No Urut : 01
NIKOL SEJAJAR
No.Peraga : UM/15/ST 41 A
Warna Absorbsi : Putih Kekuningan
Bentuk : Euhedral
Belahan : Tidak ada
Pecahan : Tidak rata
Pleokroisme : Tidak ada
Relief : Tinggi
Intensitas : Sedang
1 𝑚𝑚 1 𝑚𝑚
Ukuran Mineral : 𝐵𝑠 = 10 × 4 = = 0.025 mm NIKOL SILANG
40
𝐷𝑀𝑃 = 𝐵𝑠 × 𝑧
= 0.025 × 46
= 1,15 𝑚𝑚
Warna interferensi : Putih Abu-Abu
Bias Rangkap : 0,005 (Orde I)
Sudut Gelapan : 51°
Jenis Gelapan : Miring
Kembaran : Tidak ada
Nama Mineral : Kuarsa (SiO2)
Keterangan :
Pada hari Jumat tanggal 18 Oktober 2019, dalam praktikum mineral optik
dan petrografi di Laboratorium dilakukan pengamatan sayatan tipis mineral
menggunakan mikroskop polarisasi dengan metode pengamatan nikol sejajar dan
nikol silang. Pada metode pengamatan nikol sejajar yang menjadi parameter
adalah warna absorbsi, bentuk mineral, belahan (cleavage), pecahan (fracture),
pleokroisme, relief mineral, intensitas dan ukuran mineral. Pada metode
pengamatan nikol silang yang menjadi parameter adalah warna interferensi, bias
rangkap (birefringence), sudut gelapan, jenis gelapan (extinction), dan kembaran.
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK& PETROGRAFI
Warna absorbsi adalah warna cahaya yang melewati sumbu indikatrik yang
bergetar sejajar dengan arah polarisator dan teramati oleh mata pengamat, warna
terjadi akibat adanya gejala serapan cahaya yang melintasi kristal. Bentuk mineral
adalah kenampakan bentuk mineral yang secara optik dilakukan dengan melihat
dalam kondisi dua dimensi. Ada 3 macam bentuk mineral, bentuk mineral yang
seluruhnya dibatasi oleh bidang kristalnya sendiri disebut Euhedral, jika sebagian
dibatasi oleh bidang kristalnya sendiri disebut Subhedral, jika tidak dibatasi
bidang kristalnya sendiri disebut Anhedral. Belahan (cleavage) adalah bidang-
bidang pada mineral yang berbentuk lurus dengan arah tertentu sesuai dengan
bentuk kristalnya, dimana salah satu dari sifat mineral adalah adanya bidang
belahan yang tetap, hal tersebut berhubungan pula dengan sifat-sifat khusus
struktur atom mineral tersebut. Pecahan (fracture ) adalah bidang-bidang kecil dari
mineral yang tidak lurus dengan arah yang tidak teratur dan tidak dikontrol oleh
struktur atomnya. Pleokroisme adalah gejala perubahan warna mineral pada
ortoskop tanpa nikol atau nikol sejajar bila meja objek diputar 90º, bila terjadi dua
perubahan warna yang berbeda disebut Dwikroik, bila terjadi perubahan tiga
warna yang berbeda disebut Trikroik. Relief mineral adalah kenampakan yang
timbul akibat adanya perbedaan indeks bias antara suatu mineral dengan media
yang terdapat disekitarnya, relief biasanya meliliki kenampakan seperti sebuah
garis yang mengelilingi bagian permukaan mineral yang di amati, semakin jelas
kenampakan dari garis tersebut semakin tinggi relief pada mineral tersebut.
