Pospro 03
Pospro 03
KELOMPOK 3 :
ASHAR 1809035030
MUFID MAS’UD 1809035033
NOVA WIDIASTUTI 1809035036
REGA YUNI AIRLANGGA 1809035047
SAGA HAMTIA PASYA 1809035048
LAUW ERRIN LAURENTINE 1809035049
Pada era globalisasi dan era industri 4.0 sekarang, perkembangan zaman sudah sangat
berkembang jauh meningkat dari sebelumnya mulai dari teknologi maupun dalam
bidang lainnya. Di Indonesia sendiri pada era industri 4.0 sekarang sudah banyak
bermunculan berbagai macam perindustrian dari segala bidang. Dengan berkembangnya
banyak bidang pada zaman ini khusunya pada bidang teknologi, maka sudah mulai
bermunculan berbagai benda maupun alat-alat pada perindustrian yang berperan dalam
proses produksi yang dahulu banyak dilakukan secara manual dengan menggunakan
tenaga manusia, sudah mulai ditinggalkan dan berganti dengan banyak mesin maupun
alat lainnya yang lebih canggih dan dinilai dapat bekerja lebih efektif dan efisien
dibandingkan dengan dilakukan secara manual.
Berbagai macam alat dan mesin ini tidak bisa digunakan sembarang melainkan perlu
pemahaman dan pembelajaran sebelumnya agar bisa digunakan dengan benar dan tepat
sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja dari proses produksi
sendiri. Dalam proses produksi sendiri, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan
seperti berbagai Alat Pelindung Diri standar yang wajib digunakan untuk mengurangi
resiko terjadinya hal-hal yang dapat membahayakan.
Dalam proses produksi sudah pasti terdapat bahaya-bahaya yang mungkin dapat terjadi
seperti contohnya bahaya lingkungan kerja mulai dari fisik, kimiawi maupun pada
biologis. Sehingga berbagai cara perlu dilakukan dan dipahami untuk menanggulangi
bahaya-bahaya tersebut seperti oenggunaan APD pada saat melakukan proses produksi
sesuai dengan syarat dan peraturan yang berlaku.
Oleh karena itu, pada praktikum proses produksi kali ini akan memahami dan
mempelajari lebih dalam tentang berbagai hal-hal yang menyangkut tentang
keselamatan kerja seperti berbagai macam alat pelindung diri yang harus diterapkan dan
berbagai hal-hal pentinhg lainnya yang berpengaruh penting dalam proses produksi.
Berdasarkan dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari praktikum kali ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian tentang Alat Pelindung Diri,
2. Untuk mengetahui dasar hukum yang mengatur tentang Alat Pelindung Diri,
3. Untuk mengetahui syarat-syarat dalam penggunaan Alat Pelindung Diri, dan
4. Untuk mengetahui jenis-jenis dari Alat Pelindung Diri
5. Untuk mengetahui dasar-dasar K3
Berdasarkan dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari praktikum kali ini
adalah sebagai berikut:
1. Praktikan dapat mengetahui pengertian tentang Alat Pelingdung Diri,
2. Praktikan dapat mengetahui dasar hukum yang mengatur tentang Alat Pelindung
Diri,
3. Praktikan dapat mengetahui syarat-syarat dalam penggunaan Alat Pelindung Diri,
4. Praktikan dapat mengetahui jenis-jenis dari Alat Pelindung Diri, dan
5. Praktikan dapat mengetahui dasar-dasar K3
BAB II
ALAT PELINDUNG DIRI DAN K3
Alat Pelindung Diri adalah seperangkat alat keselamatan yang digunakan oleh pekerja
untuk melindungi seluruh atau seabagian tubuhnya dari kemungkinan adanya
pemaparan potensi bahaya lingkungan kerja terhadap kecelakaan dan penyakit akibat
kerja (Novianto, 2015).
Dalam Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja peraturan tentang
alat pelindung diri terdapat pada:
Pasal 9 ayat 1 dan 2 yang berbunyi
1.Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru
tentang :
a. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam tempat kerja;
b. Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerja;
c. Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan;
d. Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya.
2.Pengurus hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja yang bersangkutan setelah ia
yakin bahwa tenaga kerja tersebut telah memahami syarat-syarat tersebut di atas.
(Ramdan, 2011).
2.1.2 Syarat Alat Pelindung Diri (APD)
Program penggunaan alat pelindung diri seringkali menemui hambatan pada tenaga
kerja pemakainya. Penggunaan alat pelindung diri tidak maksimal karena beberapa
sebab diantaranya: timbul rasa ketidaknyamanan dari pemakainya, membatasi gerakan-
gerakan, dan persepsi sensori pemakainya. Untuk itu dalam merancang program
pengadaan APD perlu memperhatikan beberapa ketentuan diantaranya:
1. Memberikan perlindungan spesifik yang adekuat
2. Berat seringan mungkin, tidak menimbulkan ketidaknyamanan yang berlebihan
3. Dapat dipakai secara fleksibel
4. Bentuknya cukup menarik
5. Tidak mudah rusak
6. Tidak menimbulkan bahaya tambahan
7. Harus memenuhi ketentuan standar yang berlaku baik nasional maupun
internasional
8. Tidak terlalu membatasi gerakan dan persepsi sensori pemakainya
9. Suku cadangnya mudah diperoleh sehingga pemeliharaannya dapat dilakukan
dengan mudah
(Ramdan, 2011).
