Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ILMU KEALAMIAHAN DASAR

BIOSFER

Disusun Oleh :

1. Chatarina Rika Ayu W A (K5114011)


2. Dyta Puspitasari (K5114017)
3. Rosyida Arifia (K5114040)
4. Winda Greatta Z (K5114049)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2015/2016

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan untuk memenuhi tugas
Mata Ilmu Kealamiahan Dasar Semester III. Dalam penulisan makalah ini banyak
hambatan dan kesulitan yang penulis alami, namun berkat bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu
penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-
pihak yang telah memberikan bantuan, semangat, motivasi, dan dukungan dalam
pembuatan laporan tersebut.
Semoga amal kebaikan yang telah diberikan dari semua pihak dengan
penuh ketulusan menjadi pahala dan mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada laporan ini, oleh karenanya
saran dan kritik yang membangun selalu penulis sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Penulis juga berharap laporan ini dapat bermanfaat
bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya, serta bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.

Surakarta, 7 September 2015

Penulis,

II
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………… I


KATA PENGANTAR ………………………………………………… II
DAFTAR ISI ………………………………………………… III
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………… 1
A. Latar Belakang ……………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………….. 2
C. Tujuan ……………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………… 3
A. Biosfer ……………………………………………….. 3
B. Awal Kehidupan di Bumi ……………………………………………….. 6
C. Ciri-ciri Organisme ………………………………………………… 8
BAB III PENUTUP ………………………………………………… 11
A. Simpulan ………………………………………………… 11

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………… 12

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setelah bola Bumi mengalami pendinginan dan terbentuknya
benua, danau, sungai, dan lautan pada kira-kira 2250 juta tahun lalu,
terbentuklah wahan bakal biosfer, yaitu suatu tempat tinggal tempat
makhluk hidup melangsungkan kehidupannya. Dalam kehidupan makhluk
terbentuk system hubungan antar makhluk hidup tersebut dengan materi
dan energi yang mengelilinginya. Terdapat banyak bukti bahwa 2000 juta
tahun keadaan permukaan Bumi sangat berbeda dengan permukaan bumi
sekarang. Pada saat sebelum ada tumbuhan dan hewan, udara (atmosfer)
terutama terdiri atas gas metan, ammonia, uap air, dan gas hidrogen, serta
unsure oksigen, nitrogen yang sangat reaktif. Yang bersenyawa sebagai
oksidasi nutrida.
Pada permukaan Bumi yang tidak mengandung ozon, maka radiasi
sinar tata surya yang berupa sinar ultraviolet dan semburan badai listrik
menimbulkan panas. Lalu terbentuklah persenyawaan asam-asam amino
yang selanjutnya membuat protein. Stanley L. Miller (1953) membuat
percobaan dengan suatu loncatan listrik yang bertegangan tinggi. Setelah 1
minggu, campuran gas dari tabung itu di analisis dan terdapat sejumlah
asam amino, sekelompok bentuk-bentuk protein. Dalam hipotesisnya,
disebutkan bahwa sekelompok utama dari senyawa itu tertutup pada kutub
yang tidak banyak mengandung oksigen atau hampir tidak ada oksigen.
Oleh karena itu, asam-asam amino cenderung membentuk ikatan peptide,
kemudian membentuk protein. Peristiwa ini memang kecil
kemungkinannya, tetapi karena waktu yang tersedia cukup banyak (Jutaan
tahun), maka peristiwa itu tidak dapat dielakkan.
Suatu ciri makhluk yang hidup adalah adanya aliran energi pada
tubuh secara konstan. Energi itu diperoleh dari luar tubuh, yaitu dari tata
surya atau energi-kimiawi untuk membantu molekul-molekul yang

