MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM DILUAR DOMISILI
BAB 1
• PENGERTIAN,ASAS & PRINSIP-PRINSIP
DESKRIPSI SINGKAT
Pada bab pertama atau bab pendahuluan ini akan dibahas mengenai pengertian,
asas dan prinsip-prinsip koperasi dimana pada bagian ini menjadi dasar yang
penting, untuk dipahami. Bab ini dan seterusnya akan lebih menfokuskan pada
pengertian koperasi dari berbagai padangan para ahli dan juga undang-undang
koperasi itu sendiri, termasuk juga prinsip-prinsip dan asas koperasi.
INDIKATOR
2. . I L O ( d i k u t i p o l e h E d i l i u s d a n / S u d a r s o n o , 1 9 9 3 )
4. H . E . E r d m a n d a l a m b u k u n y a “ P a s s i n g M o n o p o l y a s a n a i m
of Cooperative”
Karena itu menurut pasal 5, Bagian 3 UU no. 12 Tahun 1967, maka Azas
Koperasi Indonesia adalah Kekeluargaan dan Kegotongroyongan.
Badan usaha koperasi dimiliki oleh anggota yang meupakan pemakai jasa
(user), fakta ini membedakan koperasi dengan badan usaha bentuk lain yang
pemiliknya pada dasarnya adalah para penanam modal. Koperasi adalah badan
usaha yang beranggotakan orang-seorang ataubadan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarlan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan (UU No. 25
Tahun 1992). Misalnya Koperasi Unit Desa (KUD), Koperasi Simpan Pinjam,
Koperasi Pelajar, Koperasi Mahasiswa, Koperasi Pegawai Negeri (KPN), dan
Koperasi Pasar.
KESIMPULAN
Dasar hukum keberadaan koperasi di Indonesia adalah pasal 33 UUD 1945
dan UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian. Dlam penjelasan pasal 33 ayat
(1) UUD 1945 antara lain dikemukakan bahwa : “Perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan” dan ayat (4) dikemukakan naha
“Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjtan, berwawasan lingkungsn,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan”,
Koperasi di Indonesia mempunyai landasan sebagai berikut : Landasan Idiil
dan landasan struktural, Asas koperasi berdasarkan pasal 2 UU No. 25/1992,
ditetapkan sebagai asas koperasi ialah “Kekeluargaan”.
TUGAS
No. 25/1992. !
DAFTAR PUSTAKA
DESKRIPSI SINGKAT
Pada bab ke dua ini akan dibahas mengenai sejarah perkembangnan koperasi baik
secara internasional yang diawali dengan adanya revolusi industri di inggris, maupun
sejarah perkembangan koperasi secara nasional mulai dari jaman Belanda hingga
sekarang.
INDIKATOR
A. Dampak Positif
B. Dampak Negatif
Itulah dampak dampak yang di timbulkan dari revolusi industri. Tidak dapat
di pungkiri kalau revolusi industri sngat bermanfaat hingga sekarang, walaupun itu
juga melahirkan dampak buruk,seharusnya semua itu bisa di atasi dengan
pengelolahan yang benar.
Pada dasarnya koperasi adalah institusi (lembaga) yang tumbuh atas dasar
solidaritas tradisional dan kerjasama antar individu, yang pernah berkembang sejak
awal sejarah manusia sampai pada awal Revolusi Industri, yaitu di Eropa pada
pertengahan abad ke-18 dan awal abad ke-19. Lembaga ini sering disebut sebagai
Koperasi Historis atau Koperasi Pra-Industri. Penerapan sistem kapitalis di eropa
membuat buruh merasa tertindas dan untuk membebaskan penderitaan mereka
bersepakat untuk membentuk koperasi. Pada awalnya pertumbuhan koperasi
memang tidak dapat dipisahkan dengan gerakan sosialis, hal ini disebabkan kuatnya
pengaruh pemikiran sosialis dalam perkembangan koperasi.
Sekitar tahun 1848, saat inggris dan perancis telah mencapai kemajuan,
muncul seorang pelopor yang bernama F.W. Raiffeisen, walikota di Flammersfield ia
menganjurkan agar kaum petani menyatukan diri dalam perkumpulan simpan
pinjam.
