Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang sejak tahun
1960-an Walaupun fidak terdapat konsensus tunggal, secara umum Sistem Informasi Manajemen
didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung
operasi, manajemen, nerta pengambilan keputusan sobuah organisasi. Sistem Informasi
Manajemen juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: "Sistem Informasi "Sistem
Pemrosesan Informasi". Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan" Sistem Informasi
Manajemen menggambarkan suatu unit atau badan yang khusus bertugas untuk mengumpuilkan
berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk keperhuan manajerial organisasi dengan
memakai prinsip sistem. Dikatakan memakai prinsip sistem karena berita yang tersebar dalam
berbagai bentuk dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses olch satu badan yang
kemudian dirumuskan menjadi suatu informasi (Sentranet. 2013) Kemajuan alat komunikasi
pada melinium ketiga semakin mempermudah perolehan informasi dari berbagai sumber untuk
berbagai kepentingan terutama dalam berbagai pengambilan keputusan didalam perusahaan,
itulah sebabnya sangat dirasakan pentingnya mengelolah informasi secara terintegrasi pada
setiap organisasi perusahaan. Oleh karena itulah fokus utama dari system informasi manajemen
adalah bagaimana mengelolah informasi sebaik- baiknya agar dapat menjadi alat pembuntu bagi
setiap manajer dalam pengambilan keputusan Sistem informasi manajemen telah ada jauh
sebelum teknologi informasi yang berhasiskan komputer hadir. Akan tetapi dengan adanya
computer sebagai salah satu bentuk revolusi dalam teknologi informasi, komputer telah dengan
menakjubkan mampu memproses data secara cepat dan akurat bahkan menyajikan informasi
yang sekiranya dilakukan secara menual tanpa bantuan komputer memerlukan waktu berhari-hari
bahkan bermingggu-mingggu Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi saat ini,
dimana segala kegiatan dalam kehidupan sehari-hari akan herbasis komputer. Maka dalam suatu
instansi Komputer meripakan bahan kebutuhan dalam menciptakan dan memperoleh serta
memproses suatu sistem informasi yang setiap saat selalu berkembang. Oleh karena itu setiap
orang harus mampu berupaya mengikuti arus informasi yang berkembang di dunia teknologi ini
Pada instasni perusahaan manapun saat ini pastilah menggunakan Sistem Informasi Manajemen
yaitu sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu (integrated), untuk menyajikan infomasi
guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah dalam maklalh ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Apa itu sistem informasi manejemen ?
2. Bagaimana penyimpanan dan penanganan data ?
3. Apa saja fungsi dan tujuan sistem informasi manejemen ?
4. Bagaimana pengolahan data komputer dasar ?
1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan makalah adalah sebagai berikut :

1. Menjelaskan pengertian sistem informasi manejemen.


2. Menejelaskan bagaimana penyimpanan dan penanganan data.
3. Menejelaskan fungsi dan tujuan sistem informasi manejemen.
4. Menjelaskan bagaimana pengolahan data komputer dasa.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Sistem

