id
Periode 2005-2009
Oleh:
F 0207119
FAKULTAS EKONOMI
SURAKARTA
2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN MOTTO
“When the dusk Is coming, then you can rest assured that you will see the sunrise
tommorow”
“Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putus-nya dipukul ombak. Ia tidak
saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia menenteramkan amarah ombak dan gelombang itu.”
Marcus Aurelius
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan
judul “Pengaruh Inflasi, Kurs dan Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga
Skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi
berbagai pihak, karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
2. Ibu Dr. Hunik Sri Runing S, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5. Bapak dan Ibu Dosen serta segenap karyawan Fakultas Ekonomi Universitas
7. Semua pihak terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi
Penulis
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ü Geng TONG KOSONG (Samson, Ivan, Bobi, Ida, Tami) yang akhirnya lulus
you guys….
ü Para sahabat “Belajar Bareng”, Dije, Mily, Yuda, Mami Zaga, Ardian, Bolii,
ü Akademi Futsal E-United (Fuad, Johan, Rendy, Titut, Ebbi, Andry, Fava,
Eko, Rizky, Samson, Bobi, Dije, Rico, Intan), yang meskipun kalah tetap
ü Para chawout-ers (Fariz, Peka, Kunto, Sunu, Ari, Desta, dll) semoga tetap
ü Para penghuni “pos rondo”, Sakti, Ucup, Roni bulu, Purwo, Pepi,
Lailam, Yoga, Cita, Nova, Simbeh , Maya, Laily, Wieke, Tifani, Zifa, Sugi,
Ega, Adnan, dll yang maaf nggak bisa disebutin satu per satu karena
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Kajian Pustaka
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
D. Hipotesis ....................................................................................... 18
B. Instrumen Penelitian........................................................................ 22
C. Data ............................................................................................. 23
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 44
C. Saran ............................................................................................. 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel IV.6 Hasil Uji Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F)..................... 38
Tabel IV.8 Hasil Uji Koefisien Regresi secara Parsial (Uji t) ........................ 40
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari Inflasi, Kurs, dan
Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Walaupun
penelitian dalam bidang ini sudah banyak dilakukan oleh penliti lain namun
masalah dalam bidang ini masih tetap menarik untuk dibahas karena hasilnya
yang tidak konsisten dari para peneliti. Banyak variabel lain yang masih belum di
uji.
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data time series dari
inflasi, kurs, suku bunga SBI, dan IHSG yang berjumlah 60 selama periode 2005-
2009. Data dikumpulkan melalui metode dokumentasi. Metode analisis yang
digunakan pada penelitian ini adalah regresi berganda.
Penelitian ini menemukan bahwa kurs dan suku bunga SBI berpengaruh
signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (α=5%).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keberhasilan usaha suatu perusahaan. Dikatakan penting karena fungsi inilah yang
melakukan usaha untuk mendapatkan dana. Baik perusahaan besar maupun kecil
bisa diperoleh baik melalui pendanaan dari dalam perusahaan maupun pembiyaan
karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang menarik
bagi para akademisi dan praktisi pasar untuk mempelajarinya. Indeks Harga
ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998. Hal ini ditunjukkan dari
perkembangan nilai IHSG dan nilai transaksi. Nilai IHSG mengalami peningkatan
hingga 400 persen dari tahun 2000 hingga 2008. Nilai IHSG yang semakin tinggi
semakin kondusif. Namun krisis ekonomi global mulai pertengahan tahun 2008
telah mendorong jatuhnya nilai IHSG sebesar 50 persen dalam kurun waktu yang
relatif singkat (satu tahun). Krisis yang berasal dari Amerika Serikat telah
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
berkembang.
besar dari krisis finasial global. Berbagai kebijakan diambil pemerintah untuk
meredam pengaruh buruk dari krisis, mulai dari menaikkan tingkat suku bunga,
menaikkan bahan bakar minyak, maupun memperketat lalu lintas mata uang
asing.