Setelah melalui beberapa rintangan, akhirnya Raiffesien dapat mendirikan
Koperasi dengan pedoman kerja sebagai berikut :
Koperasi pertama kali berdiri di Negara ini pada tahun 1900 (33 tahun
sesudah pembaharuan oleh Kaisar Meiji), atau bersamaan waktunya dengan
pelaksanaan Undang-undang Koperasi Industri Kerajinan. Cikal bakal kelahiran
Koperasi di Jepang mulai muncul ketika perekonomian uang mulai dikenal oleh
masyarakat pedalaman. Gerakan Koperasi pertanian mengalami kemajuan yang
sangat pesat sejak tahun 1930-an, khususnya ketika penduduk Jepanng
menghadapi krisis ekonomi yang melanda dunia dalam periode 1933. Di Jepang ada
dua bentuk Koperasi pertania. Yang pertama disebut Koperasi Pertanian Umum.
Koperasi ini bekerja atas dasar serba usaha, misalnya menyelenggarakan usaha
pemasaran hasil pertanian, menyediakan kredit untuk usaha perasuransian,
pemberian bimbingan dan penyuluhan pertanian bagi usaha tani. Bentuk Koperasi
yang lain disebut Koperasi Khusus. Koperasi ini hanya menyelenggarakan satu jenis
usaha seperti Koperasi buah, Koperasi daging ternak, Koperasi bunga-bungaan dan
sebagainya. Pada umumnya Koperasi-koperasi pertanian di Jepang
menyelenggarakan bentuk usaha Koperasi yang pertama.
2. Perkembangan Koperasi di Korea.
Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada
umumnya merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh
orang-orang yang sangat kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika
beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong
1. Zaman Belanda
(priyayi). Ia terdorong oleh keinginannya untuk menolong para pegawai yang makin
menderita karena terjerat oleh lintah darat yang memberikan pinjaman dengan
bunga yang tinggi. Maksud Patih tersebut untuk mendirikan koperasi kredit model
sewaktu cuti berhasil mengunjungi Jerman dan menganjurkan akan mengubah Bank
Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan
Pertanian. Selain pegawai negeri juga para petani perlu dibantu karena mereka
musim panen dan memberikan pertolongan pinjaman padi pada musim paceklik. Ia
Tetapi Pemerintah Belanda pada waktu itu berpendirian lain. Bank Pertolongan,
Tabungan dan Pertanian dan Lumbung Desa tidak dijadikan Koperasi tetapi
, rumah gadai dan Centrale Kas yang kemudian menjadi Bank Rakyat Indonesia
(BRI). Semua itu adalah badan usaha Pemerntah dan dipimpin oleh orang-orang
Pemerintah.
pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan
peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun
Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk
2. Zaman Jepang
Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan
usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki
Indonesia. Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan
mulus. Namun fungsinya berubah drastis dan menjadi alat Jepang untuk mengeruk
Pada tanggal 12 Juli 1947, dibentuk SOKRI (Sentral Organisasi Koperasi Rakyat
penggerak yang menyalurkan bahan pokok bagi rakyat. Dengan inpres no.3,
maupun dengan cara informal melalui siaran media masa,dll yang dapat
Lalu pada tahun 1961, dibentuk Kesatuan Organisasi Koperasi Seluruh Indonesia
1965 di Jakarta.
2. Pada tahun 1969, disahkan Badan Hukum terhadap badan kesatuan Gerakan
4. Dan pada tanggal 21 Oktober 1992, disahkan Undang-Undang no.25 tahun 1992
koperasi Indonesia di masa yang akan datang. Masuk tahun 2000an hingga
Gerakan koperasi dunia di mulai pada pertengahan abad 18 dan awal abad 19 di
pada semakin besarnya pengangguran hingga revolusi prancis tahun 1789 yang
sebuah bank untuk betgawai negri. Cita cita semangat tersebut selanjutnya di
TUGAS
DAFTAR PUSTAKA
BAB 3
• FUNGSI DAN PENGGOLONGAN KOPERASI
DESKRIPSI SINGKAT
Pada bab ketiga ini akan dibahas mengenai pengertian, asas dan prinsip-prinsip
koperasi dimana pada bagian ini menjadi dasar yang penting, untuk dipahami. Bab
ini dan seterusnya akan lebih menfokuskan pada pengertian koperasi dari berbagai
padangan para ahli dan juga undang-undang koperasi itu sendiri, termasuk juga
prinsip-prinsip dan asas koperasi.
