Anda di halaman 1dari 14

RIJANG

ANGGOTA :
1. Ade Puspita S (111 100 020)
2. Adhitya Kuswantoro (111 100 134)
3. A’yuni Khoiroh (111 100 061)
4. Bayu Pratama (111 100 106)
5. Eligius Estiamundi (111 100 137)
6. Iknu Asandikusna (111 100 109)
7. Imam AK (111 100 002)
8. M Oktomy Y (111 100 050)
9. Nur Kresno W (111 100 036)
10. Rio Rizky Pratama (111 100 089)
11. Wahyu Hidayat (111 100 144)
 Termasuk batuan endapan silikat kriptokristalin dengan
permukaan licin (glassy)
 Warna : Putih Lilin
 Sistem Kristal&Perawakan : Hexagonal & Masif
 Kilap : Lilin
 Kekerasan : >8
 Gores : putih
 Belahan/Pecahan : Tidak sempurna / Choncoidal
 Berat Jenis : 2,6 g/cm3
 Kemagnetan : Diamagnetit
 Derajat Ketransparanan : Opaque Mineral
 Sifat khas : kilap lilin
 Nama Mineral : Rijang(SiO2)
 Perlapisan rijang tersusun oleh sisa organisme penghasil silika seperti
diatom dan radiolaria. Endapan tersebut dihasilkan dari hasil
pemadatan dan rekristalisasi dari lumpur silika organik yang
terakumulasi pada dasar lautan yang dalam.
 Saat organisme tersebut mati, cangkang mereka diendapkan perlahan
di dasar laut dalam yang kemudian mengalami akumulasi yang masih
saling lepas. Material-material tersebut diendapkan jauh dari busur
daratan hingga area dasar samudra.
 Berberapa perlapisan rijang belum tentu berasal dari bahan organik.
Bisa saja berasal dari presipitasi silika yang berasal dari dapur magma
yang sama pada basaltik bawah laut (lava bantal) yang mengalami
presipitasi bersamaan dengan perlapisan rijang.
 Sejak Zaman Batu, rijang banyak dipergunakan untuk
membuat senjata dan peralatan seperti pedang, mata anak
panah, pisau, kapak, dll.

 Digunakan sebagai indikator untuk laut dalam (abyssal)


Gambar di samping ini
merupakan salah satu
singkapan rijang yang
tersebar di
Karangsambung,
Kebumen, Jawa Tengah.
 Bukit Sipako
Rijang juga ditemukan
di Pacitan, Jawa Timur.
 Sungai Luk Ulo
 Kali Cacaban
open pit mining adalah bukaan yang dibuat di
permukaan tanah, bertujuan untuk mengambil bijih
dan akan dibiarkan tetap terbuka (tidak ditimbun
kembali) selama pengambilan bijih masih berlangsung.
Untuk mencapai badan bijih yang umumnya terletak di
kedalaman, diperlukan pengupasan tanah/batuan
penutup (waste rock) dalam jumlah yang besar. Tujuan
utama dari operasi penambangan adalah menambang
dengan biaya serendah mungkin sehingga dicapai
keuntungan yang maksimal.
OPEN PIT MINING
 Rijang (SiO2) termasuk batuan endapan silikat
kriptokristalin dengan permukaan licin (glassy)
 Rijang (SiO2) tersusun oleh sisa organisme penghasil silika
seperti diatom dan radiolaria yang memadat dan
mengalami rekristalisasi pada dasar lautan dalam
 Rijang mempunyai sistem kristal hexagonal dan
berperawakan masif
 Rijang banyak dipergunakan untuk membuat senjata dan
peralatan seperti pedang, mata anak panah, pisau, kapak,
dll. dan bisa juga digunakan sebagai indikator untuk laut
dalam (abyssal).
 Rijang / chert tersebar di Karangsambung, Kebumen, Jawa
Tengah dan juga ditemukan di Pacitan, Jawa Timur.
 Ditemukan dengan cara penambangan open pit
 Rijang (SiO2) termasuk batuan endapan silikat kriptokristalin dengan
permukaan licin (glassy) yang tersusun oleh sisa organisme penghasil
silika seperti diatom dan radiolaria. Endapan tersebut dihasilkan dari
hasil pemadatan dan rekristalisasi dari lumpur silika organik yang
terakumulasi pada dasar lautan yang dalam. Rijang mempunyai sistem
kristal hexagonal dan berperawakan masif. Sejak Zaman Batu, rijang
banyak dipergunakan untuk membuat senjata dan peralatan seperti
pedang, mata anak panah, pisau, kapak, dll. dan bisa juga digunakan
sebagai indikator untuk laut dalam (abyssal). Rijang atau chert
tersebar di Karangsambung , Kebumen, Jawa Tengah dan juga
ditemukan di Pacitan, Jawa Timur. Rijang dapat ditemukan
bersamaan dengan batu gamping melalui proses penambangan open
pit
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai