Anda di halaman 1dari 19

BAB IV

UPAYA KESEHATAN

A. Pelayanan Kesehatan

1. Cakupan Kunjungan Ibu hamil K-1


Pemeriksaan kehamilan dapat dilaksanakan dengan
kunjungan ibu hamil. Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu
hamil dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan
kehamilan. Istilah kunjungan, tidak mengandung arti bahwa selalu
ibu hamil yang dikunjungi petugas kesehatan dirumahnya atau
diposyandu. Kunjungan baru ibu hamil ( K1 ) adalah Kontak ibu
hamil yang pertama kali dengan petugas kesehatan untuk
mendapatkan pemeriksaan kehamilan dengan standar 10T.
Tujuan K1 Adalah untuk menfasilitasi hasil yang sehat dan
positif bagi ibu maupun bayinya dengan jalan menegakkan hubungan
kepercayaan dengan ibu, Mendeteksi komplikasi-komplikasi yang
dapat mengancam jiwa, Mempersiapkan kelahiran dan memberikan
pendidikan. Asuhan itu penting untuk menjamin bahwa proses
alamiah dari kelahiran berjalan normal dan tetap demikian
seterusnya (JHPIEGO, 2001). Adapun K1 untuk tahun 2018 di
Puskesmas Sarageni Kabupaten Lebak mencapai 92%.

2. Cakupan Kunjungan ibu Hamil K-4


Sedangkan kunjungan ibu hamil yang keempat ( K4 ) adalah
Kontak ibu yang keempat atau lebih dengan petugas kesehatan untuk
mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Hubungan K1 dan K4 secara
langsung adalah jika ibu memeriksakan kehamilannya yang pertama
kali dan kontak ibu yang keempat atau lebih dengan petugas
kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan adalah dapat
memantau kemajuan kehamilan, mengenali sejak dini adanya
ketidaknormalan atau kompikasi pada ibu dan janin.

PROFIL PUSKESMAS SARAGENI 2018 30


Pengertian Ibu hamil K-4 adalah ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit
empat kali, dengan distribusi pemberian pelayanan minimal satu kali
pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali
pada triwulan ketiga umur kehamilan. Pelayanan adalah
pelayanan/pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil sesuai standar
pada masa kehamilan oleh tenaga kesehatan terampil (Dokter, Bidan,
dan Perawat).

Untuk capaian K4 di tahun 2018 adalah 95,1 %. Mengalami


penurunan bila dibandingkan dengan capaian tahun 2015 sebesar
99,4% namun cakupan tahun 2018 sudah mencapai melebihi dari
target 95%. Seperti terlihat pada gambar berikut :

3. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga kesehatan


Pertolongan persalinan adalah pertolongan ibu bersalin yang
mendapatkan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan memiliki
kompetensi kebidanan. Cakupan Pelayanan nifas
Jumlah ibu nifas di Puskesmas Sarageni berjumlah 492
orang sedangkan yang mendapatkan pelayanan 466 orang atau
mencapai 94,7 %.

4. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu nifas

PROFIL PUSKESMAS SARAGENI 2018 31


Dari jumlah ibu nifas di Puskesmas Sarageni sebanyak 492
orang yang mendapatkan pelayanan pemberian Vitamin A berjumlah
503 orang atau mencapai 102,24%.

5. Persentase Cakupan Imunisasi TT pada ibu hamil dan WUS


Jumlah ibu hamil di Kabupaten Lebak pada tahun 2018
berjumlah 514 orang dan cakupan imunisasi TT2+ berjumlah 454
orang dengan persentase 88,3%, sedangkan cakupan imunisasi
TT2+ pada wanita usia subur (WUS) berjumlah hanya 464 orang
dengan persentase 9,6%.

6. Persentase Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe


Dalam rangka mencegah anemi dan resiko kehamilan selama
masa kehamilan ibu hamil memperoleh tablet tambah darah atau
zat besi (Fe), cakupan pemberian dapat Fe yang ketiga kali di
jelaskan pada gambar sebagai berikut :

Dari grafik diatas dilihat bahwa cakupan persentase


pemberian tablet fe 3 tahun 2015 sampai 2018 terus mengalami
peningkatan dari 82,9% menjadi 99,42 % .

7. Cakupan Komplikasi Kebidanan Ditangani


Jumlah ibu hamil di Puskesmas Sarageni tahun 2018
berjumlah 514 orang, dari jumlah tersebut bumil yang beresiko

PROFIL PUSKESMAS SARAGENI 2018 32


tinggi/komplikasi berjumlah 103 orang, sedangkan yang ditangani
mencapai 91 orang atau 88,52%.

