Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alam semesta merupakan ruangan yang meluas ke segala arah, tidak
terhingga, tetapi terdapat batasan-batasan yang belum diketahui dan sebagai
tempat seluruh benda langit berada, termasuk bumi tempat hidup manusia.
Dahulu alam semesta adalah satu. Kemudian muncul beberapa teori mengenai
terciptanya alam semesta. Teori Bigbang merupakan teori yang paling banyak
dibicarakan. Menurut teori ini alam semesta terbentuk dari sebuah ledakan
yang sangat besar, sehingga semesta yang dahulunya satu, hancur dan
menjadi gugusan- gugusan kecil dalam berbagai galaksi.
Galaksi merupakan gugusan bintang-bintang maha luas yang terdiri dari
milyaran bintang dan benda-benda langit lainnya yang mengelilingi pusat
gerakan yang teratur. Salah satu jenis galaksi yang terdapat di alam semesta
ini adalah Galaksi Bima Sakti. Matahari dalam tata surya kita merupakan
salah satu titik kecil diantara bermilyar-milyar bintang penyusun Galaksi
Bima Sakti. Jadi, kemungkinan setiap bintang memiliki sistem atau susunan
tata surya seperti tata surya matahari.
Banyak juga teori-teori yang membahas tentang awal mula terjadinya
tata surya. Salah satu diantara teori-teori tersebut adalah teori Kabut/Nebula.
Teori ini menyatakan bahwa tata surya terjadi karena awalnya terdapat kabut
gas dan debu yang mengalami pendinginan dan berputar. Perputaran kabut
tersebut semakin cepat hingga berubah bentuk dari bulat menjadi cakram.
Sebagian besar materi berkumpul di pusat cakram dan menjadi matahari,
sedangkan sisanya tetap berputar dan membentuk planet-planet beserta
satelitnya.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan tata surya?
2. Ada berapakah planet dalam tata surya?
3. Bagaimana karakteristik dari masing- masing planet tersebut?
4. Apakah yang dimaksud dengan asteroid, komet, meteoroid, meteor dan
meteorit?
5. Bagaimana ciri khas dari matahari?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari tata surya
2. Mengetahui jumlah planet dalam tata surya
3. Mengetahui karakteristik planet
4. Mengetahui pengertian dari asteroid, komet, meteoroid, meteor dan
meteorit
5. Mengetahui ciri khas yang dimiliki oleh matahari

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tata Surya
Tata Surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah
bintang yang disebut matahari dan semua obyek yang yang mengelilinginya.
Obyek- obyek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah
diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet-planet kerdil, 173 satelit-
satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor,
asteroid, komet) lainnya.
Pada tanggal 4 Oktober 1957, satelit pertama buatan manusia yakni
Sputnik 1 milik USSR ke ruang angkasa menembus atmosfer bumi dan saat
itukah awal abad astronomi angkasa. Hanya dalam waktu 20 tahun sesudah
itu, para ilmuwan berhasil mempelajari seluk- beluk tata surya. Sebelum tahun
1957 pengamatan benda- benda angkasa hanya dilakukan dari permkan bumi,
melalui samudera udara disekitar bumi. Kebanyakan hasil telaah manusia
tentang tata surya saat itu diperoleh dengan jalan ekstaplorasi (suatu
perhitungan matematika yang sangat teliti dengan menggunakan daya khayal
untuk menggambarkan keadaan tempat yang tak dapat dicapai manusia).
Ekstaplorasi yang terbaik ialah yang dihasilkan secara langsung dari
pengukuran massa, gerak, dan jarak.

