1334 3095 1 PB PDF
1334 3095 1 PB PDF
1
Mahasiswa Program Pascasarjana, Program Studi Pendidikan Sains, Universitas Negeri Surabaya
Surabaya, 60231, Indonesia
rosalina.permatasari88@gmail.com
2
Dosen Program Pascasarjana, Program Studi Pendidikan Sains, Universitas Negeri Surabaya
Surabaya, 60231, Indonesia
yuanita@sby.dnet.net.id
3
Dosen Program Pascasarjana, Program Studi Pendidikan Sains, Universitas Negeri Surabaya
Surabaya, 60231, Indonesia
ionunesa@yahoo.co.id
Abstrak
Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengetahui keterlaksanaan pembelajaran inkuiri terbimbing,
kompetensi psikomotorik, dan afektif siswa melalui pembelajaran inkuiri terbimbing dengan
melatihkan keterampilan proses yang dirancang mengikuti pola pengintegrasian kurikulum nested.
Rancangan penelitian ini menggunakan One Group Pretest-Posttest Design, dilaksanakan dalam
tiga kali pertemuan dan melibatkan siswa kelas XI IPA 5 dan XI IPA 6 SMA Negeri 2 Surabaya.
Instrumen yang digunakan meliputi: lembar pengamatan keterlaksanaan pembelajaran, kompetensi
psikomotorik, dan afektif siswa. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran
sesuai dengan sintaks pembelajaran inkuiri terbimbing mendapat kategori penilaian baik.
Kompetensi psikomotorik siswa secara umum berkategori baik, kompetensi yang dominan adalah
bekerjasama dan keterampilan dalam mengukur suhu dengan termometer. Kompetensi afektif siswa
secara umum berkategori baik, meliputi berpendapat, jujur, dan kerjasama.
Abstract
The main objective of this research is to describe the teaching and learning with guided inquiry,
affective and phsychomotor competence which designed to follow the nested pattern. One Group
Pretest-Posttest Design was used involving year eleven IPA 5 and IPA 6, instructional
implementation was three times. The instruments used in this research consisted of observational
sheet to describe the feasibility of the teaching and learning, observational sheet to describe
affective, and phsychomotor competence. The results showed that learning experience were
consistent with guided inquiry syntax was well categorized. Phsychomotor competence students was
well. The most dominant is the cooperated and skills in measured the temperature to use
thermometer. Affective competence students was well, consisted of argue, honesty, and cooperated.
11
Jurnal Pena Sains Vol. 1, No. 2, Oktober 2014 ISSN: 2407-2311
12
Jurnal Pena Sains Vol. 1, No. 2, Oktober 2014 ISSN: 2407-2311
13
Jurnal Pena Sains Vol. 1, No. 2, Oktober 2014 ISSN: 2407-2311
konsep asam basa dan memiliki sikap mendapatkan kesempatan untuk berlatih
yang lebih positif. mengembangkan keterampilan proses dan
Penerapan model pembelajaran bersikap ilmiah, yaitu dengan pemilihan
inkuiri disertai dengan kegiatan praktikum model pembelajaran inkuiri terbimbing.
akan menunjang pemahaman siswa yang Rancangan pembelajaran sifat koligatif
lebih mendalam. Dalam praktikum, siswa larutan yang mengintegrasikan model
menjalankan metode ilmiah dengan pembelajaran inkuiri terbimbing dan
membuat hipotesis, mengumpulkan data, model pengintegrasian kurikulum berpola
analisis, dan mengambil simpulan. nested diharapkan dapat meningkatkan
Dengan demikian, konsep yang dibangun keterampilan siswa. Adapun rumusan
oleh siswa akan menjadi sangat kuat. masalah dalam penelitian ini adalah
Guru sebaiknya melengkapi suatu bagaimana keterlaksanaan model
model pembelajaran yang akan digunakan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan
dalam pembelajaran dengan penataan materi sifat koligatif larutan berpola
substansi materinya. Penataan substansi nested dan bagaimana kompetensi
materi dapat dilakukan dengan model psikomotorik dan afektif siswa setelah
nested. Model pengintegrasian kurikulum pembelajaran melalui model inkuiri
nested menyarangkan keterampilan terbimbing dengan materi sifat koligatif
proses, keterampilan sosial, dan larutan berpola nested.
pengorganisasian menuju sebuah konsep
(content) yang harus dipahami atau
dibangun oleh siswa (Fogarty, 1991). Metode Penelitian
Kelebihan dari model nested yaitu lebih Penelitian ini tergolong penelitian
mengutamakan pengalaman belajar siswa praeksperimen (pra experimental design).