8. Cakupan Neonatus Dengan Komplikasi yang Ditangani


Neonatus Risti dari jumlah perkiraan yang ada sebanyak 72
orang dan yang ditangani mencapai 12 orang atau 16,6%.

9. Persentase peserta KB AKTIF Menurut Jenis kontrasepsi


Masa subur seorang wanita memiliki peran penting bagi
terjadinya kahamilan sehingga peluang wanita melahirkan menjadi
cukup tinggi, menurut hasil penelitian usia subur seorang wanita
pada usia 15 – 49 tahun, oleh sebab itu disarankan untuk mengatur
jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran.
Pada era otonomi daerah untuk bidang Keluarga Berencana,
setiap kabupaten/kota bekerjasama untuk menyelenggarakan
pelayanan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera sesuai standar
pelayanan minimal. Jenis pelayanan yang harus dikembangkan
diantaranya :
1. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).
2. Penyelenggaraan Pelayanan Keluarga Berencana (KB)/Kesehatan
Reproduksi (KR) yang beruntun dan berkesinambungan.
3. Pengembangan kualitas keluarga meliputi :
4. Pembinaan Keluarga Berencana (BKB)
5. Pembinaan Keluarga Remaja (BKR)
6. Pembinaan Keluarga Lansia (BKL)

Kondisi penyelenggaraan pelayanan sebagaimana uraian di


atas dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 4.4
Jumlah Akseptor KB Aktif menurut Alat Kontrasepsi yang digunakan
di Puskesmas Sarageni Tahun 2018

PROFIL PUSKESMAS SARAGENI 2018 33


Dari grafik diatas terlihat bahwa akseptor KB terbanyak pada
tahun 2018 adalah akseptor KB suntik yaitu dengan jumlah 326
peserta, sedangkan akseptor KB yang menggunakan implant pada
urutan kedua terbanyak mencapai 278 akseptor.
Dari grafik diatas terlihat bahwa akseptor KB terbanyak pada
tahun 2018 adalah akseptor KB suntik yaitu dengan jumlah 326,
sedangkan akseptor KB yang menggunakan Implant pada urutan
kedua terbanyak mencapai 278 akseptor.

10. Persentase Berat Badan Bayi Lahir Rendah


Penanganan bayi baru lahir rendah (bayi lahir < 2.5 Kg)
meliputi tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI
dini dan ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali
pusat, kulit dan pemberian imunnisasi) pemberian vitamin K
menajemen terpadu bayi muda (MTBM) dan penyuluhan perawatan
neonatus dirumah dengan menggunakan Buku KIA yang dilakukan
oleh dokter, bidan atau perawat yang memilki kompetensi klinis
kesehatan neonatal dan penanganan neonatal. Cakupan penanganan
BLLR dapat dilihat pada gambar berikut:

PROFIL PUSKESMAS SARAGENI 2018 34


Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa Penanganan Bayi Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR) pada tahun 2018.

11. Cakupan Kunjungan Neonatus


Pelayanan kesehatan kepada bayi umur 0-28 hari (Neonatus)
disarana kesehatan maupun kunjungan rumah, pelayanan kesehatan
meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi,
pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan ekslusif, pencegahan
infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian
imunisasi) pemberian vitamin K menajemen terpadu bayi muda
(MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus dirumah dengan
menggunakan KIA, setiap neonatus memperoleh pelayanan kesehatan
minimal 2 kali yaitu pada umur 6 jam- 48 jam ( KN1). Capaian KN1
pada tahun 2018 adalah 94,6 % dan capaian (KN3) umur 8-28 hari
tahun 2018 ini mencapai 90,4%, untuk lebih jelas pencapaian
persentase cakupan kunjungan neonatal KN3 dapat dilihat pada
gambar berikut :

12. Persentase Bayi yang mendapat ASI Esklusif

PROFIL PUSKESMAS SARAGENI 2018 35


Jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif 0-6 bulan di Puskesmas
Sarageni Kabupaten Lebak pada tahun 2018 berjumlah 257 dengan
persentase 53,4%.
13. Cakupan Pelayanan Kesehatan bayi
Pelayanan kesehatan bayi di Puskesmas Sarageni Kabupaten
Lebak pada tahun 2018 berjumlah 455 dengan persentase 94,6%.
14. Cakupan Desa/Kel. “universal Child Immunizatian” (UCI)

Berdasarkan data diatas dari 6 desa yang ada di Puskesmas


Sarageni tahun 2018 desa UCI sebanyak 6 Desa.

