Anda di halaman 1dari 10

Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 12 Nomor 1A, Januari 2017 : 145 - 154

FAKTOR PENUNJANG DAN PENGHAMBAT USAHATANI STROBERI


DI KELURAHAN RURUKAN DAN RURUKAN SATU,
KECAMATAN TOMOHON TIMUR, KOTA TOMOHON

Riane W. Senewe
Agnes E. Loho
Mex L. Sondakh

ABSTRACT

This study aims to identify the supporting and obstacle factors of strawberry farming in
the Rurukan and Rurukan Satu Villages. The study was carried out in three months, July to
September 2016. The data used in this study were primary and secondary data. The total
respondents were seven farmers consisted of 5 farmers who were still farming strawberry and
two farmers who previously cultivated strawberry. The analysis used in this study was a
descriptive analysis of the characteristics of the farmers and to identify the factors supporting
and obstacle factors in strawberry farm. The results showed that the factors supporting the
farming of strawberries were the availability strawberry seeds, the availability of organic
fertilizers, natural conditions and selling prices as well as market share. While the obstacle
factors in the farming of strawberries were extreme weather, land, capital, the price of fertilizer.
*ael*.

Keywords: Strawberries, supporting factors, obstacle factors, urban villages of Rurukan and
Rurukan Satu, Tomohon City

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan faktor penunjang dan penghambat


usahatani stroberi di Kelurahan Rurukan dan Rurukan Satu. Lamanya penelitian dilakukan
selama tiga bulan dari bulan Juli hingga bulan Oktober tahun 2016. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Total petani yang dijadikan responden
adalah 7 orang yang terdiri dari 5 petani yang masih berusahatani stroberi dan 2 petani yang
sudah tidak mengusahakan stroberi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif menyangkut karakteristik petani dan mengidentifikasi faktor penunjang dan
penghambat usahatani stroberi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penunjang dalam
usahatani stroberi adalah ketersediaan bibit stroberi, ketersediaan pupuk organik, kondisi alam
dan harga jual serta pangsa pasar. Sedangkan faktor penghambat dalam usahatani stroberi adalah
cuaca yang ekstrim, lahan, modal, harga pupuk.

Kata kunci: Stroberi, faktor penunjang, faktor penghambat, Kelurahan Rurukan dan Rurukan
Satu, Kota Tomohon

