OLEH : SGD 5
Posyandu Balita
Pos Pelayanan terpadu atau Posyandu adalah unit kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat
dengan pembimbing dari tenaga kesehatan dari Puskesmas yang bertujuan untuk mencapai
derajat kesehatan yang optimal (Depkes RI, 2009). Posyandu adalah pusat pelayanan
keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh
masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian Norma
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS). Posyandu atau pos pelayanan terpadu,
merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat
untuk masyarakat dengan dukungan tehnis dari petugas kesehatan (Nurul .C, 2009)
A. Tujuan Posyandu
a. Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (Ibu hamil,melahirkan
dan nifas)
b. Membudayakan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagis Sejahtera).
c. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera.
d. Sebagai wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahan Keluarga
dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera (R. Fallen dan R. Budi Dwi K, 2010).
B. Strata Posyandu
Strata posyandu menurut R. Fallen dan R. Budi Dwi K (2010) dapat dikelompokan menjadi
empat :
1. Posyandu Pratama :
a. Belum mantap.
b. Kegiatan belum rutin.
c. Kader terbatas.
2. Posyandu Madya :
a. Kegiatan lebih teratur
b. Jumlah kader 5 orang
3. Posyandu Purnama :
a. Kegiatan sudah teratur.
b. Cakupan program/kegiatannya baik.
c. Jumlah kader 5 orang
d. Mempunyai program tambahan
4. Posyandu Mandiri :
a. Kegiatan secara terahir dan mantap
b. Cakupan program/kegiatan baik.
c. Memiliki Dana Sehat dan JPKM yang mantap.
C. Sasaran Posyandu
Yang menjadi sasaran dalam pelayanan kesehatan di posyandu adalah untuk :
a. Bayi yang berusia kurang dari satu tahun
b. Anak balita usia 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun
c. Ibu hamil/ibu menyusui
d. Ibu menyusui
e. Ibu nifas
D. Kegiatan Posyandu
Lima kegiatan posyandu (Panca Krida Posyandu) :
a). Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
b). Keluarga Berencana (KB)
c). Imunisasi
d). Peningkatan Gizi
e). Penatalaksanaan Diare
Tujuh kegiatan Posyandu (Sapta Krida Posyandu) :
a). Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
b). Keluarga Berencana (KB)
c). Imunisasi
d). Peningkatan Gizi
e). Penatalaksanaan Diare
f). Sanitasi Dasar
g). Penyediaan Obat Esensial (R. Fallen dan R. Budi Dwi K, 2010)
E. Pembentukan Posyandu
Posyandu dibentuk dari pos–pos yang telah ada seperti :
a). Pos penimbangan balita
b). Pos immunisasi
c). Pos keluarga berencana desa
d). Pos kesehatan
e). Pos lainnya yang di bentuk baru (R. Fallen dan R. Budi Dwi K, 2010).
F. Syarat Posyandu
a). Penduduk Lingkungan tersebut paling sedikit terdapat 100 orang balita
b). Terdiri dari 120 kepala keluarga
c). Disesuaikan dengan kemampuan petugas (bidan desa)
d). Jarak antara kelompok rumah, jumlah KK dalam satu tempat atau kelompok tidak
terlalu jauh
H. Penyelenggaraan Posyandu
a. Pelaksana kegiatan
Adalah anggota masyarakat yang telah di latih menjadi kader kesehatan setempat
dibawah bimbingan puskesmas.
b. Pengelola posyandu
Adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang berasal dari kader PKK, tokoh
masyarakat formal dan informal serta kader kesehatan yang ada di wilayah tersebut
(Depkes RI, 2009).
I. Lokasi Posyandu
a. Berada di tempat yang mudah didatangi
b. Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri
c. Dapat merupakan lokal itu sendiri
d. Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan dirumah penduduk, balai desa, pos
RT/RW atau pos yang lainnya (R. Fallen dan R. Budi Dwi K, 2010).
a. Umur balita dapat mempengaruhi partisipasi, hal ini disebabkan ibu balita merasa
bahwa anaknya sudah berumur 9 bulan yang sudah mendapatkan imunisasi lengkap
tidak perlu lagi datang ke posyandu.
b. Jumlah anak, semakin banyak anggota keluarga, biasanya seorang ibu akan sulit
mengatur waktu untuk hadir di posyandu, karena waktu akan habis untuk memberi
perhatian dan kasih sayang untuk mengurus anak-anaknya dirumah,
c. Tingkat pendidikan turut menentukan mudah tidaknya untuk menyerap dan
memahami pengetahuan gizi, pendidikan dalam keluarga sangat diperlukan, hal ini
terkait dengan informasi tentang kunjungan ibu balita ke posyandu dan rendahnya
tingkat pendidikan erat kaitannya dengan perilaku ibu dalam memanfaatkan sarana
kesehatan.
d. Pengetahuan ibu, pengetahuan yang dimiliki seseorang akan membentuk suatu sikap
dan menimbulkan suatu perilaku dalam kehidupan sehari-hari seperti hadir di
posyandu
Azrul Azwar, dr, MPH. 1998. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Pustaka Sinar
Harapan. Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 2000. Buku Kader Posyandu: Usaha Perbaikan Gizi Keluarga.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2006.Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta.
Notoatmodjo. S (2007). Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta
Setiadi. (2008). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Graha Ilmu
Stanley. M. Blair. K.A, and Beare. B.G. (2005). Gerontological Nursing : Promoting
Successful Aging With Older Adults. Dafis Company. Philadelphia.