PENDAHULUAN
1
b. Manfaat
Forcasting terlihat pada saat pengambilan keputusann. Keputusan yang baik adalah keputusan
yang didasarkan atas pertimbangan apa yang akan terjadi pada waktu keputusan itu
dilaksanakan (Ginting, 2007).
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Peramalan teknologi (technological forecasting) memperhatikan tingkat kemajuan teknologi
yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan
baru.
c. Peramalan permintaan (demand forecasting) adalah proyeksi permintaan untuk produk atau
layanan suatu perusahaan.
Peramalan biasanya diklasifikasikan berdasarkan horizon waktu masa depan yang dicakupnya.
Menurut Taylor (2004) dalam hubungannya dengan horizon waktu peramalan terbagi atas beberapa
kategori, yaitu:
a. Ramalan jangka pendek (short-range forecasting) mencakup masa depan yang dekat
(immediate future) dan memperhatikan kegiatan harian suatu perusahaan bisnis, seperti
permintaan harian atau kebutuhan sumber daya harian.
b. Ramalan jangka menengah (medium-range forecasting) mencakup jangka waktu satu atau dua
bulan sampai satu tahun. Ramalan jangka waktu ini umumnya lebih berkaitan dengan rencana
produksi tahunan dan akan mencerminkan hal-hal seperti puncak dan lembah dalam suatu
permintaan dan kebutuhan untuk menjamin adanya tambahan untuk sumber daya untuk tahun
berikutnya.
c. Ramalan jangka Panjang (long-range forecasting) mencakup periode yang lebih lama dari satu
atau dua tahun. Ramalan ini berkaitan dengan usaha manajemen untuk merencanakan produk
baru untuk pasar yang berubah, membangun fasilitas baru, atau menjamin adanya pembiayaan
jangka panjang.
4
Gambar 2.1 Taksonomi Peramalan
a. Model Kualitatif
Model kualitatif berupaya memasukkan faktor-faktor subyektif dalam model peramalan, model
ini akan sangat bermanfaat jika data kuantitatif yang akurat sulit diperoleh. Contoh dari metode ini
ialah metode delphi, opini juri eksekutif, komposit kekuatan dan survey pasar konsumen. Di dalam
pendekatan kualitatif ada Teknik delphi.
1. Teknik Delphi
Teknik delphi adalah metode yang banyak digunakan dan diterima untuk mengumpulkan
data dari responden dalam domain penelitian. Teknik ini dirancang sebagai proses komunikasi
kelomok yang bertujuan untuk mencapai konvergensi pendapat tentang isu-isu nyata. Teknik ini
telah digunakan di berbagai bidang studi seperti perencanaan program, penilian assessment,
penetuan kebijakan, dan pemanfaatan sumber daya untuk mengembangkan berbagai alternatif,
menjelajahi atau mengekspos yang mendasari asumsi, serta berkorelasi penilaian pada suatu topik
yang mencakup berbagai disiplin ilmu. Teknik Delphi cocok sebagai metode untuk pembangunan
konsensus dengan menggunakan serangkaian kuesioner dikirimkan menggunakan beberapa iterasi
untuk mengumpulkan data panel dari subyek yang dipilih.
Pada tahun 1950 teknik delphi dikembangkan oleh Dalkey dan Helmer di Rand
Corporation. Metode ini digunakan secara luas dan diterima untuk mencapai konvergensi pendapat
5
tentang pengetahuan dunia nyata yang diminta dari para ahli dalam bidang topik tertentu. Teknik
delphi digambarkan sebagai metode untuk penataan proses komunikasi antar kelompok agar proses
ini efektif yang memungkinkan sekolompok individu, Teknik delphi merupakan salah satu metode
dari peramalan.
Salah satu tujuan dari Teknik delphi ini untuk mengembangkan berbagai alternatif program
yang mungkin, mengekspos asumsi yang mendasari informasi yang mengarah ke penilaian
berbeda. Ada beberapa langkah dalam melakukan Teknik ini salah satunya Dermawan (2004),
menurutnya para pembuat keputusan harus melalui proses delphi dengan identifikasi isu masalah
pokok yang hendak diselesaikan, kemudian kuesioner dibuat kemudian kuesioner dikirim ke para
ahli yang ada di dalam organisasi maupun diluar organisasi untuk mengetahui permasalahan yang
dihadapi, kemudian para ahli akan mengisi kuesioner tersebut dan memberikan solusi penyelesaian
masalah, dalam hal ini akan di buat sebuah tim khusus untuk merangkum hasil dari kuesioner dan
menelaah ulang hasil rangkuman kemudian pada proses terakhir para pembuat keputusan dapat
mencapai kesepakatan untuk menentukan satu alternatif solusi atau tindakan yang terbaik. Berikut
ini kelebihan dan kekurangan dari Teknik delphi:
Kelebihan metode delphi:
a) Hasil yang didapat berdasarkan para ahli
b) Opini yang diungkapkan dari para ahli luas, karena masing-masing para ahli memiliki
pendapat.