145
Faktor Penunjang dan Penghambat Usahatani Stroberi.................(Riane Senewe, Agnes Loho, Mex Sondakh)

PENDAHULUAN karena stroberi dapat tumbuh dengan baik di


daerah ini. Usahatani stroberi berpotensi
Latar Belakang untuk dikembangkan di kelurahan Rurukan
dan Rurukan satu karena adanya kesesuaian
Stroberi atau strawberry dalam bahasa agroklimatnya untuk pertumbuhan tanaman
Inggris, merupakan salah satu komoditi buah- stroberi dan peluang pasar yang masih
buahan yang penting di dunia, terutama untuk terbuka.
negara-negara beriklim subtropis. Permintaan Usahatani stroberi mulai diperkenalkan
konsumen terhadap buah stroberi cenderung pada tahun 2006 dan telah dibudidayakan
meningkat dari tahun ke tahun. Daya serap petani di Rurukan pada tahun 2009. Pada
pasar yang semakin tinggi mencerminkan tahun 2016, ketersediaan buah stroberi di
bahwa usahatani stroberi mempunyai supermarket berkurang sehingga buah
prospek cerah. Di negara-negara yang stroberi harus di ambil dari ciwidey
beriklim subtropis pengembangan usahatani Bandung dan di import dari jepang.
stoberi dijadikan sebagai salah satu sumber Hal ini menyebabkan kualitas dari
pendapatan utama petani. Pola dan sistem stroberi berkurang karena proses pengiriman
pengembangan budidaya stroberi telah yang memakan waktu. Oleh karena itu
dipadukan dengan sektor pariwisata, yaitu peneliti ingin mengetahui faktor penyebab
menciptakan kebun agrowisata (Rukmana, kelangkaan buah stroberi yang ada di
2008). kelurahan Rurukan dan Rurukan satu untuk
Stroberi merupakan salah satu jenis buah- itu perlu diketahui faktor penunjang dan
buahan yang memiliki nilai ekonomis yang penghambat usahatani stroberi dikelurahan
tinggi. Beberapa petani, khususnya di Rurukan dan Rurukan satu di kecamatan
daerah dataran tinggi telah melakukan Tomohon timur, kota Tomohon.
budidaya stroberi secara komersial. prospek
usaha stroberi sangat menjanjikan. Stroberi Rumusan Masalah
sering ditemukan di pasar swalayan serta Berdasarkan latar belakang yang telah
supermarket-supermarket ialah stroberi jenis diuraikan diatas, maka yang menjadi
Hibrida yang dihasilkan dari persilangan perumusan masalah dalam penelitian ini
Fragaria virgiana L var Duchesne asal adalah faktor apa saja yang menjadi
Amerika dengan Fragali choiloensi L asal penunjang dan penghambat usahatani
Chili (Darwis, 2007). stroberi di kelurahan Rurukan Dan Rurukan
Menurut Gunawan (2006) Permintaan satu di Kecamatan Tomohon Timur Kota
stroberi di Indonesia bisa dikatakan cukup Tomohon?
tinggi karena buah stroberi mempunyai
peluang pasar yang semakin luas, karena buah Tujuan Penelitian
stroberi ini tidak hanya dapat dikonsumsi Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
langsung tetapi stroberi juga dapat diolah untuk mengidentifikasi faktor penunjang dan
menjadi sirup, selai, dodol, manisan, jus, dan penghambat usahatani stroberi dikelurahan
bahan baku pembantu pembuat es krim dan Rurukan Dan Rurukan Satu.
kue, serta berguna bagi kesehatan.
Salah satu daerah yang telah Manfaat Penelitian
mengembangkan usahatani stroberi di 1. Bagi petani, mampu memberikan
Sulawesi Utara adalah kelurahan Rurukan dan informasi bagi petani stroberi dalam
Rurukan satu, daerah ini memiliki dataran rangka meningkatkan produktifitas
tinggi yang merupakan daerah yang cocok dan memudahkan kegiatan
untuk tanaman stroberi dan berpotensial pengembangan usahatani stroberi.
untuk mengembangkan tanaman stroberi,

146
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 12 Nomor 1A, Januari 2017 : 145 - 104

2. Bagi peneliti, penelitian ini dapat stroberi sebagai sample yang ada relevansinya
menambah pengetahuan dan sebagai dengan tujuan penelitian.
salah satu syarat kelulusan untuk
memperoleh gelar sarjana di Fakultas Deskripsi variabel penelitian
Pertanian Universitas Sam Ratulangi 1. Karakteristik petani responden Umur: usia
Manado. responden (tahun), Tingkat pendidikan:
tingkat pendidikan formal, Jumlah
3. Bagi pihak lain, penelitian ini dapat tanggungan keluarga: Jumlah yang
menjadi bahan pertimbangan dalam menjadi tanggungan kepala keluarga.
melakukan penelitian sejenis.
2. Luas lahan yang dikelola petani dalam
usahatani stroberi (Ha).
METODOLOGI PENELITIAN
3. Faktor Penunjang dan penghambat
Waktu dan Tempat Penelitian usahatani stroberi di identifikasikan
Penelitian ini dilaksanakan dikelurahan menurut sapta usahatani yang meliputi
Rurukan dan Rurukan satu kecamatan ketersediaan benih, pupuk, tenaga kerja,
Tomohon Timur, Kota Tomohon. Pemilihan lahan, modal dan alat mesin pertanian,
Lokasi penelitian berdasarkan kriteria bahwa panen dan pasca panen sampai pemasaran
dikelurahan Rurukan dan Rurukan satu yang hasil pertanian.
mengembangkan usahatani stroberi.
Penelitian berlangsung selama 3 (tiga) bulan Metode Analisis Data
yakni mulai bulan Juli sampai bulan Hasil penelitian dianalisis secara
September tahun 2016 yang dimulai dari deskriptif berupa identifikasi karakteristik
persiapan sampai laporan hasil penelitian. petani stroberi dan faktor penunjang dan
penghambat usahatani stroberi.
Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer
dan data sekunder. Data primer diperoleh HASIL DAN PEMBAHASAN
dari hasil Wawancara langsung dengan
petani stroberi sebagai responden Deskripsi Wilayah Penelitian
berdasarkan daftar pertanyaan (quesioner) Kelurahan Rurukan terletak di
yang telah disiapkan. Sedangkan, Data Kecamatan Tomohon Timur Kota Tomohon
sekunder diperoleh dari instansi yang terkait Provinsi Sulawesi Utara dan berada pada
langsung dengan penelitian dalam hal ini ketinggian 1100-1300 dpl dengan luas
kantor Kelurahan Rurukan dan Kelurahan wilayah ± 350 Ha. Sedangkan Kelurahan
Rurukan satu. Rurukan Satu terletak di Kecamatan
Tomohon Timur Kota Tomohon Provinsi
Metode Pengambilan Sampel Sulawesi Utara dan berada pada ketinggian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini 1080 dpl dengan luas 155,8 Ha. Daerah
adalah petani stroberi yang ada di kelurahan Rurukan dan Rurukan satu menjadi tempat
Rurukan dan Rurukan satu dan populasi 30 yang cocok untuk budidaya tanaman stroberi
petani stroberi, lembaga dan perangkat desa. karena daerahnya yang agroklimat.
Dari 30 petani berdasarkan sensus diambil 7
Keadaan Penduduk (Demografi)
petani yang mempunyai lahan sendiri dalam
Data demografis Kelurahan Rurukan
usahatani stroberi, dan diambil 5 petani
pada tahun 2015 memiliki jumlah penduduk
stroberi yang masih aktif dan 2 petani sebanyak 1285 jiwa yang terdiri dari laki-laki
stroberi yang sudah tidak lagi menanam 648 jiwa sedangkan perempuan terdiri dari