B. Planet
Kata planet berasal dari bahasa Yunani planetai yang artinya pengembara.
Planet bergerak secara nyata mengelilingi matahari . Kebanyakan planet
bergerak pada orbit yang berlainan kemiringannya terhadap khatulistiwa
matahari, kecuali pluto yang jauh.
Berikut ini jenis- jenis planet dalam tata surya :
1. Merkurius
Merkurius adalah planet terkecil dalam tata surya. Planet lebih kecil
dari bumi dan letaknya paling dekat dengan matahari. Planet ini sering

3
muncul rendah di kaki langit sebelah barat setelah Matahari terbenam.
Kadang-kadang juga muncul di kaki sebelah timur menjelang matahari
terbit.
Merkurius memiliki diameter lebih kurang 4.878 km dan jarak rata-
ratanya dari matahari adalah 57,9 juta km. Karena letaknya paling dekat
dengan matahari, maka planet inilah yang paling banyak mendapatkan
cahaya atau panas Matahari. Akibatnya, suhu permukaan disiang hari
dapat mencapai 4300℃ dan pada malam hari sangat dingin, yaitu -170℃.
Merkurius memiliki massa 330x1021 kg sedangkan massa jenis
merkurius adalah 5,40 g/cm3. Sekali beredar mengelilingi Matahari,
merkurius memerlukan waktu sebesar 88 hari. Sedangkan kala rotasi
planet merkurius adalah 59 hari. Gravitasi planet merkurius adalah 3,724
m/s2. Planet Merkurius tidak memiliki satelit.

2. Venus
Planet venus selalu tampak bercahaya terang. Planet ini paling dekat
dengan Bumi. Ukuran planet ini hampir sama dengan bumi. Venus
kadang-kadang terlihat di sebelah timur sebelum matahari terbit sehingga
sering disebut Bintang Timur atau Bintang Pagi. Kadang-kadang venus
juga terlihat di sebelah barat sebelum matahari terbenam, sehingga
dinamakan Bintang senja, Bintang Barat, atau Bintang Malam. Ada lagi
yang menyebutnya Bintang Kejora.
Jarak rata-rata antara Venus dan matahari adalah 108,2 juta km.
Diameter Venus kira-kira 12.100 km, sekali beredar mengelilingi
Matahari, venus memerlukan waktu 224,7 (dibulatkan menjadi 225) hari di
bumi. Sementara itu kala rotasi planet venus adalah 243 hari. Di sini
terlihat bahwa planet ini lebih cepat mengitari Matahari dari pada berputar
pada porosnya. Hal aneh ini ialah arah rotasinya yang berlawanan dengan
arah rotasi planet-planet lain, yaitu dari timur ke barat. Planet venus
memiliki massa 492x1022 kg, sedangkan massa jenis Venus adalah 5200
kg/m3. Gravitasi Venus adalah 8,918 m/s2. Planet Venus tidak memiliki

4
satelit. Planet Venus adalah planet paling panas dalam tata surya, karena
memiliki suhu 4800℃.

3. Bumi
Garis tengah pada kutub, 12.714 km pada katulistiwa, 12.757 km
(jari-jari Bumi 6.378 km). Keliling katulistiwa 40.000 km. Jarak dari
matahari terjauh, 152 juta km Terdekat, 147 juta km rata-rata, 149 km.
Kecepatan berputar mengelilingi matahari 106.200 km/jam. Kecepatan
melepaskan diri dari gravitasi bumi 40.500 km/jam. Massa 6600 juta ton.
Panjang tahun 365 hari, 5 jam, 48 menit. Panjang hari 23 jam,56 menit.
Sudut inklinasi (kemiringan) 23,5 ̊. Berat jenis 5,41 (dibandingkan air).
Jarak bumi-bulan 384.550 km. Umur bumi 4.700 juta tahun.
Bumi memiliki keunggulan dibandingkan dengan planet lain, yaitu :

a. Jarak dengan matahari tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh.
Akibatnya, udara bumi tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
b. Terdapat cairan air di bumi ( sungai, danau, lautan).
c. Bumi mempunyai atmosfer, sehingga terdapat awan dan hujan.
d. Atmosfer bumi membuat suhu tidak terlalu ekstrem perbedaannya
antara siang dan malam (seperti di bulan).
e. Atmosfer bumi mengandung oksigen, sehingga terdapat kehidupan
seperti yang kita kenal sekarang.
f. Atmosfer bumi melindungi kehidupan dari kerusakan oleh sinar dan
partikel-partikel dari matahari yang dapat merusak bumi

