Anda di halaman 1dari 13

KOSEP BERPIKIR KRONOLOGI (DIAKRONIK), SINKRONIK, RUANG DAN WAKTU DALAM sejarah

Pengertian diakronis, sinkronis dan kronologi Menurut Galtung, sejarah adalah ilmu diakronis berasal
dari kata diachronich; ( dia dalam bahasa latin artinya melalui/ melampaui dan chronicus artinya waktu
). Diakronis artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang.

Sinkronis artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu.

Kronologi adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya. Kronologi
dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan
waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk membandingkan kejadian sejarah dalam
waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait peristiwanya.

Cara berfikir diakronik dalam mempelajari sejarah

Sejarah itu diakronis maksudnya me-manjang dalam waktu, sedangkan ilmu-ilmu sosial itu sinkronis
maksudnya melebar dalam ruang. Sejarah mementingkan proses, sejarah akan membicarakan satu
peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B.Cara berfikir sinkronik dalam
mempelajari sejarah

Sedangkan ilmu sosial itu sinkronik (menekankan struktur) artinya ilmu sosial meluas dalam ruang.
Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya. Ini
tidak berusaha untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada
kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu.

Kedua ilmu ini saling berhubungan ( ilmu sejarah dan ilmu – ilmu sosial ). Kita ingin mencatat bahwa ada
persilangan antara sejarah yang diakronis dan ilmu sosial lain yang sinkronis Artinya ada kalanya sejarah
menggunakan ilmu sosial, dan sebaliknya, ilmu sosial menggunakan sejarah Ilmu diakronis bercampur
dengan sinkronis

Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu.

· Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa – peristiwa sejarah dalam perjalanan waktu.

· Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan dari ruang waktu
terjadinya peristiwa tersebut.

· Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang
menitikberatkan pada aspek tempat, dimana peristiwa itu terjadi.

Konsep waktu

· Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa lampau bukan
merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup.

· Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa lampau
manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab sejarah itu
berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak
dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.

· Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk perencanaan
masa yang akan datang

Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah

1. Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa
dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah

2. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian.

3. Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena perjalanan
manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana manusia hidup
(beraktivitas).

Konsep Ruang

Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu.

· Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa – peristiwa sejarah dalam perjalanan
waktu.

· Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan dari ruang
waktu terjadinya peristiwa tersebut.

· Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang
menitikberatkan pada aspek tempat, dimana peristiwa itu terjadi.

Konsep waktu
· Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa lampau
bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup.

· Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa lampau
manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab sejarah itu
berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak
dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.

· Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk
perencanaan masa yang akan dat

Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah

1. Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu
peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah

2. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian.

3. Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena perjalanan
manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana manusia hidup
(beraktivitas).

A. Kronologi dan periodisasi dalam sejarah


Kronologi dan periodisasi merupakan hal yang sangat penting dalam sejarah. Dengan periodisasi
sejarawan dapat lebih fokus pada penelitian sejarah. Hasil penelitiannya juga akan lebih sempurna.
Kesempurnaan ini juga akan lebih lengkap jika hasil penelitian sejarah di susun secara kronologis dimana
urutan waktu terjadi peristiwa sejarah tersebut dapat dilihat dengan baik.

a. Kronologi dalam sejarah

Dalam mempelajari dan menyusun peristiwa sejarah akan selalu terkait dengan waktu. Waktu adalah
sesuatu yang selalu bergerak dari masa lalu masa kini dan masa yang akan datang. Peristiwa-peristiwa
tersebut harus brgerak sehingga melahirkan peristiwa baru yang saling terkait dan tidak pernah
berhenti. Upaya yang dilakukan para sejarawan untuk menyusun peristiwa sejarah secara teratur
menrut urutan waktunya disebut kronologi sejarah.

Hal yang membedakan antara kronologi dan periodisasi hanyalah dalam batasan waktunya. Periodisasi
mengatur pembagian atau pembabakan peristiwa masa lampau dengan batasan waktu yang terbatas.

