Anda di halaman 1dari 41

PROSES PRODUKSI HYDROGEN MENGGUNAKAN

STEAM REFORMING BIO-OIL DENGAN SOFTWARE


ASPEN HYSYS V7.3

Disusun Oleh :
 Felicia Gunawan 1141700011
 Nurfitrriyana Mayau 1141700021

PRODI TEKNIK KIMIA


INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga kami pada akhirnya
bisa menyelesaikan Makalah yang berjudul “Proses Produksi Hydrogen menggunakan Steam
Reforming Bio-Oil dengan software Aspen HysysV7.3”

Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Dosen Mata Kuliah Komputasi Proses ini
( Agam Duma K.W .ST.MT) yang selalu memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga
Makalah yang berjudul “Proses Produksi Hydrogen menggunakan Steam Reforming Bio-Oil
dengan software Aspen HysysV7.3” ini dapat disusun dengan baik.

Semoga Makalah yang telah kami susun ini turut memperkaya ilmu serta bisa menambah
pengetahuan,pengalaman,wawasan para pembaca.

Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Kami
juga menyadari bahwa Makalah ini juga masih memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu
kami mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca sekalian demi Makalah ini menjadi
lebih baik lagi.

Penulis
DAFTAR ISI

Cover………………………………………………………………………………………….…...1

Kata Pengantar……………………………………………………………………………….…....2

Daftar Isi……………………………………………………………………………….……….…3

Daftar Tabel…………………………………………….…………………………………………5

Daftar Gambar…………………………………………………………………………………….6

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….….7

1.1.1 Pengertian……………………………………………………………….…..8

1.1.2 Perolehan Bio-Hydrogen……………………………………………….…...8

1.1.3 Penggunaan Bio-Hydrogen…………………………………………….…....8

1.2 Tujuan……………………………………………………………………………..…..9

BAB II DESKRIPSI PROSES

2.1 Persiapan Awal………………………………………………………………………10

2.2 Reaksi Steam Reforming…………………………………………………………….11

BAB III NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

3.1 Neraca Massa……………………………………………………………………..… 12

3.2 Neraca Energi………………………………………………….……………………..14

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil …………………………………………………………………………....……17

4.2 Pembahasan…………………………………………………………………....……..17

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan………………………………………………...……………………...…18
Lampirann………………………………………………………………………………………..19

Daftar Pustaka……….…………………………………………………………………………...41
DAFTAR TABEL

Tabel 1.Neraca Massa Kompresor………………………………………………………………12

Tabel 2.Neraca Massa Mixer…………………………………………………………………….12

Tabel 3.Neraca Massa Fired Heater……………………………………………………………...12

Tabel 4.Neraca Massa Mixer…………………………………………………………………….13

Tabel 5.Neraca Massa Heater……………………………………………………………………13

Tabel 6.Neraca Massa E.Reactor………………………………………………………………...13

Tabel 7.Neraca Massa Cooler……………………………………………………………………13

Tabel 8.Neraca Massa E.Reactor………………………………………………………………...14

Tabel 9.Neraca Massa Cooler……………………………………………………………………14

Tabel 10.Neraca Massa E.Reactor……………………………………………………………….14

Tabel 11.Neraca Massa Cooler…………………………………………………………………..15

Tabel 12.Neraca Energy Kompressor……………………………………………………………14

Tabel 13. Neraca Energy Mixer………………………………………………………………….14

Tabel 13. Neraca Energy Mixer………………………………………………………………….15

Tabel 13. Neraca Energy Fired Heater…………………………………………………………..15

Tabel 13. Neraca Energy Heater…………………………………………………………………15

Tabel 13. Neraca Energy Equilibrium Reactor…………………………………………………..15

Tabel 13. Neraca Energy Cooler…………………………………………………………………15

Tabel 13. Neraca Energy Equilibrium Reactor………………………………………………….16

Tabel 13. Neraca Energy Cooler…………………………………………………………………16

Tabel 13. Neraca Energy Equilibrium Reactor………………………………….……………….16

Tabel 13. Neraca Energy Cooler…………………………………………………………………16

Tabel 13. Hasil…………………………………………………………………………………..17


DAFTAR GAMBAR
1. Gambar
1.1 PFD Simulasi…………………………………………………………...……………18
1.2 Grafik…………………………………………………………...……………………18
1.3 Tabel

Neraca Massa
1.3.1 Kompresor………………………………………………………….…………..19
1.3.2 Heater………………………………………………………………………..…20
1.3.3 Cooler (E-101)……………………………………………...… ……………....21
1.3.4 Cooler (E-102)…………………………………… ……………...…………....22
1.3.5 Cooler (E-103)…………………………………………… ...………...……….23
1.3.6 E.Reactor (ERV-100)…………………………………… …...……….……….24
1.3.7 E.Reactor (ERV-101)………………………………… ……...………….…….25
1.3.8 E.Reactor (ERV-102)……………………………… ……………...…………..26
1.3.9 Fired Heater (FH-100)……………………… …………………...………...….27
1.3.10 Mixer (MIX-100)…………………………… …………………..….………..30
1.3.11 Mixer (MIX-101)……………………………… ………………….…………31

Neraca Energy
1.3.12 Kompresor………………………………………………………..…………..34
1.3.13 Heater……………………………………………………….……………..…34
1.3.14 Cooler (E-101)…………………………… ………………………………....35
1.3.15 Cooler (E-102)………………………… …………………………………....35
1.3.16 Cooler (E-103)………………… …………………………………...……….36
1.3.17 E.Reactor (ERV-100)………… …………………………………………….36
1.3.18 E.Reactor (ERV-101)…… ………………………………………………….37
1.3.19 E.Reactor (ERV-102)…………… ……………………….………..………..37
1.3.20 Fired Heater (FH-100)………………………… ……….………………..….38
1.3.21 Mixer (MIX-100)……………………… …………………….……………..38
1.3.22 Mixer (MIX-101)……………………… ……..……………….……………39

1.4 Hasil…………………………………………………………………..…….………39
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia, penggunaan energi fosil seperti minyak bumi, gas alam, dan batu
bara memunculkan isu pencemaran lingkungan. Beberapa diantaranya berupa, emisi gas
CO2 dan pemanasan global. Gas rumah kaca seperti karbondioksida (CO2), metana
(CH4), dan NO2 membentuk lapisan di atmosfir yang dapat menahan panas yang akan
keluar yang akan menyebabkan atmosfir bumi semakin panas .Di Indonesia, sangat
memungkinkan untuk menggunakan energi terbarukan yang berkelanjutan dengan bahan
baku dari tumbuhan bahkan limbah sisa olahan tumbuhan . Salah satu yang digunakan
adalah bio crude oil yang berasal dari limbah kelapa sawit dalam hal ini, tandan kosong
kelapa sawit. Bio crude oil sendiri dihasilkan melalui 2 jenis proses, yakni slow pyrolysis
dan fast pyrolysis. Pada jenis proses fast pyrolysis yaitu, bio massa dipanaskan di dalam
reaktor dengan waktu yang singkat yakni 1-2 detik dan suhu 400-650 °C
Pada proses produksi bio crude oil dari limbah kelapa sawit, menghasilkan hasil
utama berupa bio crude oil dan produk samping berupa arang dan gas . Namun, dalam
bio crude oil yang dihasilkan mengandung 15-30 % serta terdapat pula 35-40 %
kandungan oksigen . Kandungan oksigen didalam bio crude oil yang cukup tinggi dapat
dikurangi dengan melalui proses dehidrooksigenasi . Kandungan oksigen yang telah
dikurangi tersebut berikatan dengan H2, dan menjadi H2O .Kandungan air menjadi
kurang lebih 60 % , tersebut selanjutnya diolah menjadi biohidrogen, yang memiliki
kegunaan untuk dijadikan bahan bakar maupun kebutuhan pabrik petrokimia .
Sedangkan, bio crude oil yang sudah memiliki sedikit kandungan oksigen dan air
selanjutnya diolah menjadi berbagai macam bahan bakar .
1.1.1 Pengertian

Biohidrogen merupakan hidrogen yang dihasilkan dengan proses biologi dari


bahan-bahan yang terbarukan, seperti biomassa, limbah bioamassa, limbah pertanian,
limbah industri, dan lain-lain (Ntaikou et all,2010). Salah satu contoh bahan baku yang
potensinya cukup besar di Indonesia adalah limbah cair pabrik kelapa sawit, limbah
pabrik tapioka dan limbah pabrik tebu (molases).

