Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN

FILSAFAT PENDIDIKAN ESENSIALISME

KELOMPOK 3

NAMA ANGGOTA :
• MOETIARA SENJA AGUSTIAS ( 180210101130 )
• EKA NIA PRASTIWI ( 180210101132 )
• ANGELICA ONA ERNITASARI ( 180210101142 )
• GUSTI SYARIFUDIN MI’ROJ ( 180210101155 )
• SUFIRMAN ( 180210101156 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER 2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah,segala puji
bagi Allah swt yang telah melimpahkan rahmatnya bagi kita semua karena atas
pertolongan dan karunianya, kita berkesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah
pengantar ilmu pendidikan ini dengan baik dan lancar.
Adapun pembuatan makalah ini adalah demi menyelesaikan tugas yang telah
diamanahkan oleh pembimbing kami,yang kami harap nantinya dapat dipergunakan
sebaik mungkin. Didalam makalah ini, kami menjelaskan tentang filsafat pendidikan
yang lebih memfokuskan pada Esensialisme. Didalamnya,kami mengkaji beberapa
pembahasan seperti pandangan esensialisme tentang realita, nilai, pengetahuan dan
pendidikan.
Kami selaku pengarang atau penulis makalah mengucapkan terimakasih kepada
pihak yang telah mendukung kami dalam menyelesaikan tugas ini. Yang rela
meluangkan waktu demi terselesaikannya tugas ini.
Tidak lupa pula kami disini dengan tegas menyatakan bahwa pekerjaan kami
ini jauh dari kata sempurna,masih banyak kekurangn yang terselip di antara tugas kami
ini. Oleh karenanya kami memohon kepada para pembaca untuk memberikan kritik
dan saran terhadap tugas ini,karena setiap masukan akan memberikan motivasi bagi
kami untuk selalu memperbaiki kesalahan dan kekeliruan kami.

Bondowoso,30 oktober 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. 1

DAFTAR ISI ............................................................................................................... 2

BAB I : PENDAHULUAN ......................................................................................... 3

A. LATAR BELAKANG ....................................................................................... 3


B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................... 3
C. TUJUAN ............................................................................................................ 4
D. BATASAN MASALAH .................................................................................... 4
BAB II : PEMBAHASAN .......................................................................................... 4

A. PENGERTIAN ESENSIALISME ..................................................................... 5


1. Pandangan tentang Realita ..................................................................... 5
2. Pandangan Tentang Nilai ........................................................................ 6
3. Pandangan mengenai pengetahuan ......................................................... 7
4. Pandangan Mengenai Pendidikan ........................................................... 8
B. CIRI-CIRI ALIRAN ESENSIALISME ............................................................. 9
C. PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ALIRAN ESENSIALISME ..................... 9
BAB III : PENUTUP ................................................................................................ 10

A. KESIMPULAN ................................................................................................ 10
B. SARAN ............................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 11

2
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manfaat dalam mempelajari filsafat bagi seorang pendidik atau guru sangatlah
besar. Dalam profesi pendidik atau guru sangat dituntut untuk memilki wawasan yang
sangat luas. Ia harus mengetahui apa itu hakikat pendidikan dan hakikat tujuan
pendidikan, dasar pendidikan, serta strategi penyampaian materi pendidikan kepada
siswa agar siswa dapat menguasai tujuan pendidikan dengan baik dan benar. Dalam
menghadapi ilmu dan teknologi yang semakin maju dan berkembang maka pendidik
atau guru harus memiliki cara berpikir yang filosofis. Manfaat berpikir secara filosofis
yaitu membuat guru atau pendidik tidak mengalami kesulitan dalam menghadapi
kepesatan kemajuan ilmu dan teknologi. Mereka akan selalu berpikir kreatif dan
bersikap terbuka terhadap pembaharuan yang ada sehingga tidak tertinggal oleh zaman.

Filsafat itu sendiri berasal dari dua kata yaitu philein yang berarti cinta dan sophia
yang berarti bijaksana dan kebijaksanaan. Menurut etimologi filsafat berarti suatu
uraian yang mampu menjelaskan secara rasional tentang segala sesuatu yang ada di
dunia ini. Sedangkan berfilsafat merupakan suatu kegiatan manusia untuk
merenungkan segala sesuatu yang bermakna mendalam yang dapat digunaka sebagai
pedoman hidup. Dalam arti yang lebih luas lagi filsafat merupakan suatu sikap
seseorang yang dalam keadaan sadar dan dewasa dalam memikirkan sesuatu secara
mendalam yang melihat dari sisi luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.