Dalam kenyataan sejarah yang sebenarnya, tidak di kenal adanya kronologi ataupun periodisasi sejarah.
Karena pada hakikatnya peristiwa saling berkesinambungan antara yang satu dengan yang lainnya dan
tidak akan terputus dalam satu periodisasi. Tujuan periodisasi dan kronologi dalam penulisan sejarah
bertujuan untuk mempermudah dalam mempelajari sejarah.

Istilah kronologi di artikan dan dipahami sebagai urutan peristiwa yang disusun berdasarkan terjadinya.
Kronologi berasal dari bahasa yunani yaitu chronos berarti waktu dan logos berarti ilmu atau
pengetahuan. Secara harfiah berarti ilmu tentang waktu.

Dalam sejarah kronologi adalah ilmu untuk menentukan waktu terjadinya suatu peristiwa dan tempat
peristiwa tersebut secara tepat berdasarkan urutan waktu. Tujuan kronologi adalah menghindari
anakronisme atau kerancuan waktu sejarah.
Dengan memahami konsep kronologi kita juga dapat melihat kaiatan-kaitan peristiwa yang terjadi di
masa lalu dan direkonstruksi kembali secara tepat berdasarkan urutan waktu terjadinya. Berkat bantuan
konsep kronologi kita juga dapat melihat kaitan peristiwa sejarah yang terjadi di belahan bumi yang lain.
Kronologi merupakan ilmu dasar yang sangat penting dalam ilmu sejarah karena konsep ini
menggambarkan proses sejarah. Misalnya bulan, hari tahun terjadinya suatu peristiwa penting. Catatan
tahun terjadinya suatu peristiwa sejarah biasa di sebut kronik.

Cara terbaik dalam menunjukan suatu peristiwa secara kronologi adalah dengan menggunakan garis
waktu. Garis waktu tersebut menjajarkan peristiwa yang terjadi di masa lalu urut berdasarkan waktu
terjadinya. Mengenai tentang waktu yang di pakai tergantung ruang lingkup peristiwa yang akan di
paparkan. Ada beberapa ukuran waktu atau sistem penanggalan misalnya masehi isalam dan cina
tradisional.

Sebagai bangsa yang besar bangsa indonesia mempunyai perjalanan sejarah yang panjang. Kronologi
sejarah indonesia di mulai pada zaman prasejarah yang terdiri dari zaman batu dan logam. Zaman batu
terdiri dari palaeolithikum atau zaman batu tua, mesolithikum atau zaman batu tengah, neolithikum
atau zaman batu muda dan megalithikum atau zaman batu besar. Terus zaman hindu-budha zaman
islam zaman kolonial belanda, zaman pendudukan jepang, zaman kemerdekaan, zaman orde lama
zaman orde baru dan zaman reformasi.

b. Periodisasi dalam sejarah

Merupakan pengklasifikasian peristiwa-peristiwa sejarah dalam tahapan atau pembabakan waktu.


Dalam membuat periodisasi para sejarawan membuat kesimpulan umum mengenai sebuah
peiode.contoh para sejarawan membagi sejarah dalam dua periode:

– Zaman prasejarah yakni zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Babakan ini di mulai sejak
adanya manusia hingga ditemukannya peninggalan-peninggalan tertulis.
– Zaman sejarah yakni zaman ketika manusia sudah mengenal tulisan. Babakan ini di mulai sejak
manusia sudah mengenal tulisan hingga sekarang.

Periodisasi sangat penting dalam penulisan sejarah karena merupakan batang tubuh cerita sejarah.

Peridisasi dalam penulisan sejarah tergantung pada jenis penulisan yang dilakukan. Periodisasi dapat
dilakukan berdasarkan perkembangan poltik, sosial, ekonomi, kebudayaan, dan agama. Berdasarkan
perkembangan politik periodisasi dapat dilakukan berdasarkan raja-raja yang memerintah di suatu
daerah seperti kesultanan yogyakarta dan banten. Berdasarkan perkembangan sosial ekonomi
periodisasi dapat dilakukan dengan pembagian sejarah berdasarkan sistem mata pencaharian
masyarakat. Misalnya masa berburu dan mengumpulkan makanan yang diikuti dengan masa bercocok
tanam dan hidup menetap. Berdasarkan kebudayaan, periodisasi dilakukan dengan mengelompokkan
masyarakat dengan kebudayaan terendah sampai masyarakat dengan kebudayaan tertinggi.

