dana tabarru’ yang masih harus dibayar xxxx
Investasi Utang reasuransi xxxx
Mudharabah xxxx Utang dividen xxxx
Musyarakah xxxx Utang pajak xxxx
Piutang salam xxxx Jumlah xxxx
Investasi pada entitas lain xxxx
Properti investasi xxxx
Aset tetap xxxx DANA PESERTA
Dana syirkah temporer xxxx
Dana tabarru’ xxxx
Jumlah xxxx
EKUITAS
Ekuitas pemilik entitas induk xxxx
Modal disetor xxxx
Tambahan modal disetor xxxx
Penghasilan komprehensif lain xxxx
Saldo laba xxxx
Kepentingan nonpengendali xxxx
Jumlah xxxx
Ilustrasi 2
PENDAPATAN ASURANSI
Kontribusi bruto xxxx
Ujrah pengelola xxxx
Bagian reasuransi xxxx
Perubahan kontribusi yang belum menjadi hak xxxx
Jumlah xxxx
BEBAN ASURANSI
Pembayaran klaim xxxx
Klaim yang ditanggung reasuransi dan pihak lain (xxxx)
Klaim yang masih harus dibayar ditanggung reasuransi dan pihak lain xxxx
Penyisihan teknis (xxxx)
Jumlah xxxx
PENDAPATAN INVESTASI
Total pendapatan investasi xxxx
Beban pengelolaan portofolio investasi xxxx
Jumlah xxxx
Ilustrasi 4
BEBAN USAHA
Beban komisi (xxxx)
Ujrah dibayar (xxxx)
Beban umum dan administrasi (xxxx)
Beban pemasaran (xxxx)
Beban pengembangan (xxxx)
Jumlah (xxxx)
ASET
Aset Lancar LIABILITAS
Kas dan setara kas xxxx Liabilitas jangka pendek
Piutang xxxx Biaya yang masih harus dibayar xxxx
Surat berharga xxxx Liabilitas jangka panjang
Aset Tidak Lancar Liabilitas imbalan kerja xxxx
Aset tetap xxxx Jumlah xxxx
Akumulasi penyusutan xxxx
SALDO DANA
Dana zakat xxxx
Dana infak/sedekah xxxx
Dana amil xxxx
Jumlah xxxx
Jumlah Aset xxxx Jumlah Liabilitas dan saldo dana xxxx
Ilustrasi 3
Dana infak/sedekah-
aset lancer
Kelolaan (misal xxx xxx ( xxx) ( xxx) xxx
-
piutang bergulir)
Dana infak/sedekah-
aset tidak lancer
Kelolaan (misal
rumah sakit atau xxx xxx ( xxx) ( xxx) - xxx
sekolah)
Dana Zakat-aset
kelolaan (misal
rumah sakit atau xxx xxx ( xxx) ( xxx) xxx
-
sekolah)
Ilustrasi 2
DANA ZAKAT
Penerimaan
Penerimaan dari muzaki
Muzaki entitas xxxx
Muzaki individual xxxx
Hasil penempatan xxxx
Jumlah xxxx
Penyaluran
Amil (xxxx)
Fakir miskin (xxxx)
Riqab (xxxx)
Gharim (xxxx)
Muallaf (xxxx)
Sabilillah (xxxx)
Ibnu sabil (xxxx)
Alokasi pemanfaatan aset kelola (misalnya beban penyusutan) (xxxx)
Jumlah (xxxx)
Surplus (defisit) xxxx
Saldo awal xxxx
Saldo akhir xxxx
DANA INFAK/SEDEKAH
Penerimaan
Infak/sedekah terikat xxxx
Infak/sedekah tidak terikat xxxx
Hail pengelolaan xxxx
Jumlah xxxx
Penyaluran
Amil (xxxx)
Infak/sedekah terikat (xxxx)
Infak/sedekah tidak terikat (xxxx)
Alokasi pemanfaatan aset kelola (misalnya beban penyusutan dan penyisihan) (xxxx)
Jumlah (xxxx)
Surplus (defisit) xxxx
Saldo awal xxxx
Saldo akhir xxxx
DANA AMIL
Penerimaan
Bagian amil dari dana zakat xxxx
Bagian amil dari dana infak/sedekah xxxx
Penrimaan lain xxxx
Jumlah xxxx
Penggunaan
Beban pegawai (xxxx)
Beban penyusutan (xxxx)
Beban umum dan administrasi lain (xxxx)
Jumlah (xxxx)
Surplus (defisit) xxxx
Saldo awal xxxx
Saldo akhir xxxx
Sources:
- Revenues xxxx
- Bought in items xxxx
- Revaluation xxxx
Sub Total Sources: xxxx
Distributions:
- Beneficiaries xxxx
- Government xxxx
- Employees xxxx
- Owners xxxx
- Charities xxxx
- Reinvested Fund xxxx
- Profit Retained xxxx
- Revaluation xxxx
Sub Total Distributions xxxx
Sources:
- Revenues xxxx
- Bought in items xxxx
- Revaluation xxxx
Gross Value Added xxxx
Zakat:
- Tazkiah to 8 Asnaf xxxx
Net Value Added xxxx
Distributions:
- Government xxxx
- Employees xxxx
- Owners xxxx
- Infak Shadaqah xxxx
- Reinvested Fund xxxx
- Profit Retained xxxx
- Revaluation xxxx
Sub Total Distributions xxxx
Laporan nilai tambah ini masih dalam tataran konsep, mengingat AAOIFI belum
mewajibkan hal tersebut pada pernyataannya. Di samping itu, hasil penelitian oleh
Sulaiman (1998) menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan persepsi tentang kegunaan
neraca dengan nilai sekarang serta laporan nilai tambah di kalangan orang muslim dan
nonmuslim termasuk pengelola zakat. Penelitian ini secara implisit menyimpulkan
bahwa pembaca laporan keuangan masih menganggap apa yang disajikan melalui
bentuk laporan keuangan saat ini masih sesuai dengan kebutuhan mereka.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
PSAK Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah yang
dikeluarkan oleh DSAK IAI merupakan kerangka dasar yang lengkap, karena mencakup
tidak hanya tentang akuntansi keuangan dan pelaporannya, namun juga seluruh aspek fikih
atas transaksi yang sesuai dengan syariah. Selain itu pula PSAK Syariah ini mencakup
perusahaan di seluruh industri yang melakukan transaksi syariah dan tidak terbatas hanya
untuk lembaga keuangan syariah seperti standar AAOIFI.
Mengenai postulates yang digunakan oleh akuntansi konvensional juga disepakati untuk
diterima oleh PSAK maupun AAOIFI. Walaupun masih terdapat perbedaan pendapat di
antara para pemikir Islam.
Pemikiran mengenai akuntansi syariah masih terus berkembang dan salah satu bentuk laporan
keuangan yang diusulkan adalah neraca dengan menggunakan current value dan laporan nilai
tambah. Kajian tersebut masih terus didalami oleh para ahli di bidang ilmu akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati, Sri. dan Wasilah. 2009. Akuntansi Syariah di Indonesia, Edisi 2. Jakarta : Salemba
Empat