yang harus diperkaya dan ditingkatkan. Rancangan penelitiannya adalah “One
Oleh sebab itu, dalam proses Group Pretest and Posttest Design” yaitu
pembelajaran guru melatihkan eksperimen yang dilaksanakan pada satu
keterampilan-keterampilan proses, sosial kelompok saja tanpa kelompok
dan mengorganisasi dalam pembanding (Tuckman, 1978: 142). Pada
membelajarkan substansi isi materi sifat rancangan ini observasi dilakukan
koligatif larutan. Hal ini sesuai dengan sebanyak dua kali, yaitu sebelum
tuntutan di dalam Lampiran eksperimen (pretest) dan sesudah
Permendiknas No. 22/2006 tentang eksperimen (posttest). Penelitian ini
standar isi mata pelajaran kimia SMA di dimulai dengan melakukan tes awal
mana harus memberi perhatian kepada (pretest), meliputi tes pemahaman konsep
proses di samping produk. Pada materi dan tes keterampilan proses. Tes awal
sifat koligatif larutan yang dirancang digunakan untuk mengetahui prakonsepsi
berpola nested akan mempermudah siswa juga sebagai pembentukan
pemahaman siswa terhadap konsep- kelompok kooperatif siswa di kelas.
konsep yang ada, yaitu dengan melatihkan Selanjutnya, pembelajaran inkuiri
keterampilan-keterampilan, dan untuk terbimbing dengan materi sifat koligatif
melatihkan proses inkuiri pada siswa agar larutan yang dirancang berpola nested dan
siswa menguasai konsep kimia dengan dilacak pemahaman akhir siswa beserta
benar, juga sebagai cara melatih siswa tes keterampilan proses. Ujicoba
dalam meneliti suatu permasalahan atau dilakukan dengan mereplikasi sebanyak 2
pertanyaan. (dua) kali, untuk menilai kestabilan hasil.
Sebagaimana yang telah dijelaskan Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
di atas, perlu ada sebuah solusi agar siswa
14
Jurnal Pena Sains Vol. 1, No. 2, Oktober 2014 ISSN: 2407-2311
kelas XI IPA di SMA Negeri 2 Surabaya. dan KBM sudah berpusat pada siswa
Sampel penelitian diambil menggunakan sesuai dengan karakteristik dari inkuiri.
teknik sampling simple random sampling Skor terendah dari kedua kelas
diperoleh siswa kelas IPA 5 dan IPA 6 yang mirip pada saat membimbing siswa
dengan jumlah siswa masing-masing 34 mempresentasikan laporan hasil
orang. eksperimen dan membimbing siswa
Desain dalam penelitian ini adalah: mereview hasil pembelajaran serta
menjawab permasalahan di awal
O1 X O2 pembelajaran. Hal ini disebabkan guru
khawatir waktu tidak mencukupi sehingga
Keterangan: guru hanya menunjuk perwakilan dua
O1: Uji awal (pretest) untuk mengetahui sampai tiga kelompok untuk
prakonsepsi siswa terhadap materi mempresentasikan laporannya dan pada
sifat koligatif larutan sebelum tahap tersebut guru harus lebih
pembelajaran melalui model inkuiri memberikan pembimbingan lebih
terbimbing. terhadap siswa.
O2: Uji akhir (posttest) untuk mengetahui Hasil analisis keterampilan
konsepsi siswa terhadap materi sifat psikomotorik kelas XI IPA 5 dan XI IPA
koligatif larutan setelah 6 menunjukkan bahwa secara umum
pembelajaran melalui model inkuiri siswa sudah menguasai aspek-aspek
terbimbing. psikomotorik dengan baik, siswa sudah
X: Perlakuan, yaitu melalui model terampil dalam menggunakan alat dan
pembelajaran inkuiri terbimbing bahan di laboratorium. Berikut hasil
dengan materi sifat koligatif larutan. analisis pada setiap pertemuan disajikan
dalam Tabel 1, 2, dan 3.
15
Jurnal Pena Sains Vol. 1, No. 2, Oktober 2014 ISSN: 2407-2311
Tabel 2 Data Hasil Analisis Kompetensi kekuatan, dan kelenturan dalam
Psikomotorik Siswa secara melakukan gerakan sesuai prosedur.
Klasikal pada Pertemuan II Kelas Kompetensi afektif siswa diukur
XI IPA 5 dan IPA 6 dengan lembar pengamatan keterampilan
Skor Rata-rata
Psikomotorik
sosial pada setiap pertemuan. Adapun
Aspek yang aspek-aspek yang diamati meliputi,
No Siswa Percobaan 2
diamati
di Kelas berpendapat, jujur, dan kerjasama.
IPA 5 IPA 6 Hasilnya disajikan dalam Tabel 4.
Keterampilan Kompetensi afektif siswa yang
membuat
1
campuran
4,25 4,25 paling menonjol di kelas XI IPA 5, yaitu
pendingin siswa mencatat hasil pengamatan sesuai
Meletakkan yang diamati dan kompetensi afektif
tabung reaksi siswa yang menonjol di kelas IPA 6, yaitu
berisi larutan ke siswa saling membantu dalam melakukan
dalam gelas kimia
2 4,42 4,50 praktikum dengan skor rata-rata 4,90
yang berisi
campuran termasuk kategori sangat baik.
pendingin sampai Hal ini menunjukkan bahwa
membeku (keruh) siswa bekerjasama dalam kelompoknya
Tabel 3. Data Hasil Analisis Kompetensi dengan baik tidak didominasi oleh
Psikomotorik Siswa secara Klasikal individu.Hasil analisis kompetensi afektif
pada Pertemuan III Kelas XI IPA 5 dan siswa kelas XI IPA 5 dan XI IPA 6
IPA 6 menunjukkan bahwa secara umum siswa
dalam berpendapat, jujur dan bekerjasama
Skor Rata-rata sudah dilakukan dengan baik dalam
Psikomotorik proses pembelajaran untuk mencapai
Siswa
No Aspek yang diamati
Percobaan 2 di pemahaman konsep.