4. Mars
Planet Mars juga disebut planet merah, karena jika dilihat langsung
dengan mata atau teropong planet Mars tampak berwarna kemerah-
merahan. Mars mempunyai saat-saat bersinar terang dan bersinar lemah.
Pada saat terang, kita mudah menemukan planet Mars di langit yaitu saat
Bumi berada di antara Mars dan matahari, tetapi bukan segaris. Pada saat

5
bersinar lemah, Mars berada paling jauh dari Bumi dan tampak hanya
seperti planet merah. Mars memiliki diameter 6.786 km. Mars berputar
pada porosnya membutuhkan waktu 24,6 jam sedangkan kala revolusinya
adalah 687 hari. Gravitasi Mars adalah 3,724 m/s2. Mars memiliki massa
sebesar 66x102 kg, sedangkan massa jenis Mars adalah 3,93 g/cm3. Jarak
rata-rata Mars dengan matahari adalah 249,1 juta km. Mars memiliki dua
buah satelit yaitu Phobos dan Deimos.

5. Yupiter
Yupiter merupakan planet setelah Mars dan asteroid. Planet ini
memiliki ukuran relatif lebih besar dari Bumi, bahkan merupakan planet
terbesar dalam tata surya. Volume Yupiter lebih dari seribu kali volume
Bumi, massanya lebih dari dua kali massa gabungan kedelapan planet
lainnya. Planet ini diiringi 14 satelit, dua diantaranya lebih besar dari
bulan, yaitu Ganymede dan Callisto. Yupiter merupakan planet yang
terdiri dari kumpulan gas hidrogen, amoniak, helium dan methan yang
membentuk bola raksasa. Atmosfer Yupiter tebalnya beribu-ribu
kilometer.
Yupiter ber-rotasi sangat cepat, kira-kira hanya membutuhkan waktu
kurang dari 10 jam. Karena perputarannya yang sangat cepat
mengakibatkan khatulistiwanya menggelembung dan poros kutubnya
mengerut sampai hanya 15/16 garis tengah khatulistiwanya. Selain itu,
rotasinya yang sangat cepat ditambah dengan atmosfer yang begitu tebal,
mengakibatkan terjadinya badai yang berlangsung selama beberapa jam
hingga berabad-abad.

6. Saturnus
Saturnus merupakan planet keenam dalam tata surya. Planet ini
memiliki massa 95 kali massa bumi, tetapi kerapatannya hanya 0,7
kerapatan air. Hampir serupa dengan Yupiter, Saturnus sebagian besar
terbentuk dari gas dan tidak memiliki permukaan yang solid. Menurut

6
Galileo, Saturnus adalah planet yang bertelinga. Telinga yang
dimaksudkan adalah cincin yang mengelilingi atmosfer Saturnus.
Pemeriksaan radar tahun 1973 mengungkapkan bahwa cincin ini terdiri
dari bongkah-bongkah benda padat berupa batuan berlapis es yang
terbentang sejauh 130.000 km.
Saturnus memiliki banyak satelit, yang terbesar diantaranya adalah
Mimas, Encheladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan, Hyperlon, Lapetus, dan
Phoebe.

7. Uranus
Uranus merupakan planet ketujuh yang memiliki jarak 144 kilometer
dari Saturnus. Planet ini secara kebetulan ditemukan oleh William
Herschel pada tahun 1781. Herschel mengira bahwa benda yang
diamatinya adalah sebuah komet, tetapi beberapa bulan kemudian setelah
orbitnya dihitung ternyata benda tersebut mengelilingi matahari, pusaran
pada porosnya berarah mundur atau terbalik, sama seperti Venus, sehingga
mataharri akan terbit dari Barat dan tenggelam di arah Timur.
Sama seperti Yupiter dan Saturnus, Uranus juga merupakan
kumpulan gas yang memboladan tidak memiliki daratan. Tekanan udara
yang dimiliki Uranus pun jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan
Yupiter dan Saturnus.
Ciri Uranus yang paling khas adalah orbit kemiringannya sebesar
98° terhadap ekuator, hal ini berakibat apabila salah satu ujung kutubnya
yaitu kutub selatan mendapatkan kehangatan limpahan matahari, maka
dibutuhkan waktu 42 tahun kemudian bagi kutub utara Uranus untuk
mengalami hal yang sama.Perputaran harian Uranus di kawasan kutub
yang mengalami kegelapan, hanya berlangsung pawai bintang secara terus
menerus tanpa pergantian fajar dan senja. Uranus juga memiliki cincin,
namun tidak setebal yang dimiliki Saturnus.