15. Persentase Cakupan Imunisasi Bayi

Gambar 4.4
Persentase Cakupan Imunisasi HB PID
Puskesmas Sarageni Tahun 2018

PROFIL PUSKESMAS SARAGENI 2018 36


Berdasarkan gambar di atas cakupan HB PID di Puskesmas
Sarageni tahun 2018 mencapai target 72,27% (286 bayi) dari target
80% (395 bayi).
Gambar 4.5
Persentase Cakupan Imunisasi BCG
Puskesmas Sarageni Tahun 2018

Berdasarkan gambar di atas cakupan BCG Puskesmas


Sarageni tahun 2018 sebanyak 115,19 % (455 orang). Cakupan
melebihi target ini terjadi karena target yang digunakan
menggunakan estimasi sedangkan data riil di Puskesmas lebih dari
data estimasi.
Gambar 4.6
Persentase Cakupan DPT-HB-HIB 3
Puskesmas Sarageni Tahun 2018

PROFIL PUSKESMAS SARAGENI 2018 37


Berdasarkan gambar diatas cakupan DPT-HB-HIB 3
Puskesmas Sarageni mencapai 99,40% dari target 93%, namun untuk
cakupan per desa cakupan tidak merata dengan cakupan terendah
desa Karyajaya 69,50% sedangkan cakupan tertinggi yatu desa
Intenjaya 119.60%.
Gambar 4.6
Persentase Cakupan Imunisasi Polio 4
Puskesmas Sarageni Tahun 2018

Berdasarkan gambar di atas cakupan polio 4 yaitu 99,75%,


adapun target polio 4 adalah 97,50%.

Gambar 4.7
Persentase Cakupan Imunisasi Campak
Puskesmas Sarageni Tahun 2018

PROFIL PUSKESMAS SARAGENI 2018 38


Berdasarkan gambar di atas cakupan campak 101,23%,
adapun target cakupan campak adalah 90%, namun jika melihat
cakupan per desa masih ada yang belum mencapai target yaitu desa
jayasari dengan cakupan 77,46%.

16. Cakupan Pemberian VIT A pada Bayi Dan Anak Balita


Pada tahun 2018 di Puskesmas Sarageni Jumlah bayi (6-11
bulan) yang ada 191 (Estimasi) yang mendapatkan vitamin A adalah
532 bayi atau mencapai 110,6%. Sedangkan anak balita yang
mendapatkan vitamin A yaitu sebanyak 1.626 balita dari jumlah yang
ada 1.626 anak balita atau mencapai 100%. Cakupan Vit A untuk
Balita tahun 2018 dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4.8
Perkembangan Cakupan Persentase Balita Mendapat Vitamin A 2
Kali Pertahun
Puskesmas Sarageni Tahun 2018

PROFIL PUSKESMAS SARAGENI 2018 39


17. Cakupan Balita Ditimbang
Jumlah balita yang dilaporkan di Puskesmas Sarageni
Kabupaten Lebak pada tahun 2018 yaitu 826 sedangkan baduta
ditimbang berjumlah 826 balita dengan persentase 100%. Dari balita
yang ditimbang ditemukan sebanyak 47 (5,7%) baduta dengan berat
badan BGM (Bawah Garis Merah).

18. Cakupan Pelayanan anak Balita


Jumlah anak balita di Puskesmas Sarageni Kabupaten Lebak
pada tahun 2018 berjumlah 1.993 anak balita dan yang mendapat
pelayanan kesehatan minimal 8 kali berjumlah 251 anak balita
dengan persentase 12,6%.

19. Cakupan Balita Ditimbang


Jumlah balita yang dilaporkan di Puskesmas Sarageni
Kabupaten Lebak pada tahun 2018 berjumlah 1.911balita, sedangkan
yang ditimbang berjumlah 1.826 balita dengan persentase 95,4%.
Dari semua balita yang ditimbang ditemukan sebanyak 93 (5,1%)
balita dengan berat badan BGM (Bawah Garis Merah).