Tujuan pembatasan waktu dalam penulisan sejarah adalah:

Agar mudah diingat, menyederhanakan cerita, memenuhi persyaratan sistematika, ilmu pengetahuan,
dan mengklasifikasi isi sejarah.

Selain generalisasi periodik ada banyak periodisasi yang lain diantaranya generalisasi personal dan
generalisasi kausal. Generalisasi personal mengikuti cara berpikir pars pro toto yang menyamakan
sebagian dengan keseluruhan. Misalnya kemerdekaan indonesia soekarno-hatta atau orde baru dengan
soeharto. Dalam peristiwa tersebut peran orang lain ditiadakan.

Generalisasi kausal adalah generalisasi tentang sabab musabab, kesinambungan, perkembangan,


pengulangan, dan perubahan sejarah. Kesimpulan umum tentang sebab- sebab tersebut mencakup
masalah geografis masalah kependudukan moral, ekonomi dan politik.

Periodisasi Sejarah Indonesia


Pengertian periodisasi diartikan sebagai pembabakan waktu yang dipergunakan untuk berbagai
peristiwa. Kompleksnya peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia pada setiap masa memerlukan
suatu pengklasifikasian berdasarkan bentuk serta jenis peristiwa tersebut. Peristiwa-peristiwa yang telah
diklasifikasikan itu disusun secara kronologis berdasarkan urutan waktu kejadiannya.

Rentang waktu atau masa sejak manusia ada hingga sekarang merupakan rentang yang sangat panjang,
sehingga para ahli sejarah sering mengalami kesulitan untuk memahami dan membahas masalah-
masalah yang muncul dalam sejarah kehidupan manusia. Untuk mempermudah pembabakan kehidupan
manusia, para ahli menyusun periodisasi sejarah.

Periodisasi digunakan untuk mempermudah pemahaman dan pembahasan sejarah kehidupan manusia.
Periodisasi yang dibuat oleh banyak peneliti berakibat adanya perbedaan-perbedaan pandangan
sehingga periodisasi sejarah bersifat subjektif yang dipengaruhi subjek permasalahan serta pribadi
penelitinya.

Dalam sejarah Indonesia, periodisasi dibagi dua, yaitu zaman praaksara dan zaman sejarah.

a. Zaman praaksara, yaitu zaman sebelum manusia mengenal tulisan. Sejarah dapat dipelajari
berdasarkan peninggalan benda-benda purbakala berupa artefak, fitur, ekofak, dan situs.

Artefak adalah semua benda yang jelas memperlihatkan hasil garapan sebagian atau seluruhnya sebagai
pengubahan sumber alam oleh tangan manusia.

Fitur adalah artefak yang tidak dapat dipindahkan tanpa merusak tempatnya.

Ekofak adalah benda dari unsur lingkungan abiotik atau biotik.

Situs adalah bidang tanah yang mengandung peninggalan purbakala.


b. Zaman sejarah, yaitu zaman di mana manusia sudah mengenal tulisan. Zaman sejarah dibagi tiga
sebagai berikut.

1) Zaman Kuno, yang membicarakan sejak kerajaan tertua sampai abad ke-14. Pada zaman ini,
berkembang kebudayaan Indonesia yang dipengaruhi agama Hindu dan Buddha.

2) Zaman Indonesia Baru, mulai abad ke-15 yang membicarakan masa berkembangnya budaya Islam
sampai abad ke-18.

3) Zaman Indonesia Modern, sejak masa pemerintahan Hindia Belanda (1800), pergerakan kemerdekaan
Indonesia merdeka sampai sekarang atau masa kontemporer.