dimana nilai Indeks Harga Saham Gabungan dapat menjadi leading indicator
informasi baru akan berpengaruh pada ekspektasi investor yang akhirnya akan
Secara garis besar, ada tiga faktor utama yang berpengaruh terhadap
pergerakan IHSG yaitu: faktor domestik, faktor asing, dan faktor aliran modal ke
inflasi, pendapatan nasional, jumlah uang yang beredar, suku bunga, maupun nilai
Faktor asing merupakan salah satu implikasi dari bentuk globablisasi dan
timbulnya pengaruh dari bursa-bursa yang maju (developed) terhadap bursa yang
yang terjadi belakangan ini telah menyeret bursa di Asia pada krisis tahun 1997,
pada nilai tukar uang local (local currency) dengan valuta asing (foreign
perusahaan, hal ini disebabkan karena nilai tukar akan mempengaruhi secara
signifikan biaya bahan baku dan nilai penjualan perusahaan yang dapat
menimbulkan resiko yang sangat besar. Resiko tersebut timbul karena adanya
fluktuasi perubahan nilai tukar antara uang local (local currency) dengan valuta
berjalan lancar bila inflasi dapat ditekan serendah mungkin. Perhitungan inflasi
dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. Apabila tingkat inflasi semakin naik, maka
tingkat harga IHSG akan semakin turun. Hal ini dikarenakan dengan tingginya
investor tidak mau berinvestasi, hal ini menyebabkan harga IHSG akan menurun.
yang relatif sama juga dihasilkan dari penelitian Wongbangpo dan Sharma (2002),
Pada tahun 2002 sampai dengan 2004 nilai tukar rupiah, tingkat suku
bunga SBI dan inflasi terus mengalami fluktuasi yang sangat signifikan. Nilai
rata-rata kurs rupiah terhadap dollar dalam kurun waktu tersebut berfluktuasi di
modal, karena para investor lebih memilih berinvestasi di pasar uang. Studi
mengenai hubungan antara nilai tukar dan reaksi pasar saham telah banyak
dilakukan. Penelitian yang berhubungan dengan masalah nilai tukar dan return
saham telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Chow, et al (1997) juga
menemukan bahwa nilai tukar riil dollar AS berkolerasi signifikan positif dengan
return saham dan nilai tukar riil dapat menjelaskan return saham perusahaan pada
Aydemir dan Erdal Demirhan (2009) menemukan bahwa nilai tukar berpengaruh
langsung berhubungan dengan tingkat inflasi, dan tingkat bunga yang dikeluarkan
oleh Bank Indonesia. Tingkat suku bunga SBI rata-rata yang dikeluarkan oleh
Bank Indonesia berkisar di antara 7,32% sampai dengan 17,22% dan tingkat
inflasi berkisar sebesar 4,60% sampai dengan 14,42% dalam kurun waktu Januari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
2002 sampai dengan 2004. Namun demikian pada tahun 2006 suku bunga SBI
mengalami penurunan yang cukup tajam yaitu berkisar 9%. Dampak dari berbagai
hal tersebut mengakibatkan kegiatan investasi dan bisnis serta industry yang ada
hubungan negatif dengan bursa saham. Hal ini dikarenakan meningkatnya suku
saham menurun.
Mukherjee dan Naka (1995) menguji tentang pengaruh tingkat suku bunga
terhadap harga saham di Jepang, dan hasilnya tingkat suku bunga beerpengaruh
lebih besar dibanding situasi perekonomian dalam keadaan yang baik. Sehingga
total resiko yang terkandung dalam sebuah investasi dalam saham pada masa
krisis akan lebih besar dibandingkan resiko total pada masa perekonomian dalam
keadaan yang baik. Karena resiko yang meningkat, maka harga saham akan
cenderung turun. Penurunan harga saham yang tajam secara keseluruhan akan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
tidak berhubungan dengan pasar modal dapat mempengaruhi volatilitas atau naik
turunnya harga saham. Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh berbagai faktor baik
peregerakan indeks saham luar negeri menjadi faktor eksternal yang dominan.
makro yang berpengaruh terhadap investasi di suatu negara adalah tingkat suku
bunga. Pada saat perekonomian baik, tingkat suku bunga rendah, sebliknya pada
saat perekonomian buruk, tingkat suku bunga tinggi. Perubahan suku bunga bisa
harga saham. Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara
Fokus dari penelitian ini adalah pengaruh inflasi, kurs dan suku bunga SBI
tersebut bukan disebabkan oleh ketiga faktor itu saja yang dicurigai memiliki
pengaruh terhadap perubahan harga saham di Indonesia, akan tetapi lebih pada
”Pengaruh Inflasi, Kurs dan Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham
B. Perumusan Masalah
gabungan (IHSG)?