1.1.2 Perolehan Bio-Hydrogen

Biohidrogen dapat diproduksi dari bahan-bahan terbarukan melalui proses biologi


yang melibatkan mikroba. Proses ini lebih dikenal dengan proses fermentasi atau
anaerobic digestion. Bahan baku yang mengandung senyawa organik seperti gula,
karbohidrat, protein dan lemak dimasukkan dalam fermentor yang mengandung mikroba
tertentu sehingga terjadi proses penguraian senyawa organik menjadi gas hidrogen dan
karbon dioksida. Selain itu juga dihasilkan cairan yang mengandung asam-asam organik
seperti asam asetat, asam butirat, etanol. Selanjutnya, caran ini dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk cair.

1.1.3 Penggunaan Bio-Hydrogen


Selain sebagai bahan baku industri seperti ammonia, kilang minyak, produksi
methanol dan lain-lain, hidrogen dapat digunakan sebagai bahan bakar. Hidrogen
memiliki kisaran flammability yang lebar, yakni antara 4-75%. Kisaran ini lebih besar
dibandingkan dengan metana dan bensin, yaitu masing-masing 4,3-15% dan1,4-7,6%.
Selain itu energi ignition-nya rendah, yakni 0,02 mJ, yang berarti bahwa ketika hidrogen
berada pada kisaran konsentrasi flammability hidrogen mudah terbakar dengan adanya
sedikit energi. Sedangkan energi ignition metana dan bensin masing-masing 0,24 dan
0,28 mJ. Hal ini menunjukkan bahwa hidrogen merupakan gas yang mudah terbakar.
Kecepatan pembakaran juga tinggi, yakni 1,85 m/s. Biohidrogen ini dapat diguakan
sebagai bahan bakar dan penggunaannya dapat untuk penerangan, rumah tangga,
transportasi, komunikasi (Base Transfer Station/BTS)dan lain-lain. Alat untuk
mengkonversi hidrogen menjadi energi ini dapat berupa Internal Combustion Engine
(ICE) atau fuel cell. Menurut penelitian, ICE berbahan bakar hidrogen memiliki nilai
oktan lebih besar dari 120 sehingga menghasilkan sedikit ketukan dibandingkan dengan
bensin yang memiliki nilai oktan 95. Selain digunakan dalam bentuk murni, hidrogen
dapat diguakan sebagai aditif yang dicampurkan dalam gas metana yang digunakan
sebagai bahan bakar dalam ICE. Campuran gas ini lebih dikenal sebagai hythane.
Keuntungan dari hythane ini adalah dapat digunakan untuk semua cuaca, tidak
memerlukan pemanasan, efisiensi 25% lebih besar dibandingkan dengan jika
menggunakan gas alam saja. Campuran ini biasanya mengandung 20% hidrogen dan 80%
gas alam. Pada rasio ini, tidak diperlukan modifikasi mesin dan dapat menurunkan emisi
lebih dari 20%.

1.2 Tujuan

1. Mengaplikasikan hasil belajar mata kuliah Komputasi Proses menggunakan aplikasi


Aspen Hysys
2. Mempermudah perhitungan informasi data dalam pembuatan suatu simulasi yang ada
dan dapat menyelesaikan kasus-kasus yang terkait
BAB II

DESKRIPSI PROSES

Proses pada pabrik bio hidrogen dari bio oil terbagi menjadi beberapa unit, yaitu unit
dehidrooksigenasi, unit pemisahan, unit steam reforming, unit water gas shift, dan unit
pemurnian. Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh perbandingan komposisi massa metana
(CH4) dengan steam (H2O) pada unit steam methane reforming.