20. Cakupan Penjaringan Kesehatan siswa SD dan setingkat


Cakupan Pelayanan kesehatan usia sekolah mempunyai 2
indikator yaitu ; Pemeriksaan Tumbuh Kembang Anak dan
pemeriksaan anak SD, Pada gambar 4.16 Dapat dilihat bahwa
cakupan pemeriksaan anak SD di Puskesmas Sarageni pada tahun
2015 97,78 %. Dan menurun pada tahun 2018 menjadi 89,20 %. Hal

PROFIL PUSKESMAS SARAGENI 2018 40


ini disebabkan karena pada saat kegiatan penjaringan siswa lebih
banyak yang tidak masuk sekolah selain itu juga kegiatan
penjaringan ini tidak dilakukan sosialisasi terlebih dahulu.

21. Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi tetap


Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas
Saragenipada tahun 2015 mempunyai rasio tumpatan/pencabutan
sebesar 1,8% dengan jumlah tumpatan gig tetap sebanyak 262 anak
dan pencabutan gigi tetap 516 anak, sedangkan tahun 2018
mempunyai rasio tumpatan/pencabutan hanya sebesar 0,4% dengan
jumlah tumpatan gigi tetap 180 anak dan pencabutan gigi tetap 468
anak.

22. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada anak SD dan


Setingkat
Upaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan
setingkat di Puskesmas Sarageni tahun 2015 hanya sebesar 6,25 %
dari jumlah murid SD/MI 3.559 anak atau sekitar 225 anak yang
diberikan pelayanan kesehatan gigi. Sedangkan tahun 2018 sebanyak
18,3% atau sekitar 512 anak dari 2,792 anak SD/MI.

23. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila


Pelayanan kesehatan usia lanjut (Usila) di Puskesmas Sarageni
tahun 2015 hanya sebesar 7,96% dari total jumlah usila 2,374 atau
sekitar 189 usila. Sedangkan kegiatan pada tahun 2018 pelayanan
kesehatan pada Usila meningkat menjadi 9,92% atau sebanyak 916
usila dari jumlah 9.238 orang Usila.

Gambar 4.17
Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila
Puskesmas Sarageni Tahun 2018

PROFIL PUSKESMAS SARAGENI 2018 41


24. Jumlah Kegiatan Promosi Kesehatan
Kegiatan promosi kesehatan di Puskesmas Sarageni tahun
2018 berjumlah 71 kegiatan penyuluhan kesehatan kelompok,
sedangkan jumlah kunjungan rumah dan penyebaran informasi ada
192 kunjungan rumah.

B. Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan

1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan


Tujuan umum Jaminan Pemeliharaan Kesehatan adalah
terselenggaranya jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat
miskin secara berhasil guna dan berdaya guna. Tujuan tersebut
dijabarkan dalam tujuan khusus yang meliputi :
a. Terlaksananya registrasi masyarakat miskin yang tepat sasaran
sebagai peserta program jaminan pemeliharaan kesehatan bagi
masyarakat miskin
b. Terlaksananya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien dalam
meningkatkan pemanfaatan dan taraf kesehatan masyarakat
miskin
c. Terlaksananya pengelolaan keuangan yang akuntabel dan efisien
dalam program jaminan kesehatan masyarakat miskin.

Sejak Tahun 2014 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan sudah


beralih ke Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh

PROFIL PUSKESMAS SARAGENI 2018 42


BPJS. Cakupan kepesertaan BPJS di Puskesmas Sarageni tahun
2018 Per desember dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.18
Cakupan Kepesertaan BPJS
Puskesmas Sarageni Tahun 2018

2. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap Disarana Pelayanan


kesehatan

Gambar 4.19
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan
Di Puskesmas Sarageni
Tahun 2018

PROFIL PUSKESMAS SARAGENI 2018 43


3. Jumlah Kunjungan Gangguan Jiwa Disarana Pelayanan Kesehatan
Kunjungan gangguan jiwa di Puskesmas Sarageni Kabupaten Lebak
tahun 2015 berjumlah 11 kunjungan, sedangkan tahun 2018
sebanyak 84 kunjungan.

C. Perilaku Hidup Masyarakat :

1. Persentase Rumah tangga Ber –PHBS


Untuk menggambarkan keadaan prilaku masyarakat yang
berpengaruh terhadap derajat kesehatan, akan disajikan beberapa
indikator yaitu diantaranya presentase atau jumlah penduduk yang
menderita sakit, presentase penduduk yang berobat jalan dan rawat
inap serta menurut tempat dan cara berobat yaitu ke Rumah Sakit
Umum Daerah dr Adjidharmo, Rumah Sakit Misi, Puskesmas dan
Pustu serta oleh layanan Manling dan keberadaan Poskesdes serta
poskestren.