147
Faktor Penunjang dan Penghambat Usahatani Stroberi.................(Riane Senewe, Agnes Loho, Mex Sondakh)

637 jiwa. Penduduk di kelurahan Rurukan responden petani yang berpendidikan S1


Satu berjumlah 1256 jiwa, dengan perincian berjumlah 2 orang atau 28,5%.
laki-laki 635 jiwa dan perempuan 621 jiwa.
Adapun mata pencaharian penduduk 3. Tanggungan Keluarga
Kelurahan Rurukan dan Rurukan satu cukup Jumlah anggota keluarga petani kelurahan
beragam, yaitu sebagai petani, buruh tani, Rurukan dan Rurukan Satu memiliki
PNS/Guru, Wirausaha, Karyawan Swasta, tanggungan keluarga ≤ 3 orang petani
POLRI, Pengusaha, dan Pensiunan. Sebagian sebanyak 3 orang, tanggungan 4-6 orang
besar Penduduk dikelurahan Rurukan bekerja petani sebanyak 4 orang.
disektor pertanian, yaitu sebesar 112 jiwa atau
48,9%, dan penduduk yang berprofesi sebagai 4. Mata Pencaharian
buruh tani sebanyak 32 jiwa atau 13,9%, Mata pencaharian sebagai petani sebanyak
sedangkan dikelurahan Rurukan satu 4 orang responden atau 57,2% dan 3 Orang
penduduk yang bekerja disektor pertanian atau 42,8% memiliki pekerjaan selain bertani
yaitu sebanyak 109 jiwa atau 47,1% dan yakni sebagai karyawan dan wirausaha.
penduduk yang berprofesi sebagai buruh tani
sebanyak 35 jiwa atau 15,1%. 5. Luas Lahan
Luas lahan yang ditanami stroberi di
Karakteristik Responden kelurahan rurukan berkisar antara 0,01-0,16
Karakteristik responden yang menjadi Ha dengan rata-rata kepemilikkan seluas 0,08
narasumber dalam penelitian ini yang Ha.
memiliki lahan stroberi yaitu sebanyak 7
petani, 5 petani yang masih aktif menanam Usahatani stroberi dikelurahan Rurukan
stroberi dan 2 petani yang sudah tidak dan Rurukan Satu
menanam stroberi. Identitas responden Usahatani stroberi di kelurahan Rurukan
meliputi umur, tingkat pendidikan, jumlah dan Rurukan satu sudah dikenal sejak tahun
tanggungan keluarga dan luas lahan. 2006 oleh petani streoberi dan
dikembangkan. Sistem pengelolaan usahatani
1. Umur Responden stroberi di kelurahan Rurukan dan Rurukan
Umur Responden Kelurahan Rurukan dan satu meliputi Pembibitan, pengelolaan
Rurukan satu dengan usia rata-rata 44 tahun. media tanam, penanaman, pemangkasan,
Usia 30-45tahun terdapat 1 Responden pemupukan, pengendalian hama dan penyakit,
sedangkan yang berumur 46-55tahun 3 panen dan pasca panen, dan pemasaran.
responden. Sedangkan umur dari petani
kelurahan Rurukan satu berkisar 30-45 1) Pembibitan
tahun terdapat 3 responden. Usia produktif Pada umumnya jenis bibit stroberi yang
dengan kemampuan petani dalam bekerja. digunakan untuk stroberi di Rurukan dan
Rurukan satu adalah varietas California, dan
2. Pendidikan Responden varietas festival. Terdapat perbedaan diantara
Pendidikan merupakan salah satu faktor kedua varietas ini yaitu varietas Festival lebih
yang menentukan produktifitas kerja, sikap unggul dibandingkan varietas California.
serta kemampuan seseorang dalam berfikir Keunggulannya adalah varietas Festival
dan bertindak. Berdasarkan hasil penelitian, menghasilkan buah yang berukuran sedang,
tingkat pendidikan responden mulai dari berwarna merah dan memiliki rasa yang lebih
Sekolah Menengah Keatas (SMA).Dan manis sedangkan varietas California
Perguruan Tinggi (S1). Petani dengan tingkat menghasilkan buah yang berwarna
pendidikan SMA sebanyak 5 orang atau kemerahan, ukurannya lebih kecil dengan rasa
presentase 71,4%. Sedangkan untuk yang asam.