7
8. Neptunus
Neptunus merupakan planet yang ditemukan sebagai hasil
perhitungan langsung berdasarkan mekanika langit ciptaan Isaac Newton.
Pada tahun 1840-an, seorang ahli matematika bangsa Inggris bernama
John Couch Adams dan ahli matematika bangsa Perancis bernama Jean
Joseph Leverrier menemukan suatu perhitungan Leverrier serta angka-
angkanya, pada tahun 1846 seorang ahli astronomi bangsa Jerman
mengarahkan teleskop ke arah yang diperkirakan letak sebuah planet.
Dalam waktu setengah jam, ditemukanlah Neptunus yang berwarna hijau
kebiruan dan memiliki revolusi 166 tahun.
Warna hijau kebiruan pada Neptunus disebabkan karena atmosfernya
yang terdiri dari lapisan hidrogen, helium dan metana. Neptunus
dikelilingi oleh beberapa satelit diantaranya adalah Proteus, Triton dan
Nereid.

9. Pluto
Pluto merupakan planet yang ditemukan oleh Clyde Tombaugh pada
tahun 1930. Pluto mengorbit secara eksentrik dan jauhnya dari matahari
sekitar antara 7,56 milyar dan 4,5 milyar kilometer. Oleh karena orbitnya
yang ganjil dan terayun-ayun dalam lingkungan orbit Neptunus, maka
banyak ahli astronomi menganggap bahwa Pluto adalah bekas satelit
Neptunus yang terlepas dari planet itu pada awal terjadinya tata surya.
Teorinya sebagai berikut : ketika matahari menyala untuk pertama kali
banyak sekali gas yang didorong keluar dari atmosfer Neptunus yang
sedang terbentuk. Sementara itu massa dan gaya gravitasi planet tersebut
berkurang sedemikian banyaknya sehingga Pluto terlepas dari induknya.
Sejak tanggal 24 Agustus 2006 di Praha (Ceko), Pluto resmi
dinyatakan sebagai Planet Kerdil karena orbitnya yang ganjil dan
bersilangan dengan orbit Neptunus serta ukurannya yang terlalu kecil,
bahkan lebih kecil dari satelitnya sendiri yaitu Charon. Tidak seperti satelit
pada umumnya, Charon tidak mengelilingi Pluto, namun Charon saling

8
berputar satu sama lain dengan Pluto seperti terdapat sumbu tidak terlihat
diantara mereka.
Selain itu, karena orbitnya yang bersilangan dengan Neptunus,
sehingga suatu waktu Pluto dapat berada diantara Uranus dan Neptunus.

C. Asteroid
Asteroid merupakan bebatuan luar angkasa yang bergerak mengelilingi
matahari dari barat ke timur dan berukuran sangat kecil yaitu kurang dari 100
km. Asteroid menempati sabuk utama diantara Mars dan Yupiter. Namun
karena ukuran Yupiter yang lebih besar dibandingkan Mars, maka gerak
asteroid banyak dipengaruhi dan dikendalikan oleh Yupiter, sehingga
beberapa asteroid tetap dalam cengkeraman Yupiter seperti planet mengikat
satelit.
Terkadang asteroid berada pada jarak relatif dekat dengan bumi
sehingga terkadang terjadi tabrakan. Tabrakan tersebut meninggalkan bekas
berupa lubang atau kawah pada permukaan bumi atau bulan. Para ahli
menyebutnya dengan “astroblem”. Namun, sejauh ini belum ada bukti yang
menyatakan bahwa permukaan bumi mengalami bopeng-bopeng seperti
permukaan bulan. Hal ini dikarenakan bumi memiliki lapisan atmosfer
sebagai pelindung dari hantaman benda-benda angkasa seperti asteroid. Jenis-
jenis asteroid yang pernah ditemukan diantaranya adalah :
1. Ceres
Ceres merupakan asteroid yang pertama kali ditemukan.
Penemunya adalah seorang ahli astronomi Italia bernama Giuseppe
Piazzi pada abad ke-19. Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan,
Ceres merupakan asteroid terbesar, yaitu berukuran sebesar pulau yang
terdiri atas batuan dengan permukaan yang bergerigi.
2. Baptistina
Disebut juga sebagai induk dari asteroid pemusnah dinosaurus
dan merupakan salah satu anggota termuda di sabuk asteroid. Baptistina
dan kawanan asteroidnya terjadi sekitar 160 juta tahun lalu. Tumbukan