a. Pengertian sistem

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam
pengambilan keputusan sehari-hari. Beberapa ahli mendefinisikan informasi sebagai berikut :
 Menurut Ludwig Von Bertalanffy: Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terikat
dalam suatu relasi di antara unSur-unsur tersebut dalam lingkungannya.
 Gordon B.Davis agak lebih lengkap memberi defenisi sistem. dengan mengatakan
bahwa: "sistem terdiri dari bagian-bagian yang bersama-sama beroperasi untuk
mencapai beberapa tujuan" (a system is composed of interacting parts that operate
together to achieve some objective or purpose). "Sistem adalah kumpulan sistem-sistem
yang Sebagai kesimpulan dari berbagai defenisi tersebut di atas, dam mendekati
defenisi terakhir dapat dikatakan, bahwa: Sistem adalab suatu totalitas himpunan
bagian-bagian yang satu sama berinteraksi dan bersama-sama beroperasi mencapai
suatu tujuan.
b. Jenis-jenis Sistem
Sebagaimana disebut dalam berbagai defenisi tersebut di atas. maka sistem dapat dibeda-
bedakan sbb:
1) Sistem Abstrak dan Sistem Fisik (Abstract System and Phyisical System). Sistem
Abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan yang satu sama lain berada
dalam ketergan- tungan. Contoh: Skripsi. Alqur'an, Bibel, dan lain sebagainya. Sistem
Fisik adalah suatu perangkat unsur yang secara ber sama-sama beroperasi untuk
mencapai suatu tujuan. Contoh Perusahaan.
2) Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik (Deterministic System and
Probabilistic System). Sistem Deterministik adalah sistem yang dalam operasinya
dapat menentukan hasilnya secara pasti. Contohnya: program komputer. Sistem
Probabilistik adalah sistem yang dalam operasinya tak dapat diduga hasilnya secara
pasti.
3) Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka (Closed System and Open System). Sistem
Tertutup adalah sistem di mana tidak terjadi pertukaran bahan, informasi atau energi
dengan lingkungan. Contoh: komputer. Sistem Terbuka adalah sistem yang memung-
kinkan terjadinya pertukaran bahan, informasi atau energi dengain lingkungan.
Contoh: sistem biologis (manusia umpamanya) di sistem organisasi. Sebuah program
komputer adalah sistem yang relatif tertutup. karena ia hanya menerima input yang
sebelumnya ditetapkan, lalu memprosesnya, kemudian menyajikan output yang telah
ditentukan sebelumnya. Karena itu, sistem yang relatif tertutup adalah sistem yang
hanya mempunyai input dan output yang dikontrol dan ditetapkan. la tidak
memperoleh gangguan dari luar sistem.
b. Pengertian informasi
 Gordon B. Davis menyatakan bahwa Informasi adalah data yang telah diolah menjadi
sebuah bentuk yang berarti bagi penerima- nya dan bermanfaat dalam mengambil
keputusan saat ini atau saat mendatang.
 RJ Beishon memberi pengertian informasi lebih luas dari pengertian biasa, yaitu
mencakup isyarat dan data yang diterima seorang manajer sehari-hari, apakah itu
menyangkut pekerjaannya ataupun tidak. Menurut pengertian Beishon, hal seperti
ekspresi wajah Aen gerak isyarat sebagai informasi, demikian pula hal-hal yang lebih
elas seperti memo dan pesanan melalui telepon adalah informasi.seperti Sehubungan
dengan sifatnya maka menurut Burch dan Strater elam menilai informasi harus
diperhatikan beberapa sifat dari informasi sbb:
1. Acessibility (Sifatnya mudah diperoleh). Sifat ini menunjukkan mudah atau
cepatnya diperoleh informasi tersebut. Apabila diukur dengan waktu, untuk
memperoleh informasi yang membutuhkan waktu lama, maka informasi akan
berkurang atau tidak bernilai sama sekali. Atau dapat dikatakan informasi tersebut
telah usang atau tidak up to date.
2. Accuracy (Sifat luas dan lengkapnya). Sifat ini memperhatikan Danwa luas dan
lengkapnya informasi tidak saja mengenai volume- ,eapi juga tentang keakuratan
atau kebenaran informasi ersebut bagi pemakainya. Apabila informasi yang
disajikan tidak akurat maka hal ini akan menyesatkan pemakai informasi tersebut.
3. Comprehensiveness (Ketelitian). Apakah informasi tersebut akan dapat mengubah
pengetahuan atau mengurangi keragu-raguan yang an berarti bagi pemakai
informasi.
4. Approciativenes (Kecocokan). Apakah informasi tersebut sesuai dengan
kebutuhan si pemakai informasi.
5. Time Lessens (Ketepatan waktu). Apakah informasi tersebut t waktunya, apabila
informasi yang dibutuhkan didapat dengan cepat maka informasi tersebut akan
semakin berharga, sedangkan apabila terlambat atau sudah usang maka informasi