148
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 12 Nomor 1A, Januari 2017 : 145 - 104

Bibit yang di tanam di Kelurahan laki dengan upah Rp.100.000/hari dalam


Rurukan dan Rurukan satu diperoleh dari proses penanaman.
tanaman induk yang berumur 1-2 tahun Untuk proses penanaman hal pertama
yang sehat dan produktif selanjutnya yang dilakukan petani adalah dengan
rumpun yang telah dipilih telah memiliki menyiram polybag berisi bibit kemudian
akar sulur pertama dan kedua kemudian bibit di keluarkan bersama media tanamnya
kedua akar sulur ini dipotong lalu bibit di dengan hati hati lalu tanam satu bibit di
tanam didalam polibag 18 x 15 cm yang lubang tanam dan padatkan tanah di sekitar
berisi campuran tanah dan pupuk kandang. pangkal batang kemudian sirami tanah
Setelah tingginya 10 cm dan berdaun rimbun, disekitar pangkal batang sampai lembab,
bibit siap untuk dipindahkan ke bedengan selanjutnya tanaman stroberi siap di
dikebun. pindahkan di kebun untuk ditanam.

2) Pengolahan media tanam 4) Penyiangan


Pengolahan media tanam di kelurahan Proses penyiangan yaitu pemberantasan
Rurukan dan Rurukan satu menggunakan gulma atau tanaman liar. Gulma atau tanaman
media tanam polybag lalu dipindahkan ke liar bisa mengganggu pertumbuhan dan
kebun, namun prosesnya harus diolah dengan kesehatan tanaman. Gulma atau tanaman
baik kemudian keringanginkan 15-30 hari liar harus perlu disiangi pada umumnya
selanjutnya membuat bedengan dengan petani di kelurahan Rurukan dan rurukan
lebar 80 x 120 cm, tinggi 30-40 cm, panjang satu melakukan pemberantasan gulma
disesuaikan dengan lahan, jarak antar secara mekanis yaitu dilakukan dengan
bedengan 60cm lebar bawah 60 cm, lebar atas menggunakan alat yaitu parang dan cangkul
40 cm, tinggi 30-40 cm, panjang serta tenaga secara langsung dengan
disesuaikan dengan lahan, jarak antar mencabut rumput atau tanaman liar tersebut.
bedengan 60 cm. Selanjutnya Kegiatan ini harus dilakukan sesering
dikeringanginkan lagi selama 15 hari mungkin agar tanaman dapat terhindar dari
kemudian petani menyirami lahan bedengan tanaman pengganggu dan petani sudah
hingga lembab selanjutnya dipasangkan cukup baik karena sudah semua petani
mulsa plastik perak untuk menutupi bedengan stroberi di daerah penelitian melakukan
kemudian ujung mulsa tersebut dikuatkan penyiangan secara teratur.
dengan bantuan bambu berbentuk U,
selanjutnya membuat lubang diatas plastik 5) Pemangkasan
dengan menggunakan kaleng bekas susu Tanaman yang terlalu rimbun atau terlalu
kental manis yang diisi dengan bara api banyak daun harus dipangkas. Pemangkasan
dengan tujuan agar kaleng menjadi panas dilakukan secara teratur terutama
dan lebih mudah membuat lubang. Jarak membuang daun-daun tua atau rusak dan
antar lubang dalam barisan 30 cm, sehingga terkena hama, daun tersebut apabila tidak
jarak tanam menjadi 20cm x 30 cm. dibuang akan memenuhi bedengan.
Sedangkan daun yang terkena hama bila
3) Penanaman tidak dibuang akan menjadi sumber infeksi
Petani stroberi di kelurahan Rurukan dan ke daun yang lain, pemangkasan ini
Rurukan satu biasanya melakukan dilakukan secara rutin. Hasilnya dengan
penanaman stroberi di lahan tanah secara melakukan pemangkasan ini dapat
langsung dengan menggunakan metode meningkatkan produktivitas tanaman
seperti bedengan. Petani stroberi dikelurahan sehingga menghasilkan buah yang
rurukan dan rurukan satu biasanya maksimal.
menggunakan satu orang tenaga kerja laki-