(IHSG)?
3. Apakah pengaruh suku bunga SBI terhadap perubahan Indeks harga saham
gabungan (IHSG)?
C. Tujuan Penelitian
dilakukan adalah :
IHSG.
IHSG.
terhadap IHSG.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti:
modal.
2. Bagi Akademisi:
penelitian selanjutnya.
3. Bagi Investor:
pengaruh dan hubungan inflasi, kurs dan suku bunga SBI khususnya terhadap
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, karena informasi
keputusan di pasar modal sebagai akibat dari adanya mekanisme ekonomi dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KAJIAN PUSTAKA
yang telah disusun dan dihitunga sedemikian rupa sehingga menghasilkan trend.
Kenaikan indeks harga saham menunjukan pasar dalam keadaan bergairah. Tidak
Untuk mengetahui situasi pasar secara umum, kita harus mengetahui apa
yang disebut sebagai indeks harga saham gabungan. Indeks Harga Saham
Gabungan (disingkat IHSG, dalam Bahasa Inggris disebut juga Jakarta Composite
Index atau JSX Composite) merupakan salah satu indeks pasar saham yang
digunakan oleh Bursa Efek ndonesia (BEI). Diperkenalkan pertama kali pada
tanggal 1 April 1983, sebagai indicator pergerakan harga saham di BEI, Indeks ini
mencakup pergerakan hara seluruh saham biasa dan saham preferen yang tecatat
di BEI. Hari Dasar untuk perhitungan IHSG adalah tanggal 10 Agustus 1982.
Pada tanggal tersebut, Indeks ditetapkan dengan Nilai Dasar 100 dan saham
indeks harga saham individu. Hanya saja, dalam perhitungan IHSG kita harus
commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
menjumlahkan seluruh harga saham yang ada (listing). Oleh karena itu, rumus
IHSG = x 100%
dimana:
Bila IHSG berada di atas 100 berarti kondisi pasar sedang dalam keadaan
ramai, sebaliknya bila IHSG berada di bawah angka 100, pasar sedang dalam
keadaan lesu. Bila IHSG tepat menunjukkan angka 100, maka pasar dalam
dapat dilakukan beberapa kali atau bahkan dalam beberapa menit, hal ini dapat
2. Pengertian Inflasi
berjalan lancar bila inflasi dapat ditekan serendah mungkin. Perhitungan inflasi
berdasarkan inflasi di 45 kota yang terdiri dari 30 provinsi dan meliputi 293-397
yang relatif sama juga dihasilkan dari penelitian Wongbangpo dan Sharma (2002),
Kurs adalah harga suatu mata uang yang diekspresikan terhadap mata uang
lainnya. Kurs dapat direpresentasikan sebagai sejumlah mata uang lokal yang
Risiko nilai kurs merupakan risiko yang timbul akibat pengaruh perubahan
nilai tukar mata uang domestik dengan mata uang negara lain (asing). Perusahaan
yang menggunakan mata uang asing dalam menjalankan aktivitas operasional dan
investasi akan menghadapi resiko nilai tukar (kurs). Perubahan nilai tukar yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
tersebut.
Ajayi dan Mougoue (1996) menguji hubungan dinamis antara nilai tukar
uang dengan indeks saham di delapan negara maju. Secara umum hasilnya
pengaruh negatif terhadap nilai mata uang domestic dalam jangka pendek dan
berkolerasi signifikan positif dengan return saham dan nilai tukar riil dapat
menjelaskan return saham perusahaan pada periode Maret 1977 sampai dengan
Desember 1989.
Umumnya tingkat bunga mempunyai hubungan negatif dengan bursa saham. Bila
pemerintah mengumumkan tingkat bunga yang lebih tinggi maka investor akan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
Mukherjee dan Naka (1995) menguji tentang pengaruh tingkat suku bunga
terhadap harga saham di Jepang, dan hasilnya tingkat suku bunga berpengaruh
5. Pengertian SBI
Salah satu instrumen pasar uang yang digunakan oleh Bank Indonesia
atau SBI. SBI adalah instrumen keuangan jangka pendek yang dijadikan tolak
ukur oleh bank-bank pemerintah, swasta nasional dan swasta asing dalam
menentukan tingkat suku bunga tabungan, deposito dan pinjaman kepada masing-
masing nasabahnya. Dalam kondisi normal fungsi utama SBI adalah menjaga
uang yang beredar berada dalam jumlah yang optimal. Namun sejak krisis
moneter melanda Indonesia tahun 1997, SBI juga digunakan oleh Bank Sentral
B. Penelitian Terdahulu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
yang relatif sama juga dihasilkan dari penelitian Wongbangpo dan Sharma (2002),
berpendapat bahwa terdapat pengaruh negatif antara inflasi dengan harga saham
di China.
