Disusun Oleh
ADELA BRILIAN
NIM I 111 120 20
Pembimbing:
dr. Acmadi Eko Sugiri, Sp.PD
2.2.Epidemiologi
Prevalensi gagal jantung pada seluruh populasi berkisar antara 2 sampai 30%
dan yang asimtomatik sebesar 4% dari seluruh populasi. Angka ini cenderung
mengikuti pola eksponensial seiring usia, sehingga pada orang tua (70-80 tahun)
menjadi 10- 20%. Meskipun insidens relatif gagal jantung lebih rendah pada
perempuan, perempuan berkontribusi pada setidaknya setengah kasus gagal
jantung karena angka harapan hidup mereka lebih tinggi. Di Amerika, prevalensi
gagal jantung pada usia 50 tahun ialah sebesar 1%, pada usia 80 tahun mencapai
7,5%. Di Inggris, prevalensi gagal jantung pada usia 60-70 tahun sebesar 5% dan
mencapai 20% pada usia 80 tahun, situasi yang sama terjadi di Italia dan
Portugal. Di Cina, prevalensi gagal jantung pada usia 60 tahun ke atas sebesar
0,9%. Diperkirakan lebih dari 15 juta kasus baru gagal jantung muncul setiap
tahunnya di seluruh dunia. Saat ini 50% penderita gagal jantung akan meninggal
dalam waktu 5 tahun sejak diagnosis ditegakkan.5
2.3.Klasifikasi Gagal Jantung
Klasifikasi berdasarkan abnormalitas struktural jantung (ACC/AHA) atau
berdasarkan gejala berkaitan dengan kapasitas fungsional (NYHA) tertera pada
tabel
Tabel 1. Klasifikasi gagal jantung1
Klasifikasi berdasarkan kelainan Klasifikasi berdasarkan kapsitas
struktural jantung fungsional (NYHA)
Stadium A Kelas I
Memiliki risiko tinggi untuk Tidak terdapat batasan dalam
berkembang menjadi gagal jantung. melakukan aktifitas fisik. Aktifitas
Tidak terdapat gangguan struktural fisik sehari-hari tidak menimbulkan
atau fungsional jantung, tidak terdapat kelelahan, palpitasi atau sesak nafas
tanda atau gejala
Stadium B Kelas II
Telah terbentuk penyakit struktur Terdapat batasan aktifitas ringan.
jantung yang berhubungan dengan Tidak terdapat keluhan saat istrahat,
perkembangan gagal jantung, tidak namun aktifitas fisik sehari-hari
terdapat tanda atau gejala menimbulkan kelelahan, palpitasi atau
sesak nafas
Stadium C Kelas III
Gagal jantung yang simtomatik Terdapat batasan aktifitas bermakna.
berhubungan dengan penyakit Tidak terdapat keluhan saat istrahat,
structural jantung yang mendasari tetapi aktfitas fisik ringan
menyebabkan kelelahan, palpitasi atau
sesak
Stadium D Kelas IV
Penyakit jantung struktural lanjut serta Tidak dapat melakukan aktifitas fisik
gejala gagal jantung yang sangat tanpa keluhan. Terdapat gejala saat
bermakna saat istrahat walaupun istrahat. Keluhan meningkat saat
sudah mendapat terapi medis melakukan aktifitas
maksimal (refrakter)
2.5.Menifestasi Klinis
Sama seperti dewasa muda, manifestasi aklinis paling sering pada orang tua
ialah sulit bernafas, orthopnoe, edema, fatigue dan intoleransi kerja. Akan tetapi,
terutama pada usia 80 tahun ke atas dapat ditemukan atypical symptomatology
yaitu simptom tidak khas, sehingga gagal jantung pada orang tua sering over atau
underdiagnosed. Gejala sulit bernafas dan orthopnoe menjadi manifestasi gagal
jantung dengan penyakit yang mendasari berupa penyakit paru kronik,
pneumonia atau emboli pulmoner.
Pemeriksaan fisik pada orang tua dapat nonspesifik atau tidak khas. Tanda
klasik gagal jantung antara lain ronkhi paru, peningkatan tekanan vena jugularis,
refluks abdominojugular, gallop S3 dan pitting edema ekstremitas bawah. Tetapi
ronkhi paru pada orang tua dapat menjadi tanda penyakit paru kronik, pneumonia
atau atelektasis. Edema perifer dapat disebabkan oleh insufisiensi vena, penyakit
ginjal atau obat seperti penghambat kanal kalsium. Pasien usia tua dapat
memiliki pemeriksaan fisik normal. Pernafasan Cheyne – Stokes dapat menjadi
satu-satunya tanda dugaan gagal jantung. Pada tabel 3 dapat dilihat manifestasi
gagal jantung.1
Tabel 3. Manifestasi Gagal Jantung
Gejala Tanda Gejala Tanda
Tipikal Spesifik
- Sesak nafas - Peningkatan JVP
- Ortopneu - Refluks hepatojugular
- Paroxysmal nocturnal dyspnoe - Suara jantung S3 (gallop)
- Toleransi aktifitas yang berkurang - Apex jantung bergeser ke lateral
- Cepat lelah - Bising jantung
- Begkak di pergelangan kaki
Kurang tipikal Kurang spesifik
- Batuk di malam / dini hari - Edema perifer
- Mengi - Krepitasi pulmonal
- Berat badan bertambah > 2 kg/minggu - Sura pekak di basal paru pada
- Berat badan turun (gagal jantung perkusi
stadium lanjut) - Takikardia
- Perasaan kembung/ begah - Nadi ireguler
- Nafsu makan menurun - Nafas cepat
- Perasaan bingung (terutama pasien usia - Heaptomegali
lanjut) - Asites
- Depresi - Kaheksia
- Berdebar
- Pingsan
KESIMPULAN
Gagal jantung menjadi masalah yang penting pada usia lanjut, dikarenakan
prevalensi yang tinggi dengan prognosis yang buruk. Gagal jantung pada lanjut usia
dapat menunjukan gejala awal yang tak khas sehingga sulit didiagnosis. Pasien usia
lanjut dengan gagal jantung memiliki profil yang kompleks yang ditandai dengan
berbagai morbiditas, polifarmasi, dan keadaan sosial yang mungkin memberikan
tantangan klinis tambahan, yang memerlukan pendekatan dan multidisiplin.
DAFTAR PUSTAKA