149
Faktor Penunjang dan Penghambat Usahatani Stroberi.................(Riane Senewe, Agnes Loho, Mex Sondakh)

6) Pemupukan juga jamur. Petani melakukan pencegahan


Proses pemupukan bertujuan dengan menggunakan fungisida.
memberikan nutrisi pada tanaman. Jenis
pupuk yang digunakan petani stroberi di 8) Panen dan pasca panen
kelurahan Rurukan dan rurukan satu yaitu Tanaman stroberi mulai berbunga pada
pupuk organik (pupuk kandang dan biotech) umur 2 bulan setelah tanam. Setelah
untuk pemberian nutrisi pada tanaman. pupuk tanaman berumur 4 bulan mulai diarahkan
kandang berasal dari kotoran hewan ternak untuk lebih produktif. Panen dilakukan
yaitu hewan ternak sapi dan kuda. Pupuk dengan dipetik atau digunting bagian
kandang diperoleh dari ternak sendiri ada juga tangkai buah beserta kelopaknya, yang
yang dibeli seharga Rp.15.000/ karung. dilakukan empat kali dalam jangka waktu
Penggunaan pupuk kandang hanya panen selama dua minggu. Stroberi dapat
dilakukan satu kali yaitu pada persiapan dipanen ketika buah sudah agak kenyal dan
lahan atau hanya dilakukan pada panen I agak empuk, kulit buah didominasi warna
dimana pupuk hanya digunakan untuk merah atau hijau kemerahan hingga kuning
menyuburkan tanah agar kondisi tanah kemerahan, buah stroberi hasil panen
menjadi lebih produktif dan menghasilkan kemudian disimpan dalam suatu wadah
produksi stroberi yang maksimal. dengan hati-hati agar tidak memar. Petani
Sedangkan untuk penggunaan pupuk kemudian melakukan pengemasan stroberi
organik biotech dilakukan pada panen II yang biasa dikemas dalam wadah plastik
sampai dengan panen VIII dengan tujuan transparan atau putih dan siap untuk di jual
memberikan nutrisi pada batang dan akar dan di pasarkan.
agar supaya tetap subur dan memperoleh
produksi buah yang maksimal. Pupuk Biotech 9) Pemasaran
diperoleh dari toko pertanian. Pemasaran buah stroberi di kelurahan
Rurukan dan Rurukan Satu ini didukung
7) Hama dan penyakit dengan kondisi agrowisata yang menjadi
Masalah hama dan penyakit yang sering daya tarik kawasan wisata Rurukan ini
mengganggu petani stroberi di Kelurahan dengan memanfaatkan hal tersebut petani
Rurukan dan Rurukan Satu yang banyak membuka tempat penjualan buah stroberi
menimbulkan kerugian bahkan sampai didekat lokasi penanaman stroberi atau
mengakibatkan gagal panen. Jenis hama dan dibukit temboan.
penyakit yang mengganggu usahatani stroberi Hal ini banyak menarik konsumen yang
yang ada di Rurukan dan rurukan adalah kutu datang membeli produk stroberi karena bisa
daun yaitu kutu berwarna kuning kemerahan membeli produk stroberi dengan cara
yang berukuran kecil 1-2 mm, hidup
memetik sendiri untuk anak sekolah yang
bergerombol dipermukaan bawah daun bagian
melakukan study tour dan wisatawan luar
yang diserang adalah permukaan daun bagian
yang berkunjung ke perkebunan stroberi.
bawah, kuncup bunga, pucuk atau batang
bunga. Konsumen yang memetik langsung di
Petani di kelurahan rurukan dan rurukan kebun petani kemudian di timbang beratnya
satu melakukan pencegahan dengan dan biasanya petani menjual produk stroberi
ini dengan harga Rp.12.000/gram atau 1
menggunakan pestisida Biotop. Kemudian
packing stroberi, ada juga yang
adapun penyakit yang mengganggu tanaman
didistribusikan ke supermarket yang ada di
stroberi di kelurahan rurukan seperti busuk
tomohon yaitu cool dan juga ada yang
buah matang yaitu bagian yang diserang didistribusikan di supermarket manado seperti
adalah buah yang menjadi busuk lunak, freshmart dengan harga Rp.120.000-
berair, bila di tekan keluar cairan keruh dan