IV
komplek secara langsung (autotroph) atau dengan menguraikan molekul-
molekul yang komplek dengan jalan mengkonsumir makhluk
lain (heterotrophy). Organisme heterotrophy pertama memakan tumpukan
senyawa organis yang terbentuk dari sumber. Pada saat itu, oksigen masih
sedikit sekali, maka pernapasan dilakukan secara anaerob yang
menyebabkan terbentuknya senyawa karbon dioksida.
Menurut istilah waktu, kita menduga atmosfer pemula timbul
antara 2000-3500 juta tahun yang lalu, sedangkan adanya masa benda
hidup yang pertama pada 2000 juta tahun yang lalu dan munculnya
oksigen 1000 juta tahun yang lalu.
Hingga saat ini kehidupan hanya terdapat di bumi. Semua
kehidupan, bertempat tinggal di sfera bumi yang relatif sempit yakni
hidrosfer, atmosfer dan lithosfer sehingga kemudian disebut biosfer.
Hubungan yang erat antara organisme dan lingkungannya dibiosfer
dipelajari dalam ekologi yaitu ilmu yang mempelajari hubungan timbale
balik antara organisme dan lingkungannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan biosfer?
2. Bagaimana awal kehidupan di bumi?
3. Bagaimana ciri-ciri organisme yang hidup pada awal kehidupan di
bumi ?

C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kealamiahan Dasar.
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan biosfer dan makhluk hidup.
3. Mengetahui bagaimana asal mula kehidupan di bumi.
4. Mengetahui keanekaragaman makhluk hidup

V
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biosfer
Ditinjau dari segi epistemologi,istilah biosfer terdiri dari dua kata
yaitu, Bio artinya hidup dan Sphere artinya lapisan. Dengan demikian
biosfer berarti lapisan tempat makhkluk hidup atau organisme. Biosfer
adalah lapisan lingkungan di permukaan bumi, air, dan atmosfer yang
mendukung kehidupan organisme. Biosfer yang meliputi tanah, air, dan
udara merupakan lapisan tipis, yakni sekitar 8 km ke arah atmosfer dan 9 km
ke arah kedalaman laut. Sejauh yang diketahui manusia, hanya pada lapisan
biosfer inilah yang dijumpai adanya kehidupan organisme.Biosfer mencakup
udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik
berlangsung. Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah
sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan
hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer
(batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang
adalah satu-satunya tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan.
Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5 milyar tahun dari 4,5
milyar tahun usia Bumi.
Hubungan yang erat antara organisme dan lingkungannya di biosfer
dipelajari dalam ekologi, yaitu ilmu yang mempelajari hubungan timbal
balik antara organisme dan lingkungannya. Factor ekologi yang sangat
penting adalah iklim dan musim karena bumi berputar secara rotasi dan
revolusi. Rotasi mengakibatkan pergantian siang dan malam, sedangkan
revolusi mengakibatkan terjadinya perubahan musim yang merupakan pola
cuaca pada suatu masa tertentu. Cuaca (keadaan atmosfer pada suatu saat)
pada masa tertentu (5-6 bulan) disebut musiim, sedangkan pola perubahan
cuaca/musim yang relative konstan disuatu wilayah disebut iklim.
Iklim disetiap tempat berbeda-beda karena pengaruh gabungan arus
udara, arus air, rotasi dan terlindungnya bumi dari matahari yang semuanya

VI
karena orbit bumi. Karena perbedaan iklim inilah terjadi penyebaran flora
dan fauna ,aupun keberadaan organisme yang bermacam-macam.
1. Arena Kehidupan
Biofer merupakan organisasi biologi yang tertinggi dan meliputi
ribuan ekosistem, dari hutan sampai daerah estuary (payau= pertemuan
air laut dan air tawar) dan daerah kutub, sehingga setiap tempat
merupakan suatu fungsional organisasi biologi dan fisik. Ekosistem di
dunia yang terbesar adalah ekosistem akuatikdan ekosistem terrestrial.
2. Ekosistem Akuatik
Merupakan ekosistem yang mayoritas terdiri dari air yang menjadi
habitat makhluk hidup. Sekitar 75% permukaan bumi diselimuti oleh air
dan dari 75% terdiri dari 71% air bergaram di laut atau lautan, sisanya
berupa air tawar di darat.