Sedangkan kaitannya dengan filsafat yaitu filsafat pendidikan merupakan


penggunaan filsafat di dalam studi yang berkenaan dengan pendidikan. Karena di dunia
ini terdapat bermacam-macam aliran filsafat maka terdapat berbagai macam aliran
filsafat pendidikan. Oleh karena itu timbullah aliran-aliran sebagai berikut:

1. Filsafat pendidikan progresivisme dengan pendukung utamanya menggunakan


aliran pragmatisme.
2. Filsafat pendidikan Esensialisme dengan pendukung utamanya aliran idealisme
dan realisme.
3. Filsafat pendidikan Perenialisme dengan pendukung utamanya aliran idealisme.

B. RUMUSAN MASALAH:
1. Apakah pengertian filsafat pendidikan Esensialisme?
2. Bagaimana pendangan Esensialisme terhadap berbagai aspek?

3
3. Apakah peranan filsafat pendidikan Esensialisme di dunia pendidikan?

C. TUJUAN:
1. Untuk mengetahui pengertian dari filsafat pendidikan secara Esensialisme.
2. Untuk mengetahui aspek-aspek yang mendukung yang ada didalam filsafat
pendidikan Esensialime.
3. Untuk mengetahui peranan filsafat Esensialisme di dunia pendidikan.

D. BATASAN MASALAH
Hanya membahas tentang aliran filsafat pendidikan Esensialisme yaitu pengertian,
ciri-ciri, dan prinsip-prinsip esensialime beserta pandangan yang ada di dalam filsafat
pendidikan Esensialisme

BAB II PEMBAHASAN

4
A. PENGERTIAN ESENSIALISME
Esensialisme adalah pendidikan berlandaskan nilai-nilai budaya atau kebudayaan
yang telah muncul sejak peradaban umat manusia yaitu zaman renaisance. Secara
etimologi esensialisme berasal dari bahasa inggris yaitu esentia (pokok atau inti dari
sesuatu) dan isme berarti paham, aliran atau mazhab. Menurut Brameld mengatakan
bahwa esensialisme adalah suatu aliran yang lahir dari perkawinan dua aliran dalam
filsafat itu idealisme dan realisme. Perbedaan dari pandangan progresif ialah
pendidikannya lebih fleksibel dimana terbukanya untuk perubahan toleransi dan tidak
ada hubungan dengan doktrin tertentu. Esensialisme memandang pendidikan harus
berlandaskan nilai-nilai yang jelas dan bisa tahan lama agar bisa memberikan
kestabilan. Pandangan Esensialisme mengacu pada pandangan realita, nilai,
pengetahuan, dan pendidikan yang didalamnya juga mencakup tentang belajar dan
kurikulum.

1. Pandangan tentang Realita


Esensialisme bertolakbelakang dengan progresivisme yang menganggap bahwa
suatu nilai selalu berubah dalam hal berkembang,namun esensialisme mengatakan
bahwa sesuatu harus memiliki pegangan yang kokoh ,jika terjadi perubahan atau
perkembangan maka akan terjadi ketidakstabilan dan pelaksanaannya menjadi tidak
menentu.
Dalam pendidikan,esensialisme berpendapat bahwa pendidikan harus mempunyai
pegangan yang cukup kokoh yakni berupa nilai nilai yang telah teruji,mampu berdiri
tegak walaupun dimakan masa serta memiliki tata yang jelas.
Terdapat dua aliran yang mendukung esensialisme secara eklektik yaitu filsafat
idealisme dan filsafat realisme. Eklektik berarti dua paham atau lebih yang menjadi
satu tanpa melemahkan yang lain.
Realisme yang mendukung esensialisme merupakan realisme modern yang
berpandangan sistematis tentang alam semesta tempat manusia berpijak. Beberapa
ilmu yang melatarbelakangi filsafat ini antara lain fisika dan evolusi. Dari fisika akan

5
didapat dua metode dalam menjabarkan realisme yaitu metode ilmiah yang berdasarkan
rumus rumus yang sistematis dan metode eksperimental yang didasari pada percobaan
percobaan. Evolusi yang berarti perkembangan atau perubahan menjadi lebih baik telah
menjadikan setiap makhluk untuk bertahan hidup didunia ini. Dari kedua ilmu tersebut
didapatkan bahwa esensialisme haruslah dijabarkan secara mekanis evolusionistis.
Aliran kedua yakni idealisme modern. Berpendapat bahwa alam semesta ini
merupakan jiwa/spirit dengan segala sesuatu didalamnya adalah nyata dalam arti
spiritual. Idealisme berpijak pada dua ilmu yakni ilmu agama dan ilmu pengetahuan.
Tuhan menggerakkan segala sesuatu yang ada didunia ini secara dinamis,begitu
menurut pandangan agama. Ilmu pengetahuan mengatakan bahwa alam ini memiliki
dua unsur yaitu mikro kosmos dan makro kosmos. Mikro kosmos hanya sebatas
tingkatan manusia sedangkan makro kosmos sudah mencakup alam semesta dalam arti
susunan dan kesatuan kosmos.
Dilihat dari penjabaran diatas,dapat disimpulkan bahwa esensialisme
berpandangan bahwa dunia ini dikuasai oleh tata atau aturan yang tidak ada cela yang
mengatur dunia dan isinya dengan tiada cela pula.