Ada beberapa unsur yang sering memengaruhi penyusunan periode-periode sejarah, salah satunya
adalah unsur geografi, sebab adanya perubahan tapal batas, perubahan aliran sungai, gedung kuno
direhab, bahkan adanya perubahan flora dan fauna dapat mengaburkan jejak-jejak sejarah. Konsep
teoritik tentang periodisasi sejarah Indonesia pernah dibahas dalam Seminar Sejarah Nasional I tahun
1957, yang menghasilkan hal-hal sebagai berikut.

a. Konsep periodisasi dari Prof. Dr. Soekanto

Menurut pendapat Dr. Soekanto, periodisasi hendaknya berdasarkan ketatanegaraan artinya bersifat
politik. Pembagian atas babakan masa (periodisasi) yang berdasarkan kenyataan-kenyataan sedapat
mungkin harus eksak serta praktis. Menurutnya, periodisasi sejarah Indonesia diusulkan secara
kronologis sebagai berikut.

1) Masa pangkal sejarah (sM – 0)

2) Masa Kutai-Tarumanegara (0 – 600)

3) Masa Sriwijaya-Medang-Singosari (600 – 1300)

4) Masa Majapahit (1300 – 1500)

5) Masa Kerajaan Islam (1500 – 1600)


6) Masa Aceh, Mataram, Makassar (1600 – 1700)

7) Masa pemerintah asing (1700 – 1945)

a) Zaman Kompeni (1800 – 1808)

b) Zaman Daendels (1808 – 1811)

c) Zaman British Government (1811 – 1816)

d) Zaman Nederlands – India (1816 – 1942)

e) Zaman Nippon (1942 – 1945)

8) Masa Republik Indonesia (1945 – sekarang)

b. Periodisasi menurut Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo

Menurut pemikiran Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo, sebagai dasar bagi babakan masa (periodisasi) adalah
derajat integrasi yang tercapai di Indonesia pada masa lampau. Menurut pemikirannya, faktor ekonomi
sangat memengaruhi perkembangan sosial, politik, dan kultur di Indonesia. Faktor ekonomi
memengaruhi kontak Indonesia dengan luar negeri yang mendatangkan pengaruh kebudayaan luar, baik
budaya Hindu dari India, budaya Islam dari Asia Barat, serta budaya barat baik dari Eropa atau negara-
negara lainnya. Maka ada kemungkinan untuk membedakan dua periode besar, yaitu pengaruh Hindu
dan pengaruh Islam. Sebutan dari periode itu memakai nama kerajaan sebab sifat masyarakat pada
waktu itu masih homogen dan berpusat pada raja (istana sentris).

Adapun periodisasi yang diusulkan oleh Prof. Dr. Sartono adalah sebagai berikut :

1) Prasejarah

2) Zaman Kuno

a) Masa kerajaan-kerajaan tertua

b) Masa Sriwijaya (dari abad VII – XIII atau XIV).

c) Masa Majapahit (dari abad XIV – XV).

3) Zaman Baru

a) Masa Aceh, Mataram, Makassar/Ternate/Tidore (sejak abad XVI).

b) Masa perlawanan terhadap Imperialisme Barat (abad XIX).

c) Masa pergerakan nasional (abad XX).

4) Masa Republik Indonesia (sejak tahun 1945).


Dari pemaparan tersebut terlihat bahwa munculnya banyak pandangan tentang babakan masa
periodisasi, seperti yang diajukan Prof. Dr. Soekanto dan Prof. Dr. Sartono, disusun dengan:

a. memakai dasar perkembangan peradaban (civilization),

b. babakan masa didasarkan atas segi kebudayaan (culture), dan

c. babakan masa atas dasar agama yang masuk ke Indonesia.

Kesimpulannya adalah dasar kerangka teori pembabakan waktu atau periodisasi dalam sejarah
menunjukkan hasil pemikiran yang berbeda-beda. Namun, hal yang terpenting dalam penyusunan
periodisasi adalah adanya prinsip kontinuitas.

CONTOH-CONTOH PERIODISASI SEJARAH INDONESIA

1. –400 : zaman prasejarah Indonesia

2.400-1500 : zaman pengaruh Hindu-Budha dan pertumbuhan Islam

3. 1500-1670 : Zaman kerajaan Islam dan mulai masuknya pengaruh Barat serta perluasan pengaruh
VOC.

4. 1670-1800 : Masa penjajahan oleh VOC

5. 1800-1811 : Masa pemerintahan Herman W. Daendels

6. 1811-1816 : Masa pemerintahan Thomas Stamford Raffles (Inggris).