Intensitas adalah banyaknya cahaya yang dilihat saat diafragma digunakan. Ketika
suatu objek di berikan cahaya, dapat kita lihat bahwa semakin terang objek
mineral tersebut maka semakin tinggi intensitas dari mineral tersebut. Ukuran
mineral adalah ukuran yang dimiliki suatu mineral yang dapat dihitung dari hasil
perkalian antara perbesaran lensa okuler dan lensa obyektif, bisa juga dilihat
langsung dengan mikrometer obyek atau penggaris dan umumnya menggunakan
satuan milimeter (mm). Warna interferensi adalah warna yang dihasilkan dari
cahaya yang diteruskan melalui analisator kepada mata pengamat yang terjadi
pada mineral anisotrop karena adanya selisih harga indeks bias sinar ordiner dan
sinar ekstraordiner. Rangkaian warna interferensi terbagi menjadi beberapa orde,
mulai dari orde pertama hingga orde keempat. Semakin tinggi ordenya maka akan
semakin cerah (terang) warnanya, begitupun sebaliknya, semakin rendah ordenya,
maka akan semakin gelap warnanya. Harga bias rangkap (Birefringence)
merupakan selisih maksimum kedua indeks bias sinar yang bergetar dalam suatu
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK& PETROGRAFI
bumi. Kuarsa (SiO2) memiliki resistensi yang tinggi, tidak mudah berubah dan
sangat stabil pada lingkungan yang mengalami pelapukan. Kuarsa memiliki
ukuran mineral yang kecil ini menunjukkan bahwa mineral ini terbentuk paling
akhir oleh karena tidak memiliki cukup ruang untuk terbentuk setelah mineral-
mineral ini terbentuk. Kuarsa (SiO2) terbentuk langsung dari proses pengkristalan
magma pada suhu 372-4000C.
PRAKTIKAN ASISTEN
No Urut : 02
NIKOL SEJAJAR
No.Peraga : UM/14/ST 40
Warna Absorbsi : Kuning
Bentuk : Anhedral
Belahan : Tidak ada
Pecahan : Rata
Pleokroisme : Tidak ada
Relief : Tinggi
Intensitas : Tinggi
1 𝑚𝑚 1 𝑚𝑚
Ukuran Mineral : 𝐵𝑠 = 10 × 4 = = 0.025 mm NIKOL SILANG
40
𝐷𝑀𝑃 = 𝐵𝑠 × 𝑧
= 0.025 × 46
= 1,15 𝑚𝑚
Warna interferensi : Biru, Ungu
Bias Rangkap : 0,027 (Orde III)
Sudut Gelapan : 47°
Jenis Gelapan : Miring
Kembaran : Tidak ada
Nama Mineral : Monticellite (CaMgSiO4)
Keterangan :
Pada hari Jumat tanggal 18 Oktober 2019 dalam praktikum mineral optik
dan petrografi di Laboratorium dilakukan pengamatan sayatan tipis mineral
menggunakan mikroskop polarisasi dengan metode pengamatan nikol sejajar dan
nikol silang. Pada metode pengamatan nikol sejajar yang menjadi parameter
adalah warna absorbsi, bentuk mineral, belahan (cleavage), pecahan (fracture),
pleokroisme, relief mineral, intensitas dan ukuran mineral. Pada metode
pengamatan nikol silang yang menjadi parameter adalah warna interferensi, bias
rangkap (birefringence), sudut gelapan, jenis gelapan (extinction), dan kembaran.