tersebut tidak tepat mem-
6. Clearity (Kejelasan). Apakah informasi itu mempunyai maksud dan makna yang
jelas. Apabila informasi tersebut dapat diartikan bermacam-macam makna maka
dapat dikatakan informasi tersebu tidak mempunyai kejelasan, hal ini akan
mengurangi nilai infor- punyai nilai sama sekali.
7. Flexibility (Keluwesan). Apakah informasi tersebut dapat dipakai untuk berbagai
macam keperluan. Suatu informasi akan lebih berharga apabila dapat
dipergunakan untuk beberapa keperluan dibandingkan dengan informasi yang
hanya dapat dipergunakan bagi satu macam keperluan saja.
8. Unsuspicious (Tidak ada prasangka) Sifat ini memperlihatkan hubungan dengan
tidak ada keinginan mengubah informasi guna memperoleh kesimpulan yang
telah dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya. masi tersebut .
9. Quantifiable (Dapat dibuktikan). Sifat ini memperlihatkan kemam- puan beberapa
pemakai untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada bahasa dan
kesimpulan yang sama.
10. Conformity (Dapat diukur). Sifat ini memperlihatkan sifat hakikal informasi yang
dihasilkan dari sistem informasi formal, separ kabar angin, desas-desus, dugaan-
dugaan, klenik dan sebagai infor- masi hal-hal tersebut bukan pembahasan sistem
informasi.
Setiap tahap manajemen memerlukan informasi yang berbeda, yang pada
gilirannya dapat berbeda pula dalam teknik atau cara penyampaiannya.
Penjelasannya adalah sebagai berikut.
a) Informasi untuk perencanaan
Informasi yang diperuntukkan perencanaan dibutuhkan para manajer untuk
mengetahui:
 Sumber (resources) yang diperlukan bagi pelaksanaan yang meliputi dana,
tenaga, alat, dan keahlian dari para pelaksana.
 Fasilitas untuk menggunakan sumber tersebut di atas, misalnya fasilitas
dalam hubungan dengan pengangkutan.
 Nilai atau ukuran dari masing-masing sumber untuk menyelesaikan suatu
aktivitas, misalnya jam kerja secara perorangan (manhour) untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan. Ramalan terhadap hasil dari penggunaan
sumber.
 Motivasi para pekerja yang akan melaksanakan rencana yang sedang
dipersiapkan.
b. Informasi untuk penggiatan
 informasi untuk tahap penggiatan (actuating) sebagai pelaksana
rencana berbeda dalam jenis dan sifatnya dibandingkan dengan
mformasi untuk perencanaan. Titik berat informasi untuk tahap
penggiatan ini terletak pada
 kecermatan dari isi pesan yang dikandung (accuracy).
 ketetapan waktu dalam penerimaan dan penyampaian (time liness) .
Pentingnya kedua faktor itu adalah dalam hubungannya dengan
charusan terjadinya sinkronisasi antara implementasi suatu bagian
dangan bagian lain. Informasi yang tidak cermat isi pesannya dan tidak
dapat penerimanya bisa menimbulkan kerugian yang besar, baik yang
nyangkut biaya, tenaga, maupun waktu, yang mengakibatkan tidak
ecapainya tujuan yang telah ditetapkan pada tahap perencanaan.
c.Informasi untuk pengawasan
Informasi untuk tahap pengawasan dalam manajemen sangat utimng
Sering terjadi korupsi pada suatu instansi atau pada elaksanaan suatu
proyek, disebabkan kelemahan dalam pengawasan dtidak adanya
pengawasan sama sekali. Sebenarnya untuk peng- wasan tidak perlu
dibentuk lembaga atau tim khusus karena fungsi aan melekat pada
manajer. Wewenang dapat didelegasikan epada salah seorang anggota
staf pimpinan.
Para manajer menghendaki suatu sistem informasi pada tahap gawasan
yang mencakup tatacara yang dapat:
 mencatat dan menunjukkan hal-hal yang sedang berlangsung
menurut jadwal pelaksanaan.
 mencatat bagaimana jadwal pelaksanaan itu diimplementasikan
 melaporkan, jika jadwal atau implementasinya menyimpang dari
rencana yang ditetapkan pada tahap perencanaan, sehingga
dapat dilakukan tindakan kolektif.
Manajer yang baik akan senantiasa melakukan pengawasan
secara periodik dan seksama. Jika bawahan tidak menyampaikan
lapor- an sebagai kewajibannya, maka manajer akan terus-
menerus menanyakannya dengan mempersiapkan sanksi-sanksi
secara administratif. Tidak ada pendapat yang sama mengenai
jenis-jenis informasi dilakukan tindakan-undakan korektif. yang
dioperasikan dalam manajemen. Hal itu karena:
Informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-
aspek tertentu
1) Informasi berdasarkan persyaratan
Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana
dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan
keputus- an yang harus segera dilakukan. Berdasarkan
persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan
sebagai berikut:
a. Informasi yang tepat waktunya. Sebuah informasi harus tiba
pada manajer sebelum suatu keputusan diambil.
b. Informasi yang relevan. Sebuah informasi yang disampaikan
seorang manajer kepada orang lain harus relevan, yakni ada
kaitan dengan kepentingan pihak penerima, baru informasi itu
akan mendapat perhatian. Semakin erat kaitan suatu informasi
dengan kepentingan penerima, akan semakin besar perhatian
yang ditumpahkan kepadanya. Yang tidak relevan jelas tidak akan
mendapat perhatian sama sekali.
2) Informasi berdasarkan dimensi waktu
Informasi berdasarkan dimensi waktu diklasifikasikan atas
informasi masa lalu dan informasi masa kini.
 Informasi masa lalu. Informasi masa lalu adalah informasi
peristiwa lampau (historical events, past events) yang
meskipun umat jarang dipergunakan, namun dalam
penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapi
dan teratur. Di negara- negara yang sudah maju informasi
mengenai peristiwa masa lalu hanyak yang disimpan dalam
bentuk mikrofilm, sehingga tidak memerlukan tempat dan
ruangan yang banyak, sedang untuk metmperolehnya amat
mudah
 Informasi masa kini. Makna dari informasi masa kini ialah
informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang
(current events). Berkat teknologi maju dan canggih dalam
bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat
dilakukan relatif amat cepat.
d) Informasi berdasarkan sasaran Informasi berdasarkan
sasaran adalah informasi yang ditujukan kepada seseorang
atau sekelompok orang.
 Informasi individual (individual information) ah informasi
yang ditujukan kepada seseorang yang mempunyai l
sehagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) atau
kepada 1258arang yang diharapkan dari padanya
tanggapan terhadap anformasi yang diperolehnya.
Informasi jenis ini disampaikan ecara tatap muka (face-to-
face), atau melalui telepon, atau dengan ntaraan surat,
tergantung dari macam informasi yang disampaikan dan
tergantung dari waktu yang diperlukan untek
 Informasi komunitas. Yang disebut informasi komunitas
(community information) adalah informasi yang ditujukan
kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok
tertentu di masyarakas Media untuk menyalurkan
informnasi komunitas itu ada bermacam macam, seperti
surat kabar, majalah, radio, televisi. poster spanduk,
pamflet, folder, dan lain-lain. Seringkali beberapa medis
dipergunakan sekaligus untuk suatu informasi yang.
c. Pengertian Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manejemen atau SIM (bahasa Inggris: management information
system, MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian inteanal suatu
bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia. dokumen. teknologi, dan prosedur oleh
akuntans manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk,
layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan
sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi
lain yang ditorapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah
ini umuninya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen infomasi
yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan
manusia. misalnya sistem pendukung ksputusan sistem pakar, dan sistem informasi
eksekutif. Sistem Informasi Managenmen merupakan sebuah sistem manusia mesin
yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi
operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisisi.
Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah data
base Sistem Informasi Managemen juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti:
"Sistem Informasi, "Sistem Pemrosesan Informasi, "Sistem Informasi dan Pengambil
Keputusan" SIM menggambarkan suatu unit atau badan yang khusus bertugas untuk
mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk keperluan
manajerial organisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan memakai prinsip
sistem karena berita yang tersebar dalam pelbagai bentuknya dikumpulkan, disimpan
serta diolah dan diproses oleh satu badan yang kemudian dirumuskan menjadi suatu
informasi Sistem infomasi manajemen digambarkan sebagai schuah bangunan
piramida diimana lapisan dasamya terdiri dari informasi untuk pengolahan transaksi,
penjelasan status, dan sehagainya: lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber
informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari; lapisan ketiga terdiri