Kelas
IPA 5 IPA 6 Tabel 4. Data Hasil Analisis Kompetensi
Keterampilan dalam Afektif Siswa secara Klasikal Kelas
melakukan XI IPA 5 dan 6
1 pengamatan dan 4,7 5 N Aspek yang diamati Rangkuman
mencatat waktu o Penilaian
selama percobaan A. Berpendapat IPA 5 IPA 6
Keterampilan dalam 1. Siswa 4,16 4,36
membersihkan alat mengemukakan
2 5 5
dan bahan setelah pendapat pada saat
selesai percobaan diskusi atau tanya
jawab dengan guru
Berdasarkan hasil analisis dapat berlangsung
diketahui bahwa siswa memiliki 2. Siswa 4,30 4,39
mengemukakan
kemampuan psikomotorik yang sangat pendapat dengan
baik selama pembelajaran berlangsung. baik pada saat
Menurut Dick et al. (2005) menegaskan bekerja dalam
bahwa sebuah kegiatan dapat digolongkan kelompok untuk
sebagai psikomotorik apabila eksekusinya melakukan
praktikum
menggunakan gerakan otot tanpa atau 3. Siswa 4,43 4,58
menggunakan peralatan. Kemampuan mengemukakan
psikomotorik diukur dalam besaran pendapat pada saat
kecepatan, akurasi atau ketepatan, diskusi atau tanya
jawab dalam diskusi
16
Jurnal Pena Sains Vol. 1, No. 2, Oktober 2014 ISSN: 2407-2311
kelompoknya kompetensi psikomotorik dan afektif
4. Siswa 4,43 4,41 siswa secara umum berkategori baik.
mengemukakan
pendapat untuk
mengomentari ide
atau gagasan dari
Daftar Pustaka
kelompok lain agar
pendapat Alberta. 2004. Focus on Inquiry: A
tersebutlebih Teacher’s Guide to Implementing
sempurna Inquiry-based Learning. Canada:
5. Siswa 4,40 4,58 Alberta Learning Centre.
mengemukakan
pendapat untuk
Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi
menyimpulkan hasil Pendidikan. Edisi Kedua. Jakarta:
pembelajaran Bumi Aksara.
B. jujur Bass, J. E., Contant, T. L., and Carin, A.
6. Siswa mencatat 4,71 4,71 R. 2009. Methods for Teaching
hasil pengamatan
sesuai dengan data
Science as Inquiry. Tenth Edition.
yang tersedia New York: Pearson.
7. Siswa merumuskan 4,43 4,46 Borich, G. D., and Choo, O. A. 2006.
simpulan sesuai Teaching Strategies that Promote
dengan data yang Thinking, Models and Curriculum
tersedia
8. Siswa 4,38 4,52
Approaches. McGraw-Hills:
mengungkapkan Education Asia.
dengan jujur diakhir Castellan, G. W. 1983. Physical
pembelajaran Chemistry. Second Edition. New
apablia ada yang York: Wisley Publishing Inc.
belum dipahami
A.Kerjasama Chatterjee, S., Williamson, V. M.,
9. Siswa berbagi tugas 4,45 4,66 McCann, K., and Peck, M. L.,
dengan baik 2009. Surveying Students’
10 Siswa tidak 4,51 4,85 Attitudes and Perceptions toward
. mendominasi kerja Guided-Inquiry and Open-Inquiry
kelompok
11 Siswa saling 4,46 4,90
Laboratories. Journal of Chemical
. membantu dalam Education Vol. 86 (12): 1427-1432.
melakukan Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri
praktikum Pendidikan Nasional Nomor 22
tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan dasar dan Menengah.
Kesimpulan dan Saran Jakarta: Sekjen Depdiknas
Ennis, R. H. 1996. Critical thinking. New
York: Prentice Hall.
Dari hasil penelitian prevensi Fogarty, R. 1991. The Mindful School:
miskonsepsi siswa pada materi sifat How to Integrate the Curricula.
koligatif larutan dengan model Palatine: Iri/Skylight Publishing,
pembelajaran inkuiri terbimbing yang Inc.
dilaksanakan di SMA Negeri 2 Surabaya Gronlund, N. E. 1985. Constructing
diperoleh simpulan, sebagai berikut: (1) Achievement Test. Fifth Edition.
keterlaksanaan sintaks inkuiri terbimbing New York: Prentice Hall, Inc.
secara umum berkategori baik dan Hadi, M. H. 2011. “Pengembangan
terlaksana secara keseluruhan, (2) Perangkat Pembelajaran Terpadu
17
Jurnal Pena Sains Vol. 1, No. 2, Oktober 2014 ISSN: 2407-2311
18