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK& PETROGRAFI
Warna absorbsi adalah warna cahaya yang melewati sumbu indikatrik yang
bergetar sejajar dengan arah polarisator dan teramati oleh mata pengamat, warna
terjadi akibat adanya gejala serapan cahaya yang melintasi kristal. Bentuk mineral
adalah kenampakan bentuk mineral yang secara optik dilakukan dengan melihat
dalam kondisi dua dimensi. Ada 3 macam bentuk mineral, bentuk mineral yang
seluruhnya dibatasi oleh bidang kristalnya sendiri disebut Euhedral, jika sebagian
dibatasi oleh bidang kristalnya sendiri disebut Subhedral, jika tidak dibatasi
bidang kristalnya sendiri disebut Anhedral. Belahan (cleavage) adalah bidang-
bidang pada mineral yang berbentuk lurus dengan arah tertentu sesuai dengan
bentuk kristalnya, dimana salah satu dari sifat mineral adalah adanya bidang
belahan yang tetap, hal tersebut berhubungan pula dengan sifat-sifat khusus
struktur atom mineral tersebut. Pecahan (fracture ) adalah bidang-bidang kecil dari
mineral yang tidak lurus dengan arah yang tidak teratur dan tidak dikontrol oleh
struktur atomnya. Pleokroisme adalah gejala perubahan warna mineral pada
ortoskop tanpa nikol atau nikol sejajar bila meja objek diputar 90º, dimana setiap
mineral memiliki sifat pleokroisme berbeda-beda. Bila terjadi dua perubahan
warna yang berbeda disebut Dwikroik, bila terjadi perubahan tiga warna yang
berbeda disebut Trikroik. Relief mineral adalah kenampakan yang timbul akibat
adanya perbedaan indeks bias antara suatu mineral dengan media yang terdapat
disekitarnya, relief biasanya meliliki kenampakan seperti sebuah garis yang
mengelilingi bagian permukaan mineral yang di amati, semakin jelas kenampakan
dari garis tersebut semakin tinggi relief pada mineral tersebut. Intensitas adalah
banyaknya cahaya yang dilihat saat diafragma digunakan. Ketika suatu objek di
berikan cahaya, dapat kita lihat bahwa semakin terang objek mineral tersebut
maka semakin tinggi intensitas dari mineral tersebut. Ukuran mineral adalah
ukuran yang dimiliki suatu mineral yang dapat dihitung dari hasil perkalian antara
perbesaran lensa okuler dan lensa obyektif, bisa juga dilihat langsung dengan
mikrometer obyek atau penggaris dan umumnya menggunakan satuan milimeter
(mm). Warna interferensi adalah warna yang dihasilkan dari cahaya yang
diteruskan melalui analisator kepada mata pengamat yang terjadi pada mineral
anisotrop karena adanya selisih harga indeks bias sinar ordiner dan sinar
ekstraordiner. Rangkaian warna interferensi terbagi menjadi beberapa orde, mulai
dari orde pertama hingga orde keempat. Semakin tinggi ordenya maka akan
semakin cerah (terang) warnanya, begitupun sebaliknya, semakin rendah ordenya,
maka akan semakin gelap warnanya. Harga bias rangkap (Birefringence)
merupakan selisih maksimum kedua indeks bias sinar yang bergetar dalam suatu
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK& PETROGRAFI
PRAKTIKAN ASISTEN
No Urut : 03
NIKOL SEJAJAR
No.Peraga : UM/09/ST 27
Warna Absorbsi : Coklat muda
Bentuk : Subhedrall
Belahan : 1 Arah
Pecahan : Tidak ada
Pleokroisme : Dwikroik
Relief : Sedang
Intensitas : Sedang
1 𝑚𝑚 1 𝑚𝑚
Ukuran Mineral : 𝐵𝑠 = 10 × 4 = = 0.025 mm NIKOL SILANG
400
𝐷𝑀𝑃 = 𝐵𝑠 × 𝑧
= 0.025 × 23
= 0,575 𝑚𝑚
Warna interferensi : Hijau
Bias Rangkap : 0,004 (Orde I)
Sudut Gelapan : 60°
Jenis Gelapan : Miring
Kembaran : Tidak ada
Nama Mineral : Klorit (ClO2-)
Keterangan :
Pada hari Jumat tanggal 18 Oktober 2019 dalam praktikum mineral optik
dan petrografi di Laboratorium dilakukan pengamatan sayatan tipis mineral
menggunakan mikroskop polarisasi dengan metode pengamatan nikol sejajar dan
nikol silang. Pada metode pengamatan nikol sejajar yang menjadi parameter
adalah warna absorbsi, bentuk mineral, belahan (cleavage), pecahan (fracture),
pleokroisme, relief mineral, intensitas dan ukuran mineral. Pada metode
pengamatan nikol silang yang menjadi parameter adalah warna interferensi, bias
rangkap (birefringence), sudut gelapan, jenis gelapan (extinction), dan kembaran.