7. 1816-1830 :Masa pemerintahan Komisaris Jenderal dan perlawanan terhadap Pemerintahan Kolonial
Belanda.

8. 1830-1870 : Sistem tanam paksa oleh Gubernur Van den Bosch.

9. 1870-1942 : Sistem ekonomi Liberal Kolonial dan Politik Etis.

10.1908 : Masa Pergerakan Nasional

11.1942-1945 : Masa pendudukan Jepang.

12.1945-1949 : Perjuangan mempertahankan Kemerdekaan.

13.1949-1950 : Masa pemerintahan RIS.

14.1950-1959 : Penerapan sistem Liberal Parlementer

15.1959-1966 : Masa demokrasi terpimpin

16.1966-1998 : Masa Orde Baru


17.1998-Kini : Era Refarmasi

Berpikir Diakronis dan Sinkronis dalam Sejarah


Sejarah Secara Etimologi Pengertian Sejarah Menurut Beberapa Tokoh Objek Kajian Sejarah
Konsep Berpikir Diakronis dan Sinkronis dalam Sejarah Kaitan Berpikir Diakronis dan Sinkronis
dengan Sejarah Konsep Waktu dalam Sejarah Konsep Ruang dalam Sejarah Kegunaan
SejarahMetodologi dalam Sejarah Sejarah Sebagai Ilmu Sumber Sejarah Berdasar Sifatnya Sumber
Sejarah Berdasar Bentuknya Tiga Ciri Sejarah Sebagai Peristiwa Tiga Syarat Peristiwa Dapat
Dikatakan sebagai Sejarah Nilai-Nilai Sejarah Manfaat Sejarah

2 Sejarah Secara Etimologi


Menurut Sejarawan William H Frederick kata sejarah diserap dari bahasa Arab “Syajaratun” yang
berarti pohon. Kata “Pohon” ini kemudian dihubungkan dengan keturunan atau asal-usul keluarga
raja/dinasti memang merupakan pokok kajian sejarah pada masa-masa awal.

3 Pengertian Sejarah Menurut Beberapa Tokoh


Ismaun : Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan tentang rangkaian kejadian yang berkausalitas
pada masyarakat manusia dengan segala aspeknya serta proses gerak perkembangannya yang
kontinu dari awal sejarah hingga saat ini yang berguna bagi pedoman kehidupan masyarakat
manusia sekarang serta arah cita-cita masa depan. M Yamin: Sejarah adalah ilmu pengetahuan
dengan umumnya yang berhubungan dengan cerita bertarikh sebagai hasil penafsiran kejadian-
kejadian dalam masyarakat manusia pada waktu yang lampau, yaitu susunan hasil penyelidikan
bahan-bahan tulisan atau tanda-tanda yang lain

4 Pengertian Sejarah Menurut Beberapa Tokoh


Ruslan Abdulgani : Sejarah adalah salah satu bidang ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara
sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kamanusiaan dimasa lampau beserta
segala kejadian-kejadiannya dengan maksud untuk menilai secara kritis seluruh hasil penelitian
tersebut yang akhirnya dijadikan perbendaharaan pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan
sekarang serta arah program masa depan. Sartono Kartodirdjo : Sejarah merupakan pelbagai
bentuk penggambaran pengalaman kolektif pada masa lampau

5 Pengertian Sejarah Menurut Beberapa Tokoh


Hugiono dan P.K Poerwantara : Sejarah adalah gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau
yang dialami manusia, disusun secara ilmiah, meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisis kritis
sehingga mudah dimengerti dan dipahami.

6 Pengertian Sejarah Menurut Beberapa Tokoh


R Mohammad Ali memberikan pemahaman pada sejarah dalam tiga definisiKeseluruhan
perubahan, kejadian, peristiwa, realitas atau kenyataan yang benar-benar telah terjadi disekitar
kitaCerita tentang perubahan-perubahan ituIlmu yang menyelidiki semua perubahan, kejadian,
peristiwa dan kenyataan yang benar-benar terjadi pada masa lampau

7 Objek Kajian SejarahManusia dalam peristiwa sejarah menjadi unsur penting, seperti layaknya
pameran utama dalam drama sehingga peristiwa yang ada berkaitan dengan manusia. Ruang
dalam peristiwa atau kejadian itu terjadi dalam ruang atau tempat tertentu, unsur ruang ini akan
menjadikan pemahaman kita tentang peristiwa sejarah menjadi nyata. Waktu dalam peristiwa
sejarah memiliki konsep dasar garis waktu dulu, sekarang dan akan datang, dengan mengacu pada
kronologi (urutan waktu terjadinya suatu peristiwa sejarah) dan periodisasi (Pembabakan masa atau
waktu untuk mempermudah memahami peristiwa-peristiwa sejarah).