2. Pandangan Tentang Nilai


Aliran realisme dan idealisme merupakan faktor-faktor pendukung dari esensialisme.
Kedua aliran tersebut berpengaruh kepada esensialisme terhadap nilai. Tolak ukur
kualitas nilai menurut realisme tidak dapat dilihat secara konseptual melainkan dapat
dilihat dari suatu keadaan apabila diamati oleh subjek tertentu dan sikap suatu objek
tertentu. Suatu nilai tidak dapat dikatakan hanya melalui kalimat dan konsepnya saja
melainkan karena adanya unsur minat, perhatian, dan pengalaman.
Menurut teori determinisme tentang nilai, semua yang ada didunia ini memiliki
hubungan mata rantai dan sebab akibat. Baik buruknya manusia sekarang merupakan
akibat dari masa lampau dan baik buruknya manusia yang akan datang merupakan
rangkaian hubungan sebab akibat yang berkembang pada saat ini. Perbuatan seseorang
baik maupun buruk merupakan perpaduan antara faktor bawaan dan faktor lingkungan.

6
Tolak ukur esensialisme terhadap aliran idealisme dapat dilihat dari faktor eksistensi.
Sesuatu yang mempunyai eksistensi sendiri dan berakar pada keseluruhan struktur
kosmos merupakan hal-hal yang dapat dinilai. Jadi antara nilai dan eksistensi
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Idealisme juga berpendapat
bahwa suatu nilai akan menjadi kenyataan jika seseorang tersebut berusaha untuk
mengetahui atau menyesuaikan diri kepada sesuatu yang besangkutan dengan nilai dan
adanya pengalaman emosional mengenai nilai tersebut. Idealisme modern sudah jauh
dengan yang namanya berpikir secara dogmatis. Immauel Kant merupakan seorang
idealis modern selalu mencari dasar perbuatan yang baik dengan cara menggunakan
hukum moral.

3. Pandangan mengenai pengetahuan


Seperti yang telah diberikan pada materi sebelumnya aliran esensialisme adanya
dukungan dari realisme dan idealisme. Dalam pandangan ini akan dikemukakan
pandangan realisme dan idealisme terhadap pengetahuan.
 Menurut pandangan realisme, manusia adalah makhluk yang diberlakukan hukum
mekanis evolusionistis. Aliran yang disetujui oleh aliran realisme ini yaitu:
asosianisme,behaviorisme dan koneksionisme.
a. menurut asosianisme, gagasan terbentuk karena adanya respon atau tanggapan
dari suatu pengamatan.
b. menurut Behaviorisme, pengetahuan terbentuk karena adanya perpaduan antara
stimulus dan respon.
c. menurut Koneksionisme, belajar meupakan penguatan hubungan antara
stimulus dan respon.
 Menurut pandangan idealisme, manusia merupakan percerminan dari Tuhan dan
adanya hubungan antara manusia dengan alam. Pada aliran ini mengutamakan akal
pikiran manusia dan pengetahuan timbul karena adanya hubungan antara dunia
kecil dengan dunia besar.