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK& PETROGRAFI
Warna absorbsi adalah warna cahaya yang melewati sumbu indikatrik yang
bergetar sejajar dengan arah polarisator dan teramati oleh mata pengamat, warna
terjadi akibat adanya gejala serapan cahaya yang melintasi kristal. Bentuk mineral
adalah kenampakan bentuk mineral yang secara optik dilakukan dengan melihat
dalam kondisi dua dimensi. Ada 3 macam bentuk mineral, bentuk mineral yang
seluruhnya dibatasi oleh bidang kristalnya sendiri disebut Euhedral, jika sebagian
dibatasi oleh bidang kristalnya sendiri disebut Subhedral, jika tidak dibatasi
bidang kristalnya sendiri disebut Anhedral. Belahan (cleavage) adalah bidang-
bidang pada mineral yang berbentuk lurus dengan arah tertentu sesuai dengan
bentuk kristalnya, dimana salah satu dari sifat mineral adalah adanya bidang
belahan yang tetap, hal tersebut berhubungan pula dengan sifat-sifat khusus
struktur atom mineral tersebut. Pecahan (fracture ) adalah bidang-bidang kecil dari
mineral yang tidak lurus dengan arah yang tidak teratur dan tidak dikontrol oleh
struktur atomnya. Pleokroisme adalah gejala perubahan warna mineral pada
ortoskop tanpa nikol atau nikol sejajar bila meja objek diputar 90º, dimana setiap
mineral memiliki sifat pleokroisme berbeda-beda. Bila terjadi dua perubahan
warna yang berbeda disebut Dwikroik, bila terjadi perubahan tiga warna yang
berbeda disebut Trikroik. Relief mineral adalah kenampakan yang timbul akibat
adanya perbedaan indeks bias antara suatu mineral dengan media yang terdapat
disekitarnya, relief biasanya meliliki kenampakan seperti sebuah garis yang
mengelilingi bagian permukaan mineral yang di amati, semakin jelas kenampakan
dari garis tersebut semakin tinggi relief pada mineral tersebut. Intensitas adalah
banyaknya cahaya yang dilihat saat diafragma digunakan. Ketika suatu objek di
berikan cahaya, dapat kita lihat bahwa semakin terang objek mineral tersebut
maka semakin tinggi intensitas dari mineral tersebut. Ukuran mineral adalah
ukuran yang dimiliki suatu mineral yang dapat dihitung dari hasil perkalian antara
perbesaran lensa okuler dan lensa obyektif, bisa juga dilihat langsung dengan
mikrometer obyek atau penggaris dan umumnya menggunakan satuan milimeter
(mm). Warna interferensi adalah warna yang dihasilkan dari cahaya yang
diteruskan melalui analisator kepada mata pengamat yang terjadi pada mineral
anisotrop karena adanya selisih harga indeks bias sinar ordiner dan sinar
ekstraordiner. Rangkaian warna interferensi terbagi menjadi beberapa orde, mulai
dari orde pertama hingga orde keempat. Semakin tinggi ordenya maka akan
semakin cerah (terang) warnanya, begitupun sebaliknya, semakin rendah ordenya,
maka akan semakin gelap warnanya. Harga bias rangkap (Birefringence)
merupakan selisih maksimum kedua indeks bias sinar yang bergetar dalam suatu
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK& PETROGRAFI
piroksin, hornblende dan biotit. Klorit terbentuk karena adanya reaksi antara
mineral piroksin dengan larutan hidrotermal yang kemudian membentuk klorit.
Pembentukan mineral ini sangat erat hubungannya dengan peristiwa
metamorphosis yang diakibatkan oleh panas.
PRAKTIKAN ASISTEN
REFERENSI