Ekosistem Akuatik terdiri dari:

a. Ekosistem Air Tawar


Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak
menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh
oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah
jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji.
b. Ekosistem Air Laut
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang
tinggi dengan mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena
suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut
sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga
terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air
yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.
c. Ekosistem Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut.
Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas

VII
atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi
dan kaya akan nutrisi.
d. Ekosistem Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air
sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan
makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan
oksigen pada air.
e. Ekosistem Terumbu Karang
Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi
ekosistem ini sangat tinggi. Hewan-hewan yang hidup di karang
memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain.
f. Ekosistem Laut Dalam
Kedalamannya lebih dari 6.000 m.Biasanya terdapat lele laut dan
ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat
bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.
3. Ekosistem Terestrial
Ekosistem Terestrial merupakan wilayah atau lingkungan yang
berupa daratan. Ekosistem yang paling luas disebut bioma (biome).
Tumbuhan merupakan kelompok masa kehisupan bioma, sehingga setiap
bioma dicirikan oleh adanya tumbuhan yang dominan di bioma tersebut.
Selain itu adanya factor tingi tempat dari permukaan laut
(elevasi/altitude) dan letak lintang uatu tempat yang tentu saja
mempengaruhi iklim mengakibatkan keanekaragamaan hayati (diversitas
hayati0 di setiap bioma.

Ekosistem Terestrial terdiri dari:

a. Hutan
Terdapat 3 jenis hutan yaitu, hutan hujan tropic yang terdapat
sekitar ekuator, hutan musiman yaitu hutan yang pola pertumbuhan
tanamannya menikuti pola musim (misalnya pada musim tertentu

VIII
tanaman akan meranggas), hutan knifer, hutan yang terdapat di daerah
dingin dengan phon conifer (pinus, cemara) yang selalu hijau.
b. Tundra
Tundra atau padang lumut dengan semak yang tingginya hanya 10
cm di daerah dingin dengan suhu rata-rata di bawah 10 derajat celcius,
sehingga permukaan tanah sering diselimuti salju.
c. Padang Rumput
Rumput-rumputan mendominasi suatu wilayah yang curah
hujannya rendah dan musiman, sehingga tidak cukup untuk
menumbuhkan pohon-pohonan.
d. Sabana
Di daerah yang curah hujannya hampir sama dengan daerah padang
rumput, namun masih dapat tumbuh semak-semak.
e. Padang Semak
Tumbuhan pendek (0,5 – 1 m tingginya) mendominasi daerah
beriklim mediteran (panas, kering, ada musim dingin dan agak basah).
f. Padang Pasir
Sinar matahari yang terik, angin kencang dan kelembapan rendah,
menjadikan suatu daerah yang panas pada siang hari (lebih dari 50
derajat celcius) dan dingin di malam hari. Di permukaan bumi lebih
kurang terdapat 30 % padang pasir.

B. Awal Kehidupan di Bumi


1. Generatio Spontanea
Ahli Filsafat Lonia/Orang Yunani (6 Abad SM) : organisme
berasal dari lendir laut. Jadi menurut ahli filsafat Lonia tersebut yaitu
segala yang ada di alam semesta hidup pada lendir laut, yang mana
lendir laut adalah sebagai tempat permulaan.
Menurut Aristoteles yaitu binatang muncul tidak dari binatang lain
saja melainkan dai benda mati melalui campur tangan nyawa yang
memiliki 4 unsur antara lain udara, air, api dan tanah. Pada hakekatnya,