INDIKATOR
a. Aliran Yurdstic
b. Aliran Sosialis
c. Aliran Persemakmuran
Pada dasarnya usaha koperasi memiliki dua fungsi yang penting yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain, yaitu bidang ekonomi dan fungsi bidang sosial.
PENGGoLoNGAN KOPERASI
a. Koperasi konsumsi
b. Koperasi prodiksi
c. Koperasi pemasaran
d. Koperasi kredit/simpan pinjam
2. Jenis komodidti
a. Kopersi ekstraktif
b. Koperasi pertanian dan pertenakan
c. Koperasi indusri dan kerajinan
d. Koperasi jasa-jasa
3. Profesi anggotanya
a. Koperasi karyawan
b. Koperasi Pegawai Negeri Sipil
c. Koperasi Angkatan Darat,Laut,Udara, dan polisi.
d. Koperasi Mahasiswa
e. Koperasi pedagang besar
f. Koperasi veteran RI
g. Koperasi nelayan
h. Koperasi lkerajinan, dan sebagainya.
4. Daerah Kerjanya
a. Koperasi Primer
b. Koperasi Pusat
c. Koperasi Gabungan
d. Koperasi Induk
5. Alasan Yuridis
KESIMPULAN
TUGAS
DAFTAR PUSTAKA
BAB 4
•PENDIRIAN DAN KEANGGOTAAN KOPERASI
DESKRIPSI SINGKAT
Pada bab pertama atau bab pendahuluan ini akan dibahas mengenai pengertian,
asas dan prinsip-prinsip koperasi dimana pada bagian ini menjadi dasar yang
penting, untuk dipahami. Bab ini dan seterusnya akan lebih menfokuskan pada
pengertian koperasi dari berbagai padangan para ahli dan juga undang-undang
koperasi itu sendiri, termasuk juga prinsip-prinsip dan asas koperasi.
RELEVANSI
Bab ini perlu di pahami oleh mahasiswa untuk mengantar mereka dalam memahami,
pengertian, asas dan prinsip-prinsip koperasi.
INDIKATOR
PENDIRIAN KOPERASI
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendirikan koperasi
1. Tidak adanya manfaat dari koperasi yang didirikan jika para pendiri koperasi
tidak mengetahui berbagai persoalan pokok tentang koperasi pada umumya.
2. Walaupun koperasi dimulai dengan 20 orang, namun harus diusahakan sehingga
koperasi dapat menerima anggota-anggota baru secara sukarela dan terbuka.
3. Koperasi tidak mungkin dapat mencapai tujuannya dalan jangka pendek,
melainkan memerlukan waktu yang cukup lama.
4. Pembinaan koperasi di Indonesia sebagaian merupakan tangung jawab
pemerintah. Walaupun demikian koperasi tetap milik para anggotanya.
KEANGGOTAAN KOPERASI
Sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam UU No. 25/1992, salah satu syarat
pendirian koperasi ialah tersedianya 20 orang anggota.
Sifat Keanggotaan Koperasi
Koperasi ialah suatu badan hukum yang kana melakukan berbagai tindakan hukum,
maka yang benar-benar dapat diterima sebagai anggota sebuah koperasi hanya
mereka yang mempu memberi tindakan hukum/tindakan koperasi dan yang akan
memnuhi syarat AD dan ART
Hubungan Anggota Dengan Usaha Koperasi
Hubungan antara usaha koperasi dengan kepentingan anggota perlu mendapat
perhatian. Sebab, alasan seseorang menjadi anggota koperasi adalah umtuk
meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Kewajiban dan Hak Anggota Koperasi
Kewajiban anggota koperasi
Pasal 20 UU No. 25/1992 kewajiban-kewajiban anggota koperasi meliputi hal-hal
sebagai berikut:
1. Mematuhi AD dan ART koperasi serta semua kepurusan yang telah disepakati
bersama dalam Rapat Anggota.
2. Berpartisipasi pada usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.
3. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas
kekeluargaan.
Hak Anggota Koperasi :
1. Hak unutk menghadiri, menyatakan pendapat, danmemberikan suara dalam
rapat anggota.
2. Memilih/dipilih menjadi pengurus
3. Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam anggaran dasar
4. Mengemukakan pendapat/saran-saran kepada pengurus di luar rapat anggota
(baik diminta ataupun tidak diminta)
5. Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama di antara sesama
anggota.
6. Mendapat keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan
anggaran dasar.