9
yang disebabkan Baptistina membuat ratusan objek langit lainnya
beradu dengan Bumi. Salah satunya jatuh ke bumi pada 65 juta tahun
lalu dan memusnahkan dinosaurus.
3. Hektor
Hektor merupakan asteroid yang memiliki bulan sendiri. Ia
merupakan bagian dari asteroid Trojan yang terikat dalam orbit planet
Jupiter.
4. Kleopatra
Asteroid ini berbentuk seperti tulang mainan anjing dan memiliki
dua bulan yang dinamai Alexhelios dan Cleoselene.
5. Themis
Asteroid ini diketahui sebagai satu-satunya yang memiliki es
di permukaannya. Selain es, pada tahun 2009, observasi menggunakan
infra-merah memastikan adanya karbon dan molekul.
6. Toutatis
Benda langit ini dinamai sesuai dengan nama dewa bangsa
Celtic. Toutatis masuk dalam karakter unik karena berotasi dengan
acak, bahkan terkesan terhuyung. Jalur rotasinya yang tidak pasti
membuatnya sulit diprediksi.
7. Apophis
Ditemukan pada tahun 2004 dan diambil dari bahasa Yunani
yang berarti "Dewa jahat mesir untuk kegelapan". Sesuai namanya,
asteroid ini sempat membuat kepanikan di dunia astronomi pada tahun
2004. Apophis masuk dalam peringkat empat dari sepuluh dalam skala
Torino. Skala 10 jadi patokan tertinggi atas risiko benda langit yang
menumbuk Bumi. Apophis diprediksi akan mendekati Bumi pada 13
April 2029 dengan jarak sekitar 30 ribu kilometer.

10
D. Komet
Komet adalah kumpulan es dan debu yang berasal dari sisa-sisa
pembentukan tata surya dan bergerak menuju matahari dengan kecepatan
tinggi. Saat komet mendekati matahari, terbentuklah ekor komet yang berpijar
akibat dari radiasi dan angin matahari. Jadi, semakin komet berada dekat
dengan matahari, maka ekor komet semkin bertambah panjang. Komet
memiliki jalur orbit berbentuk ellips pipih mengelilingi matahari yang berada
di ujungnya, dan Neptunus di ujung lainnya. Jalur ini termasuk jalur pendek
dan memerlukan waktu beberapa puluh tahun sampai 200 tahun bagi komet
untuk mengelilingi orbitnya. Ada juga komet yang memiliki jalur lebih
panjang lagi sehingga memerlukan waktu berjuta-juta tahun untuk
mengelilingi orbitnya. Jenis-jenis komet diantaranya adalah :
1. Komet Halley
Komet Halley merupakan komet yang memiliki ekor sepanjang 800
juta kilometer yang ditemukan oleh Edmund Halley pada tahun 1843.
Komet ini muncul setiap 76 tahun sekali dan dapat dilihat dengan mata
telanjang. Kemunculan terakhirnya terjadi pada tahun 1986 dan akan
kembali lagi tahun 2062.
2. Komet Biela
Komet ini ditemukan pada tahun 1772.
3. Komet Hyakutake
Komet Hyakutake adalah sebuah komet yang ditemukan pada 30
Januari 1996 oleh seorang pengamat astronomi amatir asal Jepang, Yuji
Hyakutake. Komet ini melintasi Bumi dalam jarak yang sangat dekat pada
Maret tahun tersebut (paling dekat pada 25 Maret), salah satu lintasan
komet yang terdekat dalam 200 tahun, sehingga tampak terang dan dapat
dilihat oleh banyak orang di sepanjang dunia. Hasil penelitian ilmiah
terhadap komet ini menunjukkan adanya emisi sinar-X dari komet
tersebut. Selain itu, Hyakutake adalah komet dengan ekor terpanjang yang
diketahui hingga kini.