2.1 Persiapan Awal


 .Persiapan alat dan bahan, seperti reaktor, kondenser, mixer, fired heater,
compressor, heater dan bahan .Adapun bahan yang digunakan yaitu:
 Bahan Baku awal : - Air
- Methane
- Hydrogen
- Karbon Monoksida
- Karbon dioksida

 Komposisi bahan Bio –oil : - Karbon


- Hydrogen
- Oksigen
- Air
- Lignin Pirolitik
- Carboxilic Acid
- Aldehid
- Gula
- Keton
- Alkohol

 Komposisi Udara : - Nitrogen


- Oksigen
- Argon
- Karbon dioksida

 Penempatan umpan bio-oil aqueous fraction


 Penempatan stream CH4 Feed
 Penempatan umpan udara

2.2. Reaksi Steam Reforming

 CH4 dikompressi sampai tekanan 10 bar dengan diberi nama TO HX-1


 Bio-Oil dicampur dengan air ,perbandingan Bio oil:air adalah 1:2 sehingga menjadi
Aqeous Fraction
 Umpan udara dimasukkan ke dalam Fired heater di Air Feed bersamaan dengan bahan
bakar hidrokarbon n-nonanal di Fuel Stream
 Campuran Aqeous Fraction tersebut dipanaskan dalam fired heater hingga mencapai suhu
300oC (OUT FEED) berada di Radiant Zone Outlet
 Sisa pembakaran sempurna pada Fired Heater berada di Combustion Product
 Aliran TO HX-1 dicampur dengan Aliran yang bernama Out Feed sehingga
menghasilkan MIX-OUT pada tekanan tetap
 Keluaran pada mixer dipanaskan hingga suhu 600oC sebelum dimasukkan ke dalam
reactor
 Keluaran Top pada Equilibrium Reaktor (ERV-100) dengan penamaan Reform Top
reactor didinginkan sampai suhu 400oC
 Lalu dimasukkan ke dalam reactor kembali
 Keluaran dari bagian Top pada Eqiulibrium reactor(ERV-102) dengan penamaan Top
LTS didinginkan kembali hingga suhu 300oC sebagai produk
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

3.1 Neraca Massa


3.1.1 Neraca Massa Kompresor (K-100)
Nama Aliran Input (Kg/h) Output (Kg/h)
CH4 Feed 6000,0000 -
TO HX-1 - 6000,000
Total 6000,0000 6000,000
Tabel 1.Kompresor (K-100)

3.1.2 Neraca Massa Mixer (Mix-101)


Nama Aliran Input (Kg/h) Output (Kg/h)
Bio-oil 6000,000 -
Aqeous Frac - 120000,000
H20 RYC 6000,000 -
Total 120000,000 120000,000
Tabel 2.Mixer (MIX-101)

3.1.3 Neraca Massa Fired Heater (FH-100)

Nama Aliran Input (Kg/h) Output (Kg/h)


Aqeous Frac 12000,0000 -
Out Feed - 12000,0000
AIR 6000,000 -
Fuel 6000,000 -
Out 1 - 12000,0000
Total 24000,0000 24000,0000
Tabel 3. Fired Heater (FH-100)

3.1.4 Neraca Massa Mixer (Mix-100)

Nama Aliran Input (Kg/h) Output (Kg/h)


TO HX 1 6000,000 -
OUT FEED 12000,0000 -
MIX OUT - 18000,0000
Total 18000,0000 18000,0000

Tabel 4.Mixer (MIX-100)

3.1.5 Neraca Massa Heater (E-100)

Nama Aliran Input (Kg/h) Output (Kg/h)


MIX OUT 18000,0000 -
HX1-OUT - 18000,0000
Total 18000,0000 18000,0000
Tabel 5.Heater (E-100)

3.1.6 Neraca Massa Equilibrium Reactor (ERV-100)

Nama Aliran Input (Kg/h) Output (Kg/h)


Top Bottom
HX1-OUT 18000,0000 - -
REFORM TOP - 17999,9994 -
REFORM BOTTOM - - 0,0006
Total 18000,0000 18000,0000
Tabel 6.E.Reactor (ERV-100)

3.1.7 Neraca Massa Cooler (E-101)

Nama Aliran Input (Kg/h) Output (Kg/h)


REFORM TOP 17999,9994 -
HTS IN - 17999,9994
Total 17999,9994 17999,9994
Tabel 7.Cooler(E-101)

3.1.8 Neraca Massa Equilibrium Reactor (ERV-101)

Nama Aliran Input (Kg/h) Output (Kg/h)


TOP BOTTOM
HTS IN 17999,9994 - -
TOP HTS - 17999,9993 -
BOTTOM HTS - - -
Total 17999,99 17999,99
Tabel 8.E.Reactor (ERV-101)
3.1.9 Neraca Massa Cooler ( E-102)

