Bab 1
Bab 1
Di PPSDM Migas
BAB I
PENDAHULUAN
Pada zaman ini ditemukan rembesan minyak di daerah Jawa yaitu, Kuwu,
Merapen, Watudakon, Mojokerto serta penemuan minyak dan gas di Sumatera.
Ekplorasi minyak di Indonesia di awali pada tahun 1870 oleh seorang Insinyur yang
berasal dari Belanda yaitu P. Vandijk, di daerah Purwodadi Semarang.
Pada masa perang dunia ke II (Maret 1942) Jepang berusaha menguasai Pulau
Jawa dari tangan Belanda, termasuk ladang minyak yang berada di Pulau Jawa.
Sebelum ladang minyak direbut oleh Jepang dilakukan politik bumi hangus oleh
Belanda. Akibat dari politik bumi hangus tersebut Kilang Cepu hancur dan tidak
dapat dioperasikan.
Jepang berusaha agar minyak dapat mengalir secepatnya, maka pada tahun
1944 Jepang membangun kembali Kilang Cepu. Pada saat itu Jepang melakukan
pemboran baru di daerah Kawengan, Ledok, Nglobo dan Semanggi. Jepang
menyadari bahwa pengeboman atas daerah minyak akan merugikan diri sendiri
sehingga perebutan daerah minyak jangan sampai menghancurkan fasilitas
lapangan dan kilang minyak.
a) Periode 1945-1950
b) Periode 1950-1951
c) Periode 1951-1957
d) Periode 1957-1961
e) Periode 1961-1966
f) Periode 1966-1978
Hingga Tahun 2004 PPT Migas Cepu diubah menjadi Pusdiklat Migas
(Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi) Cepu sesuai SK
Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) nomor 150 Tahun 2001
dan telah diubah Peraturan Menteri ESDM nomor 0030 Tahun 2005 tanggal
20 Juli 2005. Kemudian diperbarui Peraturan Menteri No. 18 Tahun 2010
tanggal 22 November 2010.
I.3.2. Ketenagakerjaan
Tenaga kerja pada PPSDM Migas adalah Pegawai Negeri Sipil, dimana
bila masa kerjanya selesai mereka mendapat pensiun.
A. Pegawai Shift
B. Pegawai Non-Shift
Karyawan bekerja pada hari Senin sampai hari Jumat.
1. Hari Senin – Kamis : Mulai pukul 07.30 – 16.00
2. Hari Jumat : Mulai pukul 07.00 – 16.30