Anda di halaman 1dari 4

Teknik Anestesi Blok Mandibula

SOP
No. Dokumen
: SOP/UKP/PKM L.Kung/

No. Revisi
: 00

Tanggal Terbit
:

Halaman
: 1/3

UPT Puskesmas Lamurukung

H. Ibrahim, SKM., M.Kes


NIP. 19760805 199503 1 001
1. Pengertian
Anastesi blok mandibula adalah tindakan anestesi lokal yang dilakukan pada pencabutan gigi posterior rahang bawah.
2. Tujuan
Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk tindakan pencabutan gigi posterior rahang bawah
3. Kebijakan
SK Kepala UPT Puskesmas Lamurukung Nomor: ............ tentang .................
4. Referensi
Buku Anestesi Lokal oleh Geoffrey L. Howe dan F. Ivor H. Whitehead, edisi ke 3, penerbit buku kedokteran EGC,
cetakan 2013
5. Prosedur/ Langkah-langkah
1. Alat dan bahan:
a. Alat diagnostik
b. Disp-Spoit 3 ml
c. Lidocaine
d. Kapas
e. Betadine
2. Petugas yang melaksanakan
a. Dokter Gigi
3. Langkah – langkah
3|4
a. Petugas mengatur posisi pasien yang tepat.
b. Petugas meminta pasien untuk membuka mulut dan melakukan palpasi fossa retromolaris sehingga ujung
jari menempel pada linea obliqua externa.
c. Petugas melakukan asepsis dan menginsersi jarum spuit pada apeks trigonum pterygo mandibular dengan
handle spuit terletak di antara kedua premolar rahang bawah pada sisi yang berlawanan
d. Petugas mensejajarkan spuit dengan permukaan oklusal gigi rahang bawah yang akan dicabut
e. Petugas menginsersi jarum spuit sejauh 1cm menyusuri ramus mandibular pada linea oblique interna
f. Petugas memposisikan handle spuit di antara kedua premolar rahang bawah pada sisi yang berlawanan
lagi
g. Petugas menginsersikan jarum spuit sejauh 1 cm ke dalam foramen mandibular
h. Petugas melakukan aspirasi dan deponir 1 cc anatetikum pada foramen
i. Petugas menarik spuit + 5 mm, melakukan aspirasi lagi dan deponir anastetikum sebanyak 0,5 cc pada
pertengahan perjalanan masuknya jarum untuk menginervasi nervus lingualis
j. Petugas mengeluarkan jarum dari rongga mulut
k. Bila anestesi tepat maka akan memberikan tanda: separuh bibir dan separuh ujung lidah pada sisi tersebut
terasa tebal.
l. Petuga memonitoring kondisi pasien post anastesi

6. Bagan Alir

Meminta pasien untuk membuka mulut dan


mengatur posisi pasien melakukan palpasi fossa retromolaris
sehingga ujung jari menempel pada linea
obliqua externa

melakukan asepsis dan menginsersi


jarum spuit pada apeks trigonum
mensejajarkan spuit dengan pterygo mandibular dengan handle
permukaan oklusal gigi rahang spuit terletak di antara kedua
bawah yang akan dicabut premolar rahang bawah pada sisi
yang berlawanan

memposisikan handle spuit di


menginsersi jarum spuit sejauh antara kedua premolar rahang
1cm menyusuri ramus bawah pada sisi yang berlawanan 3|4
mandibular pada linea oblique lagi
interna
menginsersikan jarum spuit sejauh
1 cm ke dalam foramen mandibular

Cabut jarum Ada aspirasi


darah

Tidak ada darah

deponir 1 cc anatetikum pada


foramen

tarik spuit + 5 mm

aspirasi
Ada darah

Tidak ada darah

deponir anastetikum sebanyak 0,5


cc untuk menginervasi nervus
lingualis

3|4
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

monitoring kondisi pasien post


anastesi mengeluarkan jarum dari rongga
mulut

7. Hal-hal yang perlu diperhatikan


a. Anamnesa alergi obat
b. Tekanan darah
8. Unit Terkait
Ruang kesehatan gigi dan mulut
9. Dokumen terkait
a. Rekam medis
b. Informed consent
c. Buku register
10. Rekaman historis perubahan

3|4

Anda mungkin juga menyukai