Tugas Kinetik
Tugas Kinetik
PENDAHULUAN
beberapa dekade terakhir, dan kecenderungan ini tampaknya akan terus berlanjut. Hal
ini antara lain disebabkan populasi pasien usia lanjut yang semakin banyak dengan
mahal, dan perubahan pola pengobatan. Di sisi lain, sumber daya yang dapat
digunakan terbatas, sehingga harus dicari cara agar pelayanan kesehatan menjadi
dan efek obat dalam hal khasiat (efficacy) dan keamanan (safety) saja, tetapi juga
menganalisis dari segi ekonominya. Studi khusus yang mempelajari hal ini dikenal
meliputi studi tentang manfaat pelayanan farmasi klinik secara ekonomi. Hasil studi
semacam ini bisa dimanfaatkan untuk menjustifikasi apakah suatu bentuk pelayanan
farmasi klinik dapat disetujui untuk dilaksanakan di suatu unit pelayanan, ataukah
suatu pelayanan farmasi klinik yang sudah berjalan dapat terus dilanjutkan.
kesehatan lebih efisien dan ekonomis ditantang untuk mampu melakukan penilaian
menyeluruh terhadap suatu obat baik dari segi efektifitas obat maupun dari segi nilai
studi farmakoekonom
kesehatan yang lebih efisien dan ekonomis adalah Cost Minimalization Analysis atau
analisi minimalisasi biaya yang akan dibahas lebih lanjut pada makalah ini.
obat?
1.3 TUJUAN
obat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan keuangan dari terapi obat. Selain itu, farmaekonomi merupakan suatu sistem yang
pelayanan dengan memilih alternatif produk yang lebih efektif dan efisien dari berbagai sudut
pandang.
yang diperoleh sebanding dengan pengeluaran. Ekonomi kesehatan adalah membuat pilihan
(CMA), Cost-effectiveness (CEA), Cost Benefit Analysisi (CBA), dan Cost-Utility Analysis
(CUA). Pada makalah ini yang akan dibahas yaitu mengenai Cost Minimazation Analysis.
belum tentu maksimal (focus pada input). Teknik ini merupakan teknik yang paling
sederhana. Dapat disebut juga analisis biaya minimal. Merupakan teknik yang
dihubungkan dengan intervensi yang sama dalam bentuk hasil yang diperoleh. CMA
digunakan ketika dua intervensi telah terbukti untuk menghasilkan sama, atau serupa.
Jika dua terapi dianggap setara, maka hanya biaya intervensi yang perlu
dipertimbangkan.
CMA adalah metode yang relatif mudah dan sederhana untuk membandingkan
dibandingkan. Cost minimisasi adalah yang paling simpel dari semua perangkat
farmakoekonomi yang mana membandingkan dua jenis obat yang sama efikasi dan
peneliti dalam melaksanakan studi ini, yang mana harus dilampirkan sebelum cost
Oleh karena efikasi dan toleransi adalah sama, maka tidak diperlukan efikasi
umum sebagai titik tolak pertimbangan (yang mana biasa sering dipakai dalam studi
ataupun harga/tahun karena hal ini tidak begitu berpengaruh. Yang penting dalam
studi cost minimisasi ini adalah menghitung semua harga termasuk penelitian dan
penelusuran yang berhubungan dalam pengantaran intervensi terapeutik itu. Dan yang
dalam menemukan adanya suatu perbedaan yang signifikan dalam suatu efektivitas ,
kemudahan dalam analisis, dan interpretasi. CMA akan sesuai bila digunakan untuk
percobaan acak yang dirancang untuk menguji hipotesis kesetaraan eksplisit atau
non-inferiority2 antara dua terapi. CMA juga dibenarkan untuk suatu perbandingan
antar obat dalam kelas farmakologis yang sama, sesuai dengan penelitian sebelumnya
atau efektivitas yang sama. Bias yang minimal pada CMA dapat diprediksi di awal
biaya pengobatan yang mungkin untuk melihat perbedaan yang masuk akal dalam
farmakoekonomi yang mana membandingkan dua jenis obat yang sama efikasi dan
sebuah analisis adalah pada asumsi pengobatan dengan hasil yang ekivalen. Jika
asumsi tidak benar, dapat menjadi tidak akurat, pada akhirnya studi menjadi tidak
hasil pengobatan yang sama (Orion, 1997). CMA hanya menunjukkan biaya yang
CMA tidak berfungsi ditandai dengan adanya situasi yang jarang dimana
CMA merupakan metoda analisis yang cocok ketika terdapat data sampel pada harga
dan dampak. Donaldson et al. mengungkapkan bahwa ketika mendesain evaluasi
ekonomi prospektif, tidak mungkin menentukkan teknik analisis karena data nya tidak
diketahui. Sehingga ketika data tidak diketahui, penggunaan CMA jarang cocok