Anda di halaman 1dari 3

Nama : Puji Purwani

NIM : 63030190125

Kelas : D

Prodi : Akuntansi Syariah

Mata Kuliah : Ilmu Tauhid

Soal :

1. Apakah iblis memiliki ruh, jika punya mengapa sifatnya buruk. Bukankah ruh itu baik!

2. Semua amal akan ditimbang, jika berat yang baik maka di surga dan jika buruk lebih berat
maka di neraka. Namun, bagaimana jika seimbang dimana tempatnya?

Jawab :

1. Sebelum membahas mengenai ruh iblis. Sebaiknya kita mengetahui dahulu perbedaan jin,
setan, dan iblis. Yang pertama , jin adalah makhluk yang diciptakan Tuhan dari api dan meiliki
kemampuan untuk tidak terlihat dari pandangan manusia kecuali para orang-orang tertentu
yang diberikan izin oleh Tuhan untuk melihatnya. Kedua, setan adalah jin yang memiliki
perilaku jahat yang dapat mengganggu dan menyesatkan pihak lain yang menjadi korbannya.
Setan tidak hanya berasal dari golongan bangsa jin saja, namun juga berasal dari golongan
manusia. Sedangkan golongan malaikat tidak ada yang menjadi setan karena semua malaikat
patuh dan tunduk kepada Tuhan. Ketiga, iblis adalah makhluk ciptaan Tuhan yang berasal dari
golongan jin. Iblis adalah makhluk yang melakukan pembangkangan secara terang-terangan
kepada Tuhannya ketika diperintahkan untuk sujud kepada manusia pertama yang diciptakan
Tuhan. Iblis bersama setan telah mendapatkan mandat dari Tuhan untuk menyesatkan manusia
yang tidak beriman agar bisa dihukum bersama-sama di akhirat nanti. Iblis punya keunggulan
bisa hidup hingga hari kiamat atau hari kebangkitan, sedangkan setan dan jin baik belum tentu
punya kemampuan seperti itu.

Dari pertanyaan diatas apakah iblis memiliki ruh? Menurut saya, iblis memiliki ruh karena
dijelaskan bahwa ada tiga makhluk berakal dan berperasaan yang diciptakan Allah SWT
diantaranya malaikat, manusia, dan iblis. Iblis memiliki ruh, tetapi tidak memiliki jasad seperti
manusia dan hewan. Mengapa sifatnya buruk? bukankah ruh itu baik!. Iblis adalah makhluk
yang sombong dan enggan bersujud kepada Allah.
Allah SWT berfirman :
ٰۤ
ّٰ ‫ْس ۗ لَ ْم يَ ُك ْن ِمنَا ل‬
َ‫س ِج ِديْن‬ َ َ‫ص َّو ْر ٰن ُك ْم ث ُ َّم قُ ْلنَا ِل ْل َم ٰلئِ َك ِة ا ْس ُجد ُْوا ِ ِٰل َد َم ف‬
َ ‫س َجد ٰۤ ُْوا ا َّ ِِٰۤل اِ ْب ِلي‬ َ ‫َولَقَ ْد َخلَ ْق ٰن ُك ْم ث ُ َّم‬
"Dan sungguh, Kami telah menciptakan kamu, kemudian membentuk (tubuh)mu, kemudian Kami
berfirman kepada para malaikat, Bersujudlah kamu kepada Adam, maka mereka pun sujud kecuali
Iblis. la (Iblis) tidak termasuk mereka yang bersujud." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 11)

Allah SWT berfirman:

َ ‫ا َّ ِِٰۤل اِ ْب ِلي‬
ّٰ ‫ْس ۗ ا َ ٰبٰٓى ا َ ْن يَّ ُك ْونَ َم َع ال‬
َ‫س ِج ِديْن‬
"kecuali iblis. Ia enggan ikut bersama-sama para (malaikat) yang sujud itu." (QS. Al-Hijr 15: Ayat 31)

Sampai disini iblis berteriak, “jangan kamu ceritakan sejarah penciptaan Adam yang
menyebabkan kesombonganku.” (kitab Talbis Iblis, bab kitab khutbah iblis)