150
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 12 Nomor 1A, Januari 2017 : 145 - 104

150.000/kg atau sekitar 5 kemasan buah 3) Tenaga kerja yang berada di kelurahan
stroberi. rurukan dan rurukan satu cukup
tersedia karena mayoritas warga
kelurahan rurukan adalah petani.
Faktor Penunjang dan Penghambat
Usahatani Stroberi b. Budidaya
Keterangan Penunjang Penghambat
Sarana Bibit stroberi Lahan 1) Iklim atau kondisi alam yang sangat
Produksi Pupuk Organik Modal mendukung dalam pengembangan
Tenaga kerja Alat mesin usahatani stroberi daerah Rurukan dan
pertanian Rurukan satu menjadi tempat yang
cocok untuk budidaya tanaman
Budidaya Iklim Cuaca stroberi.
Pengetahuan ekstrim
petani Harga pupuk 2) Pengetahuan petani yang sudah
Informasi
mengetahui cara membudidayakan
stroberi dengan mengikuti pelatihan,
Panen dan Pengetahuan Modal
pasca panen pengolahan
penyuluhan dan belajar sendiri dalam
buah stroberi pengembangan usahatani stroberi.

Pemasaran Harga jual Harga beli 3) Informasi juga menjadi penunjang bagi
Pangsa pasar ushatani stroberi karena petani yang
Manfaat berada di kelurahan rurukan selalu
stroberi mendapatkan informasi mengenai
budidaya stroberi yang baik.

1. Faktor penunjang c. Panen dan pasca panen


Stroberi dipanen ketika buah sudah agak
a. Sarana produksi kenyal dan agak empuk, Pengetahuan
pengolahan buah stroberi yang sudah
1) Bibit stroberi merupakan penunjang diketahui oleh petani namun belum bisa
paling pokok untuk petani stroberi, untuk dikembangkan secara lanjut.
bibit yang dimiliki adalah varietas
yang berasal dari California dan dari d. Pemasaran
jepang, dalam sarana produksi karena Buah stroberi sangat diminati konsumen
petani sudah dapat menyediakan bibit dengan rasanya yang manis dan asam
sendiri yang diperoleh dari sulur yang serta manfaat yang terkandung dalam
dirundukkan ke dalam wadah gelas buah stroberi membuat konsumen ingin
aqua atau polybag yang sudah di isi mengkonsumsinya oleh karena itu
tanah. permintaan pasar untuk buah stroberi
cukup tersedia atau kontinu. Sehingga
2) Pupuk organik berupa pupuk kandang harga jual stroberi di tingkat petani Rp.
yang dapat dibuat sendiri oleh petani 12.000 - Rp. 15.000 tiap kemasan,
yang merupakan fermentasi dari pupuk sedangkan di supermarket dengan harga
kandang yang dibeli dari Tomohon. Rp. 15.500 – 36.800 per kemasan. Tiap
Pupuk kandang atau kompos dibuat kemasan diisi 100-120gram, harga ini
dari kotoran ternak babi, kambing, menunjukan bahwa harga stroberi akan
kelinci, kerbau, kuda, sapi, dan ungags memberikan pendapatan yang tinggi yaitu
Rp 120.000-150.000 tiap kilogram.

