Anda di halaman 1dari 1

5/6/2019 Revisi UU Tipikor Agar Pemberantasan Korupsi Lebih Efektif

Berita KPK

Revisi UU Tipikor Agar Pemberantasan Korupsi Lebih Efektif

Berita KPK 19 Februari 2019 Dilihat: 964

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarief menyampaikan beberapa usulan terkait rencana
pemerintah dan DPR melakukan perubahan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi. Usulan ini semata-
mata agar pemberantasan korupsi di Indonesia lebih efektif.
“Pemerintah sebaiknya memasukkan delik-delik UNCAC untuk perubahan UU Tipikor,” ujarnya saat
menjadi pembicara dalam Seminar Nasional dan Call for Paper Masyarakat Hukum Pidana dan
Kriminologi Indonesia di Kampus Fakultas Hukum UI, Depok, 18 Februari 2019.
Menurutnya, dengan dimasukkannya delik-delik UNCAC ke dalam perubahan tersebut, akan menjadikan
pemberantasan korupsi lebih optimal. Salah satunya, yakni delik kewenangan pemberantasan korupsi ke
sektor swasta. “Dalam kasus yang ditangani KPK, banyak pelaku swasta yang juga terungkap menyuap
penyelenggara negara. Untuk itu, perlu diatur secara khusus ke dalam perubahan UU Tipikor,” ujarnya.
Selain itu, beberapa delik yang harus diadopsi diantaranya memperdagangkan pengaruh, memperkaya diri
secara tidak sah, suap kepada pejabat publik asing dan pejabat organisasi internasional. Laode berharap
rencana perubahan UU Tipikor dapat membawa manfaat yang baik karena yang akan turut merasakan
adalah seluruh rakyat Indonesia. Demi mewujudkan tujuan terbebas dari belenggu korupsi.
Acara Seminar Nasional dan Call For Paper MAHUPIKI dan FH UI 2019 dihadiri sejumlah akademisi,
Kapolri, juga Jaksa Agung. Mereka membahas peluang, tantangan, pengaturan dan penegakan hukum
dalam pemberantasan tindak pidana korupsi. Materi yang Laode sampaikan berjudul “Kebutuhan
Amandemen UU Tindak Pidana Korupsi”.
(Humas)

https://www.kpk.go.id/id/berita/berita-kpk/758-revisi-uu-tipikor-agar-pemberantasan-korupsi-lebih-efektif 1/1

Anda mungkin juga menyukai