Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.

1 Tahun 2015: 51-59 ISSN 2477-6041

Pengaruh Pengunaan Katalis Terhadap Laju Dan Efisiensi


Pembentukan Hidrogen

Purnami* , ING Wardana, Veronika K


Teknik Mesin Universitas Brawijaya Indonesia
Jl. MT Haryono, 167 – Malang (65145) – Indonesia
E-mail : purnami@ub.ac.id

Abstract
Hydrogen was produced by steam reforming of kapok seed oil. CuZn as catalyst
helps accelerate separation and increase production of hydrogen gas. This catalyst is
viable and has high stability. Hydrogen gas was produced through 3 steps of
catalyzing by mixed kapok seed oil and water with ratio of 1:1, 1:3 and 3:1. Heating
temperature of catalyst at 2500C was selected. The rate and efficiency in forming of
hydrogen gas were evaluated. From present investigation show that the more steps of
catalyzing resulted in higher products, production rate, and efficiency in forming of
hydrogen gas. Using 3 steps of catalyzing has promoted higher products, production
rate, and efficiency in forming of hydrogen gas compared to 1 step and 2 step of
catalyzing.
Keywords : steam reforming, hydrogen, kapok seed oil, catalyst.

PENDAHULUAN Minyak biji randu selama ini hanya digunakan


Diperkirakan kebutuhan Hidrogen pada sebagai bahan baku alat peneran, minyak
masa yang akan datang akan terus pelumas, campuran coating pada genting,
meningkat. Untuk mengantisipasi lonjakan campuran pada kain batik, serta sumber
permintaan hidrogen berbagai teknologi protein untuk sapi dan domba.
produksi terus dikembangkan. Gas Hidrogen Dengan semakin berkembangnya
(H2) biasanya dihasilkan secara industri dari penggunaan hidrogen sebagai energi
berbagai senyawa hidrokarbon seperti alternatif maka penelitian tentang produksi
metana melalui steam reforming. Gas hidrogen menjadi sangat berkembang. Salah
hidrogen juga dapat dihasilkan dari air satu cara produksi hidrogen adalah dengan
melalui proses elektrolisis, namun proses ini memecah hidrogen dari bahan dasarnya.
secara komersial lebih mahal daripada Produksi hidrogen dilakukan dengan proses
produksi hidrogen dari gas alam. Salah satu steam reforming pada minyak biji randu,
bahan alami yang dapat digunakan sebagai dengan bantuan katalis CuZn untuk
material penghasil gas hidrogen adalah mempercepat pemisahan gas hidrogen dan
minyak biji randu. Biji randu mengandung banyaknya gas yang dihasilkan dari proses
24%-40% minyak. Dengan proses steam steam reforming ini. Katalis yang digunakan
reforming minyak biji randu dapat dalam hal ini adalah katalis yang memiliki
menghasilkan gas Hidrogen yang nantinya keaktifan dan stabilitas yang tinggi. Pada
akan bisa memenuhi kebutuhan bahan bakar penelitian pada umumnya menyarankan agar
gas Hidrogen (H2). menggunakan Cu sebagai logam aktif untuk
Keberadaan bahan baku yang cukup menghasilkan katalis yang diinginkan karena
melimpah merupakan kesempatan besar Cu mudah terdeaktivasi pada suhu tinggi.
untuk bisa dikembangkan menjadi pilihan Dan dalam penelitian kali ini akan
energi alternatif yang di produksi dalam skala mengembangkan penggunaan minyak biji
komersial. Di kabupaten Pasuruan terdapat randu sebagai bahan bakar energi alternatif
perkebunan kapuk randu seluas 12.604 yang digunakan secara masal sebagai bahan
hektar, dengan jumlah 2.048.757 pohon baku utama penghasil gas hidrogen dengan
randu dan dapat menghasilkan lebih dari pengujian pengaruh tahapan katalis terhadap
7900 ton biji randu (Pasuruankab, 2011). produk gas hidrogen yang dihasilkan. Pada
Tabel 2. Komposisi Minyak Biji Kapuk Randu sebagai bahan dasar karena banyaknya
Jenis Asam unsur hidrogen yang dikandung rantai
No Retensi
Persen Lemak hidrokarbonnya dan renewable (mudah
. Waktu
(Trigliserida) diperbarui). Sebagai penunjang sel bahan
1 0.176 44.669 Asam 9- bakar, untuk produksi hidrogen dibuat sebuah
heksadekanoat modul dengan prinsip mengikat asam lemak
2 24.765 45.112 Asam palmitat dari bahan dasar minyak nabati
3 0.556 46.553 Asam 2-heksil menggunakan katalis dan dipanaskan. Pada
siklopropanokt saat ini modul ini kerap disebut steam
anoat reformer. Disebut demikian karena hidrogen
4 0.611 47.328 Asam dekstro yang dihasilkan berupa uap hasil pemanasan
kamforat bahan dasar dan reaktan yang ditentukan [5].
5 35.107 48.283 Asam 8,11-
oktadekadieno
at
6 21.623 48.398 Asam elaidat
7 0.649 48.864 Asam stearate
8 1.005 49.659 Asam malvalat
9 2.078 50.316 Asam 2-oktil
siklopropanokt
anoat
10 0.334 51.386 Asam 2-
oktilsiklopropen Gambar 3. Proses steam reforming
a-1-oktanoat
11 0.805 52.303 Asam arakhidat Laju Reaksi
12 0.529 55.482 Asam behenat Laju reaksi adalah menyatakan
/ asam banyaknya reaksi kimia yang berlangsung
dokosanoat per satuan waktu. Laju reaksi
menyatakan molaritas zat terlarut dalam
Steam reforming reaksi yang dihasilkan tiap detik reaksi
Steam reforming adalah metode untuk seperti pada Persamaan 1.
menghasilkan hidrogen, karbon monoksida
atau produk lain yang berguna dari bahan aA+bB→cAB (1)
bakar hidrokarbon seperti gas alam. Hal ini
dicapai dalam perangkat pengolahan yang Maka laju reaksinya dapat dihitung
disebut reformer yang bereaksi dengan uap menggunakan Persamaan 2,3 dan 4.
pada suhu tinggi dengan suatu bahan alam.
Pembaharuan uap metana secara luas  Berkurangnya kosentrasi A tiap satuan
digunakan dalam industri untuk membuat waktu,
hidrogen. Berawal dari evolusi energi listrik  [A]
VA= (2)
penelitian mengenai fuellcell (sel bahan t
bakar) pada 1839 yang dilakukan oleh Sir
 Berkurangnya kosentrasi B tiap satuan
William Robert Grove menghasilkan voltaic
waktu,
battery, namun karena listrik yang dihasilkan  [B]
hanya sebesar 12 ampere dan tegangan 1,8 VB= (3)
volt Grove’s Battery ini mulai ditingalkan t
karena sudah tidak mencukupi kebutuhan  Bertambahnya kosentrasi AB tiap satuan
listrik lagi pada saat itu tetapi batere Grove waktu,
menjadi dasar acuan pengembangan fuel cell  [ AB]
selanjutnya. Pada 1960 an salah satu V  (4)
perkembangan fuellcell saat ini telah t
memakai biooil (minyak nabati) dan bahan
baku renewable [4]. Pemilihan minyak nabati Faktor- faktor yang berpengaruh pada laju

Anda mungkin juga menyukai