Nama Aliran Input (Kg/h) Output (Kg/h)


TOP HTS 17999,9993 -
LTS IN - 17999,9993
Total 17999,9993 17999,9993
Tabel 9.Cooler (E-102)

3.1.10 Neraca Massa Equilibrium Reactor (ERV-102)

Nama Aliran Input(Kg/h) Outpuut(Kg/h)


TOP BOTTOM
LTS IN 17999,9993 - -
TOP LTS - 1799,9999 -
BOTTOM LTS - - -
Total 17999,99 1799,99
Tabel 10.E.Reactor (E-102)

3.1.11 Neraca Massa Cooler (E-103)

Nama Aliran Input (Kg/h) Output (Kg/h)


TOP LTS 17999,9999 -
CONDENSOR - 17999,9999
Total 17999,9999 17999,9999
Tabel 11.Cooler (E-103)

3.2 Neraca Energy


3.2.1 Neraca Energy Kompresor (K-100)
Nama Aliran Input (Kg/h) Output(Kg/h)
CH4 FEED -28019130,5192638 -
COMP Q 4389390,18211527 -
TO HX-1 - -23629740,3371485
Total -23629740,3371485 -23629740,3371485
Tabel 12.Neraca Energy

3.2.2 Neraca Energy Mixer (Mix-100)


Nama Aliran Input (Kg/h) Output(Kg/h)
TO HX-1 -23629740,3371485 -
MIX OUT - -128763345,798297
OUT FEED -105133605,461149
Total -128763345,798297 -128763345,798297
Tabel 13.Neraca Energy Mixer (MIX-100)
3.2.3 Neraca Energy Mixer (MIX-101)
Nama Aliran Input (Kg/h) Output(Kg/h)
BIO-OIL -34842180,7264026 -
AQEOUS FRAC - -128211608,979822
H20 RYC -93369428,2534197 -
Total -128211608,979822 -128211608,979822
Tabel 14.Neraca Energy (MIX-101)

3.2.4 Neraca Energy Fired Heater (FH-100)


Nama Aliran Input (Kg/h) Output (Kg/h)
AQEOUS FRAC -128211608,979822
AIR (Udara) -141586,461539482
OUT 1 -103377998,938803
OUT FEED -105133605,461149
FUEL -15482116,0800837
Total -143835311,5 -208511604,4
Tabel 15.Neraca Energy Fired Heater (FH-100)

3.2.5 Neraca Energy Heater (E-100)


Nama Aliran Input (Kg/h) Output(Kg/h)
MIX OUT -128763345,798297
HX1-OUT -113828781,045788
HX1-Q 14934564,7525090
Total -113828781,045788 -113828781,045788
Tabel 16.Neraca Energy Heater (E-100)

3.2.6 Neraca Energy Equilibrium Reactor


Nama Aliran Input(Kg/h) Output (Kg/h)
TOP BOTTOM
HX1-OUT -113828781,045788 - -
Reform Top - -113828752,520872 -
Reform Bottom - - -
Total -113828752,520872 -113828752,520872
Tabel 17.Neraca Energy Equilibrium Reactor (ERV-100)

3.2.7 Neraca Energy Cooler (E-101)


Nama Aliran Input (Kg/h) Output(Kg/h)
REFORM TOP -113828752,520872 -
HTS IN - -118678138,061674
HX2-Q 4849385,54080249 -
Total -118678138,061674 -118678138,061674

Tabel 18.Neraca Energy Cooler (E-101)

3.2.8 Neraca Energy Equilibrium Reactor (ERV-101)


Nama Aliran Input(Kg/h) Output (Kg/h)
TOP BOTTOM
HTS IN -118678138,061674 - -
TOP HTS - -118677578,685531 -
BOTTOM HTS - - -
Total -118678138,061674 -118677578,685531
Tabel 19.Neraca Energy Equilibrium Reactor (ERV-101)

3.2.9 Neraca Energy Cooler (E-102)


Nama Aliran Input (Kg/h) Output(Kg/h)
TOP HTS -118677578,685531 -
LTS IN - -125562392,393891
HX3-Q 6884813,70836012 -
Total -125562392,393891 -125562392,393891

Tabel 20.Neraca Energy Cooler (E-102)

