REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN
NOMOR PM 20 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA DAN
PROSEDUR PENETAPAN LOKASI BANDAR UDARA.
- 3 -
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM 20 Tahun 2014 tentang Tata Cara dan Prosedur
Penetapan Lokasi Bandar Udara (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 757) diubah sebagai berikut:
Pasal 40
(1) Lokasi bandar udara ditetapkan oleh Menteri.
(2) Penetapan lokasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), diusulkan oleh Pemrakarsa melalui surat
permohonan tertulis dengan melampirkan:
a. kajian Rencana Induk Bandar Udara;
b. persetujuan Direktur Jenderal terhadap
kelayakan lokasi Bandar Udara; dan
c. persyaratan administrasi.
(3) Penetapan lokasi Bandar Udara sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), berlaku untuk Bandar
Udara baru.
(4) Dalam hal usulan penetapan lokasi Bandar Udara
baru sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
diprakarsai oleh Pemerintah maka penyediaan
lahan dilakukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 41
(1) Kajian Rencana Induk Bandar Udara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 40 ayat (2) huruf a harus
memenuhi ketentuan dalam Pasal 15.
(2) Persetujuan Direktur Jenderal terhadap kelayakan
lokasi Bandar Udara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 40 ayat (2) huruf b, diberikan untuk kajian
-4 -
Pasal 48
(1) Bandar Udara yang telah ada (eksisting) hanya
memerlukan penetapan rencana induk.
(2) Penetapan rencana induk sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), diajukan oleh Pemrakarsa dengan
disertai:
a. surat pernyataan kesesuaian rencana
pengembangan Bandar Udara dengan Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Tataran
Transportasi Wilayah serta Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten/Kota dan Tataran
Transportasi Lokal yang dibuktikan dengan
lampiran dokumen Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi yang sudah dimuat di dalam
Peraturan Daerah dan dokumen Tataran
-6 -
Pasal 49
(1) Direktur Jenderal menyusun program evaluasi
terhadap Bandar Udara yang telah beroperasi
di Indonesia terhadap pemenuhan ketentuan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan.
(2) Direktur Jenderal mengembangkan pelayanan
perizinan penetapan lokasi Bandar Udara melalui
sistem online.
(3) Direktur Jenderal melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan Peraturan Menteri ini.
Pasal II
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
-7 -
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 Juli 2018
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 3 Juli 2018
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
WIDODO EKATJAHJANA
HUKUM,
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR PM 64 TAHUN 2018
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI
PERHUBUNGAN NOMOR PM 20 TAHUN
2014 TENTANG TATA CARA DAN
PROSEDUR PENETAPAN LOKASI BANDAR
UDARA
I. LAMPIRAN III
KOP SURAT
di
JAKARTA
Dengan hormat,
Berpedoman pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan, bersama ini kami mengajukan permohonan usulan Penetapan
Lokasi Bandar Udara ............................ Bandara Udara dimaksud berada
pada koordinat geografis ......... terletak di Desa .......................
Kabupaten/Kota*) ................. Provinsi.....................
(Pemrakarsa)
KOP SURAT
Nomor : .......................... 2 0 .. .
Lampiran : .........................
Perihal : Pernyataan Kesesuaian Kepada
Lokasi Bandar Udara .....
Sesuai dengan RTRW dan Yth. Menteri Perhubungan
Tatrawil Provinsi serta
RTRW dan Tatralok di
Kabupaten /Kota
JAKARTA
Dengan hormat,
Sesuai perihal surat di atas, dengan ini disampaikan bahwa berpedoman pada
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 tahun 2017, Perpres Nomor .... Tahun ..... tentang Rencana Tata
Ruang Kawasan ..... , Perda Nomor .........Tahun ..... tentang RTRW Provinsi
................ dan Perda Nomor ............ Tahun ............ tentang RTRW
Kabupaten/Kota*) ................................ , kami manyatakan bahwa rencana
lokasi bandar udara ............................ sudah sesuai dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah dan Tataran Transportasi Wilayah Provinsi .................... serta
Rencana Tata Ruang Wilayah dan Tataran Transportasi Lokal
Kabupaten /Kota................
PEMRAKARSA RENCANA
BANDAR UDARA BARU
KOP SURAT
di
JAKARTA
Dengan hormat,
Sesuai perihal surat di atas, dengan ini disampaikan bahwa kami
...................................................................... sanggup menyediakan lahan
sesuai dengan kebutuhan lahan dalam Rencana Induk Bandar Udara
(Pemrakarsa)
KOP SURAT
di
JAKARTA
Dengan hormat,
Sesuai perihal surat di atas, dengan ini disampaikan bahwa berpedoman pada
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 tahun 2017, Perda Nomor ........... Tahun ....... tentang RTRW
Provinsi ......................... dan Perda Nomor ............ Tahun ............ tentang
RTRW Kabupaten /Kota*) ............................. , kami menerangkan lokasi
bandar udara ........................... tidak terletak di kawasan taman nasional,
hutan lindung, daerah cagar alam/budaya, lahan konservasi atau potensi
sumber daya alam.
BUPATI/WALIKOTA*)
(Nama Jelas)
- 13 -
KOP SURAT
Nomor : .......................... 2 0 ..