2. Allah SWT berfirman:

َ ‫س ٰلم‬
ۗ ‫علَ ْي ُك ْم‬ ْ َ ‫اف ِر َجال يَّ ْع ِرفُ ْونَ ُك ا ًّۢل بِ ِسيْمٰ ٮ ُه ْم ۗ َونَا َد ْوا ا‬
َ ‫صحٰ بَا ْل َجـنَّ ِة ا َ ْن‬ ِ ‫علَى ا ِْلَع َْر‬
َ ‫َوبَ ْينَ ُه َما ِح َجاب ۗ َو‬
ْ َ‫لَ ْم يَ ْد ُخلُ ْوهَا َو ُه ْم ي‬
َ‫ط َمعُ ْون‬

"Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada tabir dan di atas A'raf (tempat yang
tertinggi) ada orang-orang yang saling mengenal, masing-masing dengan tanda-tandanya.
Mereka menyeru penghuni surga, Salamun 'alaikum (salam sejahtera bagimu). Mereka belum
dapat masuk, tetapi mereka ingin segera (masuk)." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 46)

* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Allah SWT berfirman:

ّٰ ‫ار ۗ قَالُ ْوا َربَّنَا َِل تَجْ َع ْلنَا َم َع ْالقَ ْو ِم ال‬


َ‫ظ ِل ِميْن‬ ِ َّ‫ب الن‬ ْ َ ‫ار ُه ْم تِ ْلقَا ٰٓ َء ا‬
ِ ٰ‫صح‬ ُ ‫ص‬َ ‫ت ا َ ْب‬ ُ ‫َواِ َذا‬
ْ َ‫ص ِرف‬

"Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata, Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang zalim itu." (QS. Al-A'raf 7:
Ayat 47)

* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Ibnu Jarir meriwayatkan berikut sanadnya dari As-Saddi, bahwa ia pernah mengatakan
sehubungan dengan makna firman-Nya : Dan diantara keduanya (penghuni surga dan neraka)
ada batas. (Al-A’raf:46) yang dimaksud dengan hijab ialah tembok tinggi, yang juga disebut
A’raf.
Ibnu Jrair berkata bahwa yang dimaksud disini adalah dinding sebagaimana yang disebutkan
oleh Allah dalam firman Allah SWT,

ُ ‫ظاه ُِر ٗه ِم ْن قِبَ ِل ِه ْالعَ َذ‬


‫اب‬ َ ‫الرحْ َمةُ َو‬ ِ َ‫س ْو ٍر لَّهٗ بَاب ۗ ب‬
َّ ‫اطنُهٗ فِ ْي ِه‬ ُ ِ‫ب بَ ْينَ ُه ْم ب‬ ُ َ‫ف‬
َ ‫ض ِر‬

“Lalu di antara mereka dipasang dinding (pemisah) yang berpintu. Di sebelah dalam ada rahmat
dan di luarnya hanya ada azab." (QS. Al-Hadid 57: Ayat 13)

Ibnu Mas’ud mengatakan, “barang siapa yang amal kebaikannya sama dengan amal
keburukannya, maka dia termasuk penghuni A’raf.” Para penghuni A’raf diberhentikan diatas
sirat, karena itu mereka mengetahui ahli surga dan ahli neraka. Apabila mereka melihat kepada
ahli surga, maka mereka mengatakan “Salamun’alaikum” apabila mereka menolehkan
pandangan mereka ke arah kiri mereka, maka mereka melihat ahli neraka, lalu mereka
mengatakan : Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang
yang zalim.(Al-A’raf:47) mereka meminta perlindungan kepada Allah agar jangan ditempatkan
bersama ahli neraka.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, bahwa oarang yang amal baik dan amal buruknya seimbang ,dia
tidak masuk dahulu kedalam surga maupun neraka. Tetapi dia akan ditempatkan di A’raf
(tempat yang tertinggi) diantara surga dan neraka, dari buki A’raf dia bisa melihat seseorang
yang mendapatkan nikamat di surga tetapi dalam bersamaan dia mendengar suara jeritan
orang-orang didalam neraka . dia berdoa kepada Allah SWT agar dijauhkan dari siksa neraka.
Karena rahmat Allah dia diambil dari A’raf dan dimasukkan dalam surga setelah melalui proses
hisab.

Kesimpulannya adalah orang yang amal baik dan amal buruknya seimbang akan dimasukkan
kedalam suatu tempat yang bernama A’raf yaitu suatu tempat tertinggi yang terletak diantara
surga dan neraka.

Anda mungkin juga menyukai