dari sumber daya system informasi unuk membantu perencanaan taktis dan
pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen; dan lapisan puncak terdiri
dari sumber daya informasi untuk mondukung perencanaan dan penumusan kebijakan
oleh tingkat puncak manajemen.
2.2 Penyimpanan dan penanganan data
Sumber data dibedakan atas: Data internal dan Data ekstem Data internal (internal
data) adalah data yang asli. Artinya da sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri,
bukan data dari b karya orang lain.
Data eksternal (external data) adalah data bal observasi orang lain. Seseorang boleh saja
menggunakan data untak sesuatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang
lain Data eksternal ini terdiri dari dua jenis: Data eksternal primer (primary external
data) dan Data eksternal sekunder (secondar external data).
Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapin lisan atau tulisan dari
pemiliknya sendiri, yakni orang yang melaku observasi sendiri. Data eksternal sekunder
adalah data yang diperlet bukan dari orang yang melakukan observasi melainkan melain
seseorang atau sejumlah orang lain. Data merupakan bahan mentah untuk diolah
menjadi inform Dengan kata lain, data yang telah diperoleh itu diukur dan dinilai, buik
buruknya, berguna tidaknya, dan lain-lain penilaian dalam hubungan nya dengan tujuan
yang akan dicapai. Jadi data yang menjad informasi, terlebih dahulu mengalami
pengolahan atau pemrosesam Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan
penyimpanas data dan penanganan data.
a. Peayimpanan Data (Data Storage)
Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencaharian (retrieval),
dan pemeliharaan (file maintenance) .Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim
dinamakan file .File ini dapat berbentuk map, ordner. kaset, film, kartu komputer
dan lain sebagainya. Sebelum disimpan, suatu data diberi kode menurut jenis
kepentingan,Pengaturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah carinya.
Pengkodean memegang peranan penting. Kode yang siah akan mengakibatkan data
yang masuk ke dalam file salah yang selanjutnya akan mengakibatkan kelelahan
dalam mencarinya apabila di perlukan.
Jadi file dapat diartikan sebagai suatu susunan data yang bestuk dari sejumlah
catatan (record) yang berhubungan satu sama ejenis) mengenai suatu bidang dalam
suatu unit usaha Sistem yang umum dalam penyimpanan data (filing) ialah arkan
lembaga, perorangan, produksi atau lain-lainnya, tergantung dari sifat organisasi
yang bersangkutan. Kadang-kadang dijumpai apabila menghadapi suatu data. dalam
bentuk surat lya, yang menyangkut ketiga klasifikasi tadi. Maka metode yang terbaik
ialah "referensi silang" (cross-reference) antara file yang satu file yang lain. Untuk
memperoleh kemudahan dalam pencaharian data al), file biasanya dibagi menjadi
dua jenis:
File Induk (Master File) File Transaksi (Detail File)
 File Induk berisi data-data permanen yang biasanya hanya k satu kali saja dan
kemudian dipergunakan untuk pengolahan sanjutnya.
 File Transaksi berisikan data-data temporer untuk suatu periode k suatu bidang
kegiatan atau suatu periode yang dihubung dengan contoh hubungan kegiatan .
b) Penanganan Data (Data Haidling)
Penanganan data melipui berhagai kegiatan, yakni
 Pemeriksaan dan perbandingan (veryfying and comparing)
 Pemiliha(voting)
 Peringkasan (extracting)
 Peggunan(manipulating)
Pemilihan atau voting dalam rangka kegiatan penanganan data beakup pengaturan ke
dalam suatu urutan yang teratur, misalays daftar pegawai menurut pangkatnya dari
pangkat yang tinggi berturutan dari pangkat tertinggi sampai terendah, atau daftar
pelanggaran dengan menyebut namanya menurut abjad, dan lain-lain. Peringkasan
merupakan kegiatan lain dalam penanganan data ini mencakup keterangan pililan,
misalnya daftar pegawai yang telal mengahadirikan dirinya kepada organisasi lebih
dari 10 tahun, pelanggn yang memesan beberapa hasil produksi sekaligus, dan
sebagainya Penanganan data atau data manipulation merupakan kegiatan untuk
menghasilkan informasi. Kegiatan ini meliputi kompilast tabel Matematika statistik,
ramalan mengenai perkembangan, dan lain- lain Tujuan manipulasi ini adalah untuk
menyajikan informasi yang mamadai mengenai apa yang terjadi pada waktu yang
lampau guna menunjang manajemen, terutama membantu menyelidiki alternatif
kegiatan mendatang.