IX
Aritoteles mengatakan bahwa kehidupan dapat timbul dari lendir atau
sembarang bahan yang kelihatannya mati, yang mana ketika bahan
tersebut dijiwai oleh keemat unsur tersebut akan menjadi hidup. Contoh :
lahirnya tikus dari tanah basah.
Generatio Spontanea yaitu makhluk hidup yang terbentuk secara
spontan, atau disebut juga Abiogenesis yaitu makhluk hidup dapat
terbentuk dari bukan makhluk hidup. Sebagai contoh ulat timbul dengan
sendirinya dari bangkai tikus, cacing timbul dengan sendirinya dari
dalam lumpur.
2. Omne vivum ex ovo
Seorang biologis Italia Fransisco Redi (1626-1679) menyimpulkan
bahwa asal mula kehidupan adalah telur atau Omne vivum ex ovo,
berdasarkan percobaan pembuktiannya bahwa ulat pada bangkai tikus
berasal dari telur lalat yang terletak pada bangkai tikus tersebut.
3. Omne ovum ex vivo
Seorang ahli Italia Lazzaro SPallanzani (1729-1799)
menyimpulkan bahwa adanya telur harus ada jasad hidup terlebih
dahulu, berdasarkan percobaan terhadap kaldu yang membuktikan
bahwa mikroorganisme yang mencemari kaldu dapat membusukkan
kaldu. Maka muncullah teori Omne ovum ex vivo atau telur berasal dari
makhluk hidup.
4. Omne vivum ex vivo
Seorang sarjana kimis asal Perancis, Louis Pasteur (1822-1895)
melanjutkan percobaan Spallanzani, melalui berbagai percobaan yang
dilakukannya akhirnya dia menunjukkan bahwa harus ada kehidupan
sebelumnya agar tumbuh kehidupan baru atau disebut Omne vivum ex
vivo yang disebut juga teori Biogenesis .
5. Cosmozoa
Menurut Teori Comozoa ,makhluk hidup di bumi berasal dari luar
bumi atau planet lain. Benda hidup yang datang ini mungkin berbentuk
spora yang aktif, jatuh ke bumi lalu berkembang biak.

X
6. Teori Urey
Harold Urey (1893) mengemukakan bahwa pada mulanya atmosfer
Bumi mengandung gas metana (CH4), amoniak (NH3), hidrogen (H), dan
air (H2O) yang banyak. Karena adanya energi dari aliran listrik halilintar
dan radiasi sinar kosmos. Diduga unsur-unsur tersebut mengadakan
reaksi kimia, kemudian membentuk zat-zat hidup. Zat hidup yang
pertama berbentuk seperti virus, dan berkembang menjadi organisme
selama berjuta-juta tahun.
7. Teori Oparin-Haldane
A. I. Oparin (1924) menyatakan bahwa makhluk hidup terjadi dari
senyawa kimia, pada waktu itu di atmosfer belum ada oksigen bebas.
Kemudian tahun 1936 J. B. S. Haldane mendukung pendapat Oparin
dengan berpendapat bahwa makhluk hidup terjadi dari hasil reaksi kimia
antara molekul-molekul di lautan yang panas. Lautan pada awalnya
bersuhu tinggi sehingga energi panas tersebut dapat digunakan untuk
berlangsungnya reaksi kimia. Reksi kimia yang terjadi membentuk
semacam uap yang terdiri dari bahn organik yaitu bahan pembentuk sel.
Pendapat Harold Urey, Oparin dan Haldane menyatakan adanya evolusi
kimia yang mengarah pada terbentuknya makhluk hidup.
Evolusi kimia mendapat dukungan dari Stanley Miller (1953) yang
membuat percobaan dengan menyalakan bunga api listrik di dalam
tabung yang berisi amonia, metana, air dan hidrogen. Bahan dalam
tabung dianalisis dan diperoleh senyawa asam amino yang menjadi
bahan utama kehidupan.

C. Ciri-ciri Organisme
Organisme memiliki karakteristik, yaitu:
1. Bentuk dan Ukuran
Organisme memiliki bentuk tertentu yang berbeda setiap
jenisnya, seperti hewan dan tumbuhan memiliki bentuk yang berbeda