Syarat-syarat khusus :
Syarat tambahan yang harus dipenuhi oleh setiap calon anggota koperasi sebelum
mereka diterima menjadi anggota koperasi secara penuh.
KESIMPULAN
TUGAS
DAFTAR PUSTAKA
BAB 5
• ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI KOPERASI
DESKRIPSI SINGKAT
Pada bab pertama atau bab pendahuluan ini akan dibahas mengenai pengertian,
asas dan prinsip-prinsip koperasi dimana pada bagian ini menjadi dasar yang
penting, untuk dipahami. Bab ini dan seterusnya akan lebih menfokuskan pada
pengertian koperasi dari berbagai padangan para ahli dan juga undang-undang
koperasi itu sendiri, termasuk juga prinsip-prinsip dan asas koperasi.
INDIKATOR
Tujuan pengawasan :
1) Memberikan bimbingan kepada pengurus, karyawan ke arah keahlian dan
ketrampilan.
2) Mencegah pemborosan bahan waktu dan tenaga supaya tercapai efisiensi
usaha.
3) Menilai hasil kerjasama denagn rencana yang sudah ditetapkan.
4) Mencegah terjadinya penyelewengan.
5) Menyelesaikan administrasi secara menyeluruh.
Manajemen Puncak
Manajemen puncak bertanggungjawab langsung kepada pengurus. Ia bertanggung
jawab atas manajemen bidang usaha dari koperasi secara menyeluruh. Mereka
disebut Chief Excecutive Officer (CEO).
Manajemen Menengah
Manajemen menengah ini memberikan pengarahan-pengarahan kegiatan kepada
manajer bawahan atau dalam hal tertentu bias juga kepada karyawan-karyawan
operasional.
Manajemen Lini Pertama
Manajer lini pertama ini bertanggungjawab atas pekerjaan orang lain (bawahannya)
dan memberikan pengarahan kepada meraka.
KESIMPULAN
TUGAS
DAFTAR PUSTAKA
BAB 6
• MANAJMEN KOPERASI
DESKRIPSI SINGKAT
Pada bab pertama atau bab pendahuluan ini akan dibahas mengenai pengertian,
asas dan prinsip-prinsip koperasi dimana pada bagian ini menjadi dasar yang
penting, untuk dipahami. Bab ini dan seterusnya akan lebih menfokuskan pada
pengertian koperasi dari berbagai padangan para ahli dan juga undang-undang
koperasi itu sendiri, termasuk juga prinsip-prinsip dan asas koperasi.
INDIKATOR
A. Manajemen koperasi.
4. Kepemimpinan
Ralp M. Stogdill, menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses
mempengaruhi aktivitas kelompok yang ditunjukan pada pencapaian tujuan tertentu.
Selanjutnya berdasarkan pada hasil penelitiannya tentang teori kepemimpinan dia
mengatakan kepemimpinan telah didefinisikan dengan berbagai cara yang berdeda
oleh berbagai orang yang berbeda pula.
James A.F.Stoner memberikan definisi kepemimpinan manajerial sebagai suatu
proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari
sekelompok anggota yang paling berhubungan tugasnya. 3 gaya kepemimpinan
terdiri dari 1) Otoriter (authoritarian ) 2) Demokratis (democratis )
3) Kebebasan ( laissez faire ).
5. Pengendalian
Robert J. Mockler, pengedalian adalah suatu upaya yang sistematis untuk
menetapkan standar prestasi dengan sasaran-sasaran perencanaan, merancang
system umpan balik informasi membandingkan prestasi sesungguhnya dengan
standar yang terlebih dahulu ditetapkan,
menentukan apakah ada peyimpangan dan mengukur signifikasi penyimpangan
tersebut dan mengambil tindakan perbaikan-perbaikan yang diperlukan untuk
menjamin bahwa sumber daya perusahaan yang digunakan sedapat mungkin
dengan cara yang paling efektif dan efisien guna tercapainya sasaran perusahaan.
B. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah Proses penerapan rencana-rencana koperasi oleh masing-
masing fungsi satu unsur dalam organisasi koperasi.
Aspek terpenting pada tahap pelaksanaan ini adalah aspek koordinasi dan
monitoring.
C. Pengawasan
UU No.25/1992, keberadaan lembaga pengawas pada struktur organisasi Koperasi
bukan merupakan sesuatu yang diwajibkan.