2.3 Fungsi dan Tujuan sistem informasi manejemen

1. Fungsi Sistem informasi manejemen


Management information system memiliki fungsi utama yang harus bermanfaat dalam
operasional suatu organisasi, diantarannya:
 Mempermudah manajer untuk merencanakan, mengawasi, mengarahkan dan
mendelegasikan pekerjaan kepada semua anggota tim melalui hubungan satu
komando atau koordinasi.
 Data yang tersaji menjadi lebih efektif dan efisien serta lebih akurat dan tepat waktu.
 Dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas namun
menurunkan biaya organisasi.
 Melalui sistem kerja yang terkoordinir dengan baik dan sistematis dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

b) Tujuan Sistem Informasi Manejemen

Tujuan Sitem informasi Manajemen adalah untuk meningkatkan efektivitas para


manajer yang menggunakan informasi tersebut Peingkatan tersebut dapat dilakaukan
dengan
 Mengsahakan seharyak mungkin keputusan-keputusan yang di ambil sebagai dasar
tujuan organisasi
 Melancarkan sem kegiatan yang hersifat rutin agar dap meningka sanas dalam
pengambilan kepatusan bagi manajemen puncak.
 Member anda sejash mumgkin sebagai peringatan untuk meng adapkeskaran yang
mungkin timbul di luar dugaan.
 Menyakan informasi kepada manajer yang akan membuat keputusan yang lehih
baik secara cepat dan tepat.

2.4 Pengolahan Data Komputer

Suatu proses pengolahan data terdiri dari 3 tahapan dasar, yang disebut dengan siklus pengolahan
data (data processing cycle), yaitu input, processing dan output. Tiga tahap dasar dari siklus
pengolahan data tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut. Siklus pengolahan data yang
dikembangkan (expanded data processirtg cycle) dapat ditambahkan tiga atau lebih tahapan lagi,
yaitu origin"ation, storage dan distribution. INPUT PROCESSING OUTPUT ORIGINATION
DISTRIBUTION STORAGE Siklus pengolahan data yang dikembangkan.

Origination. Tahap ini berhubungan dengan proses dari pengumpulan data yang biasanya
merupakan proses pencatatan (recording) data ke dokumen dasar Input. Tahap ini merupakan
proses memasukkan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device) Processing.
Tahap ini merupakan proses pengolahar dari data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh
alat pemroses (processing device), yang dapat berupa proses menghitung, membandingkan,
mengklasifikasikan, mengurutkan, mengendalikan atau mencari di storage. Output. Tahap ini
merupakan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output deuice),
yaitu berupa informasi Distribution. Tahap ini merupakan proses dari distribusi output kepada
pihak yang berhak dan membutuhkan informasi. Storage. Tahap ini merupakan proses
perekaman hasil pengolahan ke simpanan luar (storage). Hasil dari pengolahan yang disimpan di
storage dapat dipergunakan sebagai bahan input untuk proses selanjutnya. Pada gambar, tampak
adanya 2 buah anak panah yang berlawanan arah, menunjukkan hasil pengolahan dapat disimpan
di storage dan dapat diambil kembali untuk proses pengolahan data selanjutnya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Sistem
informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional,menunjang manajemen
dalam pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.

Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida, dimana


lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.
Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen
sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu
perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak
terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh
tingkat manajemen. Sehingga bangunan piramida tersebut dapat menjadi pondasi bagi
perusahaan untuk meningkatkan sistem manajemen dalam perusaan tersebut

Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang


berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer
organisasi.

Semua sistem informasi mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu menerima data sebagai
masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan
unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya
(output).

3.2 Saran

Pembuatan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan sumber yang
saya peroleh. Sehingga isi dari makalah ini masih bersifat umum, oleh karena itu saya harapkan
agar pembaca bisa mecari sumber yang lain guna membandingkan dengan pembahasan yang
saya buat, guna mengoreksi bila terjadi kelasahan dalam pembuatan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Prof .Dr. M Manullang.2009 Pengantar Administrasi Bisnis.jakarta: PT Rineka cipta

www.academia.edu/9952395/makalah_sistem_informasi_manajemen

Anda mungkin juga menyukai