Orde Baru
Orde Baru
2. Revolusi Hijau
Munculnya beberapa teknik pertanian pada abad ke-17 dan abad ke-18 dapat dilacak dari
jenis tanaman baru dan beberapa perubahan ekonomi. Pada masa sekarang ini di negara yang
maju dan sedang berkembang terjadi perbedaan makin besar dalam taraf hidup masyarakatnya.
Hal ini disebabkan perbedaan antara efisiensi teknologi pertanian dan kenaikan jumlah
penduduk.
Revolusi Hijau pada dasarnya adalah suatu perubahan cara bercocok tanam dari cara
tradisional ke cara modern. Revolusi Hijau ditandai dengan makin berkurangnya ketergantungan
petani pada cuaca dan alam, digantikan dengan peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
upaya meningkatkan produksi pangan. Revolusi Hijau sering disebut juga Revolusi Agraria.
Dampak negatif munculnya Revolusi Hijau bagi para petani Indonesia, antara lain sebagai
berikut.
a. Sistem bagi hasil mengalami perubahan
b. Pengaruh ekonomi uang di dalam berbagai hubungan sosial di daerah pedesaan makin kuat.
c. Ketergantungan pada pupuk kimia dan zat kimia pembasmi hama juga berdampak pada
tingginya biaya produksi yang harus ditanggung petani.
d. Peningkatan produksi pangan tidak diikuti oleh pendapatan petani secara keseluruhan karena
penggunaan teknologi modern hanya dirasakan oleh petani kaya.
G. Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi memberikan pengaruh positif bagi Indonesia
khususnya bagi peningkatan industri pangan:
Digunakannya pupuk buatan dan zat-zat kimia untuk memberantas hama
penyakit sehingga produksi pertanianpun meningkat.
Proses pengolahan lahanpun menjadi cepat dengan digunakan traktor
Proses pengolahan hasil menjadi cepat dengan adanya alat penggiling padi.
H. Industrialisasi Di Indonesia
Revolusi Hijau ini menyebabkan upaya untuk melakukan modernisasi yang
berdampak pada perkembangan industrialisasi yang ditandai dengan adanya pemikiran
ekonomi rasional. Pemikiran tersebut akan mengarah pada kapitalisme. Dengan
industrialisasi juga merupakan proses budaya dimana dibagun masyarakat dari suatu
pola hidup atau berbudaya agraris tradisional menuju masyarakat berpola hidup dan
berbudaya masyarakat industri. Perkembangan industri tidak lepas dari proses
perjalanan panjang penemuan di bidang teknologi yang mendorong berbagai perubahan
dalam masyarakat.
Upaya pemerintah untuk meningkatkan industrialisasi adalah :
Meningkatkan perkembangan jaringan informasi, komunikasi, transportasi
untuk memperlancar arus komunikasi antarwilayah di Nusantara.
Mengembangkan industri pertanian
Mengembangkan industri non pertanian terutama minyak dan gas bumi yang
mengalami kemajuan pesat.
Perkembangan industri perkapalan dengan dibangun galangan kapal di Surabaya
yang dikelola olrh PT.PAL Indonesia.
Pembangunan Industri Pesawat Terbang Nusantara(IPTN) yang kemudian
berubah menjadi PT. Dirgantara Indonesia.
Pembangunan kawasan industri di daerah Jakarta, Cilacap, Surabaya, Medan,
dan Batam.
Sejak tahun 1985 pemerintah mengeluarkan kebijakan deregulasi di bidang
industri dan investasi.