Studi mengenai hubungan antara nilai tukar dan reaksi pasar saham
telah banyak dilakukan. Penelitian yang berhubungan dengan masalah nilai tukar
perusahaan multinasional di Amerika Serikat dari tahun 1971 sampai 1987, yang
menemukan bahwa antara return saham dan nilai dollar berhubungan secara
dan tanda-tanda pengaruh nilai tukar terhadap return saham untuk mengguncang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
produktivitas tenaga kerja, yang mengubah harga relative riil antara barang
tukar uang dengan indeks saham di delapan negara maju. Secara umum hasilnya
pengaruh negatif terhadap nilai mata uang domestik dalam jangka pendek dan
berkolerasi signifikan positif dengan return saham dan nilai tukar riil dapat
menjelaskan return saham perusahaan pada periode Maret 1977 sampai dengan
Desember 1989.
Aydemir dan Erdal Demirhan (2009) menemukan bahwa nilai tukar berpengaruh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
penelitian bahwa nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat tidak
fluktuasi kurs tidak terlalu tinngi, hubungan kurs dengan pasar modal adalah
berkolerasi positif. Tapi jika terjadi depresiasi atau apresiasi kurs, maka hubungan
antara tingkat suku bunga terhadap harga saham. Mukherjee dan Naka (1995)
menguji tentang pengaruh tingkat suku bunga terhadap harga saham di Jepang,
dan hasilnya tingkat suku bunga beerpengaruh negatif terhadap harga saham.
terhadap harga saham, dan hasilnya menunjukkan bahwa tingkat suku bunga
bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat suku bunga terhadap
harga saham.
C. Kerangka Pemikiran
faktor-faktor makroekonomi, dalam hal ini adalah Inflasi, kurs dan suku bunga
SBI .
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
dan Erdal Demirhan (2009) menemukan bahwa nilai tukar berpengaruh negatif
Mukherjee dan Naka (1995) menguji tentang pengaruh tingkat suku bunga
terhadap harga saham di Jepang, dan hasilnya tingkat suku bunga beerpengaruh
Inflasi
Indeks Harga
Kurs Saham Gabungan
(IHSG)
Suku
Bunga SBI
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
D. Hipotesis
untuk diuji. Untuk lebih membatasi hasil penelitian, maka obyek penelitian
adalah Indeks Hrga Saham Gabungan (IHSG) di BEI dan mungkin akan berbeda
jika diterapkan dalam obyek penelitian yang lain. Setelah melihat uraian dalam
berikut :
berjalan lancar bila inflasi dapat ditekan serendah mungkin. Perhitungan inflasi
dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. Apabila tingkat inflasi semakin naik, maka
tingkat harga IHSG akan semakin turun. Hal ini dikarenakan dengan tingginya
investor tidak mau berinvestasi, hal ini menyebabkan harga IHSG akan menurun.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
inflasi dan tingkat harga saham. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa inflasi
mempunyai hubungan negatif dengan tingkat harga saham. Hasil yang relatif
sama juga dihasilkan dari penelitian Wongbangpo dan Sharma (2002), dimana
Kurs adalah harga suatu mata uang yang diekspresikan terhadap mata uang
lainnya. Kurs dapat direpresentasikan sebagai sejumlah mata uang lokal yang
dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang asing. Melemahnya kurs rupiah
terhadap dolar berdampak negatif terhadap pasar modal, karena para investor
hasil bahwa nilai tukar rupiah terhadap US Dollar berpengaruh negatif terhadap
saham.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
saham. Hal ini dikarenakan meningkatnya suku bunga mengakibatkan para pemilk
bunga terhadap harga saham di Jepang, dan hasilnya tingkat suku bunga
suku bunga terhadap harga saham, dan hasilnya menunjukkan bahwa tingkat suku
pengaruh tingkat suku bunga terhadap IHSG, dan hasil penelitian tersebut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
mengarahkan proses dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, obyektif,
efisien, dan efektif (Jogiyanto, 2004). Menurut Indriantoro dan Supomo (2002),
1. Tujuan Studi
hubungan antar variabel. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara
inflasi, kurs dan suku bunga SBI dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
akibat (kausal), yaitu penelitian yang menunjukkan arah hubungan antara variabel
dipengaruhi oleh variable independen inflasi, kurs, dan suku bunga SBI.
commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
penelitian ini adalah lingkungan yang natural, yaitu dengan mengambil subyek
BEI.
4. Unit Analisis
5. Horison Waktu
titik waktu) atau dikumpulkan secara bertahap dalam beberapa waktu yang
relatif lebih lama tergantung pada karakteristik masalah yang akan dijawab.
Penelitian ini merupakan studi satu tahap (one shot study), yaitu penelitian yang
datanya dikumpulkan sekaligus pada periode tertentu dalam penelitian ini yaitu
tahun 2005-2009.
B. Instrumen Penelitian
1. Variabel Dependen
bulanan.
2. Variabel Independen
C. Data
Sumber data sekunder adalah sumber data atau informasi yang dikumpulkan
orang atau pihak lain yang digunakan peneliti untuk penelitiannya (Sekaran,
2000 ; 255). Data tersebut diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Indonesia
di BEI untuk IHSG bulanan pada periode tahun 2005-2009, begitu pula periode
yang sama untuk data suku bunga SBI dan kurs yang berasal dari Bank Indonesia.
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data inflasi, kurs, suku
bunga SBI, dan IHSG yang merupakan data bulanan selama periode 2005-2009.
mengamati langsung objek yang diteliti. Data yang diperoleh dari observasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
Dipilih karena arah kausalitas sifatnya hanya satu arah yaitu dari
Dimana :
INF : Inflasi
diestimasi
a. Uji Normalitas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
sebaran data terletak di sekitar garis diagonal (tidak terpencar jauh dari
garis diagonal).
b. Uji Autokolerasi
pada regresi yang datanya adalah time series. Pendekatan yang digunakan
Jika penyebatan titik-titik data tidak berpola, maka dapat dikatakan model
c. Uji Multikolinieritas
biasnya.
menyatakan jika nilai VIF tidak lebih dari 10 maka model terbebas dari
multikolinieritas. Sebaliknya jika nilai VIF lebih besar dari 10, maka
dihilangkan.
d. Uji Heteroskedastisitas
maupun uji F yang tidak akurat dan akhirnya akan membawa dampak pula
Jika penyebatan titik-titik data tidak berpola, maka dapat dikatakan model
3. Uji Hipotesis
variabel dependen yang mana dilakukan dengan uji statistik t (t-test) dan
4. Uji F
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama
H 0 : b1 = b2 = ..... = bk = 0
H a : b1 ¹ b2 ¹ ..... ¹ bk ¹ 0
dependen. Nilai R-Square dikatakan baik bila nilainya di atas 0,5 karena
dependen.
sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
a. Menentukan hipotesis
dependen.
c. Menghitung nilai t
a
t=
sa
Keterangan:
α1 = koefisien regresi
variabel dependen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
BAB IV
ANALISIS DATA
suku bunga SBI (sertifikat bank Indonesia) terhadap index harga saham gabungan
(IHSG) pada Bursa Efek Indonesia. Periode penelitian yang diamati adalah dari
Dalam bab ini disajikan analisis terhadap data penelitian dan pengujian
hipotesis yang telah dikemukakan pada bab III dengan menggunakan teknik-
teknik analisis yang telah ditentukan. Hipotesis yang akan diuji adalah tentang
pengaruh inflasi, kurs dan suku bunga SBI terhadap index harga saham gabungan
(IHSG) pada Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder yang diperoleh dari situs Bank Indonesia dan Yahoo
Finance. Data inflasi, suku bunga SBI dan kurs diperoleh dari situs Bank
penelitian adalah antara tahun 2005-2009. Data tersebut merupakan data bulanan
yang diperoleh dari situs Bank Indonesia dan Yahoo Finance. Setiap tahunnya
Microsoft Excel 2007, sedangkan uji normalitas data, uji-t, uji-F, dan analisis
commit to user
31
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id
B. STATISTIK DESKRIPTIF
nilai rata-rata data, nilai maksimum dan minimum, serta standar deviasi.
