Kelompok b2 Ipe 3 - Hasil Observasi Dan Wawancara
Kelompok b2 Ipe 3 - Hasil Observasi Dan Wawancara
Praktik kolaborasi Pembagian peran Administrasi : saat pasien datang untuk pertama kali, pasien akan mendaftar serta ditanyakan
interprofesional setiap profesi dalam mengenai identitas dan pembayaran yang digunakan pasien. Jika pasien tidak memiliki BPJS dan
kesehatan pelayanan dan memiliki KTP DKI maka pasien akan ditawarkan membuat BPJS atau membayar dengan uang
praktik baik yang tunai. Saat ini untuk pemeriksaan dan pengobatan TB tidak dipungut biaya karena sudah di
Tema Sub Tema Cuplikan Deskripsi Wawancara / Catatan Observasi (Tidak Verbatim)
sudah terjadi dalam gratiskan dan ditanggung oleh pemerintah. Masalah administrasi pasien selesai maka pasien akan
kolaborasi dicarikan rekam medis oleh karyawan administrasi lalu akan dikirim ke poli yang dituju. RM
interprofesional yang digunakan masih manual belum online dan sekarang sedang proses menyetarakan online.
kesehatan Pasien akan langsung diarahkan menuju pemeriksaan umum pasien, jika pasien dicurigai
memiliki tanda dan gejala TB maka pasien akan langsung diarahkan ke POLI TB dan melakukan
pemeriksaan intesif di dalam. Saat di poli TB pasien menunggu antrian untuk pemeriksaan.
Perawat : saat nomor antrian pasien sudah keluar maka pasien akan diarahkan menuju ruang
pemeriksaan. Perawat akan mengukur tensi, TB/BB, dan menanyakan keluhan pasien serta
riwayat penyakit pasien terdahulu.
Dokter : Dokter menanyakan keluhan batuk lama, demam, keringat malam, benjolan di leher
atau daerah lainnya, penurunan berat badan, pembengkakkan sendi atau tulang. Keluarga atau
lingkungan sekitar yang mengalami keluhan serupa, pengobatan 6 bulan ada atau tidak. Riwayat
batuk lama sebelumnya, sudah pengobatan atau belum, sampai tuntas atau tidak, status
pengobatannya bagaimana.
Pemeriksaan fisik tanda vital, kelenjar getah bening, otot bantu nafas, pemeriksaan dada dan
bunyi nafas. Pemeriksaan lanjutan berupa pewarnaan sputum yang dibuat dahulu pengantar
laboratoriumnya.
Perawat : dokter menginstruksikan untuk cek BTA maka perawat akan membantu pasien untuk
mengeluarkan dahak dan mengantarkan sputum ke petugas lab
Tema Sub Tema Cuplikan Deskripsi Wawancara / Catatan Observasi (Tidak Verbatim)
Petugas Lab : menerima sputum dan melakukan pemeriksaan serta memberitahukan hasil akan
diambil sekitar 1 hingga 2 jam berikutnya kepada pasien atau perawat yang mengantarkan sample
sputum. Hasil pemeriksaan lab dapat diambil oleh keluarga pasien atau langsung diantarkan ke
poli paru dan diserahkan oleh dokter atau perawat yang ada
Dokter : Pasien yang sudah melakukan pemeriksaan dan mendapatkan hasil positif pada
pemeriksaannya akan ditentukan diagnosisnya. Pasien akan diperiksakan HIV untuk ditentukan
status HIV. Pasien yang sudah pernah mengkonsumsi obat dan memiliki riwayat putus berobat,
gagal pengobatan, atau kasus relaps dirujuk untuk pemeriksaan tes cepat molekular. Hasil
pemeriksaan dan regimen obat yang didapatkan akan dicatat di form TB 01.
Dokter Dan Perawat : Dokter dan perawat akan menjelaskan mengenai penyakit TB; pengobatan
termasuk durasi pengobatan yang disesuaikan dengan diagnosis TB pasien tersebut, pentingnya
penuntasan pengobatan; kapan harus kontrol dan pemeriksaan lab kembali; pencegahan
penularan seperti memakai masker dan etika batuk yang baik; menjaga kesehatan tubuh dengan
makan makanan yang bernutrisi dan aktivitas fisik selain itu perawat akan meminta anggota
keluarga atau tetangga untuk menjadi PMO (Pengawas Minum Obat) OAT untuk mengawasi
pasien TB dan mengingatkan untuk meminum obat secara teratur serta menyarankan untuk
seluruh anggota keluarga pasien melakukan skreaning TB.
Psikologis : apabila terdapat pasien terlihat depresi dengan keadaan atau diagnosis yang diterima
maka pasien akan langsung dipanngilkan psikolog untuk pemeriksaan psikologisnya
Tema Sub Tema Cuplikan Deskripsi Wawancara / Catatan Observasi (Tidak Verbatim)
Kesehatan Lingkungan: saat pasien di diagnosis TB maka akan ada petugas kesling yang akan
kerumah pasien melihat keadaan lingkungan sekitar rumah dan melaporkan pada RT/RW untuk
mengkaji kemungkinan penularan TB . jika dalam satu RT/RW terdapat banyak pasien TB maka
akan ada kader untuk pemberantasan TB di lingkungan tersebut, jika terdapat pasien TB yang
jarang berobat atau tidak terkontrol maka puskesmas akan meminta tim KPLDH untuk datang
dan melihat kondisi pasien.
Kesadaran dalam Dalam poli terlihat sistem pelayanannya sudah terintegrasi sehingga masing – masing tenaga
berkolaborasi kesehatan sudah paham dengan tugas dan kewajibannya. Untuk perawat sendiri yang bekerja di
poli TB sudah memiliki surat izin praktik klinik dan mengikuti pelatihan mengenai TB sehingga
sudah mampu melaksankan tugas tanpa harus menunggu instruksi dokter atau pendelegasian.
Obat TB pun merupakan obat pasti yang dosisnya sudah ditetapkan sehingga perawat dapat
menentukan dosis obat dan dapat langsung diberikan ke pasien
Pelayanan Pasien TB yang sudah berobat sebelumnya atau yang memiliki jadwal kunjungan ulang akan
pemeriksaan diberikan kartu kuning, sehingga jika ingin melakukan pemeriksaan bisa langsung ke poli TB
dan tidak perlu ke pihak administrasi
Waktu yang diberikan untuk pemeriksaan atau peanganan kasus TB di poli hanya 10 menit dan
tidak terlalu lama untuk menghindari risiko tertular penyakit dari pasien ke tenaga kesehatan
yang ada
Pasien yang memerlukan obat tidak perlu kebagian farmasi, perawat akan menelfon petugas
farmasi lalu mereka akan mengantarkan onat kedalam poli paru
Tema Sub Tema Cuplikan Deskripsi Wawancara / Catatan Observasi (Tidak Verbatim)
Tidak ada hambatan atau konflik antara tenaga kesehatan karena pembgain tugas sudah
terintegrasi dan memiliki tanggung jawab yang sesuai dengan profesinya