Secara garis besar alat pelindung diri terdiri dari 1) Pakaian pelindung yaitu: pakaian
kerja (apron), sepatu/boot dan sarung tangan dan 2) alat pelindung yaitu: earplug dan
earmuff, respirator, helmet, pakaian anti terbakar, kacamata pengaman, googles dan
tameng pengelas (Ramdan, 2011).
Bagian- bagian atas tubuh yang perlu dilindungi diantaranya adalah muka, mata, kepala,
telinga, dan pernapasan. Oleh karena itu, diperlukan APD untuk masing-masing bagian
tersebut:
1. Alat pelindung kepala
Alat pelindung kepala berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, pukulan,
atau cedera kepala akibat kejatuhan benda keras. Alat ini juga bisa melindungi kepala
dari radiasi panas, api, percikan bahan kimia, ataupun suhu yang ekstrem. Alat
pelindung kepala terdiri dari (1)Safety helmet (hard hat), untuk melindungi dari benda
tajam/keras; (2) Hood, untuk melindungi dari bahan kimia korosif, api, panas radiasi
tinggi; dan (3) Hair cap (hair guard), untuk melindungi rambut dari bahaya terjerat atau
debu.
Alat pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki dari kejatuhan benda berat,
tertusuk benda tajam, percikan larutan asam/alkali korosif dan cairan panas. Bentuknya
adalah sepatu keselamatan kerja (safety shoes) (Ramdan, 2011).
Secara hakiki kesehatan dan keselamatan kerja, merupakan upaya atau pemikiran serta
penerapannya yang ditujukan untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya, hasil
karya dan budaya, untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja (Kuswana, 2014).
Berdasarkan pengertian umum, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) telah banyak
diketahui sebagai salah satu persyaratan dalam melaksanakan tugas, dan suatu bentuk
faktor hak asasi setiap pekerja. Perhatian inti terhadap K3 mencakup hal-hal berikut ini.
1. Penerapan prinsip-prinsip sains (application of scientific principles).
2. Pemahaman pola risiko (understanding the nature of risk).
3. Ruang lingkup ilmu K3 cukup luas baik di dalam maupun di luar industri
4. K3 merupakan multidisplin profesi
5. Ilmu-ilmu dasar yang terlibat dalam keilmuan K3 adalah fisik, kimia, biologi, dan
ilmu-ilmu perilaku.
6. Area garapan: industri, transportasi, penyimpanan dan pengelolaan material,
domestik, dan kegiatan lainnya seperti rekreasi
(Kuswana, 2014).
Praktikum Proses Produksi dilaksanakan mulai dari tanggal 28 Oktober 2019 pada
pukul 16.00 sampai dengan 18.00 WITA dan praktikum proses produksi ini dilakukan
bertempat di Workshop Proses Produksi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman.
Mulai
Pendahuluan
Pengarahan
\
Alat Pelindung Diri (APD) dan K3
Pelaksanaan
1. APD
praktikum 2. Penjelasan fungsi dan pentingnya APD
3. Jenis-jenis APD
3.1 APD bagian atas
3.1 APD bagian tengah
3.2 APD bagian bawah
4. K3
5. Bahaya dalam K3
Peragaan alat
Responsi
Tidak
ACC
Laporan Revisi
ACC
Penutup
Laporan Akhir
selesai
Tahapan kegiatan dalam proses pratikum proses produksi yaitu praktikum alat
pelindung diri, praktikum alat kerja bangku dan alat ukur, praktikum permesinan,
praktikum pengelasan dan pembuatan produk ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
3. Pengarahan Praktikum
Dalam tahap ini asissten akan menjelaskan tentang APD serta fungsinya dalam
kegiatan praktikum.
4. Pengenalan APD
Setelah kita mendapatkan pengarahan praktikum langsung dari asisten
laboraturium, kemudian dilanjutkan oleh pengenalan APD. Dimana kita
ditunjukkan jenis-jenis alat APD berserta kegunaannya masing-masing.
5. Peragaan APD
Agar lebih memperjelas fungsi APD, maka dilakukan praktek pemasangan APD
pada salah satu praktikan sebagai medianya. Hal ini dilakukan agar praktikan dapat
menggetahui memahami cara pemakaian APD yang baik dan benar.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Terdapat beberapa saran pada kegiatan praktikum proses produksi kali ini yaitu
adalah sebagai berikut:
1. Pada saat praktikum sebaiknya praktikan maupun asisten lab menggunakan
Alat Pelindung Diri sesuai dengan standar dan peraturan yang telah dibuat
dan disepakati sebelumnya.
2. Sebaiknya alat pelindung diri yang digunakan harus di pantau secara rutin
agar tetap berfungsi secara baik dan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Novianto, N.D. 2015. Penggunaan Alat Pelindung Diri (Apd) Pada Pekerja
Pengecoran Logam PT. Sinar Semesta. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(1) , 1 – 2.
Sujoso, A.D.P. 2012. Dasar-Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jember: UPT
Penerbitan UNEJ.
Sumolang, E. F. 2019. Modul Praktikum Kerja Bangku, Pipa, dan Pelat. Manado:
Politeknik Negeri Manado
Pattiasina, N.H. 2017. Pelatihan Sheet Metal Pembuatan Oven Guna Peningkatan
Usaha Mikro Skala Industry Rumahtangga Di Desa Rumahtiga. Jurnal Simetrik,
7(2), 2-4.