11
4. Komet Encke
Komet Encke adalah sebuah komet periodik dengan periode 3,3
tahun dan dinamai menurut Johann Franz Encke. Tidak seperti biasanya,
komet Encke dinamai berdasarkan orang yang berhasil menghitung
orbitnya dan bukan yang menemukannya (Pierre Méchain).
5. Komet West
Ditemukan oleh Richard M. West , dari Observatorium Eropa
Selatan , pada tanggal 10 Agustus 1975.
6. Komet Ikeya-Seki
Komet Ikeya-Seki, adalah komet yang ditemukan secara independen
oleh Kaoru Ikeya danTsutomu Seki.
7. Komet Kohoutek
Komet Kohoutek, pertama kali terlihat pada tanggal 7 Maret 1973
oleh astronom Ceko yaitu Luboš Kohoutek .
8. Komet Shoemaker-Levy
Komet Shoemaker-Levy adalah komet yang pernah bertabrakan
dengan planet Yupiter tahun 1994.

E. Meteoroid, Meteor dan Meteorit


Meteoroid adalah batuan-batuan atau logam yang melayang-layang di
luar angkasa. Ketika memasuki lapisan atmosfer, meteoroid menjadi sangat
panas dan berpijar karena bergesekan dengan atmosfer, inilah yang disebut
dengan meteor. Biasanya meteor tidak sampai jatuh ke permukaan bumi dan
akan menjadi serpihan debu karena terbakar habis ketika bergesekan dengan
atmosfer. Namun, ada juga meteor yang berukuran besar dan berhasil sampai
ke permukaan bumi dan meninggalkan kawah raksasa, inilah yang disebut
meteorit.

12
F. Matahari
Matahari sebagai pusat tata surya. Jarak matahari ke bumi sekitar 150juta
kilometer. Matahari termasuk golongan bintang biasa dalam alam semesta.
Dikatakan sebagai bintang biasa karena matahari bercahaya secara mantap
(steady) untuk waktu yang lama dalam standar astronomis, dengan energi
yang diperoleh dari pembakaran hidrogen. matahari juga mempunyai struktur
yang stabil. Terbukti bahwa matahari telah bersinar selama 4 Milyar tahun.
Massa matahari adalah 331.950 kali massa bumi.
Ada beberapa ciri khas matahari, antara lain:
1. Prominensa; atau biasa disebut lidah api adalah bagian matahari yang
merupai lidah api yang sangat besar dan terang, yang mencuat keluar dari
permukaan serta seringkali berbentuk loop (putaran). Sama seperti
korona, prominensa terbentuk dari plasma namun memiliki suhu yang
lebih dingin. Prominensa berisi materi dengan massa mencapai 100
miliar kg. Prominensa terjadi di lapisan fotosfer matahari dan bergerak
keluar menuju korona matahari. Plasma prominensa bergerak di
sepanjang medan magnet matahari.Erupsi dapat terjadi ketika struktur
prominesa menjadi tidak stabil sehingga akan pecah dan mengeluarkan
plasmanya.Ketika terjadi erupsi, material yang dikeluarkan menjadi
bagian dari struktur magnetik yang sangat besar disebut semburan massa
korona (coronnal mass ejection/ CME). Pergerakan semburan korona
tersebut terjadi pada kecepatan yang sangat tinggi, yaitu antara 20 ribu
m/s hingga 3,2 juta km/s.Pergerakan tersebut juga menyebabkan
peningkatan suhu hingga puluhan juta derajat dalam waktu singkat. Bila
erupsi semburan massa korona mengarah ke Bumi, akan terjadi interaksi
dengan medan magnet bumi dan mengakibatkan terjadinya badai
geomagnetik yang berpotensi mengganggu jaringan komunikasi dan
listrik.
2. Bintik Matahari; adalah bagian dari permukaan matahari (fotosfer) yang
dipengaruhi aktivitas magnetis hebat, yang mengakibatkan terhambatnya
konveksi, membentuk daerah bersuhu lebih dingin. Bintik matahari