XI
dengan manusia. Sedangkan benda tak hidup tidak memiliki bentuk
khas tertentu.
2. Komposisi Kimia
Organisme memiliki komposisi tertentu yang terdiri dari unsur
karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), sedikit
belerang/sulfur (S), fosfor (P), dan sedikit mineral yang disebutk kima
organik dengan tulang punggung rangkaian atom karbn (C).
3. Organisasi
Organisme memiliki organisasi. Organisasi yang dimaksud
adalah makhluk hidup/ organisme merupakan gabungan dari system
organ yang membentuk kehidupan. Terdiri dari sel-sel yang kemudian
membentuk jaringan, jaringan membentuk organ dan system organ
tersebut menghasilkan kehidupan.
4. Metabolisme
Metabolisme merupakan proses reaksi kimia yang terjadi di
dalam tubuh makhluk hidup. Metabolisme pada organisme meliputi
proses penyusunan (anabolisme) dan perombakan (katabolisme) zat
yang silih berganti. Bila zat tersebut tidak berguna atau merupakan zat
sisa, zat tersebut harus dikeluarkan agar tidak menjadi racun dalam
tubuh. Pengeluaran zat tersebut disebut proses ekskresi. Alat
pengeluaran pada hewan dan manusia adalah ginjal, hati, paru-paru,
kulit, dan insang. Alat pengeluaran pada tumbuhan adalah stomata dan
lentisel.
5. Iritabilitas
Iritabilitas merupakan salah satu ciri makhluk hidup yakni peka
terhadap rangsangan atau perubahan sekitarnya. Misalnya cahaya,
gerakan, kelembaban, suhu maupun sentuhan dan sebagainya. Sebagai
contoh :
- Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan
akan menanggapi rangsang dengan menutup daunnya.
- Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok.

XII
- Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi
rangsang, misalnya bersin.
6. Reproduksi
Organisme mampu berreproduksi/ berkembangbiak, yakni
memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya.
Terdapat dua cara untuk berkembangbiak. Cara berkembangbiak
tersebut sebagai berikut :
- Secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang
melibatkan sel telur dan sel sperma.
- Secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang tidak
melibatkan sel telur dan sel sperma, melainkan melibatkan sel
tubuh.
7. Tumbuh dan mempunyai daur hidup
Organisme atau makhluk hidup memiliki ciri tumbuh dan
berkembang. Pertumbuhan dapat diukur dari tinggi,panjang, maupun
pendek dari makhluk hidup. Sedangkan perkembangan dapat diukur
dari perubahan menuju proses dewasa. Pertumbuhan dan
perkembangan berjalan seiringan, dari pertumbuhan dan
perkembangan tersebut organisme mempunyai daur hidup yakni
melewati proses kelahiran, melewati proses pertumbuhan dan
perkembangan (anak-anak, dewasa, tua) dan mati.
8. Bergerak
Makhluk hidup / organisme dapat bergerak. Bergerak merupakan
perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian. Hal ini disebabkan
oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. Gerak yang dilakukan pada
tumbuhan antara lain : gerak menutupnya daun putri malu jika
disentuh dan sebagainya. Pada hewan juga terdapat gerak, antara lain :
gerak aktif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa otot, gerak
pasif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa tulang, dan gerak
pada manusia yaitu berjalan, berlari dan lain-lain.

XIII
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Biosfer disebut sebagai lapisan kehidupan di bumi, tempat dimana
makhluk hidup tinggal dan melangsungkan kegiatan hidupnya. Lapisan ini
terbagi 3 lapisan yaitu, Litosfer, Hidrosfer, Atmosfer .
Dari makalah tersebut, terdapat beberapa point – point penting
yang dapat dipetik, antara lain :
1. Bahwa terdapat berbagai macam pendapat dan teori tentang awal
mula kehidupan di bumi.
2. Kehidupan telah menciptakan peradaban baru bagi makhluk hidup.
3. Makhluk hidup dalam kelompok yang berbeda akan memiliki
perbedaan-perbedaan sifat dan/atau ciri-ciri.

XIV
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/ekosistem

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/19680509199403-
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_alamiah_dasar/bab5
kehidupan_di_bumi.pdf
Wikipedia.com
http://www.artikelbiologi.com
www.artikel.com
www.belajar.wordpress.com

XV

Anda mungkin juga menyukai