Anda di halaman 1dari 3

SEJARAH MATEMATIKA JAMAN YUNANI KUNO

Kemajuan matematika Yunani Kuno bertepatan dengan masa keemasan peradaban Yunani pada
abad ke-6 SM. Penemu-penemu pada jaman yunani kuno antara lain: Euclid, Archimedes, Apollo,
Claudius Ptolemy, Pappi Alexandrini, dan Diophantus. Setelah penemuan yang muncul oleh ahli-ahli
geometri hebat Yunani, penemuan matematika tidak lagi sangat mencolok. Hampir semua karya
matematika Yunani kuno yang benar-benar produktif dihasilkan pada selang waktu yang relatif singkat,
yaitu pada 350-200 SM

SISTEM BILANGAN YUNANI KUNO

Pada sekitar tahun 450 SM, orang-orang Yunani di Ionia menggunakan sistem bilangan
dengan lambing. Mereka melambangkan bilangan-bilangan dengan 24 huruf dalam abjad Yunani
biasa, ditambah dengan 3 huruf poenik yang sudah tidak digunakan lagi.

Bangsa Yunani memiliki kebiasaan berpikir abstrak. Hal ini dapat terlihat pada perilaku
dari kebudayaan-kebudayaan yang berbeda dalam memperlakukan bilangan √2. Ketika bangsa
Babilonia dapat mengaproksimasi nilai dari √2 dengan keakuratan yang tinggi, bangsa Yunani
lah yang membuktikan bahwa √2 adalah bilangan irasional.

1. Sistem Bilangan Ionik

Sistem bilangan ionik merupakan sistem bilangan penjumlahan, sehingga semua


bilangan dari 1 sampai 99 dapat diwakilkan sebanyak-banyaknya tiga simbol.

Gambar 1: Bilangan ionik

Contoh penulisan:

12 = 10 + 2 = 𝜄𝛽
21 = 20 + 1 = 𝜅𝛼
247 = 200 + 40 + 7 = 𝜎𝜇𝜍
2. Sistem Bilangan Attic

Sistem numerasi ini berkembang sekitar tahun 600 SM-300SM dan dikenal
sebagai angka acrophonic karena simbol berasal dari huruf pertama dari kata-kata
yang mewakili simbol: puluhan, ratusan, ribuan, dan puluh ribuan. Dalam sistem
numerasi ini lambang untuk nol belum ada. Terdapat pula lambang penyingkat,
yaitu 5 (pente) yang apabila digabung dengan lambang lain menghasilkan perkalian
5 dengan nilai lambang yang digabung.

Gambar 2: Lambang bilangan attic

Contoh penulisan:

25 = ΔΔΓ
555 = ΗΔΓ
37 = ΔΔΔΙΙΙΙΙΙΙ
1115 = ΧΗΔΓ
TOKOH-TOKOH MATEMATIKAWAN YUNANI KUNO

1. Thales

Thales adalah seorang filsuf yang lahir antara tahun 624-625 SM dan meninggal sekitar
tahun 547-546 SM. Salah satu karyanya adalah teorema thales yang berisi:

 Suatu lingkaran dibagi dua sama besar oleh diameternya.


 Sudut-sudut alas suatu segitiga sama kaki adalah sama.
 Pasangan sudut siku-siku yang dibuat oleh dua garis yang berpotongan adalah sama.
 Dua segitiga yang sebangun jika dua sudut dan satu sisinya sama.
 Suatu sudut yang dilukis dalam setengan lingkaran adalah siku-siku.
2. Phytagoras

Lahir pada tahun 570 SM di pulau Samos yang dikenal sebagai bapak bilagan. Salah satu
karyanya adalah teorema Phytagoras.

3. Euclid
Matematikawan dari Alexandria, Mesir. Dikenal sebagai bapak geometri dan
mengemukakan teori bilangan. Karya-karyanya antara lain: Geometri Euclid dan Elemen
Euclid.

4. Diophantus

Matematikawan dari Alexandria, Mesir. Penulis dari serangkaian buku yang disebut
Arithmetica. Salah satu karyanya adalah persamaan Diopanthin. Persamaan Linear
Diophantin adalah persamaan yang koefisien dan variabelnya berupa bilangan bulat. Bentuk
umum persamaan linear diopanthin adalah ax+by=c, akan mempunyai solusi jika dan hanya
jika FPB(a,b)|c

Anda mungkin juga menyukai