8 Konsep Berpikir Diakronis dan Sinkronis dalam Sejarah


Diakronis : Sejarah memanjang dalam waktu, sejarah akan membicarakan suatu peristiwa dari satu
waktu sampai waktu tertentu secara berurutan berdasarkan waktu terjadinya (kronologis) Sinkronis :
Sejarah membutuhkan ruang yang lebar untuk melukiskan peristiwa sejarah, apabila peristiwa
tersebut telah ditinjau dari berbagai aspek atau dikupas melalui berbagai pendekatan
(multidimensional) meskipun tetap memperhatikan urutan waktu.

9 Ciri-Ciri SinkronikMengkaji peristiwa sejarah yang terjadi pada masa tertentuMenitikberatkan


kajian peristiwa pada pola-pola, gejala, dan karakterBersifat horizontalTidak ada konsep
perbandinganCakupan kajian lebih sempitKajiannya sangat sistematisSifat kajian lebih serius dan
mendalam

10 Kaitan Berpikir Diakronis dan Sinkronis dengan Sejarah


Menurut Kuntowijoyo pada dasarnya sejarah merupakan ilmu diakronis yang memanjang dalam
waktu, tetapi dalam ruang yang sempit. Ketika sejarah bersentuhan dengan ilmu sosial, sejarah
menjadi ilmu yang juga sinkronis. Artinya, selain memanjang dalam waktu sejarah juga melebar
dalam ruang”. Dengan demikian, selain sebagai ilmu diakronis, dengan sumbangan ilmu lain, maka
telah menjadikan sejarah sebagai ilmu diakronis juga ilmu sinkronis, maka lengkaplah sejarah itu

11 Konsep Waktu dalam Sejarah


Waktu terdapat dua makna:Makna denotatif : dimensi temporal dalam satu kesatuan (detik, menit,
jam, hari, minggu, bulan, tahun, abad dan seterusnya)Makna konotatif : dimensi konsepKajian
berdasar waktu suatu peristiwa merupakan proses, yang artinya peristiwa tersebut mengalami
perubahan sejalan dengan waktu.

12 Konsep Ruang dalam Sejarah


Sejarah memiliki batasan ruang dalam dimensi spasial yang berkaitan dengan tempat terjadinya
dalam proses perjalanan waktu. Perang 10 November 1945 terjadi diwilayah Surabaya dengan
keluasan lokalitas tersebut, tetapi memiliki kaitan dengan sejarah nasional, sehingga berkaitan erat
dengan sejarah nasional Indonesia (Hari Pahlawan)

13 Kegunaan SejarahSejarah ditulis disepanjang peradaban dan disepanjang waktu cukup menjadi
bukti bahwa sejarah itu perlu (Kuntowijoyo) Jasmerah: Jangan sekali-kali melupakan sejarah
(Sukarno) Historia Magistra Vitae: Sejarah sebagai guru yang baik (Cicero)

14 Metodologi dalam Sejarah


Heuristik : langkah awal dalam penelitian sejarah untuk berburu dan mengumpulkan berbagai
sumber data yang terkait dengan masalah yang sedang ditelitiVerifikasi : merupakan kemampuan
menilai sumber-sumber sejarah yang telah diperoleh, menilai sumber sejarah dapat ditempuh
dengan dua cara, yaitu:Kritik intern: penilaian keaslian (keautentikan) terhadap isi materiKritik
ekstern: penilaian keaslian terhadap bahan sumberIntepretasi : proses menafsirkan fakta sejarah
dan merangkai fakta tersebut hingga menjadi satu kesatuan yang harmonis dan masuk
akalHistoriografi: proses penyusunan fakta-fakta sejarah dalam sebuah bentuk penulisan sejarah