b. Model Kualitatif
Model kuantitatif yaitu peramalan yang menggunakan satu atau lebih model matematis dengan
data masa lalu dan variabel sebab akibat untuk meramalkan permintaan. Pada dasarnya model
kualitatif dibedakan menjadi dua yaitu berdasarkan seri waktu (time series) dan kausal (causal
metods).
6
Model kausal Model kausal memasukkan dan menguji variabel-variabel yang diduga akan
mempengaruhi variabel dependen, model ini biasanya menggunakan analisis regresi untuk
menentukan mana variabel yang signifikan mempengaruhi variable dependen. Selain menggunakan
analisis regresi, model kausal juga dapat menggunakan metode ARIMA atau Box-Jenkins untuk
mencari model terbaik yang dapat digunakan dalam peramalan.
Model Time series merupakan model yang digunakan untuk memprediksi masa depan dengan
menggunakan data historis. Dengan kata lain, model time series mencoba melihat apa yang terjadi
pada suatu kurun waktu tertentu dan menggunakan data masa lalu untuk memprediksi. Contoh dari
model time series ini antara lain Moving Average, Exponensial Smoothing, dan rata-rata.
7
Dengan kata lain, observasi terbaru akan diberikan prioritas lebih tinggi bagi peramalan
daripada observasi yang lebih lama. Metode exponential smoothing dibagi lagi berdasarkan
menjadi beberapa metode.
Ft+1 = α * Xt + (1 – α) * Ft (1)
Dimana:
Ft = peramalan pada periode t
Xt + (1- α) = nilai actual time series
Ft + 1 = peramalan pada waktu t + 1
Α = konstanta perataan antara 0 dan 1
St = α * Yt + (1 – α) * (St - 1 + bt - 1) (2)
bt = γ * (St – St - 1) + (1 – γ) * bt – 1 (3)
Ft + m = St + bt m (4)
Dimana:
St = peramalan untuk periode t
Yt + (1- α) = nilai actual time series
Bt = trend pada peroide -t
A = parameter pertama perataan antara 0 dan 1 = untuk pemulasan nilai observasi
8
Γ = parameter kedua, untuk pemulasan trend
Ft + m = hasil peramalan ke – m
M = julah periode ke muka yang akan diramalkan
Dimana L adalah panjang musiman (misal, jumlah kuartal dalam suatu tahun), b adalah
komponen trend, I adalah factor penyesuaian musiman, dan Ft + m adalah ramalan untuk m periode
ke muka.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa yang akan
datang. Yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang
dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa (Nasution, 1999).
Didalam peramalan ada 2 pendekatan yaitu model kualitatif dan model kuantitatif. Model
kualitatif adalah memasukkan faktor-faktor subyektif dalam model peramalan, model ini akan
sangat bermanfaat jika data kuantitatif yang akurat sulit diperoleh, didalam model kualtatif terdapat
metode delphi.
Sedangkan model kuantitaif peramalan yang menggunakan satu atau lebih model matematis
dengan data masa lalu dan variabel sebab akibat untuk meramalkan permintaan. Didalam model
kuantitaif terdapat dua metode yaitu time series dan kausal.
3.2 Saran
Pada penulisan ini terdapat kekurangan. Penulis berharap pembaca dapat memberikan
masukan untuk makalah ini agar lebih baik lagi.
10
DAFTAR PUSTAKA
Lussier, Jacques. Portofolio Structuring and The Value of Forecasting. ISBN 978-1944960-09-4
Rahaja, Alda. Angraeni, Wiwik. Aulia Vinarti, Retno. Penerapan Metode Exponensial Smoothing
untuk Peramalan Penggunaan Waktu Telepon di PT. Telkomsel Divre3 Surabaya
(Diakses, 16 Februari 2019)
Pakaja, Fachrudin. Peramalan Penjualan Mobil Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan dan Certain
Factor (Diakses, 16 Februari 2019)
Widya Utami, Novia. Mengenal Forecasting, Manfaat, Fungsi, dan Jenisnya untuk Kesuksesan
Bisnis Anda. https://www.jurnal.id/id/blog/2018-forecasting-pengertian-manfaat-fungsi
dan-jenisnya-bagi-kesuksesan-bisnis/ (Diakses, 16 Februari 2019)
11
12