151
Faktor Penunjang dan Penghambat Usahatani Stroberi.................(Riane Senewe, Agnes Loho, Mex Sondakh)

2. Faktor Penghambat 2) Harga pupuk yang mahal menjadi


penghambat petani karena sebagian
a. Sarana produksi petani yang menggunakkan pupuk
organik dengan pengolahan sendiri
1) Keterbatasan lahan dikarenakan harus membeli kotoran kandang ke
banyaknya petani yang masih petani yang memiliki kotoran
menggunakan agrokimia sehingga kandang.
petani yang sudah mulai menerapkan
pertanian organik menjadi kesulitan c. Panen dan pasca panen
mencari lahan yang bebas agrokimia Modal menjadi penghambat dalam petani
dan sebagian petani belum mempunyai karena ketersediaan modal petani belum
lahan lain yang bisa ditanami stroberi. bisa mendanai pengembangan dan
pengolahan buah stroberi sehingga
2) Petani stroberi dikelurahan Rurukan menjadi suatu produk olahan yang dapat
dan Rurukan satu sering mengalami di jual.
kesulitan dalam hal permodalan. Modal
menjadi penghambat dalam usahatani d. Pemasaran
stroberi karena untuk membeli sarana- Meskipun permintaan buah stroberi
sarana produksi dan pembiayaan kontinu namun petani stroberi belum bisa
tenaga kerja memerlukan modal yang mensuplay buah stroberi terus menerus.
banyak, kurangnya modal menjadi Harga stroberi yang tergolong tinggi bagi
penghambat untuk pengembangan responden yang berpendapatan rendah
usahatani stroberi. dengan harga stroberi yaitu Rp. 12.000 –
Rp. 15.000 per 100-120gram harga
3) Alat dan mesin pertanian menjadi tersebut jika dibeli langsung ke petani
penghambat dikarenakan tidak ada stroberi, sedangkan harga di supermarket
ketersediaan alat pertanian untuk yaitu Rp. 15.500 per 100-120gram,
pembuatan pupuk oleh petani karena namun sebagian petani tidak menjual ke
kurangnya modal sehingga petani tidak supermarket karena sistem pembayaran
dapat membeli alat mesin pertanian dari supermarket yang biasanya habis
terjual baru di bayar. Juga jika terdapat
b. Budidaya buah yang busuk tidak akan dihitung
dalam pembayaran sehingga hal ini
1) Cuaca ekstrim merupakan faktor menyebabkan petani stroberi lebih
penghambat yang paling menentukan memilih menjual sendiri atau langsung
keberhasilan usahatani stroberi dibandingkan harus dijual ke supermarket.
organik. Apabila curah hujan terlalu
tinggi maka tanaman yang hanya
ditanam pada area terbuka akan cepat KESIMPULAN DAN SARAN
membusuk, sebaliknya musim
kemarau yang berkepanjangan Kesimpulan
Faktor penunjang dan penghambat utama
membuat banyak tanaman mati.
usahatani stroberi di kelurahan Rurukan dan
Panjangnya musim kemarau pada
Rurukan satu adalah:
tahun 2015 menyebabkan produksi
stroberi turun 80% sehingga
1. Faktor penunjang usahatani stroberi ialah
menyebabkan kelangkaan stroberi di
Bibit stroberi, pupuk organik, syarat
pasaran.
tumbuh yang sesuai kondisi alam dan
harga jual serta pangsa pasar.

152
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 12 Nomor 1A, Januari 2017 : 145 - 104

Adi, R.K. 2006., Strategi Pemasaran


2. Faktor penghambat untuk petani stroberi Strawberry di Kecamatan
dalam pengembangan usahataninya Tawangmangu Kabupaten
yakni seperti cuaca yang ekstrim, lahan, Karanganyar. Jurnal Sosial Ekonomi
modal, harga pupuk. Pertanian dan Agribisnis. Fakultas
Pertanian. Universitas SebelasMaret
Saran
Kepada petani Anonimous. 2001. Pembangunan Sistem
1. Agar petani lebih focus dalam Agribisnis Sebagai Penggerak
mengembangkan usahatani stroberi. Ekonomi Nasional. Departemen
Pertanian, Jakarta. Edisi Pertama.
2. Agar lebih kreatif dalam
Atmoko W & Kurniawati I. 2009.. Sebuah
mempersiapkan tindakan pencegahan
Respon Realistik Perilaku Konsumen
menghadapi cuaca ekstrim.
Di Masa Krisis Swamedikasi Bisnis
dan Kewirausahaan.
Kepada pemerintah
Agar pemerintah dapat membantu Budiman S & Saraswati D 2006., Berkebun
usahatani stroberi dirurukan dan rurukan satu Stroberi Secara Komersial,
dengan memberikan bantuan atau pinjaman Penebar Swadaya, Jakarta
modal kepada petani stroberi
Daniel, M. 2004. Pengantar Ekonomi
Pertanian. Bumi Aksara : Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Febriano, S.N.Purnomo 2008., Strategi
Aswita, A. P. 2007. Analisis Usahatani Pengembangan Agribisnis Stroberi
Strawberry (Studi kasus : Desa Di Kabupaten Purbalingga. Skripsi
Tongkoh Kecamatan Tiga Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Panah dan Desa Korpri Kecamatan
Brastagi Kabupaten Karo). Skripsi. Firdaus, M, 2008., Manajemen Agribisnis,
Medan : Universitas Sumatera Utara PT Bumi Aksara : Jakarta.

