Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yuwono Ariyanto Susilo

NIM : 201910420311112
Jurusan : S1 KEPERAWATAN

APLIKASI TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN


JEAN WATSON

Jean Watson lahir pada tahun 1940, dia adalah Bachelor of Science dalam Keperawatan,
Master of Science dalam Psychiatric / Mental Health Nursing dari University of Colorado -
Danver, serta PhD dalam Educational Psychology.
Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah “Human
Science and
Human Care”. Watson percaya bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah pada faktor
care/
perhatian pada perawatan yang asalnya dari humanistik perspektif dan dikombinasikan
dengan
dasar ilmu pengetahuan.
Tolak ukur pandangan Watson didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori
Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki 4 bagian kebutuhan dasar manusia
yang saling berhubungan antara kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang lain.
Berdasarkan dari empat kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia
adalah makhluk yang sempurna dan memiliki berbagai ragam perbedaan, sehingga dalam
upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik,
mental, sosial, serta spiritual

A. TEORI KEPERAWATAN MENURUT JEAN WATSON


1. MANUSIA sebagai FOKUS SENTRAL
Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkan pada asumsi bahwa
human science and human care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan
keperawatan. Sebagai human science keperawatan berupaya mengintegrasikan
pengetahuan empiris dengan estetika, humanities dan kiat/art (Watson,1985). Sebagai
pengetahuan tentang human care fokusnya untuk mengembangkan pengetahuan yang
menjadi inti keperawatan, seperti dinyatakan oleh Watson (1985) human care is the
heart of nursing. Pandangan tentang keperawatan sebagai sains tentang human care
adalah komprehensif.
Menurut pandangan Watson orang yang bernilai bagi dirinya atau orang lain dalam
memberikan pelayanan keperawatan harus dapat memelihara, menghargai, mengasuh,
mau mengerti dan membantu orang yang sedang sakit. Dalam pandangan filosofi umum,
manusia itu mempunyai fungsi yang kompleks yang integritasi dalam dirinya. Selain itu
manusia juga dinilai sempurna, karena bagian – bagian tubuhnya mempunyai fungsi
yang sempurna, tetapi dalam fungsi perkembangannya dia harus selalu beradaptasi
dengan lingkungan sosialnya.

2. SEHAT/KESEHATAN
Watson (1985) mengungkapkan bahwa sehat merupakan kondisi yang utuh dan
selaras antara badan,pikiran dan jiwa; dan ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian
antara diri yang dipersepsikan dan diri yang diwujudkan. Pandangan tentang kesehatan
berfokus pada individu secara utuh meliputi hal-hal yang bersifat fisik,sosial,etis dan
moral, tidak sekedar berfokus pada aspek-aspek perilaku dan fisiologi manusia semata.
Dari beberapa konsep sehat (dan sakit/illness) diatas dapat dikemukakan beberapa hal
prinsip antara lain :
a. Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya
multidimensional, yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi antara faktor-
faktor yang mempengaruhi.
b. Kondisi sehat dapat terwujud bila kebutuhan dasar manusiawinya terpenuhi
c. Kondisi sehat dapat dicapai karena adanya kemampuan seseorang untuk
beradaptasi terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal.
d. Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang berhenti pada titik tertentu,
tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada lingkungan
yang dinamis.
e. Sehat sebagai suatu kondisi keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan fungsi
tubuh (manusia) karena keberhasilannya menyesuaikan diri terhadap pengaruh-
pengaruh yang dapat mengganggu (agent,environment).
f. Carrative factor menurut Watson adalah mencoba menghargai dimensi manusia
dalam perawatan dan pengalaman-pengalaman subjektif dari orang yang kita rawat.
Carrative factor
Elemen-elemen yang terdapat dalam carative factor adalah:
1. Nilai-nilai kemanusiaan dan Altruistik (Humanistic-Altruistic System Value )
2. Keyakinan dan harapan (Faith and Hope)
3. Peka pada diri sendiri dan kepada oran lain (Sensitivity to self and others)
4. Membantu menumbuhkan kepercayaan,membuat hubungan dalam perawatan
secara manusiawi
5. Pengekspresian perasaan positif dan negative
6. Proses pemecahan masalah perawatan secara kreativ (creative problem-solving
caring process)
7. Pembelajaran secara transpersonal(transpersonal teaching learning)
8. Dukungan,perlindungan,perbaikan fisik,mental,social dan spiritual.
9. Bantuan kepada kebutuhan manusia(Human needs assistance)
10. Eksistensi fenomena kekuatan spiritual.