3.2.10 Neraca Energy Equilibrium Reactor (ERV-102)


Nama Aliran Input(Kg/h) Output (Kg/h)
TOP BOTTOM
LTS IN -125562392,393891 - -
TOP LTS - -125562402,985768 -
BOTTOM LTS - - -
Total -125562402,985768 -125562402,985768
Tabel 21. Neraca Energy Equilibrium Reactor (ERV-102)

3.2.11 Neraca Energy Cooler (E-103)


Nama Aliran Input (Kg/h) Output(Kg/h)
TOP LTS -125562402,985768 -
HX4-Q 2274415,46202814 -
CONDENSOR - -127836818,447796
Total -127836818,447796 -127836818,447796
Tabel 22.Neraca Energy Cooler (E-103)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Pada simulasi Proses Produksi pada pengolahan hydrogen menggunakan steam reforming
Bio-Oil dengan Software Aspen Hysys V7.3 diperoleh % yield pada hydrogen sebesar 0,13%
dan Karbon Moksida sebesar 0,58%

Komponen Mass Fraction (%)


Hydrogen (H) 0,13
Karbon Monoksida (CO) 0,58

Tabel 13. Hasil

4.2 Pembahasan
Pada simulasi proses produksi Hydrogen menggunakan Steam Reforming Bio-
Oil.Dengan Software Aspen Hysy V7.3 ini melewati beberapa rangkaian proses.Mulai dari
persiapan awal bahan baku,hingga proses reaksi Steam Reforming.Hal ini mengalami beberapa
hambatan ,karena tidak adanya data yang diketahui pada deskripsi PFD yang berada
dijurnal,sehingga penulis menentukan deskripsi tersebut dengan mencari berdasarkan literature
yang ada.

Hingga diperoleh % yield pada hydrogen sebesar 0,13% dan Karbon Moksida sebesar
0,58%.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Proses pada pabrik bio hidrogen dari bio oil terbagi menjadi beberapa unit, yaitu unit
dehidrooksigenasi, unit pemisahan, unit steam reforming, unit water gas shift, dan unit
pemurnian. Simulasi ini menjelaskan tentang pengaruh perbandingan komposisi massa metana
(CH4) dengan steam (H2O) pada unit steam methane reforming.Dengan memperoleh nilai
produk akhir berupa % Yield pada hydrogen sebesar 0,13% dan Karbon Moksida sebesar
0,58%
LAMPIRAN
1. Gambar

1.1 PFD Simulasi

1.2 Grafik
1.3 Tabel
1.3.1 Kompresor (K-100)
1.3.2 Heater (E-100)
1.3.3 Cooler (E-101)
1.3.4 Cooler (E-102
1.3.5 Cooler (E-103)
1.3.6 E.Reactor (ERV-100)
1.3.7 E.Reactoir (ERV-101)
1.3.8 E.Reactor (ERV-102)
1.3.9 Fired Heater (FH-100)
1.3.10 Mixer (MIX-100)
1.3.11 Mixer (MIX-101)
1.3.12 Neraca Energy kompresor (K-100)

1.3.13 Neraca Energy Mixer (Mix-100)


1.3.14 Neraca Energy Mixer (Mix-101)

1.3.15 Neraca Energy Fired Heater (FH-100)


1.3.16 Neraca Energy Heater (E-100)

1.3.17 Neraca Energy Equilibrium Reactor (ERV-100)


1.3.18 Neraca Energy Cooler (E-101)

1.3.19 Neraca Energy Equilibrium Reactor (ERV-101)


1.3.20 Neraca Energy Cooler (E-102)

1.3.21 Neraca Energy Equilibrium Reactor (ERV-102)


1.3.22 Neraca Energy Cooler (E-103)

1.4 Hasil
Daftar Pustaka
Dermawan.2018.Pengaruh massa bahan baku dan temperature pada steam reforming terhadap
jumlah produksi Bio-Hydrogen dengan Menggunakan software Aspen Hysys
V10.0.Diperoleh dari http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/TK/article/view/1634/1241
Diakses pada 25 Mei 2019

Jurmalina.2009.Bio-Oil Yang Dihasilkan Dari Tandan Kelapa Sawit.Diperoleh dari


https://id.scribd.com/doc/21270659/Bio-Oil Diakses pada 26 Mei 2019

Anda mungkin juga menyukai