Lampiran : ..........................
Perihal : Kesanggupan untuk Kepada
mengamankan dan
mengendalikan Yth. Menteri Perhubungan
tataguna lahan sekitar
bandar udara di
Jakarta
Dengan hormat,
Sesuai perihal surat di atas, dengan ini disampaikan bahwa berpedoman
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan persyaratan
KKOP, BKK, DLKr dan DLKp dalam Rencana Induk Bandar Udara
........................ , kami sanggup untuk mengamankan dan mengendalikan tata
guna lahan di sekitar Bandar Udara........................
BUPATI /WALIKOTA*)
(Nama Jelas)
- 14 -
KOP SURAT
Nomor 20 . ..
Lampiran
Perihal : Pernyataan Kesesuaian Kepada
Rencana Pengembangan
Bandar Udara ... dengan Yth. Menteri Perhubungan
RTRW dan Tatrawil Provinsi
serta RTRW dan Tatralok di
Kabupaten /Kota
Jakarta
Dengan hormat,
Sesuai perihal surat di atas, dengan ini disampaikan bahwa berpedoman pada
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 tahun 2017, Perpres Nomor .... Tahun .... Tentang Rencana Tata
Ruang Kawasan..... , Perda Nom or.....Tahun..... tentang RTRW Provinsi.......
dan Perda Nom or..... Tahun ...... tentang RTRW Kabupaten/Kota*) ...... , kami
menyatakan bahwa rencana pengembangan bandar udara .............. sudah
sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Tataran Transportasi Wilayah
Provinsi ... serta Rencana Tata Ruang Wilayah dan Tataran Transportasi Lokal
Kabupaten/Kota......
II. LAMPIRAN V
EVALUASI STUDI KELAYAKAN BANDAR UDARA ... KABUPATEN/KOTA*) ... PROVINSI ...
2 Kelayakan Ekonomi
a. N et P resent Value (NPV) Ada/Tidak NPV > 0
b. Econom ic Internal R ate o f R etu rn (EIRR) Ada/Tidak EIRR > Tingkat Suku Bunga Bank
c. Profitability Index (PI)/ B enefit Cost R atio (BCR) Ada/Tidak PI > 1 , BCR > 1
d. Payback Period (PP) Ada/Tidak PP < 20 tahun
- 16 -
4 Kelayakan Operasional
6 Kelayakan Lingkungan
Tidak terdapat lahan konservasi, cagar
a. Lingkungan alam (natural environm ent) Ada/Tidak alam/budaya, potensi sumber daya alam dan
permukiman
Tidak terdapat lahan konservasi, cagar
b. Peruntukan lahan Ada/Tidak alam/budaya, potensi sumber daya alam dan
permukiman
Dikuasai oleh Unit Penyelenggara Bandar
c. Penguasaan lahan Ada/Tidak
Udara
d. Aliran air permukaan /sistem drainase Ada/Tidak Aliran permukaan tidak memerlukan
- 18 -
7 Kelayakan Sosial
Tidak dilakukan relokasi penduduk atau
a. Relokasi penduduk Ada/Tidak relokasi dapat dilakukan tanpa menimbulkan
dampak yang besar
b. Keserasian dan keseimbangan dengan Ada/Tidak Serasi
budaya setempat
Jakarta.................................. 20
Mengetahui :
Pemrakarsa Dievaluasi : Kasubdit Tatanan
1 1. Kebandarudaraan & Lingkungan
2 2.
B. EVALUASI DOKUMEN RENCANA INDUK BANDAR UDARA
TAHAP II =
TAHAP II =
TAHAP II =
TAHAP II =
TAHAP II =
TAHAP II =
Analisis Ekonomi
a. Pembandingan dikembangkan atau
Ada/Tidak
tidak
b. Manfaat apabila Bandar udara
Ada/Tidak
dikembangkan
c. Manfaat yang hilang bila tidak
Ada/Tidak
dikembangkan
d. N et P resent Value (NPV) Ada/Tidak NPV > 0
e. E con om ic Internal Rate o f R eturn
Ada/Tidak EIRR > Tingkat Suku Bunga Bank
(EIRR)
f. Profitability Ind ex (PI)/B enefit Cost
Ada/Tidak PI > 1 , BCR > 1
Ratio (BCR)
g. Payback Period (PP) Ada/Tidak PP < 20 tahun
- 21 -
Analisis Finansial
TAHAP II =
TAHAP II =
TAHAP II =
TAHAP I =
TAHAP II =
TAHAP II =
TAHAP II =
TAHAP II =
- 23 -
h. Fasilitas jalan masuk dan Multimoda Ada/Tidak Jalan Masuk dan Perpindahan Moda (multimoda)
Jakarta,................................ 20
Mengetahui :
Pemrakarsa Dievaluasi : Kasubdit Tatanan
1 1■ Kebandarudaraan & Lingkungan
2 2.
- 27 -
Jakarta,................................ 20
Mengetahui :
Pemrakarsa Dievaluasi : Kasubdit Tatanan
1 1. Kebandarudaraan & Lingkungan
2 2.
MENTERI PERHUBUNGAN,
ttd
J HUKUM,