2. Manajemen Keuangan
Pusat perhatian manajemen keuangan adalah terhadap pengelolaan berbagai aspek
keuangan suatu usaha.
a. Manajemen Modal Kerja.
penyelenggaraan usaha koperasi tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan akan
modal kerja. Modal kerja diperlukan dalam menunjang kelancaran kegiatan seperti
membeli bahan baku, membayar gaji karyawan, membayar utang, membayar bunga
dan kegiatan lainnya yang merupakan egiatan rutin koperasi.
b. Manajemen Kas
Pusat perhatian manajemen kas adalah pada tercapainya keseimbangan
antara kas yang dikeluarkan (cash outflow) dengan kas yang diterima (cash inflow).
Manajemen kas harus diarahkan agar mencapai keadaan-keadaan sebagai berikut:
1) Tersedianya kas dalam jumlah yang cukup untuk membiayai transaksi-transaksi
koperasi selama periode berjalan;
2) Menghindari terjadinya pengangguran kas koperasi dalam jumlah yang relative
besar; dan
3) Menghindari terjadinya penyalagunaan penggunaan kas koperasi.
Manajemen Kas harus diarahkan agar mencapai keadaan-keadaan sebagai berikut :
1) Tersedianya kas dalam jumlah yang cukup untuk membiayai transaksi-transaksi
koperasi selama periode berjalan.
2) Mengehindari terjadinya pengangguran kas koperasi dalam jumlah yang relative
besar; dan
3) Menghindari terjadinya penyalagunaan penggunaan kas koperasi.
c. Manajemen Piutang
Piutang merupakan tagihan kepada pihak-pihak di luar koperasi, yang timbul
karena terjadinya penjualan atau penyerahan jasa-jasa koperasi.
Dari segi waktunya, :
1. Piutang jangka pendek
2. Piutang jangka panjang.
Dalam kaitannya dengan manajemen modal kerja maka yang akan dibicarakan
terbatas pada aspek piutang jangka pendek saja.
AKUNTABILITAS KOPERASI
Kinerja Manajemen Koperasi dapat dikategorikan sebagai akuntabel apabila :
1. Organisasi Koperasi dikelola berlandaskan kepada nilai, norma dan prinsip-
prinsip koperasi yang dipadukan dengan pelaksanaan dari fungsi-fungsi
manajemen yang diterapkan secara professional.
2. Aktivitas pelayanan/usaha koperasi berorientasi kepada kepentingan ekonomi
anggota serta membangkitkan partisipasi anggota di dalam kedudukan mereka
sebagai pemilik dan pelanggan koperasi.
3. Hasil akhir dari pengelolaan koperasi adalah manfaat dan dampak pelayanan
koperasi terhadap peningkatan kesejahteraan anggota.
KESIMPULAN
TUGAS
DAFTAR PUSTAKA
BAB 7
• PERMODALAN KOPERASI
DESKRIPSI SINGKAT
Pada bab pertama atau bab pendahuluan ini akan dibahas mengenai pengertian,
asas dan prinsip-prinsip koperasi dimana pada bagian ini menjadi dasar yang
penting, untuk dipahami. Bab ini dan seterusnya akan lebih menfokuskan pada
pengertian koperasi dari berbagai padangan para ahli dan juga undang-undang
koperasi itu sendiri, termasuk juga prinsip-prinsip dan asas koperasi.
INDIKATOR
Pertama, Untuk membiayai proses pendirian sebuah koperasi atau disebut biaya
pra-organisasi untuk keperluan: pembuatan akta pendirian atau anggaran dasar,
membayar biaya administrasi pengurusan izin yang diperlukan, sewa tempat
bekerja, ongkos transportasi, dan lain-lain.
Ketiga, Untuk modal kerja. Modal kerja biasanya digunakan untuk membiayai
operasional koperasi dalam menjalankan usahanya.
Modal sendiri
1. simpanan pokok;
2. simpanan wajib;
3. simpanan sukarela.
1. Simpanan Pokok,
Simpanan pokok merupakan sejumlah uang yang wajib dibayarkan anggota kepada
koperasi pada saat masuk menjadi anggota.
Besarnya simpanan pokok untuk setiap anggota sama dan tidak dapat diambil
selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
2. Simpanan Wajib,
Simpanan wajib adalah sejumlah uang tertentu yang wajib dibayarkan oleh anggota
kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya setiap bulan
dengan jumlah yang sama .