15 Sejarah Sebagai IlmuBersifat Empiris: Sejarah melakukan kajian pada peristiwa manusia yang
sungguh terjadi dimasa lampauMemiliki objek: perubahan atau perkembangan aktivitas manusia
dalam dimensi waktu masa lampauMemiliki teori: dalam sejarah, teori berisi kumpulan tentang
kaidah-kaidah pokok suatu ilmu, rekontruksi sejarah yang dilakukan mengenal adanya teori yang
berkaitan dengan sebab akibat, eksplanasi, objektifitas dan subjektifitas

16 Sejarah Sebagai IlmuMemiliki Metode: metode merupakan cara teratur untuk mencapai suatu
tujuan. Setiap ilmu tentu memiliki tujuan, tujuan dalam ilmu sejarah adalah menjelaskan
perkembangan atau perubahan kehidupan masyarakat. Dalam sejarah, metode diperlukan untuk
menjelaskan perkembangan atau perubahan secara benarMempunyai Generalisasi: dari kajian
suatu ilmu selalu ditarik suatu kesimpulan yang kemudian menjadi kesimpulan umum atau
generalisasi. Dengan demikian generalisasi adalah sebuah kesimpulan umum berdasarkan
pemahaman penulis

17 Sumber Sejarah Berdasar sifatnya


Sumber Primer: Sumber yang diperoleh langsung dari kesaksian pelaku atau saksi sejarah, selain
itu dapat pula diperoleh dari dokumen, catatan atau peninggalan asli suatu peristiwa sejarah yang
sedang diteliti Sumber Sekunder: sumber yang diperoleh bukan peninggalan asli suatu peristiwa
sejarah. Contohnya adalah sumber pustaka hasil penelitian para ahli-ahli sejarah, laporan penelitian
dan terjemahan kitab-kitab kuno

18 Sumber Sejarah berdasar Bentuknya


Sumber tertulis: prasasti, dokumen, naskah, surat perjanjian, buku, makalah, notulen rapat, koran,
majalah, surat.Sumber lisan: hasil wawancara dari pelaku atau saksi sejarahSumber benda fisik
(artefak): bangunan, patung dan senjata

19 Tiga Ciri Sejarah Sebagai Peristiwa


Abadi: suatu peristiwa yang sudah terjadi tidak berubah-ubah sehingga bukan peristiwa rekaan
dengan pembuktian dalam foto, rakaman, kesaksian pelaku sejarah.Unik (einmalig): karena
peristiwa itu hanya terjadi satu kali, peristiwa tersebut tidak dapat diulang, jika ingin diulang tidak
akan sama persis.Penting: karena peristiwa yang terjadi tersebut mempunyai arti bagi seseorang,
bahkan dapat pula menentukan kehidupan orang banyak

20 Tiga Syarat Peristiwa Dapat Dikatakan sebagai Sejarah


Peristiwa tersebut berhubungan dengan kehidupan manusia baik sebagai individu maupun
kelompokMemerhatikan dimensi ruang dan waktu (kapan dan dimana)Peristiwa tersebut dapat
dikaitkan dengan peristiwa lain

21 Nilai-Nilai SejarahSemangat gotong royong didalam kehidupan masyarakat dengan konsep


dasar kerjasamaMusyawarah dalam mencapai pemecahan masalah dengan jalan membicarakan
bersama secara mufakat, demi tercapainya kerukunan hidup bersamaSemangat tolong menolong
dengan mengutamakan unsur kemanusiaan sekaligus rela berkorban demi kepentingan
bersamaRasa cinta tanah air dengan mengutamakan kesanggupan mengorbankan seluruh jiwa
raga demi kehormatan bangsa

22 Manfaat SejarahManfaat Rekreatif sejarah membawa pembacanya seolah-olah berkelana


menembus dimensi ruang dan waktuManfaat inspiratif sejarah memberikan inspirasi kepada
pembacanya, di Indonesia dikaitkan dengan perjuangan para pahlawanManfaat edukatif sejarah
memberikan kearifan dari masa lampau untuk melangkah ke depan

Anda mungkin juga menyukai