7
4. Pandangan Mengenai Pendidikan
Pada esensialisme pandangan mengenai pendidikan yaitu pendidikan harus
berpegang teguh pada nilai nilai yang telah diuji keteguhan, ketangguhan dan
kekuatannya sepanjang masa. Pandangan mengenai pendidikan ini bertujuan untuk
menyesuaikan hukum hukum kesusilaan dengan jiwa setiap orang dengan kebijakan
dari yang mutlak. Peranan esensialisme dalam pandangan mengenai pendidikan ada 2
yaitu :
a) Belajar
Belajar secara pandangan idealisme, dapat diartikan sebagai jiwa yang berkembang
pada sendirinya sebagai substansi spiritual. Sedangkan menurut pandangan
realisme, dapat dicerminkan dengan determinisme. Determinisme sendiri dibagi
menjadi 2 :
1. Determinisme Mutlak, yang berarti belajar melalui hal-hal yang tidak dibatasi
keberadaannya, dan masih ada dalam ruang lingkup dunia ini.
2. Determinisme Terbatas, yang berarti belajar mengenai hal-hal yang tidak terlalu
ketergantungan pada alam atau lebih dibatasi ruang lingkupnya.
b) Kurikulum
Kurikulum menurut kaum idealis merupakan penanaman disiplin yang berasal dari
kebenaran religius yang tidak berubah ubah. integrated curriculum yaitu kurikulum
yang tidak boleh memisahkan bidang studi dari satu dengan yang lainnya.
Kurikulum tersebut harus terdapat empat komponen yaitu:
1. Universum yakni pengetahuan yang merupakan latar belakang dari segala
perwujudan hidup manusia.
2. Sivilisasi atau peradaban yaitu hasil yang diciptakan oleh manusia sebagai
akibat hidup bermasyarakat, dengan ini manusia akan mampu menata dan
mengontrol hidup yang lebih baik.
3. Kebudayaan termasuk didalamnya kesenian filsafat agama dan kesusastraan
4. Kepribadian yaitu komposisi utama yang sangat penting guna membentuk
individu yang nyata.

8
B. CIRI-CIRI ALIRAN ESENSIALISME
Ada beberapa ciri-ciri filsafat pendidikan esensialisme menurut William C. Bagley
yaitu sebagai berikut :
1. Dengan adanya upaya-upaya belajar awal yang menarik membuat timbulnya
minat-minat yang kuat dan tahan lama di diri siswa.
2. Faktor dorongan dari dalam siswa tidak berpengaruh dalam pembentukan
minat-minat yang kuat dan tahan lama di diri siswa.
3. Harus adanya pengawasan, pengarahan, dan bimbingan dari orang dewasa pada
masa balita.
4. Adanya teori-teori yang kokoh dan kuat di filsafat pendidikan Esensialisme

C. PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ALIRAN ESENSIALISME


Prinsip-prinsip pendidikan dalam aliran Esensialisme yaitu sebagai berikut :
1. Pada dasarnya belajar harus dengan kerja keras agar dapat menimbulkan
pentingnya prinsip disiplin.
2. Pendidik harus memiliki inisiatif dalam pedidikan.
3. Proses pendidikan yang dilakukan yaitu asimilasi dari subjek materi yang sudah
ditentukan.
4. Dalam membangun disiplin mental maka sekolah-sekolah harus
mempertahanan metode-metode tradisional.
5. Untuk melaksanakan tuntunan demokrasi yang nyata maka tujuan akhir
pendidikan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan umum.

9
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Filsafat esensialisme mengatakan bahwa pendidikan harus memiliki pegangan
yang kokoh dalam pelaksanaannya,jika terjadi perubahan maka akan timbul suatu
ketidak seimbangan dalam pelaksanaannya. Esensialisme yang didukung oleh dua
aliran ini yaitu idealisme dan realisme dimulai sejak zaman peradaban manusia yaitu
pada zaman renaisance. Esensialisme Memandang setiap aspek kehidupan dengan
pertimbangan yang benar benar diperhitungkan dan berdasarkan pada ilmu ilmu yang
jelas. Dalam penerapannya di pembelajaran,belajar harusnya dilakukan dengan kerja
keras agar timbul sikap disiplin serta dari hasil belajarnya nanti haruslah mengacu pada
kesejahteraan umum.

10
B. SARAN
Sekarang kita hidup di zaman kehidupan modern di mana di zaman kehidupan
modern ini kita banyak mengalami masalah atau krisis si berbagai kehidupan manusia,
terutama dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu kita harus bisa memajukan sistem
pendidikan yang ada karena pendidikan merupakan suatu modal untuk penerapan ilmu
yang bermanfaat di dalam kehidupan sehari-hari baik secara formal dan informal.
Dimana sistem pendidikan juga berperan aktif untuk memajukan mutu pendidikan
menjadi lebih baik dan maju.

DAFTAR PUSTAKA
1. http://diezworld.blogspot.com/2012/04/psikologi-pelajar-
teorikoneksionisme.html?m=1
2. http://kuliah-e-learning.blogspot.com/2013/11/filsafat-idealisme-
dalampendidikan.html?m=1
3. https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/07/filsafat-
esensialismedalam-pendidikan/
4. Santoso. S. Hamidjojo, (1974). Inovasi pendidikan: Meninjau beberapa
Kerangka analisis untuk penelitian dan pelaksanaannya. Pidato pengukuhan
guru besar. Bandung : IKIP Bandung.

11

Anda mungkin juga menyukai