13
terlihat seperti noda kehitaman di permukaan matahari. Bintik matahari
mmemiliki daerah yang gelap bernama umbra yang dikelilingi oleh
daerah yang lebih terang bernama penumbra. Bintik-bintik ini bisa
terlihat dari bumi tanpa bantuan teleskop. Bintik Matahari, yang
merupakan manifestari aktivitas magnetis hebat, juga merupakan tempat
terjadinya lengkung-lengkung korona (coronal loops) dan peristiwa
pemautan kembali (reconnection events). Kebanyakan lidah semburan
Matahari dan semburan massa korana berasal di daerah magnetis aktif
sekitar kelompok bintik-bintik Matahari yang tampak.
3. Angin matahari; Solar wind atau angin surya adalah aliran plasma
(partikel bermuatan) yang keluar dari Matahari. Angin matahari tersusun
oleh komponen utama elektron berenergi tinggi dan proton. Korona, lapis
terluar di atmosfer Matahari, mencapai suhu yang sangat tinggi, lebih
dari dua juta Fahrenheit (atau 1,1 juta Celcius). Akibat suhu tinggi pada
korona, terciptalah energi termal yang tinggi. Pada level ini, gravitasi
Matahari tidak bisa menahan kecepatan partikel berpindah (kinetik
partikel). Partikel-partikel dapat terlepas dari gravitasi. Kecepatan angin
matahari bahkan semakin tinggi ketika berada di atas lubang korona, bisa
mencapai 800 kilometer per detik, dengan temperatur 800.000 derajat
Celcius. Ketika angin matahari yang membawa gelombang tenaga luar
biasa dari radiasi ini sampai ke dalam sebuah planet, akan mempengaruhi
medan magnetik di planet itu. Angin matahari akan "berduel" di dalam
medan magnetik Bumi, dan saat interaksi antara aliran berkecepatan
tinggi dengan aliran berkecepatan rendah ini terjadi satu sama lain,
mereka menciptakan daerah padat -- yang kita sebut sebagai co-rotating
interaction regions (CIRs), yang dapat memicu badai geomagnetik.
Partikel bermuatan lantas mengalir kembali ke arah kutub magnet planet,
menghasilkan nyala cantik, fenomena alam aurora borealis, di bagian atas
atmosfer.

14
4. Badai Matahari; adalah kejadian atau event dimana aktivitas matahari
berinteraksi dengan medan magnetik Bumi. Badai matahari ini berkaitan
langsung dengan peristiwa solar flare dan CME. Kedua hal itulah yang
menyebabkan terjadinya badai matahari. Solar flare adalah ledakan di
Matahari akibat terbukanya salah satu kumparan medan magnet
permukaan Matahari. Ledakan ini melepaskan partikel berenergi tinggi
dan radiasi elektromagnetik pada panjang gelombang sinar-x dan sinar
gamma. Partikel berenergi tinggi yang dilepaskan oleh peristiwa solar
flare, jika mengarah ke Bumi, akan mencapai Bumi dalam waktu 1-2
hari. Sedangkan radiasi elektromagnetik energi tingginya, akan mencapai
Bumi dalam waktu hanya sekitar 8 menit. Matahari memiliki siklus
keaktifan dengan periode sekitar 11 tahun. Siklus keaktifan ini berkaitan
dengan pembalikan kutub magnetik di permukaan Matahari. Keaktifan
Matahari ini bisa dilihat dari jumlah bintik matahari yang teramati. Pada
saat keaktifan Matahari mencapai maksimum inilah, angin matahari lebih
‘kencang’ dari biasanya dan partikel-partikel yang dipancarkan juga lebih
energetik. Dan peristiwa solar flare dan CME dalam skala besar juga
lebih dimungkinkan untuk terjadi. Dengan kata lain, saat keaktifan
Matahari mencapai maksimum, Bumi akan lebih banyak dipapar dengan
partikel-partikel bermuatan tinggi (lebih tinggi dari biasanya) dan radiasi
elektromagnetik energi tinggi. Saat terjadi badai matahari, partikel-
partikel energetik tadi tidak hanya menghasilkan aurora yang indah yang
bisa di amati di lintang tinggi. Tapi bisa memberikan dampak yang relatif
lebih besar dan lebih berbahaya. Dampak yang dimaksud antara lain:
gangguan pada jaringan listrik karena transformator dalam jaringan
listrik akan mengalami kelebihan muatan, gangguan telekomunikasi
(merusak satelit, menyebabkan black-out frekuensi HF radio, dll),
navigasi, dan menyebabkan korosi pada jaringan pipa bawah tanah.

