Anda di halaman 1dari 2

Budaya Banyuwangi tidak dapat dipisahkan dari pengaruh ritual Hindu-Budha Gandrung

dan keberadaan Muslim. Akulturasi orang Jawa, Bali, Madura, Cina, Arab serta
interaksi dengan orang-orang Eropa sejak abad ke-18 telah menciptakan ekspresi yang "Gandrung" berarti tergila-gila atau jatuh cinta, ini adalah salah satu tarian asli
unik. di Banyuwangi yang melambangkan persembahan kepada dewi "Dewi Sri", yang juga
dikenal sebagai Dewi Kesuburan atau Dewi Padi dalam kepercayaan Hindu.
Banyuwangi’s culture is inseparable from the influence of Hindu-Buddha
rituals and Muslim existence. The acculturation of Javanese, Balinese, Madurese, Tarian Gandrung dilakukan sebagai bentuk rasa terima kasih masyarakat
Chinese, Arab as well as the interaction to European people since 18th century has setelah setiap panen. Dalam perkembangannya maka tari Gandrung telah mengalami
created a unique expression. masa yang menjadi hubungan sosial, seperti tari Ledhek, Ronggeng, Tayub atau Jaipong
yang berkembang di daerah pesisir lainnya di Jawa. Seperti tarian sosial yang diadakan
Barong Using ketika ada perayaan ucapan syukur, pernikahan, kelahiran anak, atau sunat, tarian
Gandrung telah dikonotasikan secara negatif sebagai tarian orang-orang 'nakal'.
Barong Using adalah kesenian rakyat Banyuwangi yang dianggap sakral, biasa Persepsi yang cenderung negatif adalah karena dalam setiap pentas tarian Gandrung itu
digunakan saat upacara adat berkeliling desa untuk menolak bala. Kemiripan barong tidak terlepas dari kebiasaan minum anggur atau minuman keras.
Using dengan barong Bali tidak terlepas dari interaksi antar kedua masyarakat pada
masa lalu. Selain itu, beberapa penonton tidak dilarang menggoda penari dengan kata-
Pada versi sejarah yang lain kesenian barong merupakan pengaruh kebudayaan kata, mencubit dan menyenggol. Penari Gandrung biasanya mendapat hadiah dari
Cina yakni kesenian barongsai yang masuk ke Jawa pada masa kerajaan Majapahit di penonton atau tip yang dimasukkan ke dalam dada penari. Dalam perkembangannya
abad 13. saat ini tarian Gandrung dapat memposisikan dirinya sebagai yang lebih terhormat, dan
berhasil membangun citra baru yang lebih positif dan dipertunjukkan di acara-acara
Barong Using is a Banyuwangi folk art that is considered sacred, commonly resmi.
used during traditional ceremonies around the village to reject bad spirit. Similarity
between barong Using and Balinese barong is the prove of a close interaction “Gandrung” means infatuated or in love, this is one of the original dances in
between the two communities in the past. Banyuwangi symbolize offering to the goddess “Dewi Sri”, who is also known as the
In another historical version, barong art is an influence of Chinese culture Goddess of Fertility or the Goddess of Rice in Hinduism believe.
named Barongsai which entered Java during the Majapahit era in 13th century.
Gandrung dance is performed as a form of community gratitude after every
harvest. In its development then the Gandrung dance had experienced a period that
became social relations, such as the Ledhek, Ronggeng, Tayub or Jaipong dance that
developed in other coastal areas of Java. Like the social dance that is held when there
is a celebration of thanksgiving, marriage, child birth, or circumcision, the Gandrung
dance has been negatively connoted as a dance of 'naughty' people. The perception
Jalan Yos Sudarso, Klatak, Banyuwangi, 68421, Indonesia
Phone +62 333 2800 999 www.dialooghotels.com
which tends to be negative is because in every staging of the Gandrung dance it
cannot be separated from the habit of drinking wine or liquor.

In addition, some spectators are not prohibited from teasing dancers with
words, pinching and nudging. Gandrung dancers usually get a reward from the
audience or a tip that is inserted in the dancer's chest. In its development today the
Gandrung dance can position itself as a more respectable, and succeed in building a
new image that is more positive and performed at official events.

Jaran Goyang

Tari jaran goyang merupakan tari pergaulan yang menceritakan tentang cinta
kasih seorang pria yang tidak terbalas, akibat penolakan tersebut maka munculah niat
buruk untuk menggunakan mantra Jaran Goyang. Mantra ini adalah semacam pelet
yang biasanya digunakan untuk menghipnotis seseorang agar tergila-gila dan berbalik
menyukai pengguna mantra.

Jaran Goyang dance tells about the love of an unrequited man, due to the
rejection there arises a bad intention to use the Jaran Goyang spell. This spell is a kind
of mantra that is usually used to hypnotize someone into in love and turn to like the
spell user.

Jalan Yos Sudarso, Klatak, Banyuwangi, 68421, Indonesia


Phone +62 333 2800 999 www.dialooghotels.com

Anda mungkin juga menyukai