Assary. 2001. Analisis Pendapatan Furqon, C. (2014)., Analisis Manajemen


Usahatani dan Pemasaran Komoditi Dan Kinerja Rantai Pasokan
Jahe (Kasus Desa Kalapanunggal, Agribisnis Buah Stroberi Di
Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Bandung. Image.
Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Bandung
Barat). Skripsi. Bogor : Institut
Pertanian Gunawan, 2006., Usahatani Stroberi Lokal.
Bogor. Penerbit Armico. Bandung

Agus Kurnia. 2005. Petunjuk Praktis Budi Hernanto, F. 1993. Ilmu Usahatani.
Daya Stroberi. Agro Medika Swadaya. Jakarta.
Pustaka. Jakarta
Kurnia, A. 2005. Petunjuk Praktis Budidaya
Arifin, Bustanul. 2004. Analisis Ekonomi Stroberi. PT. AgroMedia Pustaka.
Pertanian Indonesia. Kompas Media Jakarta
Nusantara. Jakarta.

153
Faktor Penunjang dan Penghambat Usahatani Stroberi.................(Riane Senewe, Agnes Loho, Mex Sondakh)

Notohadinegoro, T., Johara. 2005. Faktor Saragih, B., 2010., Agribisnis Paradigma
Tanah dalam Pengembangan Baru Pembangunan Ekonomi
Hortikultura. UGM press, Yogyakarta. Berbasis Pertanian. Pustaka
Wirausaha Muda. Bogor.
Octavianthy, H. 2006., Analisis
Pengembangan Agribisnis Komoditi Soekartawi, 2002., Analisis Usaha Tani, UI
Stroberi diKecamatan Tawangmangu – Press, Jakarta.
Kabupaten Karanganyar. Skripsi.
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Soekartawi. 2003., Agribisnis; Teori dan
Maret, Surakarta. Aplikasinya. Grafindo Persada.
Jakarta
Rahardi F, Indriyani Y.V dan Haryono 2003., Soekartawi, Soeharjo A, Dillon JL, dan
Agribisnis Tanaman Buah Penebar Hardaker JB. 2011., Ilmu Usahatani
Swadaya, Jakarta. dan Penelitian untuk
Pengembangan Petani Kecil. Jakarta
Rahim, abd., Hastuti, R, D, Diah. : UI Press
2007. Ekonometrika Pertanian.
Penebar Swadaya: Jakarta Tandisau, P dan Herniwati. 2009. Prospek
Pengembangan Pertanian Organik di
Rukmana, R., 1998, Stroberi; Budidaya dan Sulawesi Selatan. Makalah disajikan
Pascapanen, Kanisius, Yogyakarta. pada Prosiding Seminar Nasional
Serealia 2009. Balai Pengkajian
Rukmana, R., 2008. Mari Bertanam Teknologi Pertanian Sulawesi
Stroberi. PT Gramedia Utama. Selatan. Makasar.
Jakarta
Tambunan, Tulus.T.H. 2003. Perkembangan
Rumengan, M. 2015. Kajian Kinerja Sektor Pertanian di Indonesia:
Agribisnis Starwberry Organik Study Beberapa Isu Penting. Jakarta.
Kasus Kelompok Tani Kina Ghalia, Indonesia.
Kelurahan Rurukan Dan Kelompok
Tani Agape Kelurahan Rurukan Winata G.L 2003. Stroberi, Penebar Swadaya.
Satu. Skripsi Fakultas Pertanian Jakarta
Universitas Sam Ratulangi, Manado.

154

Anda mungkin juga menyukai