15
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Tata Surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah
bintang yang disebut matahari dan semua obyek yang yang mengelilinginya.
Dalam tata surya terdapat beberapa jenis planet yaitu merkurius, venus, bui,
yupiter, saturnus, Uranus, dan neptunus. Pada tanggal 24 Agustus 2006 di Praha
(Ceko), Pluto resmi dinyatakan sebagai Planet Kerdil karena orbitnya yang ganjil
dan bersilangan dengan orbit Neptunus serta ukurannya yang terlalu kecil, bahkan
lebih kecil dari satelitnya sendiri yaitu Charon. Masing- masing planet memiliki
karakteristik yang berbeda- beda termasuk bumi yang memiliki keunggulan
daripada planet- planet lainnya, salah satunya adalah dapat dihuni oleh makhluk
hidup. Merkurius merupakan planet terkecil dan paling dekat dengan matahari.
Venus adalah planet yang tidak memiliki satelit dan biasaya disebut dengan
bintang senja, bintang barat, bintang malam atau bintang kejora. Mars disebut
dengan planet merah dan memiliki saat- saat bersinar terang dan bersinar lemah.
Yupiter merupakan planet yang terbesar. Saturnus memiliki cincin-cincin yang
melingkarinya yang terdiri dari bongkahan es atau batu kerikil yang dilapisi es.
Permukan Uranus diselubingi oleh awan tebal. Neptunus sering disebut kembaran
dari Uranus dan sering juga disebut Planet Pembuat Ulah karena sering beredar
dengan meninggalkan garis edarnya.
Asteroid merupakan bebatuan luar angkasa yang bergerak mengelilingi
matahari dari barat ke timur dan berukuran sangat kecil yaitu kurang dari 100 km.
Komet adalah kumpulan es dan debu yang berasal dari sisa-sisa pembentukan tata
surya dan bergerak menuju matahari dengan kecepatan tinggi. Meteoroid adalah
batuan-batuan atau logam yang melayang-layang di luar angkasa. Ketika
memasuki lapisan atmosfer, meteoroid menjadi sangat panas dan berpijar karena
bergesekan dengan atmosfer yang disebut dengan meteor. Terdapat meteor yang
berukuran besar dan berhasil sampai ke permukaan bumi dan meninggalkan
kawah raksasa yang disebut meteorit.

16
DAFTAR PUSTAKA

Sukardjo, JS, dkk. 2005. Ilmu Kealamiahan Dasar. Surakarta: UNS Press
Tata-Surya.pdf
https://id.wikipedia.org

https://www.google.co.id/search?q=planet+jupiter,+saturnus,+neptunus,+uranus,+plut
o&biw=1366&bih=640&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0CAYQ_AUoAWoVChMI94v
dyPvexwIVSI-OCh2dXgIv#tbm=isch&q=struktur+planet+jupiter&imgdii=QCqb-
vaaO74X9M%3A%3BQCqb-vaaO74X9M%3A%3B6InhaT_H3O7ryM%3A&imgrc=QCqb-
vaaO74X9M%3A

http://kafeastronomi.com/mengenal-komet.html

http://astronesia.blogspot.ca/2012/09/nama-nama-komet.html

http://biologipedia.blogspot.co.id/2013/03/jenis-asteroid.html

17

Anda mungkin juga menyukai