Sedangkan cakupan Rumah Tangga berperilaku hidup bersih


dan sehat (PHBS) yang dipantau /survey di Puskesmas Sarageni
berjumlah 2,440 rumah tangga, sedangkan rumah tangga yang
berperilaku hidup bersih dan sehat mencapai 735 rumah tangga
(30,1 %) terhadap 10 indikator utama PHBS.

D. Keadaan Lingkungan

1. Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Air minum Yang layak


Persentase penduduk yang memiliki akses air minum yang
layak di wilayah Puskesmas Sarageni tahun 2018 hanya berkisar
52,41% atau berjumlah 12.977 orang penduduk dari 24.760 jumlah
penduduk.

2. Persentase Penyelenggara air minum Memenuhi syarat kesehatan

PROFIL PUSKESMAS SARAGENI 2018 44


Penyelenggara air minum yang ada di wilayah Puskesmas
Sarageni berjumlah 11 penyelenggara, namun pada tahun 2018 tidak
ada sampel dari penyelenggara air minum yang diperiksa.

3. Persentase Penduduk yang memiliki akses Sanitasi yang Layak


Persentase nduduk yang memiliki akses sanitasi yang layak
atau jamban sehat berdasarkan data dari Program Kesehatan
Lingkungan di Puskesmas Sarageni pada tahun 2018 dapat dilihat
pada tabel berikut :

Tabel 4.21
Akses Terhadap Sanitasi Layak
(Jamban Sehat)
Puskesmas Sarageni Tahun 2018

Sumber: Laporan Program Kesling Puskesmas Sarageni Tahun


2018

Pada grafik diatas dapat kita lihat bahwa dari jumlah penduduk
24.105 hanya 33,3% (8.003) orang penduduk yang mempunyai akses
terhadap jamban sehat dan yang terbanyak yaitu jenis jamban leher
angsa sebanyak 2.982 orang, sedangkan 66,7% (16.072) Orang

PROFIL PUSKESMAS SARAGENI 2018 45


penduduk belum memiliki akses terhadap jamban sehat atau masih
perprilaku BABS (buang Air Besar Sembarangan).

4. Persentase Desa STBM


Kegiatan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) di Wilayah
Puskesmas Sarageni dari 6 desa sudah dilaksanakan di 3 desa (50%),
yaitu desa Cigoong Utara, Cigoong Selatan dan desa Muara Dua,
sedangkan desa yang sudah stop BABS ada satu (33,3%) yaitu hanya
Desa Cigoong Selatan.

5. Persentase Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat


Dari 6 desa yang ada diwilayah Puskesmas Sarageni pada
tahun 2018 Jumlah TTU yang ada dari semua jenis TTU secara
umum dapat dilaporkan sebagai berikut :

Gambar 4.22
Jumlah TTU Sehat
Puskesmas Sarageni Tahun 2018

Sumber : Laporan Program Kesling Puskesmas Sarageni Tahun


2018

PROFIL PUSKESMAS SARAGENI 2018 46


Pada gambar di atas terlihat bahwa dari sarana TTU yang ada
semua diperiksa yaitu sejumlah 36 buah, dan semua sudah
memenuhi syarat kesehatan.

6. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan memenuhi syarat, Dibina,


Dan Diuji Petik
Berdasarkan laporan dari proram kesehatan lingkungan
Puskesmas Sarageni hasil pendataan TPM dapat dilihat seperti pada
tabel berikut:

Tabel 4.23
Jenis Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan Sehat
Puskesmas Sarageni Tahun 2018

Sumber : Laporan Program Kesling Puskesmas Sarageni Tahun


2018
Pada diagram di atas terlihat bahwa jenis tempat umum dan
pengelolaan makanan sehat Puskesmas Sarageni dari TPM yang ada
berjumlah 114, dari semua yang diperiksa persentase yang sehat
mencapai 64,04% atau sebanyak 73 TPM yang terdiri dari Jasa Boga
1, Restoran 7, Depot Air Minum 11 dan Makanan Jajanan 11.

7. Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat

PROFIL PUSKESMAS SARAGENI 2018 47


Tabel 4.1
Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat
Puskesmas Sarageni Tahun 2018
Total Jumlah Persentase
Kebutuha
Pengguna Sisa Stok Obat/Va Ketersediaan
n
an ksin Obat/Vaksin
634.584 381.945 35.213 417.158 65,74

PROFIL PUSKESMAS SARAGENI 2018 48

Anda mungkin juga menyukai