Dari kesepuluh carrative factors diatas, Caring dalam keperawatan menyangkut


upaya memperlakukan klien secara manusiawi dan utuh sebagai manusia yang berbeda
dari manusia lainnya (Watson,1985) ini berkenaan dengan proses yang humanitis dalam
menentukan kondisi terpenuhi tidaknya kebutuhan dasar manusia dan melakukan
upaya pemenuhannya melalui berbagai bentuk intervensi yang bukan hanya berupa
kemampuan teknis tetapi disertai “warmth, kindness, compassion”. Watson kemudian
menawarkan revolusi teorinya dan arahnya di masa depan. Konsep tersebut adalah
“Clinical Caritas Process”(CCP) yang dianggapnya lebih cocok dengan ide-ide dan era
perkembangan teorinya (Watson, 2004).
3. LINGKUNGAN SOSIAL
Salah satu variabel yang memengaruhi masyarakat saat ini adalah
lingkungan sosial. Masyarakat memberikan nilai yang menentukan terhadap
bagaimana seharusnya berkelakuan, dan tujuan apa yang harus dicapai. Nilai – nilai
tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sosial, kultural, dan spiritual.
Asuhan keperawatan telah ada dalam masyarakat, karena setiap masyarakat
biasanya mempunyai seseorang yang care terhadap orang lain. Watson menyatakan
bahwa merawat, dan keperawatan itu ternyata sangat dibutuhkan oleh setiap
lingkungan sosial yang mempunyai beberapa orang yang saling peduli dengan yang
lainnya. Sikap merawat tidak diturunkan dari generasi ke generasi, melalui gen,
tetapi diturunkan dari kebudayaan profesi sebagai suatu koping yang unikterhadap
lingkungan.
4. KEPERAWATAN
Menurut Watson keperawatan fokusnya lebih pada promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, merawat yang sakit, dan pemulihan keadaan fisik.

B. Transpersonal caring relationship


Menurut Watson(1999),transpersonal caring relationship itu berkarakterisikkan
hubungan khusus manusia yang tergantung pada:
a. Moral perawat yang berkomitmen melindungi dan meningkatkan martabat manusia
seperti dirinya atau lebih tinggi dari dirinya.
b. Perawat merawat dengan kesadaran yang dikomunikasikan untuk melestarikan dan
menghargai spiritual ,oleh karena itu tidak memperlakukan seseorang sebagai
sebuah objek.
c. Perawatan berkesadaran bahwa mempunyai hubungan dan potensi untuk
menyembuhkan sejak,hubungan,pengalaman dan persepsi sedang berlangsung.
d. Hubungan ini menjelaskan bagaimana perawat telah melampaui penilain secara
objektif,menunjukkan perhatian kepada subjektifitas seseorang, dan lebih
mendalami situasi kesehatan diri mereka sendiri.Kesadaran perawat menjadi
perhatian penting untuk keberlanjutan dan pemahaman terhadap persepsi orang
lain.
e. Pendekatan ini menyoroti keunikan dari kedua belah pihak,yaitu perawat dan
pasien,dan juga hubungan saling mneguntungkan antara dua individu,yang menjadi
dasar dari suatu hubungan.Oleh karena itu,yang merawat dan yang di rawat
keduanya terhubung dalam mencari makna dan kesatuan,dan mungkin mampu
merasakan penderitaan pasien.
f. Istilah transpersonal berarti pergi keluar diri sendiri dan memungkinkan untuk
menggapai kedalaman spiritual dalam meningkatkan kenyamanan dan
penyembuhan pasien.Pada akhirnya,tujuan dari transpersonal caring relationship
adalah berkaitan dengan melindungi,meningkatkan dan mempertahankan martabat
,kemanusiaan,kesatuan dan keselarasan batin.

C. CONTOH PENERAPAN TEORI JEAN WATSON


Masalah biofisik : makanan, cairan, eliminasi, dan ventilasi.
- Bagaimana pasien menilai tubuhnya ?
- Apakah tubuhnya dalam batas normal sesuai dengan tinggi, berat, dan umur ?
Masalah psikofisik : aktifitas tubuh, seksualitas, kebutuhan untuk berprestasi,
- Apakah ia berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan umum sesuai dengan umurnya ?
- Apakah hubungannya dengan kelompok sebaya memuaskan ?
- Bagaimana dia menilai kondisi seksualitasny?
- Apakah lingkungan mendukung perkembangan pribadinya
- Apakah pasien merasa mencintai dan dicintai ?
Masalah interpersonal : kebutuhan untuk aktualisasi diri
- Bagaimana perasaan pasien perasaan pasien mengenai dirinya ?
- Apakah dia menyukai dunianya ?
- Apakah dia merasa telah mencapai tujuan-tujuan dalam hidupnya ?

KESIMPULAN
Konsep utama teori Jean Watson adalah “ Human Science and Human Care”, yang
fokus utamanya dalam keperawatan adalah careative factor, dimana dia berasal dari
humanistic perspective yang dikombinasikan dengan dasar ilmu pengetahuan ilmiah.
Hubungan teori Jean Watson ini dengan konsep utama keperawatan, yaitu adanya
unsur teori kemanuasian dalam pandangannya yang mengatakan bahwa manusia adalah
makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai perbedaan.
Daftar pustaka
George J. B. (1990). Nursing Theories. New Jersey: Apleton and Lange
Hidayat A. Dan Alimut A. (2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
Soemantri I. (2006). Konsep Dasar Keperawatan. Bandung: Stikes A. Yani Press
Master Google

Anda mungkin juga menyukai