Simpanan wajib ini tidak dapat diambil oleh anggota selama masih menjadi anggota
koperasi.
3. Simpanan sukarela
Hibah merupakan sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang
yang diterima dari pihak lain yang bersifat pemberian yang tidak mengikat.
4. Dana cadangan ,
Dana cadangan ialah sejumlah uang yang diperoleh dari sebagian hasil usaha yang
tidak dibagikan kepada anggotanya.
Tujuannya adalah untuk memupuk modal sendiri yang dapat digunakan sewaktu-
waktu apabila koperasi membutuhkan dana secara mendadak atau menutup
kerugian dalam usaha.
1. Anggota;
Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh sesama
badan usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang kebutuhan modal.
Bentuk dan lingkup kerja sama yang dibuat bisa dalam lingkup yang luas atau dalam
lingkup yang sempit; tergantung dari kebutuhan modal yang diperlukan.
Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau surat utang
kepada masyarakat investor untuk mencari dana segar dari masyarakat umum diluar
anggota koperasi.
Mengenai persyaratan untuk menjual obligasi dan surat utang tersebut diatur
dalam ketentuan otoritas pasar modal yang ada.
Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal dari dana yang
tidak sah.
Berbagai kebijakan dan factor-faktor objektif akan menghasilkan dua strategi besar
yaitu strategi penurun biaya (low cost strategy) dan kebijakan keunikan produk
sesuai dengan pilihan anggota/konsumen (different product strategy). Starteginya
antara lain :
Asas proposionalitas dalam hal permodalan akan mendorong para calon anggota
koperasi yang kaya untuk bergabung dalam koperasi. Hal ini akan dapat mengatasi
kekuarangan permodalan dan sekaligus dapat menekan biaya transformasi.
1. Prinsip dasar
Mempunyai badan hukum resmi dan minimal dimiliki oleh dua orang tanpa
melibatkan harta pribadi dari perseorangan yang terlibat di dalamnya.
Koperasi
merupakan badan usaha yang memiliki anggota perorangan atau badan hukum.
Kegiatan koperasi berlandaskan pada prinsip koperasi adanya asas kekeluargaan
dan asas gotong royong sehingga keanggotaan menjadi hal yang sangat penting
bagi koperasi.
Koperasi
PT (Perseroan Terbatas)
Koperasi
Jenis koperasi dapat dibedakan dengan didasarkan pada beberapa hal seperti
kegiatan, kepentingan ekonomi dan keanggotaan.
4. Keanggotaan dan pengelolaan
PT (Perseroan Terbatas)
Mencari tenaga kerja mudah untuk dilakukan namun juga sangat sulit untuk
dibubarkan. Pemilik modal atau penanam modal dari perseroan terbatas tidak harus
menjadi pemimpin perusahaan dan bisa menunjuk orang yang berada di luar
kepemilikan modal untuk menjadi pemimpin.
Koperasi :
Keanggotan koperasi didasarkan pada prinsip sukarela. Baik karyawan atau orang
luas bisa menjadi anggota koperasi dengan mudah namun tetap mematuhi
peraturan yang ditetapkan oleh koperasi tersebut. Sementara pengelolaan dari
koperasi dilakukan secara demokratis.
5. Kelebihan
PT (Perseroan Terbatas)
Koperasi
6. Kekurangan
PT (Perseroan Terbatas)
Koperasi
Memiliki daya saing yang rendah, modal terbatas sehingga sulit berkembang,
memiliki manajemen yang kurang baik dan berpotensi memunculkan konflik
kepentingan.
Koperasi
Modal dari koperasi digunakan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan dari
anggota. Keuntungan yang akan didapatkan dari seorang anggota didasarkan pada
jasa yang diberikan sehingga besar kecilnya modal dari anggota tidak akan
mempengaruhi peran seorang anggota.
8. Pembagian keuntungan
PT (Perseroan Terbatas)
Keuntungan dari perseroan terbatas kepada pemilik modal dibagikan dalam bentuk
dividen.
Koperasi
Pembagian keuntungan ini diistilahkan sebagai SHU atau sisa hasil usaha. Sisa
hasil usaha (SHU) diberikan secara adil sesuai dengan besarnya peran dari masing-
masing anggota.
KESIMPULAN
TUGAS
DAFTAR PUSTAKA