Tabel IV.1
Hasil Output Descriptive Statistics
Descriptive Statistics
2,41 nilai maksimum sebesar 18,38, nilai rata-rata sebesar 9,0683, dan
standar deviasi dengan nilai sebesar 4,34717. Kurs memiliki nilai minimum
762,6751417. Suku bunga SBI memiliki nilai minimum sebesar 6,46, nilai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
maksimum sebesar 12,75, nilai rata-rata sebesar 9,2223, dan standar deviasi
a. Uji Normalitas
sebaran data terletak di sekitar garis diagonal (tidak terpencar jauh dari
garis diagonal).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
Tabel IV.2
Hasil Uji Normalitas
Unstandardize
d Residual
N 60
Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000
Std. Deviation 431,80303613
Most Extreme Absolute ,142
Differences Positive ,068
Negative -,142
Kolmogorov-Smirnov Z 1,097
Asymp. Sig. (2-tailed) ,180
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
b. Uji Autokorelasi
dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson (Uji DW).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id
kecil dari satu atau lebih besar dari tiga, maka residual dari model regresi
Tabel IV.3
Hasil Uji Autokorelasi
Variabel
Dependen Nilai Durbin-Watson Keterangan
IHSG 1,888 Tidak terjadi autokorelasi
Sumber: Data sekunder diolah, 2011 (lampiran)
1,888.
c. Uji Multikolinearitas
(Ghozali, 2005).
Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance. Jika nilai VIF < 10 dan nilai
tolerance lebih dari 0,1 maka dapat dikatakan bahwa variabel yang
Tabel IV.4
Hasil Uji Multikolinearitas
d. Uji Heteroskedastisitas
secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
Scatterplot
Dependent Variable: IHSG
-1
-2
-3
-3 -2 -1 0 1 2
Gambar IV.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
D. PENGUJIAN HIPOTESIS
Hasil uji regresi yang telah dilaksanakan dapat dilihat pada Tabel
Tabel IV.5
Hasil Uji Regresi
menunjukkan bahwa setiap ada kenaikan satu persen variabel INF, maka
akan menurunkan IHSG sebesar 29,81 dengan syarat variabel lain dianggap
konstan.
maka akan menurunkan IHSG sebesar 0,026 dengan syarat variabel lain
dianggap konstan.
menunjukkan bahwa setiap ada kenaikan satu persen variabel TANG, maka
dianggap konstan.
Tabel IV.6
Hasil Uji Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F)
ANOVA(b)
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 492978,919 3 164326,306 9,140 ,000(a)
Residual 988846,167 55 17979,021
Total 1481825,085 58
sebesar 9,140 dengan signifikansi F sebesar 0,000 (p<0,05). Hal ini dapat
disimpulkan bahwa variabel inflas, kurs, dan suku bunga SBI secara
Tabel IV.7
Uji R2 Variabel-variabel Independen
Model Summary(b)
variabel IHSG dapat dijelaskan oleh variabel INFLASI, KURS, dan SBI
luar variabel independen yang ada. Variabel lain tersebut antara lain GDP
dengan asumsi variabel independen yang lain konstan. Hasil uji koefisien
Tabel IV.8
Hasil Uji Koefisien Regresi secara Parsial (Uji t)
Unstandardized
Model T Sig.
Coefficients
B
1 (Constant) 5514,986 6,536 0,000
INFLASI -29,821 -1,077 0,286
KURS -0,236 -3,111 0,003
SBI -130,179 -2,068 0,043
a.Dependent Variable: IHSG
Sumber: Output SPSS 11.5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
sebagai berikut:
sedangkan IHSG yang diteliti pada penelitian ini tidak hanya pada
IHSG.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
IHSG.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
hasil perhitungan dan analisis data sebagai suatu kesimpulan. Bab ini juga
A. Kesimpulan
dan suku bunga SBI terhadap IHSG, maka dapat ditarik hasil penelitian dengan
IHSG.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Periode pengamatan yang digunakan hanya lima tahun, yaitu selama tahun
2005–2009.
2. Penelitian hanya menggunakan variabel inflasi, kurs, dan suku bunga SBI
44
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
C. Saran
commit to user